Manual Mutu Puskesmas Bobotsari
Manual Mutu Puskesmas Bobotsari
PUSKESMAS BOBOTSARI
Puji syukur kami sampaikan kehadlirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
Nya sehingga dapat menyusun Manual Mutu Puskesmas Bobotsari Kabupaten
Purbalingga.
Manual Mutu Puskesmas Bobotsari Kabupaten Purbalingga merupakan
acuan dalam rangka upaya peningkatan mutu penyelenggaraan upaya pelayanan
kesehatan di Puskesmas yang meliputi administrasi manajemen, upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan / pelayanan klinis.
Dalam era Jaminan Kesehatan Nasional masyarakat diberi kebebasan
untuk memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang sesuai dengan
kebutuhan dan kepuasan mereka. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat
pertama harus dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan mutu
penyelenggaraan pelayanan Puskesmas baik dalam administrasi manajemen, upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan / pelayanan klinis.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam
penyusunan Manual Mutu Puskesmas Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Semoga
dapat bermanfaat dalam upaya mempercepat terwujudnya pelayanan kesehatan
yang bermutu bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga akan mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Puskesmas
Puskesmas Bobotsari Kabupaten Purbalingga merupakan Puskesmas
Perawat yang terletak di Jl.Yosomiharjo No. 16 Bobotsari, dengan luas
wilayah kerja 3,2 km meliputi 16 desa. Jumlah penduduk di wilayah
2
3. Proses Pelayanan
a. Penyelenggaraan Administrasi Puskesmas adalah bertujuan untuk
mendukung proses penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas
Bobotsari yang meliputi manajemen: Sistem Informasi Puskesmas, Sumber Daya
Manusia (kepegawaian), Sarana Prasarana Alat Kesehatan, Sarana Prasarana
Penunjang (Urusan RumahnTangga), dan Sumber Daya Keuangan.
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Bobotsari adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2
(dua) kelompok yaitu UKM Essensial dan UKM Pengembangan.
UKM Essensial merupakan UKM yang wajib dilaksanakan meliputi:
Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS; Pelayanan Kesehatan
Lingkungan; Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Dan Keluarga Berencana
yang bersifat UKM (Kesehatan Ibu, KB dan Kespro, Kesehatan Anak,
Deteksi Dini dan MTBS); Pelayanan Gizi yang bersifat UKM, Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (TB dan Kusta, ISPA dan Diare,
Kecacingan dan Rabies, DBD dan malaria, Surveilance, Thipoid dan
Campak, Imunisasi, Penyakit Tidak Menular), Pelayanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat.
UKM Pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang
kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia di masing-masing Puskesmas. UKM Pengembangan terdiri
dari : Pelayanan Kesehatan Jiwa, Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat,
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, Pelayanan Kesehatan
Olah Raga, Pelayanan Kesehatan Indera, Pelayanan Kesehatan Lansia,
Pelayanan Kesehatan Kerja, Pelayanan Kesehatan PKPR.
c. Penyelanggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) / Pelayanan
Klinis Puskesmas Bobotsari adalah suatu kegiatan dan / atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. UKP dilaksanakan
dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat,
pelayanan satu hari (one day care), home care. Kegiatan UKP terdiri dari:
Pelayanan Pemeriksaan Umum, Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut,
Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKP, Pelayanan Persalinan, Pelayanan
Rawat Inap, Pelayanan Kefarmasian, Pelayanan Laboratorium, dan
Pelayanan Rekam Medis.
c. Penyelengaraan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang meliputi: Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,
Bidan Desa dan Jejaring Pelayanan Kesehatan.
.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja ini disusun berdasarkan
standar akreditasi Pukesmas, yang meliputi persyaratan umum sistem
manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya,
proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) baik UKM esensial maupun UKM Pengembangan, dan
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) / Pelayanan Klinis. Dalam
penyelenggaraan UKM dan UKP memperhatikan keselamatan sasaran / pasien
dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Bobotsari dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP).
A. Persyaratan Umum
Upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan Puskemas Bobotsari
Kabupaten Purbalingga dilakukan melalui membangun sistem manajemen mutu,
system penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan sistem
penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan / pelayanan klinis. Puskemas
Bobotsari Kabupaten Purbalingga menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi
Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan
kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan
masyarakat maupun pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses
pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan
penanggungjawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu
sendiri mulai dari perencanaan yang berdasarkan analisis hasil survey
kebutuhan masyarakat / pelanggan baik internal maupun eksternal, verifikasi
terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi
terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan
evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
1. Pengendalian dokumen dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Puskesmas Bobotsari.
2. Pengendalian rekam implementasi
Rekam implementasi pelaksanaan kegiatan di simpan oleh pelaksana
kegiatan dan penanggungjawab program Puskesmas Bobotsari.
C. Tanggungjawab Manajemen
1. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas Bobotsari, penanggung jawab manajemen mutu,
penanggung jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh
karyawan Puskesmas Bobotsari bertanggung jawab untuk menerapkan
seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
2. Fokus pada pelanggan:
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas Bobotsari dilakukan dengan
fokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan
dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas
dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta
tindak lanjut pelayanan.
3. Kebijakan mutu:
Seluruh karyawan Puskesmas Bobotsari berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan,
memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan
yang berkelanjutan.
4. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu / Sasaran Mutu
Sasaran mutu Puskesmas Bobotsari ditetapkan berdasarkan standar kinerja /
standar pelayanan minimal yang meliputi indicator-indikator pelayanan klinis,
indicator penyelenggaraan upaya puskesmas. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
5. Tanggung jawab dan wewenang mulai dari Kepala Puskesmas Bobotsari,
wakil manajemen mutu / penanggung jawab mutu, penanggung jawab upaya
puskesmas, tanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan dalam
peningkatan mutu perlu penjelaskan secara rinci.
5. Wakil manajemen mutu / Penanggung jawab manajemen mutu.
Kepala Puskesmas Bobotsari menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas
Bobotsari:
a. Memastikan system manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan
dipelihara
b. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari system manajemen mutu dan
kinerja pelayanan
c. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
pelanggan
7. Komunikasi internal
Komunikasi internal Puskesmas Bobotsari dilakukan dengan cara workshop
(minilokakarya), staf meeting, pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan
media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas Bobotsari, penanggung jawab manajemen mutu,
penanggung jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh
karyawan puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
B. Fokus pada Sasaran / Pasien
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas Bobotsari dilakukan dengan
berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan
dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan
pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak
lanjut pelayanan.
C. Kebijakan Mutu
1. Kepala Puskesmas Bobotsari menetapkan Penanggung Jawab Manajemen
Mutu yang bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan, memonitor kegiatan
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas dan membudayakan perbaikan
kinerja yang berkesinambungan secara konsisten dan sistematis.
2. Kepala Puskesmas Bobotsari, Penanggung Jawab Manajemen Mutu,
Penanggung Jawab Upaya Puskesmas berkomitmen untuk menerapkan
perbaikan mutu/kinerja yang berkesinambungan.
3. Kepala Puskesmas Bobotsari, Penanggung Jawab Manajemen Mutu,
Penanggung Jawab Upaya Puskesmas berkomitmen menyelenggarakan
pelayanan berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan berfokus pada
kepuasan pelanggan, keselamatan pelanggan, serta melakukan perbaikan
mutu/kinerja pelayanan secara berkelanjutan.
4. Kepala Puskesmas Bobotsari berkomitmen untuk memastikan ketersediaan
sumber daya yang diperlukan guna penyelenggaraan pelayanan sesuai yang
distandarkan.
5. Kepala Puskesmas Bobotsari
memimpin Rapat Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan minimal 6 bulan
sekali, dan selalu ada pelimpahan wewenang jika berhalangan.
D. Perencanaan Sistem Manejemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
Sasaran mutu Puskesmas Bobotsari ditetapkan berdasarkan standar
kinerja/standar pelayanan minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan
klinis, indikator penyelenggaraan upaya Puskesmas. Perencanaan disusun
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-program
kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
7. Peningkatan mutu pelayanan obat
8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
E. Tanggung jawab, Wewenang dan Komunikasi
Kepala Puskesmas :
1. Kepala Puskesmas Puskesmas Bobotsari menetapkan Penanggung Jawab
Manajemen Mutu dengan kejelasan tugas dan wewenangnya.
2. Kepala Puskesmas Puskesmas Bobotsari bersama Penanggung jawab Mutu
dan Penanggung Jawab Upaya Puskesmas menyusun Pedoman
Peningkatan Mutu dan Kinerja
3. Kepala Puskesmas Puskesmas Bobotsari wajib memonitor pelaksanaan dan
pencapaian pelaksanaan pelayanan dan upaya Puskesmas, dan mengambil
langkah tindak lanjut untuk revisi/perbaikan rencana bila diperlukan.
Wakil Manajemen Mutu / Penanggung Jawab Mutu :
1. Merumuskan petunjuk teknis pelaksanaan manajemen mutu di tingkat
Puskesmas Bobotsari
2. Menyusun rencana manajemen mutu Puskesmas Bobotsari setiap tahunnya
3. Menyusun peraturan dan standar pelayanan yang digunakan di Puskesmas
Bobotsari (standar input, standar proses, standar output)
4. Memberikan pelatihan standar pelayanan ke setiap unit pelayanan
Puskesmas Bobotsari.
5. Menyusun ceklist yang akan digunakan dalam monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pelayanan pada masing-masing unit pelayanan Puskesmas
Bobotsari..
6. Menetapkan petugas pelaksana atau yang bertanggungjawab dalam
monitoring pelaksanaan pelayanan pada masing-masing unit pelayanan
secara monitoring silang.
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi silang antar unit pelayanan dengan
menggunakan ceklist yang telah ditetapkan
8. Melaksanakan evaluasi mutu pelayanan terhadap pelanggan eksternal,
melalui pengelolaan aduan/keluhan dan survey kepuasan
pelanggan/masyarakat
9. Menganalisis data hasil monitoring dan evaluasi antar unit, maupun hasil
evaluasi dari pelanggan eksternal.
10. Melaksanakan pertemuan rutin pembahasan hasil monitoring mutu secara
berkala, lengkap dihadiri pihak manajemen Puskesmas.
11. Menyusun rekomendasi peningkatan mutu pelayanan baik aspek input,
proses maupun output terhadap manajemen Puskesmas untuk mendapatkan
kebijakan sebagai rencana tindak lanjut.
12. Menyusun rencana tindak lanjut bersama dengan Tim Perencana Tingkat
Puskesmas Bobotsari (PTP)
Penanggung Jawab UKM/UKP :
1. Berperan aktif dalam penyusunan Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja
Puskesmas Bobotsari.
2. Melaksanaan monitoring dan evaluasi pencapaian indikator mutu/kinerja
Puskesmas Bobotsari yang telah ditetapkan secara periodik (mulai
pengumpulan data hingga analisis)
3. Melakukan analisis penyebab masalah, dan menggali umpan balik dari
masyarakat/pelanggan tentang mutu pelayanan.
4. Memberikan masukan kepada tim manajemen mutu masalah yang ditemukan
sebagai masukan RTM.
5. Mengikuti RTM secara aktif dan melaksanakan tindak lanjut terhadap
hasil/masalah yang tidak sesuai.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antara Kepala Puskesmas Bobotsari, Penanggung Jawab
Mutu, Penanggung Jawab Upaya, dan Pelaksana dilakukan melalui :
1. Minilokakarya Puskesmas Bobotsari yang dilaksanakan setiap bulan dikuti
oleh seluruh karyawan Puskesmas.
2. Pertemuan rapat tinjauan manajemen (RTM) Puskesmas Bobotsari yang
dilaksanakan minimal 6 bulan sekali, dan/atau bila diperlukan.
3. Apel pagi yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Bobotsari atau
petugas lain sesuai pendelegasian wewenang pimpinan.
4. Rapat Staf Puskesmas Bobotsari yang dilakukan setiap hari Senin sesudah
apel pagi dan sebelum pelayanan.
A. Umum
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antara
manajemen dan pelaksana tentang permasalahan-permasalahan yang terkait
dengan implementasi sistem manajemen mutu, pencapaian sasaran/indikator
mutu dan kinerja serta umpan balik masyarakat/pelanggan tentang mutu/kinerja
Puskesmas. Pembahasan masalah mutu dan kinerja dapat dilakukan dalam unit
kerja, antar unit kerja untuk masalah-masalah yang bersifat teknis dan
operasional yang dilakukan baik terjadual (minimal dua kali dalam setahun)
maupun insidental sesuai dengan kebutuhan. Permasalahan mutu, kinerja, dan
permasalahan yang terjadi dalam penerapan sistem manajemen mutu secara
periodik juga perlu dibahas bersama yang melibatkan seluruh jajaran yang ada
dalam organisasi. Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan tinjauan
manajemen atau pertemuaan telaah manajemen mutu dan kinerja. Pertemuan
tinjauan manajemen adalah proses evaluasi terhadap kesesuaian dan efektifitas
penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan secara berkala dan
melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.
B. Masukan Tinjauan Manajemen, meliputi :
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja Proses
4. Pencapaian sasaran-sasaran mutu / indikator-indikator kinerja
5. Status tindakan koreksi dan tindakan pencegahan yang telah/sedang
dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu/sebelumnya
7. Kebijakan mutu dan kebijakan pelayanan/upaya puskesmas
8. Perubahan terhadap kebijakan mutu (jika ada)
9. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/sistem
pelayanan/penyelenggaraan upaya puskesmas.
C. Luaran Tinjauan Manajemen
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah keputusan dan tindakan
yang berhubungan dengan :
1. peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan,
2. peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,
3. identifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan,
4. penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu
dan sistem pelayanan efektif.
D. Agenda Pertemuan Tinjauan Manajemen
1. Pembukaan oleh Wakil Manajemen Mutu
2. Arahan dari Kepala Puskesmas
3. Tinjauan terhadap pertemuan tinjauan manajemen yang lalu
4. Perubahan hasil audit internal
5. Umpan balik/keluhan pelanggan
6. Hasil penilaian kepuasan pelanggan
7. Hasil penilaian kinerja
8. Masalah-masalah operasional yang terkait dengan penerapan sistem
manajemen mutu, penyelenggaraan pelayanan (UKP dan UKM)
9. Rencana perbaikan / perubahan yang perlu dilakukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan (UKP dan UKM)
10. Rekomendasi perbaikan
11. Penutup
E. Langkah-langkah Pertemuan Tinjauan Manajemen
1. Penanggung jawab manajemen mutu bersama kepala Puskesmas
mempersiapkan pertemuan tinjauan manajemen yang meliputi: rencana
waktu, tempat, agenda, dan siapa saja yang akan diundang
2. Penanggung jawab manajemen mutu mengundang peserta pertemuan
3. Penanggung jawab manajemen mutu memimpin pertemuan tinjauan
manajemen : melaksanakan sesuai agenda, memimpin proses
paparan/diskusi selama pertemuan berlangsung
4. Penanggung jawab manajemen mutu memberikan umpan balik/simpulan
kepada peserta rapat
5. Penanggung jawab manajemen mutu melakukan pemantauan perbaikan
sesudah pertemuan tinjauan manajemen
VII. PENUTUP
Demikian pedoman / manual mutu ini disusun sebagai acuan bagi semua unit
terkait dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu dan kinerja karyawan
Puskesmas Bobotsari.