Anda di halaman 1dari 3

Aspirasi Benda Asing

Definisi:
Aspirasi benda asing adalah masuknya benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh
yang ang secara fisiologis tidak ada pada saluran pernafasan.

Epidemiologi:

Aspirasi benda asing pada saluran napas dilaporkan terjadi pada anak di seluruh dunia; 80% pada
usia di bawah 3 tahun dengan puncaknya pada usia 1 – 2 tahun.2 Angka kejadiannya mencapai
0,6 kasus per 100.000 anak; laki-laki memiliki insidens lebih tinggi.

Etiologi:

1. Asal (eksogen atau endogen)

2. Jenis

 Organik: biji-bijian, kacang-kacangan, potongan buah bahkan ada pula serangga.

 Anorganik: manik-manik, batu, kancing, anting dan lain-lain

3. Sifat

Benda asing organic bersifat higroskopis yang dapat mengembang cepat disaluran respiratorik

Pathogenesis:

Sebagian besar benda asing yang tertelan adalah organik (81%). Benda asing organik, seperti kacang-
kacangan, mempunyai sifat higroskopik sehingga mudah mengembang oleh air. Dapat juga terjadi
jaringan granulasi di sekitar benda asing sehingga gejala sumbatan bronkus akibatnya timbul gejala
laringotrakeobronkitis, toksemia, batuk dan demam yang tidak terus menerus (irregular).Benda asing
anorganik menimbulkan reaksi jaringan yang lebih ringan dan lebih mudah didiagnosa dengan
pemeriksaan radiologis karena umumnya bersifat radioopak.

Benda asing masuk ke saluran nafas saat laring terbuka atau pada saat terjadi aspirasi. Benda
asing yang masuk ke saluran nafas akan mengakibatkan terjadinya reflek batuk, kemudian akan
muncul gejala sesuai dengan lokasi, besarnya sumbatan dan lamanya benda asing berada di
dalam saluran nafas.

Benda asing yang masuk ke dalam saluran nafas akan menimbulkan reaksi pada jaringan
sekitarnya. Reaksi jaringan yang timbul dapat berupa inflamasi lokal, edema, ulserasi, dan
terbentuknya jaringan granulasi yang dapat mengakibatkan obstruksi jalan nafas. Akibat
obstruksi ini maka bagian distal dari sumbatan akan terjadi air trapping, empisema, atelektasis,
abses paru dan bronkiektasis. Reaksi inflamasi akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
vaskularisasi mukosa dan bertambahnya sekret mukoid. Berkurangnya gerakan silia
mengakibatkan menumpuknya lendir atau sekret di ujung bronkiolus sehingga dapat
mengakibatkan atelektasis maupun komplikasi lainnya. Bila terdapat infeksi dapat terbentuk pus
serta dapat terbentuk jaringan granulasi.

Diagnosis

Anamnesis: Anak terkadang terlihat tanpa gejala atau dengan gejala gangguan jalan napas
seperti batuk, mengi atau stridor, sesak napas, demam, dan pneumonia berulang. Gejala
hipoksia seperti menangis kencang, sianosis, kejang, dan penurunan kesadaran dapat terjadi.
Adanya riwayat memasukkan benda asing ke dalam mulut kemudian tersedak, batuk yang
paroksismal, dan sumbatan jalan nafas. Gejala lain yang muncul adalah demam, batuk berdarah,
pneumotoraks

Pemeriksaan fisik:

-vital sign

-Pada pemeriksaan fisik sering ditemukan tidak adanya kelainan atau asimtomatis. Pada
auskultasi dapat terdengar suara mengi unilateral, wheezing, stridor, atau ronkhi.

Pemeriksaan Penunjang:

Radiologi: Pada kebanyakan kasus aspirasi pada anak-anak, benda asing bersifat radiolusen dan
hanya 7% yang bersifat radioopak. Gambaran radiologi yang dijumpai dapat berupa gambaran
normal, air trapping, atelektasis, pneumonia, kolaps paru, konsolidasi dan benda asing radioopak.

Komplikasi:

 Komplikasi mayor ; tension pneumotoraks, perdarahan hebat, hipoksia berat, gagal


jantung.

 Komplikasi minor; perlukaan mukosa faring, laringitis akut, hifoksia, perdarahan sedang,
demam.

Anda mungkin juga menyukai