Anda di halaman 1dari 16

TEKNOLOGI DASAR

OTOMOTIF

PENDAHULUAN

Engine atau mesin adalah komponen utama pada sebuah unit kendaraan, bukan
berarti engine dapat bekerja sendirian di dalam sistem tetapi seluruh komponen
yang ada dalam sebuah unit kendaraan bekerja saling mendukung dan melengkapi,
di dalam unit kendaraan engine merupakan sumber tenaga atau sumber penggerak
kendaraan atau unit. Jika kita umpamakan tubuh kita adalah sebuah unit kendaraan,
engine adalah jatungnya yang akan memompa darah ke seluruh tubuh, begitu juga
engine sebagai sumber tenaga yang akan meneruskan tenaga ke seluruh sistem yang
ada, baik sebagai sistem penggerak maupun sebagai sistem kerja pada unit-unit alat
berat.

Gambar 5.1 Engine


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

72
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian
Dalam sebuah unit alat berat sangatlah penting memiliki engine yang
mempunyai daya yang besar dan tangguh serta tahan dalam berbagai kondisi
area kerja. Oleh karena itu, pemilihan jenis engine menjadi sangat penting
untuk menentukan kesuksesan sebuah pekerjaan. Jika kita menginginkan engine
yang mempunyai daya besar, tangguh bisasanya kita terpatri pada sebuah merk
dagang tertentu. Tangguhnya sebuah engine kita sesuaikan dengan kegunaan dan
fungsinya, maka dari itu, kita dapat melihat diagram klasifikasi engine di bawah ini.

Gambar 5.2 Klasifikasi engine


Sumber: https:/ / studentgoblog. blogspot. com/ 2019/ 07/ klasifikasi-engine. html

Pada diagram di atas cukup jelas bahwa klasifikasi engine dilakukan dengan
membagi engine menurut tempat terjadinya proses pembakaran dan tempat
perubahan energi panas menjadi energi mekanis apakah pembakaran yang terjadi
di dalam sistem atau di luar sistem. Apabila terjadi di dalam sistem, maka engine
tersebut diklasifikasikan sebagai engine jenis internal combustion, dan apabila
terjadi di luar sistem dengan kata lain tempat perubahan energi panas menjadi
energi mekanis terpisah dengan proses pembakarannya, maka engine tersebut
diklasifikasikan sebagai engine jenis external combustion. External combustioan
diklasifikasikan menjadi dua yaitu model turbine dan model piston sedangkan
internal combustion diklasifikasikan menjadi tiga yaitu model piston, rotary/
wankel dan rotational motion. Pada bab ini yang akan kita bahas adalah model
internal combustion dengan model piston. Model piston diklasifikasikan menjadi
dua yaitu model diesel dan sprak ignited. atau engine yang tidak membutuhkan
percikan bunga api (pengapian) dan engine yang membutuhkan percikan bunga
api (pengapian). Model diesel engine berdasarkan banyaknya langkah yang
dibutuhkan untuk mendapatkan tenaga atau power diklasifikasikan menjadi dua
yaitu engine dua langkah (two stroke) dan engine empat langkah (four stroke).
Berdasarkan model pemasukan bahan bakar ke ruang bakar, engine empat langkah
diesel diklasifikasikan menjadi dua yaitu engine dengan menggunakan model

73
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

indirect injection atau pre-combustion dan model direc injection sedangkan pada
engine empat langkah model spark ignited berdasarkan jenis bahan bakar yang
dipakai diklasifikasikan menjadi dua yaitu engine dengan bahan bakar gas dan
engine dengan bahan bakar gasoline.

B. Model Engine
Dalam hal pembahasan model engine, kita batasi pembahasanya pada
pembahasan model engine diesel dan engine bensin atau gasoline.
1. Engine Bensin
Prinsip kerja engine bensin secara sederhana adalah campuran
antara udara dan bahan bakar yang terisap masuk ke dalam ruang bakar di
kompresikan oleh piston sehingga mencapai tekanan dan suhu tertentu, dan
pada akhir langkah kompresi busi memercikan bunga api sehingga campuran
udara dan bahan bakar yang dikompresikan oleh piston terbakar di ruang bakar
dan ledakan dari pembakaran bahan bakar tersebut akan mendorong piston
dengan kuat sehingga piston bergerak terdorong dari TMA (Titik Mati Atas)
menuju TMB (Titik mati bawah) atau dari TDC menuju BDC yang selanjutnya
disebut sebagai langkah usaha.

Gambar 5.3 Prinsip Kerja Engine Bensin


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

2. Engine Diesel
Prinsip kerja engine diesel secara sederhana adalah udara yang terisap
ke ruang bakar di kompresikan oleh piston sehingga mencapai tekanan dan
suhu yang tinggi, bahan bakar diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang
bakar sehingga terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran antara
bahan bakar yang dibabutkan tadi dengan udara panas yang dikompresikan
oleh piston di ruang bakar.

74
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.4 Prinsip Kerja Engine Diesel


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

Baik engine bensin maupun engine diesel memiliki komponen komponen


utama engine yang tidak jauh berbeda. dalam hal ini kita akan membahas lebih
banyak tentang engine diesel. Secara garis besar komponen-komponen utama
engine adalah:
a. Piston dan Conecting Rod
Piston adalah komponen yang menerima tekanan hasil pembakaran
yang terjadi di dalam ruang bakar yang kemudian diteruskan oleh
connecting rod ke crankShaft

Gambar 5.5 Piston dan Conecting Rod


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

Fungsi dari ring piston adalah menahan tekanan gas kompresi di dalam
silinder, menjaga ketebalan oil film di dalam silinder, dan mentransfer
panas dari piston ke silinder liner. Top ring atau ring kompresi adalah ring

75
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

bagian atas yang berfungsi untuk mencegah kebocoran gas kompersi dan
ring bagian bawah disebut ring oil yang berfungsi untuk menjaga oil film.

b. Cylinder Head
Struktur dari Cylinder head tergantung pada model pembakaran.
Cylinder head berfungsi untuk menahan tekanan pembakaran,
mengendalikan panas dalam ruangan (dengan sistem pendinginan) dan
tempat dudukan mekanisme intake valve ataupun exhaust valave dan
mekanisme penyemprotan bahan bakar. Bentuk Cylinder head dan lain-
lainnya menyebabkan perbedaan struktur dari Cylinder head antara lain:
1) Direc injection type dan pre-combustion type
Struktur Cylinder head model direc injection sangat sederhana
yaitu seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.6 Direc Injection Type


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

Sedangkan model pre-combustion type di dalam Cylinder head


dibutuhkan tempat yang bebas untuk menempatkan pre-combustion
chamber dengan demikian model precombustion chamber memiliki
struktur yang lebih komplek serta membutuhkan perencanaan yang
khusus untuk model pendinginan pada Cylinder head. Cylinder head
model pre-combustion chamber diklasifikasikan menjadi dua tipe yaitu:
a) Pre-combustion chamber yang langsung disatukan di dalam Cylinder
head (contoh pada model 95 series)
b) Pre-combustion chamber yang terpisah kemudian dipasangakan di
dalam Cylinder head (contoh pada model 130 series)

76
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

Perhatikan struktur Cylinder head di bawah ini


Built in tipe united tipe

Gambar 5.7 Pre-combustion Chamber


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

Keterangan gambar:
1. Nozzle Holder
2. Nozzle
3. Glowplug
4. Pre-combustion body
5. Cylinder head
6. Pre-combustion chamber insert
A. Pre-combustion chamber
B. Main combustion chamber
C. Water jacket

2) Two valve tipe dan four valve tipe


Struktur Cylinder head dengan model two valve tipe hanya mempunyai
satu intake valve dan satu exhaust valve sedangkan model four valve
tipe mempunyai dua intake valve dan dua exhaust valve.

Gambar 5.8 two valve tipe dan four valve tipe


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

77
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

3) sectional type dan solid type


Sectional type adalah istilah yang digunakan pada Cylinder head
bila satu Cylinder head hanya menutupi satu atau lebih bagian atas
Cylinder block (Cylinder head yang terpisah) sedangkan solid type
cilender head adalah istilah pada Cylinder head bila satu Cylinder head
digunakan untuk menutupi seluruh permukaan atau bagian atas Cylinder
blok.

Sectional tipe solid tipe

Keterangan:
1. Cylinder head 9. Roker arm
2. Intake valve 10. Pre-combustion chamber
3. Exhaust valve 11. Glowplug
4. Valve seat 12. Pushrod
5. Valve guide 13. Crosshead
6. Valve Spring 14. Injector
7. Nozzle holder dan injection nozzle
8. Roker arm Shaft 15. Injector spring
Gambar 5.9 Cylinder head sectional type dan solid type
Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

4) Injection Nozzle type dan Injector Type


Injector nozzle valve menyemprotkan bahan bakar dengan pressure
tinggi yang dipompakan oleh injection pump sedangkan injector
untuk menghasilkan tekanan yang tinggi dengan cara memanfaatkan
pergerakan vertvertical plunger untuk menghasilkan tekanan fuel yang
sangat tinggi dan menyemprotkan langsung ke dalam cylinder. Injector
membutuhkan mekanisme penggerak plunger di dalam Cylinder head.
Cylinder head type injector lebih rumit dibandingkan dengan model
Cylinder head type injection nozzle.

78
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

c. Valve, Valve guide, valve seat


Pergerakan valve diambil dari putaran camShaft yang dirubah menjadi
gerakan vertical oleh Pushrod diteruskan ke roker arm dan roker arm akan
menekan valve. Valve berfungsi untuk membuka dan menutup baik itu
saluran masuknya udara dari intake manifold atau membuka dan menutup
saluran buang pada exhaust manifould. Valve dibuat dari material yang
tahan terhadap panas yang tinggi karena valve juga termasuk komponen
yang menerima beban panas yang tinggi dari ruang pembakaran,
sedangkan valve guide adalah komponen untuk menuntun pergerakan
valve secara sliding. Valve guide juga sebagai pengontrol pelumasan pada
valve stem. Dengan demikian dibutuhkan celah yang tepat antara valve
guide dengan stem sehingga tidak terjadi kebocoran udara dan oli ke dalam
intake manifold dan exhaust manifold sedangkan valve seat adalah suatu
ring yang tahan panas dan benturan yang dipasang diantara permukaan
valve yeng bersentuhan dengan Cylinder head, manfaatnya adalah jika
terjadi kerusakan karena benturan dengan valve yang rusak bukan Cylinder
headnya tetapi valve seatnya, jadi kita cukup dengan mengganti valve seat
bukan cylinser head.

Gambar 5.10 Valve, Valve guide, valve seat


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara
d. Valve spring
Valve spring berfungsi sebagai pengangkat valve sampai velve
merapat pada valve seat. Atau sebagai pembalik valve pada saat valve
tertekan atau didorong oleh roker arm. Valve spring juga mengembalikan
kedudukan roker arm, valve lifter, Pushrod secara keseluruhan ke posisi
normal atau kedudukanya dengan cepat.

79
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

e. Cylinder Head Gasket


Cylinder head gasket berfungsi sebagai penyekat gas pembakaran dan
air pendingin dan oli pelumas yang bersirkulasi antara Cylinder head dan
Cylinder block, Cylinder head gasket di samping tahan terhadap panas dan
tekanan tinggi juga harus tahan terhadap air dan oli. Kebocoran gas, air
dan oli dapat terjadi tidak hanya bocor keluar tetapi dapat bocor ke dalam
engine.

Gambar 5.11 Cylinder Head Gasket


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

f. Roker Arm dan Roker Arm Shaft


Roker Arm dipasang pada roker Arm Shaft di atas Cylinder head dan
dihubungkan dengan Pushrod serta dihubungkan juga dengan valve
intake dan valve exhaust. Gerakan naik turun Pushrod yang mengikuti
pergerakan camShaft ditransfer melalui roker arm ke valve dengan arah
yang berlawanan. Penyetelan pada valve clearance dilakukan dengan cara
mengendorkan lock nut dan memasukan feeler gauge yang tebalnya sesuai
dengan standart OMM unit masing-masing dan putar screw bolt untuk
menyesuaikan kerenggangan. Untuk penyetelan model empat valve, stel
kerenggangan antara roker arm dengan crosshead dan untuk mendapatkan
hasil penyetelan kerenggangan valve yang terbaik adalah dilakukan pada
saat engine panas.

80
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

Two valve Cylinder head Four valve Cylinder head

Keterangan:
1. Valve 10. Adjusting Screw
2. Valve Spring 11. Lock nut
3. Roker Arm Shaft 12. Crosshead guide
4. Roker Arm bushing 13. Tapped
5. Adjustment Screw A. Movement of rod
6. Lock Nut B. Movement of valve
7. Roker Arm c. Valve clearance
8. Pushrod
9. Crosshead
Gambar 5.12 Roker Arm dan Roker Arm Shaft
Sumber: PT. Pamapersada Nusantara
g. Cylinder Block
Cylinder block berfungsi sebagai pemegang atau dukukan utama
komponen yang bergerak seperti piston, connecting rod, crankShaft,
camShaft, dan lainnya. Cylinder block baru bisa dikatakan engine jika di
gabungkan dengan Cylinder head pada bagian atas block dan oil pan pada
bagian bawah block, timing gear, gear case, fly wheel, dan housing pada
bagian belakang block. Pada Cylinder blok juga dilengkapi dengan saluran
pelumas oil dan air pendingin. pada Cylinder block dipasang Cylinder liner
pada lubang Cylinder block sebagai penuntun gerakan piston. Terdapat dua
tipe Cylinder liner yaitu:
1) Wet type (langsung didinginkan dengan air) dimana wet type memilki
efisiensi pendinginan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dry
tipe liner, wet type lebih banyak dipakai pada engine diesel.
2) Dry type (tidak langsung didinginkan dengan air)

81
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

Keterangan:

1. Cylinder Block
2. Cylinder liner
3. Piston
4. Conecting Rod
5. CrankShaft
6. Fuel Pump Gear
7. Idler Gear
8. Crank gear
9. Cam gear

Gambar 5.13 Cylinder Block


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

h. CrankShaft dan metals


CrankShaft atau yang sering kita sebut dengan poros engkol bersama
dengan connecting rod merubah gerak naik atau turun piston (gerak
tgranslasi) yang disebabkan dari hasil tekanan pembakaran di dalam
Cylinder menjadi gerak/ tenaga putar (rotasi) pada output Shaft. Pada crank
Shaft, main journal dan pin journal (crank pin) selalu menerima beban
maximal dan bervariasi serta gesekan kecepatan tinggi. Oleh karena itu,
crankShaft dibuat dari besi tempa dengan carbon tinggi dan pengerasan
dengan chrome ditambah molybdenum. Permukaan journal dikeraskan
dengan induksi frekuensi tinggi karena crankShaft harus kuat dan tahan
terhadap gesekan.

Gambar 5.14 CrankShaft dan Metals


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

82
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN
i. CamShaft
CamShaft berfungsi untuk mengontrol terbuka dan tertutupnya valve,
baik itu intake valve ataupun exhaust valve sesuai dengan waktu pemasukan
udara, kompresi udara, ekspansi usada dan langkah pembuangan gas hasil
pembakaran. Pada engine cumin pada camShaftnya dilengkapi dengan
injector cam, yang berfungsi untuk mengontrol penyemprotan bahan bakar.

For nozzle injection For injecktor

1. CamShaft a. Journal camShaft c. exhaust cam

2. Cam gear b. Intake Cam d. injector cam

Gambar 5.15 CamShaft


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara
j. Timing gear
Adalah gear penghubung untuk mentransfer putran crankShaft ke
perlengkapan engine dan lainnya yang membutuhkan tenaga putar. Jumlah
gigi timing gear dan susunanya tergantung pada model engine yang
digunakan. Putaran pada timing gear adalah
Cam gear …………………1/ 2 x putaran engine
Injecktion pump ………...1/ 2 x putaran engine
Balancer Shaft ……………2 x putaran engine

Gambar 5.16 Timing Gear


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

83
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

k. Fly wheel
Pada engine fly wheel dipasang dibelakang crankShaft yang di ikat dengan
bolt untuk mentransfer putaran engine ke powertrain atau lainnya. Pada
awalnya engine power dihasilkan di dalam combustion stroke pada
masing-masing cylinder, yang menyebabkan terjadinya torque yang
bervariasi pada crankShaft dan ditransfer ke flywheel. Dengan adanya
inertia yang besar pada flywheel, torque yang tidak sama yang diterima
dari crankShaft, akan menjadi hampir sama dan rata pada putaran
flywheel. atau dengan kata lain dengan inertia putar dari fly wheel dapat
mengisi kekosongan gerak putar dari crankShaft.

Keterangan:

1. Rear support

2. Fly wheel housing

3. Fly wheel

4. Fly wheel mounting Bolt

5. Rear seal

6. Pinion gear starting motor

7. Ring gear

Gambar 5.17 Fly Wheel


Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

C. Keuntungan dan kerugian model engine


Setiap model engine baik itu engine diesel ataupun engine bensin mempunyai
kelebihan dan kekurangan yang berbeda. karena kebutuhan dan keadaan manusia
yang berbeda serta cara pandang yang berbeda. di bawah ini disajikan tabel
beberapa keuntungan dan kerugian antara engine diesel dengan engine bensin
jika kita lihat dari bahan bakar yang dipakai, ratio konsumsi bahan bakar, kompresi
rasio, metode pengabutan, getaran dan lainnya.

84
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

Tabel 5. 1 Keuntungan dan kerugian engine bensin dan engine diesel


Gasoline
No Item Diesel Engine Keterangan
Engine

Gasoline Keuntungan
Fuel heavy oil, fuel
(bensin, Diesel fuel harga
1 Fuel light oil (solar, dexlite
pertamax, perliter lebih
dll.)
pertalite dll. murah.

Fuel Keuntungan
2 consumption 170 ~ 210 230 ~ 270 fuel consumpsion
ratio g/ PS. Hr per HP lebih rendah

Keuntungan
Diesel fuel tidak
Lebih tinggi dari 500 Lebih tinggi
3 Flashing point memerlukan
C dari 250 C
perhatian di dalam
penangananya

Keuntuangan
Compression 14 ~ 22 5 ~ 10
4 Diesel engine lebih
ratio (hanya udara) (Fuel +udara)
bertenaga

Keuntungan
Ignition
Dengan busi/ Diesel tidak
5 (penyalaan/ Tidak diperlukan
elektric spark memerlukan sistem
pengapian)
pengapian
Carburetor
Kerugian
Fuel dikirim dari diperlukan
Diesel memerlukan
Metode injection pump sebagai
6 peralatan injeksi
pengabutan melalui nozzle ke tempat
dan perawatanya
dalam ruang bakar pencampuran
agak sulit
udara
Berat (kg/ PS) Kerugian
3~9 0, 5 ~ 3, 5
output per Diesel biaya
7
stroke volume pembuatan lebih
~ 20 30 ~ 50
piston (PS/ Lt) tinggi

Kerugian
8 Getaran Beasar Kecil Diesel getaranya
besar

Keuntungan
9 Trouble Kecil Besar Diesel jarang
timbul trouble
Sumber: PT. Pamapersada Nusantara

85
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

RANGKUMAN
1. klasifikasi engine berdasarkan tempat terjadinya proses pembakaran dan
tempat perubahan energi panas menjadi energi mekanis ada dua yaitu:
a. engine model internal combustion adalah dimana proses pembakaran
dan proses perubahan energi panas menjadi energi mekanis/ gerak
terjadi di di dalam sistem itu sendiri.
b. engine model external combustion adalah dimana proses pembakaran
dan proses perubahan energi panas menjadi energi mekanis/ gerak
terjadi di luar sistem atau tempat proses perubahan energi panas menjadi
energi mekanis/ gerak terpisah dengan tempat proses pembakaranya.
2. engine model external combustion di klasifikasikan menjadi dua yaitu model
turbine dan model piston
3. Engine model internal combustion diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: model
pisto, model rotary/ wankel dan rotational motion
4. Engine internal combustion dengan piston diklasifikasikan menjadi dua
yaitu engine diesel dan engine sprak ignited
5. Engine model diesel berdasarkan banyaknya langkah untuk mendapatkan
power diklasifikasikan menjadi dua yaitu engine two stroke dan engine four
stroke
6. Engine diesel four stroke berdasarkan model pemasukan bahan bakar ke
ruang bakar di klasifikasikan menjadi dua yaitu model direc injecktion dan
pre-combustion/ indirect injecktion
7. Berdasarkan jenis bahan bakar yang dipakai engine sprak ignited four stroke
diklasifikasikan menjadi dua yaitu engine dengan bahan bakar gas dan
engine dengan bahan bakar gasoline
8. Prinsip kerja engine bensin adalah campuran antara udara dan bahan bakar
yang terisap masuk ke dalam ruang bakar di kompresikan oleh piston
sehingga mencapai tekanan dan suhu tertentu, dan pada akhir langkah
kompresi busi memercikan bunga api sehingga campuran udara dan bahan
bakar yang dikompresikan oleh piston terbakar di ruang bakar
9. Prinsip kerja engine diesel adalah udara yang terisap ke ruang bakar di
kompresikan oleh piston sehingga mencapai tekanan dan suhu yang tinggi,
bahan bakar diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar sehingga
terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran antara bahan bakar
yang dibabutkan tadi dengan udara panas yang dikompresikan oleh piston
di ruang bakar
10. Piston berfungsi untuk menerima tekanan hasil pembakaran yang terjadi
diruang bakar
11. Conecting Rod berfungsi untuk meneruskan tekanan hasil pembakaran yang
diterima piston ke crankShaft
12. CrankShaft berfungsi untuk merubah gerak translasi piston menjadi gerak
rotarsi

89
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF

RANGKUMAN

13. Cylinder head berfungsi untuk menahan tekanan pembakaran,


mengendalikan panas dalam ruangan (dengan sistem pendinginan) dan
tempat dudukan mekanisme intake valve ataupun exhaust valave dan
mekanisme penyemprotan bahan bakar
14. Valve berfungsi untuk membuka dan menutup saluran masuk dan saluran
buang
15. Valve guide berfungsi untuk menuntun pergerakan valve secara sliding dan
mengontrol pelumasan pada valve stem
16. Valve seat berfungsi sebagai dudukan valve untuk menahan benturan antara
valve dengan Cylinder head
17. Valve spring berfungsi untuk mengembalikan kedudukan roker arm, valve
lifter, Pushrod secara keseluruhan ke posisi normal
18. Cylinder head gasket berfungsi penyekat gas pembakaran dan air pendingin
dan oli pelumas yang bersirkulasi antara Cylinder block dan Cylinder head
19. Roker arm berfungsi untuk meneruskan dorongan Pushrod untuk menekan
valve
20. Roker arm Shaft sebagai dudukan roker arm
21. Cylinser block berfungsi sebagai dudukan atau pemegang utama komponen
yang bergerak seperti piston, connecting rod, crankShaft, camShaft, Cylinder
head dan lainnya
22. CrankShaft berfungsi untuk mengontrol terbuka dan tertutupnya valve
sesuai waktu waktu pemasukan udara, kompresi, ekspansi usaha dan
pembuangan gas hasil pembakaran
23. Timing gear berfungsi sebagai penghubung untuk meneruskan putaran
crankShaft ke perlengkapan engine lainnya yang membutuhkan
24. Flywheel berfungsi untuk mentransfer putaran engine ke powertrain atau
lainnya

90

Anda mungkin juga menyukai