Kasus
(Kolb 1984)
Proses pembelajaran dengan jalan
merefleksikan kasus yang pernah ditangani
dan dianggap menarik/menyentuh perasaan
perawat, yang sesuai dengan kompetensi
untuk mempelajari berbagai aspek yang terkait
dalam pemberian asuhan keperawatan misalnya
aspek bio, psiko, sosial, spritual, cultural,
ekonomi, etika, kebijakan pemerintah, sistem
kesehatan, perundangan dan lain sebagainya
Mengapa seorang seorang profesional
perlu menjadi reflective practitioners?
• Untuk mengembangkan profesionalism secara
terus menerus
• Mempertahankan kualitas
▫ Merefleksikan apa yang salah dan mengapa
terjadi = improvement
▫ Merefleksikan apa yang baik dan mengapa itu
terjadi = good practice
TUJUAN
F
kejadian
ACTION
PLAN: PERASAAN:
O Seandainya ke
depan terjadi
lagi, apa yang
akan dilakukan
Perasaan saat
menghadapi
kasus tersebut
R
M KESIMPULAN: EVALUASI:
Sesi positif dan
Kesimpulan dari
A
negatif dari
kasus tersebut kasus
ANALISIS:
Mengapa
T
menarik?
Mengapa bisa
terjadi?
Bagaimana
hubungannya
dengan
kompetensi?
(Gibbs, 1988)
DISKRIPSI
KEJADIAN
Menjelaskan secara rinci, apa yang terjadi ?
Termasuk : di mana anda berada, siapa lagi yang
ada di sana, mengapa anda berada di sana, apa
yang anda lakukan, apa yang orang lain lakukan,
apa konteks ini, apa yang terjadi, apa hasilnya.
Peserta didik menggambarkan atau
mendiskripsikan kasus yang dipilih/ diperoleh.
Peserta didik dminta untuk menuliskan hal-hal
yang menurut peserta didik menarik/
mencemaskan/ kontroversi/ hal yang ingin
diketahui lebih lanjut.
Deskripsi
• Seorang PNS suspek tumor ganas. Disarankan
di operasi, karena visus masih ada. Pasien
marah. Diminta kontrol tetapi tidak kontrol.
• 2 tahun datang lagi dgn tumor yang sudah
terlalu besar.
• Dikirim ke Jakarta, pulang, meninggal
PERASAAN SAAT MENGHADAPI
KASUS TSB
Apakah peserta didik memiliki emosi terkait
dengan kasus tersebut?.
Cobalah untuk mengingat dan
mengeksplorasi apa yang terjadi di dalam
pikiran anda, Termasuk : bagaimana anda
merasa ketika kejadian ini terjadi, apa yang
anda pikirkan saat itu, bagaimana perasaan
anda, bagaimana perasaan orang lain,
bagaimana perasaan anda dari apa yang
terjadi, apa yang anda pikirkan
tentang hal itu sekarang
Perasaan
• Memahami mengapa pasien marah, tetapi
sebagai dokter tahu akibatnya, sehingga sangat
menyayangkan
• Saat 2 tahun datang lagi, menyesal karena
tidak menuruti saran
EVALUASI
Melakukan evaluasi terkait dengan kasus
yang dipilih, apakah termasuk dalam
pengalaman yang baik atau buruk?.
Cobalah untuk mengevaluasi atau
membuat keputusan tentang apa yang
telah terjadi.
▪ Pertimbangkan apa yang baik tentang
pengalaman dan apa yang buruk tentang
pengalaman
Evaluasi
• Positif: penjelasan ttg perjalanan penyakit
sudah cukup adekuat
• Negatif: Pasien tidak mau menerima keadaan
tersebut
ANALISIS
Melakukan analisis, apakah yang dapat
dipelajari berkaitan dengan kasus tersebut?.
“Apa analisis anda dalam situasi ini?
Bawalah ide-ide dari luar pengalaman untuk
membantu Anda.” Apa yang sebenarnya
terjadi?”
“Apakah pengalaman orang yang berbeda
akan sama atau berbeda ?
Pada tahap ini kita dapat membandingkan
situasi ini dengan teori yang ada.
Analisa
• Mungkin dengan satu mata yang tidak ada
maka secara kosmetik terganggu padahal dia
PNS aktif
SIMPULAN
Apakah ada tindakan yang telah dilakukan
yang berbeda?
Apa yang bisa disimpulkan, dalam
pengertian umum, dari pengalaman dan
analisis yang telah dilakukan?
Apa yang bisa disimpulkan tentang sendiri
yang spesifik, unik, situasi pribadi atau cara
kerja?
Peserta didik dimohon untuk menuliskan
simpulan hasil analis didasarkan referensi
yang digunakan.
Kesimpulan & tindak
lanjut
• Seorang dokter harus memberikan penjelasan
lebih bila prognosisnya kurang baik
• Bila perlu dengan buku dan gambar gambar
TINDAK LANJUT
▪ Peserta didik diminta untuk berpendapat
apabila terjadi kasus serupa, apa yang
akan dikerjakan?
▪ Langkah-langkah apa yang akan anda
ambil atas dasar apa yang telah anda
pelajari?.
▪ Peserta didik diminta untuk menuliskan
rencananya apabila mendapatkan kasus
yang serupa dengan kasus yang
Bisa dimodifikasi
LEMBAR PENILAIAN REFLEKSI KASUS
Nama / NIM :
Tempat rotasi :
Refleksi ke :
Minggu ke :
Intruktur klinik
_________________
Kesimpulan: Refleksi kasus diterima/ditolak/perlu perbaikan (pilih salah satu)
9,21 – 10 : Sangat Istimewa (A)
8,61 – 9,20 : Istimewa (A/B)
8,00 – 8,60 : Bagus (B)
< 8,00 : Tidak lulus
Peran penyaji
Mengikuti kegiatan sampai selesai diakhiri dengan
mengisi daftar hadir.
Memberikan perhatian penuh selama kegiatan.
Mempunyai hak untuk mengajukan
pertanyaan/pernyataan, minimal satu pertanyaan
dengan alokasi waktu keseluruhan 20-30 menit:
Dalam mengajukan pertanyaan agar merujuk pada
standar dan Tidak dibenarkan untuk mengajukan
pertanyaan/pernyataan yang sifatnya menyalahkan
atau memojokkan.
Tidak dibenarkan untuk mendominasi pertanyaan.
Pertanyaaan berupa klarifikasi dan tidak bersifat
menggurui
Peran peserta
Mempersiapkan ruangan diskusi dengan mengatur posisi tempat
duduk dalam bentuk lingkaran sehingga peserta dapat saling
bertatap muka dengan leluasa.
Membuka pertemuan:
- Mengucapkan selamat datang.
- Menyampaikan tujuan pertemuan.
- Membuat komitmen bersama dengan seluruh anggota diskusi
tentang lamanya waktu diskusi (kontrak waktu).
- Menyampaikan tata tertib diskusi.
Mempersilahkan penyaji untuk menyampaikan kasusnya selama
10 – 20 menit.
Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan
pertanyaan secara bergilir selama 30 menit.
Mengatur lalu lintas pertanyaan–pertanyaan yang diajukan oleh
peserta dan klarifkasi bila ada yang tidak jelas.
Peran fasilitator/moderator
Merangkum hasil diskusi.
• Melakukan refleksi terhadap proses diskusi dengan
meminta peserta untuk menyampaikan pendapat dan
komentarnya tentang diskusi tersebut.
• Membuat kesimpulan hasil refleksi dan menyampaikan
isu-isu yang muncul.
• Meminta kesepakatan untuk rencana pertemuan
berikutnya.
• Menutup pertemuan dengan memberikan penghargaan
kepada seluruh peserta dan berjabat tangan.
• Membuat laporan hasil diskusi sesuai format dan
menyimpan laporan
DRK pada arsip yang telah ditentukan bersama.
Peran fasilitator/moderator
Setelah melakukan kegiatan, langkah berikutnya adalah
menyusun laporan DRK. Agar kegiatan DRK dapat
diketahui dan dibaca oleh pimpinan, anggota kelompok
maupun teman sejawat lainnya maka kegiatan tersebut
harus dicatat/didokumentasikan sebagai laporan. Bentuk
laporan dikemas dengan menggunakan suatu format yang
antara lain berisikan:
• Nama peserta yang hadir
• Tanggal, tempat dan waktu pelaksanaan
• Isu-isu atau masalah yang muncul selama diskusi
Rencana tindak lanjut berdasarkan masalah
• Lampiran laporan menyertakan daftar hadir yang
ditandatangani oleh
semua peserta.
Penulisan Laporan
CONTOH LAPORAN
• Boud D, Keogh R & Walker I (1985) Reflection: Turning
Experience into Learning. London : Kogan Page