Anda di halaman 1dari 6

---------------------------------------------------------------------------------------------------

AKU SUDAH PUBER ATAU BELUM ?


---------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Aku Puber?
Aku sangat terkejut ketika menemukan bercak darah pada rokku tadi siang di sekolah. Ada apa degnanku?
Mengapa aku terluka? Aku sangat bingung dan juga takut. Namun, rasa malu melebihi semua itu. Rasanya aku
ingin menangis. Sahabatku, Ani; hanya diam terpaku, memandangku dengan berbagai perasaan. Akan tetapi,
sedetik kemudian ia menarikku dan mengajak menemui Bu Lia, guru pembimbingku di sekolah.
Aku tidak menemukan keterkejutan di mata Bu Lia. Ia tersenyum ramah, dan meminjamkan aku rok sekolah.
Ia juga bercerita banyak tentang apa yang terjadi padaku. Pada dasarnya ia mengatakan aku mulai memasuki
masa puber yang ditandai dengan haid yang pertama.
Sumber: dokumentasi pribadi

Banyak di antara kita yang tidak memahami ketika pertama kali mengalami menstruasi/haid walaupun tidak
sedikit juga yang sudah paham. Namun, peristiwa pertama kali menginjak masa puber selalu saja membingungkan.
Oleh karena itu, baik bagi kita memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai masalah ini.
Apakah puber atau pubertas itu?
Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti ‘usia kedewasaan’. Elizabeth B. Hurlock dalam buku
Psikologi Perkembangan menjelaskan bahwa pubertas merupakan masa yang mengawali masa remaja dan
biasanya berlangsung secara singkat. Ia juga mengutip definisi masa puber yang sibuat oleh Root, yaitu suatu
tahap dalam perkembangan manusia di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksi yang disertai
dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan psikologis.
Dalam modul 1 Kesehatan Reproduksi Remaja yang diterbitkan oleh BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional) dikatakan bahwa seseorang mulai memasuki masa puber pada usia 9-10 tahun dan berakhir
pada usia sekitar 15-16 tahun.
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masa puber adalah tahap yang mengawali masa
remaja, di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksi yang disertai dengan perubahan dalam
pertumbuhan fisik dan psikologis yang biasanya terjadi selama dua samapi empat tahun.
Secara biologis, masa puber dicapai ketika hypothalamus mulai bekerja. Hypothalamus adalah salah satu
organ penting dalam otak manusia selain hipofisis yang mengatur aktivitas seksual normal, seperti perkembagnan
cirri seksual primer dan sekunder. Hypothalamus merupakan pusat pengendali tubuh manusia, sementara hipofisis
adalah kelenjar yang berfungsi sebagai pusat dari seluruh system kelenjar penghasil hormone tubuh.
Hypothalamus terletak di dasar otak, tepatnya pada bagian diensefalon, yaitu batas antara otak besar dan otak
kecil.
Bila hypothalamus belum mulai bekerja, kelenjar hipofisis hanya membantu laju pertumbuhan tubuh yang
diproduksinya. Akan tetapi, bila sudah mulai bekerja, kelenjar ini akan membawa kita memasuki masa pubertas.
Aku Sudah Remaja!
Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan tertentu dalam
perkembagnan manusia. Ketika memasuki masa remaja, pertumbuhan dan perkembangan kita akan berlangsung
dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan psikis. Sekalipun demikian, perubahan ini berbeda antara
individu yang satu dan yang lainnya. Salah satu factor penentu perbedaan tersebut adalah perbedaan genetic dan
lingkungan, seperti kesehatan, gizi, dan kondisi emosional.
Factor genetic akan mempengaruhi kelenjar-keelnjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon tertentu.
Gizi yang buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan kurangnya produksi hormone pertumbuhan, sementara
gangguan emosional mengakibatkan produksi hormone adrenal steroid berlebihan yang merugikan hormone
pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan masa puber terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan
emosional yang lama, akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat mencapai tubuh
tinggi yang sempurna. Namun, bila gangguan ini cepat diketahui dan diadakan perbaikan, pertumbuhan dapat
dipercepat sampai tiga atau empat kali dan kecepatan ini terus berlangsung samapai anak mencapai batas
potensial bawaannya.
B. Perubahan Fisik
Perubahan fisik pada remaja putra dan putrid terutama terjadi karena pengaruh hormone yang dihasilkan
kelenjar hipofisis. Kelenjar ini terdapat di dasar otak, tepatnya di lekukan kecil pada sella tursica, yaitu suatu bagian
yang serupa dengan batang terikat yang ada di bawah serebrum. Hipofisis dihubungkan dengan hypothalamus
melaluitangkai hipofisis.pelepasan hormone dari hipofisis diatur okeh hypothalamus. Kelenjar hipofisis akan
menghasilkan hormone yang berbeda pada pria dan wanita. Pada pria, hormone tersebut dinamakantestosteron
karena dihasilkan oleh testis, sedangkan pada wanita dinamakan estrogen dan progesterone yang diproduksi di
indung telur.
Adanya hormone-hormon ini memberi pengaruh pada perubahan fisik remaja. Perubahan ini bisa tampakl dan
tidak tampak. Pada remaja putra, perubahan yang tampak ddari luar antara lain:
1. Otot menguat
2. Tumbuh jakun
3. Tumbuh bulu di ketiak, muka (kumis dan janggut), dan sekitar kemaluan
4. Kulit dan rambut berminyak
5. Suara menjadi besar atau berat
6. Penis dan buah zakar membesar
Sementara itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami mimpi basah. Yang dimaksud dengan
mimpi basah adalah ejakulasi secara tidak disadari yang terjadi secara alami. Ejakulasi merupakan peristiwa
keluarnya sperma dari penis. Laki-laki memproduksi sperma setiap hari, tetapi tidak harus selalu dikeluarkan
melalui ejakulasi. Sperma yang tidak dikeluarkan melalui ejakulasi akan diserap oleh tubuh dan dikeluarkan melalui
cairan keringat dan kotoran.
Pada remaja putrid, perubahan fisik yang tampak dari luar antara lain:
1. Tumbuh payudara
2. Putting payudara menonjol keluar
3. Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)
4. Tumbuhbulu di ketiak dan sekitar kemaluan
Sementara itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami menstruasi (datang bulan/haid)
secara berkala. Dalam kurun waktu tertentu, sel telur (ovum) yang sudah matang akan dikeluarkan dari indung
telur. Kemudian, sel telur ini bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami
penebalan dan siap menerima hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak bertemu dengan sperma (tidak
dibuahi), sel telur (ovum) yang sudah matang akan dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini bergerak
melalui saluran telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami penebalan dan siap menerima hasil
pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak bertemu dengan sperma (tidak dibuahi), sel telur dan seluruh jaringan
yang terbentuk pada dinding rahim akan rontok, selanjutnya dikeluarkan dari rahim sebagai menstruasi/haid.
Saat menstruasi, remaja putrid terkadangmengalami rasa nyeri. Rasa nyeri ini bervariasi pada setiap orang,
mulai dari yang ringan sampai berat. Rasa nyeri yang berat (dismenorea) kadang begitu hebat hingga menunggu
aktivitas sehari-hari. Nyeri haid dibedakan menjadi dua jenis, yaitusebagai berikut.

a. Nyeri haid primer


Nyeri haid primer adalah nyeri yang timbul sejak haid pertama dan akan pulih dengan sendirinya seiring
semakin stabilnya hormone tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid ini
tergolong normal dan tidak membahayakan kesehatan. Namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh factor fisik
dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi
tubuh yang menrun, atau karena pengaruh hormone prostaglandin F2.
b. Nyeri haid sekunder
Nyeri ini biasanya baru muncul jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan atau
penyakit seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, atau karena kelainan kedudukan rahim yang
menetap.
Beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri atau sakit perut sewaktu menstruasi:
1. Mengompres bagian tubuh yang paling terasa kram (bisa di perut atau pinggang belakang) dengan botol panas
(hangat)
2. Mandi air hangat
3. Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi, seprti susu dan yoghurt
4. Mencoba untuk berjalan
5. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit
6. Mengambil posisi tubuh meningging agar rahim tergantung ke bawah sehingga dapat membantu relaksasi
7. Menarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi
8. Mengkonsumsi obat pengurang rasa sakit karena haid dengan pengawasan dokter.
Di samping rasa nyeri, kadang ada beberapa gejala yang menyertai sebelum dan saat menstruasi yang disebut
gejala premenstruasi, yaitu:
1. Perasaan malas bergerak yang dapat menyertai sebelum dan saat menstruasi
2. Nafsu makan meningkat
3. Emosi menjadi labil dan muncul perasaan-perasaan negative, sehingga kita menjadi lebih sensitive dan mudah
uring-uringan
4. Mengalami kram perut (dismenorea)
5. Mual dan nyeri kepala
6. Pingsan
7. Berat badan naik (karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak).
Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan cara:
a. Mengurangi makan-makanan yang mengandung garam, seperti kentang goring, kacang-kacangan, dan
makanan berbumbu untuk mengurangi penahanan air berlebihan;
b. Mengurangi makanan yang mengandung tepung, gula, kafein, dan coklat;
c. Banyak minum air putih, jus buah-buahan, dan teh;
d. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C tinggi seminggu sebelum
menstruasi;
e. Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyaklah makan makanan atau suplemen yang
mengandung zat besi agar terhindar dari enemia.
Pada saat mengalami menstruasi, para wanita atau remaja putrid tetap bisa beraktivitas seperti biasa tanpa
harus membatasi ruang gerak aktivitasnya. Bahkan, gerak yang dilakukan bisa mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan.
Berbagai perubahan fisik yang terjadi pada pria dan wanita dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan
berikut ini.
1. Bau badan.
Bau badan adalah bau tidak enak yang dikeluarkan tubuh akibat produksi kelenjar kringat yang berlebih. Pria
cenderung mengalami bau badan karena kelenjar keringat pada pria lebih aktif. Cara mengatasi bau badan
adalah dengan mandi teratur, menggunakan deodorant atau bedak khusus untuk bau badan, dan menjaga
kebersihan pakaian.
2. Jerawat.
Jerawat merupakan sumbatan kelenjar minyak oleh kotoran. Pencegahan timbulnya jerawat dapat dilakukan
dengan membersihkan muka dengan sabun khusus (ph balanced) secara teratur, menggunakan kosmetika ph
balanced, tidak menggunakan obat antijerawat, mengurangi makanan berlemak (gorengan, kacang, cokelat,
dan es krim), tidak memencet atau memegang jerawat karena akan menambah infeksi. Bila jerawat dirasa
sudah berlebih dan terjadi infeksi, maka kita perlu memeriksakan diri ke dokter.
3. Menstruasi belum teratur.
Terkadang, hal ini dapat menjadi masalah besar karena kekhawatiran akan adanya kelainan dalam diri kita
atau kemungkinan hamil. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena siklus haid pada awal masa
puber memang belum teratur. Setelah kurun waktu tertentu, siklus haid akan menjadi teratur. Oleh karena
itu, kita perlu mencatat siklus haid kita sampai menemukan pola siklus yang teratur.
4. Perkembangan fisik yang lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebaya.
Seperti telah dijelaskan di atas, perbedaan perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor genetic (keturunan)
dan factor lingkungan seperti gizi.
5. Perbedaan cirri-ciri seks primer dan sekunder dengan remaja lainnya.
Contohnya ukuran payudara pada remaja putri tidak mempunyai kumis pada remaja putra.
Hal ini juga tidak perlu dikhawatirkan karena setiap orang adalah unik dan perbedaan-perbedaan tersebut
tergolong normal selama tidak terjadi perbedaan yang mencolok dengan teman sebaya lainnya.
C. Perubahan Psikis
Di samping perubahan fisik, baik pria maupun wanita juga akan mengalami perubahan psikis, sebagai berikut.
1. Mulai tertarik kepada lawan jenis. Perkembangan cirri-ciri seks sekunder yang membawa perubahan pada
penampilan laki-laki dan perempuan menumbuhkan ketertarikan bagi lawan jenisnya. Hal ini biasanya
menyebabkan perubahan pada perilaku remaja. Perubahan perilaku yang terjadi di antaranya sebagai berikut.
a. Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri. Kekhawatiran tidak dapat menarik perhatian dan tidak
disenangi laki-laki membuat remaja putrid berusaha mempercantik penampilannya.
b. Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantanannya. Salah satu tugas perkembangan remaja yaitu
tercapainya kejelasan peran laki-laki dan perempuan yang diwujudkan dengan menampilkan sikap,
perilaku, melakukan aktivitas atau mengenakan sesuatu yang diasosiasikan pada jenis kelamin tertentu.
c. Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang, dan salah tingkah bila menghadapi
lawan jenis. Beberapa perubahan terkadang mengakibatkan ketidaknyamanan pada remaja. Tidak adanya
kesiapan untuk menerima perubahan tersebut dapat memberikan dampak negative pada kejiwaan remaja
seperti tersebut di atas.
d. Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah. Tugas perkembangan yang menuntut kemampuan
bersosialisasi dan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok membuat remaja sering menghabiskan waktu
untuk berkumpul dengan teman sebaya.
2. Cenderung sering membantah orangtua, ingin menonjolkan diri, dan kurang pertimbangan. Remaja berharap
orang dewasa dapat memahami perubahan yang terjadi pada mereka. Kurangnya pengertian dari orang
dewasa dan ketidakmatangan emosi membuat remaja kurang dapat bersikap lebih tepat pada kondisi yang
tidak sesuai harapannya.
3. Saat menjelang haid, wanita menjadi lebih perasa, mudah sedih, marah, dan cemas tanpa alasan.
Pada awal periode haid, remaja putri sering mengalami sakit kepala, punggung, kejang perut, dan lain
sebagainya. Kondisi tersebut mengakibatkan rasa lelah dan sakit sehingga menyebabkan tekanan psikologis
seperti tersebut di atas.
Berkaitan degnan menstruasi yang pertama kali, kadang timbul efek psikologis dari menstruasi berupa
berkecamuknya berbagai perasaan dalam diri kita seperti malu, cemas, dan takut. Selain itu, kita cenderung
membatasi gerak-gerik hingga merasa tidak bebas. Kita menganggap menstruasi itu menjijikkan dan kotor padahal
sebetulnya darah menstruasi bukan darah kotor. Seperti yang telah dijelaskan di atas, darah menstruasi adalah
darah yang dikeluarkan dari hasil peluruhan dinding rahim akibat sel telur tidak dibuahi. Bau tidak sedap yang
sering dialami biasanya berasal dari darah yang telah bercampur dengan oksigen.
D. Aku Siap Menjadi Remaja!
Berbagai perubahan yang kita alami, baik fisik maupun psikis, hendaknya di terima sebagai sesuatu yang wajar
diiringi dengan kesiapan diri untuk beradaptasi. Sikap terbuka dengan bertanya maupun bercerita pada orang
yang lebih dewasa dan dapat dipercaya, seperti orangtua, keluarga, dan guru dapat membantu kita melalui masa
yang penuh gejolak ini dengan sikap dan perilaku yang lebih tepat.
Sikap penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikis juga dapat diwujudkan dalam berbagai hal, seperti
membaca buku atau artikel-artikel yang berkaitan dengan remaja. Aktivitas positif seperti ini dapat menambah
wawasan dan memperkecil risiko kemungkinan terjadinya hal-hal yang idak diinginkan, seperti pergaulan bebas
dan ketidakpercayaan diri. Di samping itu, kita juga dapat bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan remaja
yang ada di sekitar kita sesuai dengan minat dan bakat, baik yang bersifat social kemasyarakatan maupun lingkup
keagamaan.
Sikap penerimaan ini sangat penting bagi perkembangan diri kita selanjutnya. Penolakan terhadap perubahan
fisik dan psikis yang kita alami akan menimbulkan goncangan-goncangan dalam diri kita. Menurut Dr. Singgih D.
Gunarsa dan Dra. Y. Singgih D. Gunarsa, dalam bukunya yang berjudul Psikolog Remaja, remaja putri yang
bereaksi negatif dalam menghadapi haid pertamanya akan mengeluh atau bahkan mencaci maki keadaan yang
menyebabkan badannya “kurang enak”. Hal ini mengakibatkan perasaan tidak puas dengan keadaan dan merasa
menyesal telah dilahirkan sebagai seorang wanita.
Perubahan fisik dan psikis yang terjadi juga mempengaruhi hubungan social kita dengan lingkungan sekitar,
seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sikap orangtua yang kurang memahami perubahan yang
terjadi cenderung sering berbenturan dengan sikap remaja yang berubah sehingga remaja menjadi sering
mambantah orangtua, menganggap orangtua kuno, dan tidak memahami dunia remaja, bila keadaan ini terus
berlangsung, dapat timbul dampak negative, terutama bagi remaja, seperti malas di rumah, lebih senang
berkumpul dengan teman yang mengalami hal serupa.
Oleh karena itu, kita harus pandai memilih teman karena peran teman sebaya pada masa ini semakin besar.
Remaja cenderung bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan sikap dan perilaku teman-temannya. Dorongan
untuk selalu ingin mencoba yang dialami oleh remaja dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab.
Pengertian dari orang dewasa, khususnya orangtua, sangat dibutuhkan pada masa puber, terutama dalam
menghadapi berbagai perubahan fisik dan psikologis. Di samping itu, kita juga membutuhkan kekuatan iman agar
dapat melalui masa yang penuh gejolak ini dengan tenang. Bila keliru dan tidak kuat iman, kita dapat terjerumus
pada hal-hal negatif yang dapat merusak masa depan kita.

Anda mungkin juga menyukai