Anda di halaman 1dari 22

Analisis suatu kasus sehingga

meningkatkan pemahaman terhadap kasus


 Analisis medis dan non medis

 Aspek non
medis:
 aspek
— perilaku
 sosial ekonomi
—
—
 budaya
—
 sistem
pelayanan
kesehatan
Refleksi kasus
BUKAN
“Responsi” atau “Presentasi
Kasus”
 Membantu menghubungkan antara
kegiatan klinik yang dilakukan oleh
praktikan dan target kompetensi yang
harus dicapai.
 Mengembangkan keterampilan berfikir
kritis, bersikap terbuka terhadap perbedaan
ide dan selalu mengantisipasi konsekuensi
tindakan yang dilakukan pada pasien
Membantu retensi pengalaman dalam

menangani kasus menjadi “pembelajaran
bermakna”
1. Deskripsi

6. Tindak lanjut: Jika 2. Adakah emosi


terjadi kasus pribadi
serupa, terhadap
apa yang akan kasus ini?
dikerjakan?

5. Kesimpulan:
3. Evaluasi:
Adakah tindakan yang
Pengalaman baik
berbeda dari yang
dan buruk?
sudah dilakukan
4. Analisis: Apa
yang
dipelajari
dari kasus ini?
Kasus:
 didapat setelah mengikuti kegiatan
klinik
 kasus di bangsal atau di
poliklinik
 mengacu pada kompetensi

 menarik, misalnya:
—
 akan banyak dijumpai
—
 kontroversi
—
 dilematis
—
 manajemen yang tidak lengkap
Peran Pembimbing:
 melakukan verifikasi kasus

 memberikan pertanyaan-pertanyaan

 memberikan umpan balik kepada dokter


muda
1. Deskripsi
 Deskripsikan kasus yang diambil.

 Cobalah untuk menuliskan hal yang


menurut saudara menarik/ mencemaskan/
kontroversi/ ingin diketahui lebih lanjut.
Contoh :
Pasien anak 2 tahun diare non disentri tanpa
dehidrasi dan dilihat ada data laboratorium
batas normal kemudian pasien diterapi dengan
infus dan diberikan antibiotik sefalosporin
intravena.
Yang menarik dari kasus ini adalah pasien tidak
dehidrasi tetapi diinfus dan diberikan antibiotik
intravena.
2. Adakah emosi pribadi terhadap kasus ini?
 Renungkan kembali situasi yang dihadapi.

 Identifikasi emosi pribadi yang terlibat


dalam kasus.
 Tujuan: memperkuat pengalaman yang
menyenangkan serta dapat mengatasi
pengalaman yang tidak menyenangkan (Inhibit
Learning).
Contoh:
Perasaan yang menyenangkan: dapat mengamati
pemasangan infus pada pasien anak, mampu
menilai derajat dehidrasi.
Perasaan yang tidak menyenangkan: bingung
karena terapi yang dilakukan tidak sesuai
dengan yang sudah dipelajari
3.Evaluasi: Pengalaman ini baik atau buruk?
 Lakukan evaluasi dan jelaskan
pengalaman selama menangani pasien,
baik pengalaman yang baik maupun
pengalaman yang buruk.
Contoh:
Pengalaman yang baik: mempelajari teknik
pemasangan infus pada pasien anak.
Pengalaman yang buruk: kurang perhatiannya
perawat terhadap pasien anak yang menangis
karena kesakitan. Penghitungan cairan yang
masuk dan keluar yang tidak tepat.
4. Analisis: Apa yang dipelajari dari
kasus ini?
 Tulis analisis kasus secara prospektif,
misalnya dengan mengkaji berbagai
kemungkinan penatalaksanaan (anamnesis,
pemeriksaan, diagnosis, terapi) yang berbeda.
 Gunakan referensi dengan
menggunakan pendekatan EBM.
Contoh:
Analisis: Jika pasien anak tidak diinfus, apakah
keadaanya akan berbeda? Apakah pada kasus ini
antibiotic perlu diberikan? Bagaimana cara
pendekatan terhadap pasien anak sebelum
dilakukan tindakan medis?
Referensi: SPM, ………………………..
5. Kesimpulan: Adakah tindakan yang
berbeda dari yang sudah dilakukan?
 Tuliskanlah kesimpulan hasil analisis
saudara berdasarkan referensi yang
digunakan.
Contoh:
Kesimpulan:
 Pemberian
— infus pada pasien anak diare tanpa
dehidrasi tidak perlu. Pemberian infus hanya untuk
pasien anak diare dengan dehidrasi berat. Pada
pasien dehidrasi tidak berat rehidrasi yang diberikan
adalah rehidrasi oral
 Pemberian antibiotik pada pasien anak diare non
—
disentri bukan merupakan indikasi.
 Pendekatan pada anak yang akan dilakukan
—
tindakan medis ..........
6. Tindak lanjut: Jika terjadi kasus serupa,
apa yang akan dikerjakan?
 Tuliskanlah rencana saudara apabila
mendapatkan kasus yang serupa dengan kasus
ini.
Contoh:
Pengelolaan pasien anak dengan diare
ditentukan oleh dua hal yaitu derajat dehidrasi
dan penyebab diare tersebut. Teknik pemeriksaan
untuk menentukan derajat dehidrasi harus
dikuasai. Agar mampu memprediksi penyebab
diare maka harus menguasai gambaran klinis
dan teknik pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai