DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...............................................................................................................2
A. Latar Belakang..........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
D. Sistematika Penulisan.................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
DASAR TEORI...................................................................................................................7
B. Laporan Keuangan.......................................................................................................9
C. Likuiditas...................................................................................................................13
1. Pengertian Likuiditas..............................................................................................13
2
1. Tujuan Likuiditas................................................................................................14
2. Jenis Likuiditas....................................................................................................15
D. Profitabilitas..............................................................................................................16
1. Pengertian Profitabilitas......................................................................................16
2. Tujuan Profitbilitas..............................................................................................17
3. Jenis Profitabilitas...............................................................................................18
E. Hipotesis....................................................................................................................19
F. Definisi Konsepsional................................................................................................20
a. Likuiditas.............................................................................................................20
b. Profitabilitas........................................................................................................21
G. Kerangka Pikir...........................................................................................................22
H. Hipotesis Penelitian...................................................................................................23
METODE PENELITIAN..................................................................................................24
A. Definisi Oprasional.................................................................................................24
C. Jangkauan Penelitian...............................................................................................25
1. Alat Analisis........................................................................................................26
2. Pengujian Hipotesis.............................................................................................28
3
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................30
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan
tertentu yang ingin dicapai dalam usaha. Maka perlu dilakukan penelusuran tentang
menghasilkan laba, karena laba yang diperoleh dapat digunakan untuk memenuhi
rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa
sekarang dan masa lalu. Dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang
paling mungkin mengenai kondisi laporan keuangan perusahaan pada masa yang
mendatang. Untuk dapat mengetahui dan memahami informasi yang terkandung dalam
mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan
datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio.
Rasio neraca adalah rasio yang disusun dari data yag berasal dari rasio likuiditas dengan
variabel current ratio dan cash ratio, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari rasio
profitabilitas dengan variabel gross profit margin dan net profit margin. Laporan
keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah dipahami dan dapat
PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk (ACES) adalah perusahaan yang bergerak
sebagai Pusat Perlengkapan Rumah & Gaya Hidup Terlengkap, dengan 172 toko di
beraneka pusat keramaian pada kota-kota besar di Indonesia. Toko ACE terbesar, yang
sekaligus paling besar di Dunia, terletak di Alam Sutera, Serpong – Tangerang. ACE
Alam Sutera ialah Flagship dari Toko ACE di negeri ini, yang memiliki luas 15.000
meter persegi, dan menyediakan lebih dari 75.000 tipe produk berkualitas dalam kategori
lengkap. Terobosan dalam hal menyediakan banyak macam produk dibawah satu atap
membuat ACE menjadi destinasi utama dalam mencari solusi perlengkapan rumah dan
Tabel 1.1
Ikhtisar Data Keuangan PT.Ace Hardware Indonesia Tbk.
Total Aset Total Utang Utang
Tahun Lancar Aset Tidak jangka jangka Laba
Lancar pendek panjang Bersih
2016 Rp. 2.822.070 Rp. 909.032 Rp. 388.654 Rp. 293,721 Rp. 682.765
2017 Rp. 3.358.273 Rp. 1.070.569 Rp. 478.209 Rp. 440.211 Rp. 741.796
Rp.
2018 Rp. 4.096.280 Rp. 1.078.357 Rp. 495.387 Rp. 445.049
1.044.486
Tahun 2016-2018
Sumber: ACES Annual Report http://www.idx.co.id (2018)
Tabel 1.1, berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2016 - 2018 yang memberikan
tersebut. Setiap tahun terlihat peningkatan jumlah baik total asset lancar, asset tidak
lancar, hutang jangka panjang maupun ekuitas perusahaan. Hal ini juga dibarengi dengan
terus meningkatnya laba perusahaan yang terus menerus menunjukkan angka yang
semakin besar. Liabilitas jangka pendek perusahaan sempat mengalami penurunan pada
tahun 2016, namun tetap tidak mempengaruhi perolehan laba perusahaan. Perubahan
6
posisi keuangan tersebut belum cukup untuk menjelaskan likuiditas dan profitabilitas
disetiap tahunnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam
1. Apakah likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk diukur dari current ratio
2. Apakah likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk diukur dari current ratio
3. Apakah likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk diukur dari cash ratio tahun
4. Apakah likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk diukur dari cash ratio tahun
5. Apakah profitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk diukur dari gross profit
6. Apakah profitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk diukur dari gross profit
7. Apakah profitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk diukur dari net profit
8. Apakah profitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk diukur dari net profit
1. Likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dari aspek current ratio tahun 2016
2. Likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dari aspek current ratio tahun 2017
3. Likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dari aspek cash ratio tahun 2016
4. Likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dari aspek cash ratio tahun 2017
5. Profitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dari aspek gross profit margin
6. Propitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dari aspek gross profit margin
7. Propitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dari aspek net profit margin
8. Propitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dari aspek net profit margin
1. Bagi Perusahaan
Hal penelitian ini dapat dijadikan sebagai input dalam menilai dan mengevaluasi
D. Sistematika Penulisan
Bagian ini menjelaskan secara garis besar isi setiap bab, sub bab, serta anak sub-
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan
dan hipotesis.
hipotesis.
9
BAB II
DASAR TEORI
oleh karena itu pemahaman terhadap data akuntansi, seperti proses penyusunannya,
pelaporannya, akan sangat bermanfaat sebagai latar belakang analisis keuangan. Sebelum
pengukuran dan pelaporan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang
manajemen.
sebagainya.
perusahaan dan juga untuk pengambilan keputusan oleh pihak ekstern perusahan
ekonomi atau perusahaan secara keseluruhan yang digunakan oleh pihak internal
yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
oleh perusahaan.
4. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau
perusahaan terjaga.
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebagai alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang dibuat
sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku. Sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti
oleh pihakpengguna laporan keuangan perusahaan. Hal ini untuk mengetahui kondisi dan posisi
keuangan perusahaan terkini. Laporan keuangan berisi hasil akhir dari proses pencatatan
keuangan untuk mengetahui gambaran perkembangan kinerja keuangan atau keadaan keuangan
perusahaan yang menghubungkan dengan posposlaporan neraca dan laporan laba rugi.
Laporan keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggung jawabkan
(stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara
umum laporan ini menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu,kinerja dan
arus kas dalam suatu periode yang ditujukan bagi penggunaan laporan keuangan diluar
mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun antara perusahaan
sejenis.
Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu
perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga
dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan peruasahaan maupun secara berkala.
keuangan yang terdiri atas perubahan unsur-unsur laporan keuntungan kepada pihak
1.Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Aset disajikan dalam kriteria lancar dan tidak
lancar. Kewajiban disajikan sebagai kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
Ekuitas dalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh
sebagai setoran modal oleh pemegang saham, penyisihan/pencadangan laba dan saldo
Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban (biaya) serta laba
Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan dana tersebut, yang
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2),” laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan. Dalam penelitian ini, penulis, menggunakan neraca dan
laporan laba-rugi”.
2. Manajemen Perusahaan
pemegang saham.
a. Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, devisi, bagian,
3. Investor
4. Kreditur
a. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik jangka panjang.
diberikan.
Analis pasar modal selalu melakukan analisis yang tajam dan lengkap terhadap
laporan keuangan perusahaan yang go public maupun yang berpotensi masuk pasar
modal. Analisis ini ingin mengetahui nilai perusahaan, kekuatan dan posisi keuangan
perusahaan. Apakah layak disarankan untuk dibeli sahamnya, dijual atau dipertahankan.
Informasi ini akan disampaikan kepada investor baik individu maupun lembaga.
7. Peneliti/Akademisi/Lembaga Peringkat
Bagi peneliti maupun akademis laporan keuangan sangat penting sebagai data
primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan
laporan keuangan atau perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan dasar yang diolah
untuk mengambil kesimpulan dari suatu hipotesis atau penelitian yang dilakukan.
C. Likuiditas
1. Pengertian Likuiditas
Likuiditas merupakan salah satu alat ukur keuangan yang bermaksud mengetahui
kemampuan suatu perusahan atas kewajiban atau hutang jangka pendek agar dapat
diketahui apakah aktivitas perusahaan masih dapat dipertahankan atau tidak, karena
16
likuiditas yang rendah dapat berakibat pada sulitnya perusahaan melunasi kewajibannya,
Maka dari itu, rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, dan
apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih
besar daripada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya jika perusahaan
tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti
1. Tujuan Likuiditas
kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi angka tersebut, maka akan semakin baik.
segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar
kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah
berumur dibawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini
aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih
rendah.
5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
2. Jenis Likuiditas
Berikut beberapa jenis rasio likuiditas yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :
Rasio lancar sangatlah sederhana. Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan dalam
melunasi kewajibannya dalam jangka waktu satu tahun. Current ratio sangatlah mudah
diketahui karena menggunakan semua aset dan kewajiban yang ada pada sebuah
perusahaan. Penting untuk diingat jangka waktu pelunasan kewajiban current ratio paling
Rasio lancar (current ratio) yang sangat rendah menujukan tingginya resiko perusahaan
perusahaan. Sedangkan terlalu tinggi current rasio perusahaan dibanding rasio rata
perusahaan.
18
Pada rasio lancar memiliki hasil 1 berarti perusahaan dapat melunasi hutangnya dalam
kurun waktu satu tahun atau kurang. Sedangkan hasil 2 atau 3 memberikan indikasi
bahwa perusahaan memliki kemampuan melunasi hutang tiga kali lebih besar dari hutang
yang dia punya. Hal ini tidaklah serta-merta menjadi hal positif bagi perusahaan, bisa jadi
ini menjadi perusahaan tidak menggunakan aset yang dimiliki secara efisien.
Jenis rasio likuiditas satu ini tidak mengukur likuiditas aset perusahaan, seperti dua jenis
rasio likuiditas diatas yang telah disebutkan. Rasio kas hanya mengukur kemampuan
perusahaan berdasarkan jumlah uang yang ada pada perusahaan dan kemampuannya
dalam melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan. Rasio antara uang dan kewajiban
optimalnya adalah 1:1. Artinya jika rasio kas memiliki nilai satu (1) berarti perusahaan
bisa melunasi kewajibannya dengan menggunakan sumber kasnya saja, tanpa harus
D. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Analisis profitabilitas memfokuskan terutama pada hubungan hasil usaha dalam
laporan laba rugi dan sumber daya perusahaan yang tersedia sebagaimana dilaporkan
dalam laporan posisi keuangan (Neraca). Angka rasio mengukur kemampuan perusahaan
dan efesiensi dari usaha dan sumber daya perusahaan yang tersedia.
Menurut Kasmir (2014:114) adapun uraian dari jenis-jenis rasio profitabilitas adalah
sebagai berikut:
19
Merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya
Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales.
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net
Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh
besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan
maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik penggambaran
2. Tujuan Profitbilitas
Menurut Kasmir, tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi pihak internal perusahaan
a. Untuk mengetahui besaran laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode
tertentu.
20
sekarang.
c. Untuk menilai produktivitas seluruh dana perusahaan yang dipakai berupa modal
sehingga bisa dilakukan upaya agar masalah yang terjadi tidak berlarut-larut.
seluruh kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
3. Jenis Profitabilitas
Berikut beberapa jenis rasio profitabilitas yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :
Margin laba kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor
terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor yang dipengaruhi oleh
laporan arus kas memaparkan besaran laba yang didapatkan oleh perusahaan dengan
Margin Laba Kotor ini sering disebut juga dengan Gross Margin Ratio (Rasio Margin
Kotor). Gross profit margin mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya
produksi. Semakin besar gross profit margin semakin baik (efisien) kegiatan operasional
perusahaan yang menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah daripada penjualan
21
(sales) yang berguna untuk audit operasional. Jika sebaliknya, maka perusahaan kurang
Net profit margin atau margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas untuk menilai
persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang
diperoleh dari penjualan. Margin laba bersih ini disebut juga profit margin ratio. Rasio
ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi net profit
E. Hipotesis
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
F. Definisi Konsepsional
Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Janah ( 2005 : 90 ) Menjelaskan bahwa
definisi konsepsional merupakan definisi dalam bentuk abstrak yang mengacu pada ide -
ide atau konsep lain yang bisa saja abstrak untuk menjelaskan konsep tersebut.
Berdasarkan pendapat tersebut maka definisi konsepsional dalam penelitian ini, yaitu :
a. Likuiditas
Menurut Kasmir (2009:130) : “Menyebutkan bahwa rasio likuiditas atau rasio modal
kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu
perushaan. Caranya adalah dengan total pasiva lancar (utang jangka pendek)”.
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva
lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan
2. Kas Rasio (Cash ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar uang kasyang tersedia untuk membayar utang. Keterdiaan uang kas dapat
ditunjukan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro
b. Profitabilitas
23
Seperti rasio-rasio yang lain sudah dibahas sebelumnya, rasio profitabilitas juga memiliki
tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pemilik perusahaan atau manajemen saja, tetapi
juga pihak luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang mmiliki hubungan atau
Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur tingkat efisiensi pengendalian harga
pokok/biaya produksi yang menjadi indikasi dari kemampuan sebuah perusahaan untuk
Net profit margin ialah pengukuran presentse dari tiap hasil sisa penjualan yang telah
dikurangi seluruh biaya serta pengeluaran yang mana meliputi pula bunga serta pajak.
Rasio yang satu ini menghitung laba bersih yang didapatkan setelah terkena pajak
penjualan. Semakin tinggi angka presentasi Net profit margin maka semakin bagus pula
G. Kerangka Pikir
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara dari hasil penelitian yang masih perlu di uji lagi
kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah dan teori yang telah diketengahkan, maka hipotesis
1. Likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia Tbk diukur dari current ratio pada tahun 2017
mengalami peningkatan dibandingkan dengan likuiditas dari aspek current ratio pada tahun 2016.
25
2. Likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia Tbk diukur dari current ratio pada tahun 2018
mengalami peningkatan dibandingkan dengan likuiditas dari aspek current ratio pada tahun 2017.
3. Likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia Tbk diukur dari cash ratio pada tahun 2017 mengalami
peningkatan dibandingkan dengan likuiditas dari aspek cash ratio pada tahun 2016.
4. Likuiditas PT. Ace Hardware Indonesia Tbk diukur dari cash ratio pada tahun 2018 mengalami
peningkatan dibandingkan dengan likuiditas dari aspek cash ratio pada tahun 2017.
5. Profitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia Tbk diukur dari gross profit margin pada tahun
2017 mengalami peningkatan dibandingkan dengan likuiditas dari aspek gross profit margin pada
tahun 2016.
6. Profitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia Tbk diukur dari gross profit margin pada tahun
2018 mengalami peningkatan dibandingkan dengan likuiditas dari aspek gross profit margin pada
tahun 2017.
7. Profitabilitas PT. Ace Hardware Indonesia Tbk diukur dari net profit margin pada tahun 2017
mengalami peningkatan dibandingkan dengan likuiditas dari aspek net profit margin pada tahun
2016.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Oprasional
Variabel dan indikator variabel penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut :
26
1. Likuiditas adalah kemampuan PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendek. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan yaitu
a. Rasio Lancar (Current Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dalam memenuhi jangka pendek
yang diukur dari seluruh kompenen aktiva lancar yang dimiliki dan dibandingkan
b. Rasio Kas (Cash Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
yang tersedia dan yang disimpan di bank. Apabila hasil rasio menunjukan 1 : 1
atau 100% atau semakin besar perbandingan kas dengan utang maka akan
semakin baik.
2. Profitabilitas adalah kemampuan PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dalam mencari
keuntungan dalam kurun periode tertentu. Dalam penelitian ini peneliti rasio yang
digunakan Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) dan Margin Laba Bersih (Net Profit
Margin).
a. Gross Profit Margin (Margin laba bersih) adalah rasio yang mengukur efisiensi
PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dalam pengendalian harga pokok atau biaya
besar margin laba kotor maka semakin baik keadaan operasional perusahaan.
27
Sebaliknya jika semakin rendah margin laba kotor maka aktivitas operasional
b. Net Profit Margin (Margin laba bersih) adalah rasio yang mengukur persentase
PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dari setiap hasil sisa penjualan setelah
dikurangi semua biaya dan pengeluaran termasuk bunga dan pajak dalam catatan
atas laporan keuangan. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap
penjualan. Semakin tinggi nilai margin laba bersih maka semakin baik kegiatan
3) Laporan keuangan PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018.
C. Jangkauan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dan difokuskan pada
analisis likuiditas dan profitabilitas dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
research) Data dan informasi diambil dari berbagai literatur terutama dari Bursa Efek
Indonesia yaitu laporan keuangan PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk tahun 2016-2018.
1. Alat Analisis
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
Current Ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancer dengan
dilambangkan dengan aktiva lancer dalam menutup utang lancar yang dimiliki.
Beberapa hal yang tergolong dalam aktiva lancar adalah kas, piutang, persediaan,
dan beberapa aktiva lain. Sementara itu yang termasuk dalam utang lancer antara
lain utang dagang dan wesel, utang bank, utang gaji, dan sebagainya.
b. Cash Ratio
Cash Ratio adalah perbandingan antara kas dan aktiva lancer dengan utang lancar.
Aktiva lancer ini diharapkan bisa segera dicairkan menjadi uang kas. Kas yang
kantor maupun bank. Selain itu, ada harta setara kas seperti harta lancar yang
29
mudah dicairkan namun hal ini memiliki dampak dari pengaruh kondisi ekonomi
negara bersangkutan.
Cash Ratio
2. Rasio Profitabilitas
a. Gross Profit Margin adalah perbandingan yang mengukur laba kotor terhadap
penjualan bersih yang dilakukan perusahaan. Rasio ini mengukur sejauh mana
laba kotor yang bisa diraup perusahaan pada setiap penjualannya. Nilai Gross
b. Net Profit Margin atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Margin Laba
bersih merupakan alat pengukur laba bersih yang didapatkan perusahaan persatu
satuan mata uang penjualan. Selain itu, rasio ini juga mengukur efisiensi produksi,
administrasi, sampai manajemen pajak. Dari rumus yang didapatkan, bila nilai
rasio ini relative tinggi (mendekati 100%, 100% atau lebih dari itu) maka
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan berdasarkan hasil analisis likuiditas dan profitabilitas
sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas current ratio pada tahun 2017 mengalami peningkatan dibanding
2016, maka hipotesis diterima dan sebaliknya jika mengalami penurunan, maka
hipotesis ditolak.
2. Rasio Likuiditas current ratio pada tahun 2018 mengalami peningkatan dibanding
2017, maka hipotesis diterima dan sebaliknya jika mengalami penurunan, maka
hipotesis ditolak.
3. Rasio Likuiditas cash ratio pada tahun 2017 mengalami peningkatan dibanding
2016, maka hipotesis diterima dan sebaliknya jika mengalami penurunan, maka
hipotesis ditolak.
4. Rasio Likuiditas cash ratio pada tahun 2018 mengalami peningkatan dibanding
2017, maka hipotesis diterima dan sebaliknya jika mengalami penurunan, maka
hipotesis ditolak.
5. Rasio Profitabilitas gross profit margin pada tahun 2017 mengalami peningkatan
6. Rasio Profitabilitas gross profit margin pada tahun 2018 mengalami peningkatan
7. Rasio Profitabilitas net profit margin pada tahun 2017 mengalami peningkatan
8. Rasio Profitabilitas net profit margin pada tahun 2018 mengalami peningkatan
DAFTAR PUSTAKA
Deanta. 2016. Memahami Pos-pos dan Angka-angka dalam Laporan Keuangan Untuk
Orang Awam. Penerbit Gava Media, Yogyakarta.
Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ke-5. Bandung :Alfabeta.
I.M.Pandey. 2011. Essence of Financial Management. Third Edition : Publishing of Vikas House.
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada
Samryn, L.M. 2014. Pengantar Akuntansi Mudah Membuat Jurnal dengan Pendekatan
Akuntansi, Rajawali Pers, Jakarta.
Empat.
Syahrial, Dermawan dan Purba, Djahotman. 2013. Analisis Laporan Keuangan Cara
Mudah dan Praktis Memahami Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Penerbit Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Van Horne, James C. and John M. Wachowicz Jr .2012. financial management. Thirteenth
edition. New York : Prentice Hall.
www.acehardware.co.id
www.idx.co.id