Dosen Pengampu :
PELAYANAN PUBLIK
Hakikat pelayanan publik adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sebagai bentuk
perwujudan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat (Keputusan Menpan no 63 tahun 2003)
Paradigma pelayanan publik berfokus kepda kepuasan pelanggan, dengan ciri ciri:
1. Fokus regulator
2. Fokus empowering
5. Fokus need
6. Fokus komersil
7. Fokus pencegahan
8. Fokus desentralisasi
9. Perkembangan pasar
- kesehatan
- pendidikan dasar
2. Pelayanan umum
- pelayanan administrasi
- pelayanan barang
- pelayanan dasar
2. Membangun kesadaran masyarakat sebagai konsumen dengan membuka kesempatan yang seluas-
luasnya kepada masyarakat baik langsung maupun melalui media massa untuk menyampaikan saran
dan atau pengaduan mengenai pelayanan masyarakat.
1. Aspek kognitif
Aspek kognitif merupakan kemampuan menyatakan konsep atau prinsip yang telah
dipelajari yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh
pengetahuan, pemahaman, konseptual dan penalaran. Hal ini merupakan kewajiban dan
tanggung jawab birokrasi penyelenggara pelayanan publik untuk memberikan layanan yang
baik dan profesional.
Sebagai seorang PNS memiliki wewenang dalam memberikan pelayanan yang baik kepada publik yang
bersangkutan namun di beberapa kasus seperti pada pembuatan SIM (surat izin mengemudi) pelayanan
yang diberikan terlihat memudahkan kelompok dengan memiliki " orang dalam" ataupun mereka yang
memiliki tingkat kepentingan lebih tinggi dibanding masyarakat lain. Sehinggaa kelompok tersebut lebih
didahukukan dalam pembuatan SIM tersebut dibandingkan yang lain.
Dalam memperbaiki pelayanan publik kepada masyarakat, pemerintah harus segera bisa mengubah
paradigma para aparatur dari mau dilayani menjadi pelayan, karena fungsi utama dari pemerintahan
adalah memberikan pelayanan. Fungsi pelayanan inilah yang sering dilupakan oleh para birokrat.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki pelayanan publik, khususnya pembuatan SIM
diantaranya:
Dalam proses pelayanan sering kali petugas tidak melakukan apa yang sudah diatur dalam aturan,
sehingga masyarakat tidak mendapatkan kepuasan. Petugas yang sering melanggar harus diberikan
sangsi yang tegas, kalau perlu dipecat. Dengan adanya sangsi yang tegas ini diharapkan para aparatur
pemerintahan tidak berani melakukan tindakan yang melanggar aturan.
3. Mempermudah Proses
Proses pembuatan SIM yang bisa dikatakan berbelit-belit sering mengundang untuk terjadinya pungli.
Jadi dalam pembuatan SIM harus disederhanakan, supaya masyarakat senang mengurus dan membuat
SIM
Pemerintah juga harus melakukan pendidikan dan pelatihan secara berkala bagi aparatur pemerintahan,
sehingga memiliki kapabilitas dan profesionalitas tinggi dalam melayani masyarakat