OTOMOTIF
PENDAHULUAN
Engine atau mesin adalah komponen utama pada sebuah unit kendaraan, bukan
berarti engine dapat bekerja sendirian di dalam sistem tetapi seluruh komponen
yang ada dalam sebuah unit kendaraan bekerja saling mendukung dan melengkapi,
di dalam unit kendaraan engine merupakan sumber tenaga atau sumber penggerak
kendaraan atau unit. Jika kita umpamakan tubuh kita adalah sebuah unit kendaraan,
engine adalah jatungnya yang akan memompa darah ke seluruh tubuh, begitu juga
engine sebagai sumber tenaga yang akan meneruskan tenaga ke seluruh sistem yang
ada, baik sebagai sistem penggerak maupun sebagai sistem kerja pada unit-unit alat
berat.
72
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Dalam sebuah unit alat berat sangatlah penting memiliki engine yang
mempunyai daya yang besar dan tangguh serta tahan dalam berbagai kondisi
area kerja. Oleh karena itu, pemilihan jenis engine menjadi sangat penting
untuk menentukan kesuksesan sebuah pekerjaan. Jika kita menginginkan engine
yang mempunyai daya besar, tangguh bisasanya kita terpatri pada sebuah merk
dagang tertentu. Tangguhnya sebuah engine kita sesuaikan dengan kegunaan dan
fungsinya, maka dari itu, kita dapat melihat diagram klasifikasi engine di bawah ini.
Pada diagram di atas cukup jelas bahwa klasifikasi engine dilakukan dengan
membagi engine menurut tempat terjadinya proses pembakaran dan tempat
perubahan energi panas menjadi energi mekanis apakah pembakaran yang terjadi
di dalam sistem atau di luar sistem. Apabila terjadi di dalam sistem, maka engine
tersebut diklasifikasikan sebagai engine jenis internal combustion, dan apabila
terjadi di luar sistem dengan kata lain tempat perubahan energi panas menjadi
energi mekanis terpisah dengan proses pembakarannya, maka engine tersebut
diklasifikasikan sebagai engine jenis external combustion. External combustioan
diklasifikasikan menjadi dua yaitu model turbine dan model piston sedangkan
internal combustion diklasifikasikan menjadi tiga yaitu model piston, rotary/
wankel dan rotational motion. Pada bab ini yang akan kita bahas adalah model
internal combustion dengan model piston. Model piston diklasifikasikan menjadi
dua yaitu model diesel dan sprak ignited. atau engine yang tidak membutuhkan
percikan bunga api (pengapian) dan engine yang membutuhkan percikan bunga
api (pengapian). Model diesel engine berdasarkan banyaknya langkah yang
dibutuhkan untuk mendapatkan tenaga atau power diklasifikasikan menjadi dua
yaitu engine dua langkah (two stroke) dan engine empat langkah (four stroke).
Berdasarkan model pemasukan bahan bakar ke ruang bakar, engine empat langkah
diesel diklasifikasikan menjadi dua yaitu engine dengan menggunakan model
73
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
indirect injection atau pre-combustion dan model direc injection sedangkan pada
engine empat langkah model spark ignited berdasarkan jenis bahan bakar yang
dipakai diklasifikasikan menjadi dua yaitu engine dengan bahan bakar gas dan
engine dengan bahan bakar gasoline.
B. Model Engine
Dalam hal pembahasan model engine, kita batasi pembahasanya pada
pembahasan model engine diesel dan engine bensin atau gasoline.
1. Engine Bensin
Prinsip kerja engine bensin secara sederhana adalah campuran
antara udara dan bahan bakar yang terisap masuk ke dalam ruang bakar di
kompresikan oleh piston sehingga mencapai tekanan dan suhu tertentu, dan
pada akhir langkah kompresi busi memercikan bunga api sehingga campuran
udara dan bahan bakar yang dikompresikan oleh piston terbakar di ruang bakar
dan ledakan dari pembakaran bahan bakar tersebut akan mendorong piston
dengan kuat sehingga piston bergerak terdorong dari TMA (Titik Mati Atas)
menuju TMB (Titik mati bawah) atau dari TDC menuju BDC yang selanjutnya
disebut sebagai langkah usaha.
2. Engine Diesel
Prinsip kerja engine diesel secara sederhana adalah udara yang terisap
ke ruang bakar di kompresikan oleh piston sehingga mencapai tekanan dan
suhu yang tinggi, bahan bakar diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang
bakar sehingga terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran antara
bahan bakar yang dibabutkan tadi dengan udara panas yang dikompresikan
oleh piston di ruang bakar.
74
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi dari ring piston adalah menahan tekanan gas kompresi di dalam
silinder, menjaga ketebalan oil film di dalam silinder, dan mentransfer
panas dari piston ke silinder liner. Top ring atau ring kompresi adalah ring
75
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
bagian atas yang berfungsi untuk mencegah kebocoran gas kompersi dan
ring bagian bawah disebut ring oil yang berfungsi untuk menjaga oil film.
b. Cylinder Head
Struktur dari Cylinder head tergantung pada model pembakaran.
Cylinder head berfungsi untuk menahan tekanan pembakaran,
mengendalikan panas dalam ruangan (dengan sistem pendinginan) dan
tempat dudukan mekanisme intake valve ataupun exhaust valave dan
mekanisme penyemprotan bahan bakar. Bentuk Cylinder head dan lain-
lainnya menyebabkan perbedaan struktur dari Cylinder head antara lain:
1) Direc injection type dan pre-combustion type
Struktur Cylinder head model direc injection sangat sederhana
yaitu seperti pada gambar di bawah ini.
76
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan gambar:
1. Nozzle Holder
2. Nozzle
3. Glowplug
4. Pre-combustion body
5. Cylinder head
6. Pre-combustion chamber insert
A. Pre-combustion chamber
B. Main combustion chamber
C. Water jacket
77
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
1. Cylinder head 9. Roker arm
2. Intake valve 10. Pre-combustion chamber
3. Exhaust valve 11. Glowplug
4. Valve seat 12. Pushrod
5. Valve guide 13. Crosshead
6. Valve Spring 14. Injector
7. Nozzle holder dan injection nozzle
8. Roker arm Shaft 15. Injector spring
Gambar 5.9 Cylinder head sectional type dan solid type
Sumber: PT. Pamapersada Nusantara
78
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
79
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
80
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
1. Valve 10. Adjusting Screw
2. Valve Spring 11. Lock nut
3. Roker Arm Shaft 12. Crosshead guide
4. Roker Arm bushing 13. Tapped
5. Adjustment Screw A. Movement of rod
6. Lock Nut B. Movement of valve
7. Roker Arm c. Valve clearance
8. Pushrod
9. Crosshead
Gambar 5.12 Roker Arm dan Roker Arm Shaft
Sumber: PT. Pamapersada Nusantara
g. Cylinder Block
Cylinder block berfungsi sebagai pemegang atau dukukan utama
komponen yang bergerak seperti piston, connecting rod, crankShaft,
camShaft, dan lainnya. Cylinder block baru bisa dikatakan engine jika di
gabungkan dengan Cylinder head pada bagian atas block dan oil pan pada
bagian bawah block, timing gear, gear case, fly wheel, dan housing pada
bagian belakang block. Pada Cylinder blok juga dilengkapi dengan saluran
pelumas oil dan air pendingin. pada Cylinder block dipasang Cylinder liner
pada lubang Cylinder block sebagai penuntun gerakan piston. Terdapat dua
tipe Cylinder liner yaitu:
1) Wet type (langsung didinginkan dengan air) dimana wet type memilki
efisiensi pendinginan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dry
tipe liner, wet type lebih banyak dipakai pada engine diesel.
2) Dry type (tidak langsung didinginkan dengan air)
81
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
1. Cylinder Block
2. Cylinder liner
3. Piston
4. Conecting Rod
5. CrankShaft
6. Fuel Pump Gear
7. Idler Gear
8. Crank gear
9. Cam gear
82
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
i. CamShaft
CamShaft berfungsi untuk mengontrol terbuka dan tertutupnya valve,
baik itu intake valve ataupun exhaust valve sesuai dengan waktu pemasukan
udara, kompresi udara, ekspansi usada dan langkah pembuangan gas hasil
pembakaran. Pada engine cumin pada camShaftnya dilengkapi dengan
injector cam, yang berfungsi untuk mengontrol penyemprotan bahan bakar.
83
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
k. Fly wheel
Pada engine fly wheel dipasang dibelakang crankShaft yang di ikat dengan
bolt untuk mentransfer putaran engine ke powertrain atau lainnya. Pada
awalnya engine power dihasilkan di dalam combustion stroke pada
masing-masing cylinder, yang menyebabkan terjadinya torque yang
bervariasi pada crankShaft dan ditransfer ke flywheel. Dengan adanya
inertia yang besar pada flywheel, torque yang tidak sama yang diterima
dari crankShaft, akan menjadi hampir sama dan rata pada putaran
flywheel. atau dengan kata lain dengan inertia putar dari fly wheel dapat
mengisi kekosongan gerak putar dari crankShaft.
Keterangan:
1. Rear support
3. Fly wheel
5. Rear seal
7. Ring gear
84
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
MATERI PEMBELAJARAN
Gasoline Keuntungan
Fuel heavy oil, fuel
(bensin, Diesel fuel harga
1 Fuel light oil (solar, dexlite
pertamax, perliter lebih
dll.)
pertalite dll. murah.
Fuel Keuntungan
2 consumption 170 ~ 210 230 ~ 270 fuel consumpsion
ratio g/ PS. Hr per HP lebih rendah
Keuntungan
Diesel fuel tidak
Lebih tinggi dari 500 Lebih tinggi
3 Flashing point memerlukan
C dari 250 C
perhatian di dalam
penangananya
Keuntuangan
Compression 14 ~ 22 5 ~ 10
4 Diesel engine lebih
ratio (hanya udara) (Fuel +udara)
bertenaga
Keuntungan
Ignition
Dengan busi/ Diesel tidak
5 (penyalaan/ Tidak diperlukan
elektric spark memerlukan sistem
pengapian)
pengapian
Carburetor
Kerugian
Fuel dikirim dari diperlukan
Diesel memerlukan
Metode injection pump sebagai
6 peralatan injeksi
pengabutan melalui nozzle ke tempat
dan perawatanya
dalam ruang bakar pencampuran
agak sulit
udara
Berat (kg/ PS) Kerugian
3~9 0, 5 ~ 3, 5
output per Diesel biaya
7
stroke volume pembuatan lebih
~ 20 30 ~ 50
piston (PS/ Lt) tinggi
Kerugian
8 Getaran Beasar Kecil Diesel getaranya
besar
Keuntungan
9 Trouble Kecil Besar Diesel jarang
timbul trouble
Sumber: PT. Pamapersada Nusantara
85
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
RANGKUMAN
1. klasifikasi engine berdasarkan tempat terjadinya proses pembakaran dan
tempat perubahan energi panas menjadi energi mekanis ada dua yaitu:
a. engine model internal combustion adalah dimana proses pembakaran
dan proses perubahan energi panas menjadi energi mekanis/ gerak
terjadi di di dalam sistem itu sendiri.
b. engine model external combustion adalah dimana proses pembakaran
dan proses perubahan energi panas menjadi energi mekanis/ gerak
terjadi di luar sistem atau tempat proses perubahan energi panas menjadi
energi mekanis/ gerak terpisah dengan tempat proses pembakaranya.
2. engine model external combustion di klasifikasikan menjadi dua yaitu model
turbine dan model piston
3. Engine model internal combustion diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: model
pisto, model rotary/ wankel dan rotational motion
4. Engine internal combustion dengan piston diklasifikasikan menjadi dua
yaitu engine diesel dan engine sprak ignited
5. Engine model diesel berdasarkan banyaknya langkah untuk mendapatkan
power diklasifikasikan menjadi dua yaitu engine two stroke dan engine four
stroke
6. Engine diesel four stroke berdasarkan model pemasukan bahan bakar ke
ruang bakar di klasifikasikan menjadi dua yaitu model direc injecktion dan
pre-combustion/ indirect injecktion
7. Berdasarkan jenis bahan bakar yang dipakai engine sprak ignited four stroke
diklasifikasikan menjadi dua yaitu engine dengan bahan bakar gas dan
engine dengan bahan bakar gasoline
8. Prinsip kerja engine bensin adalah campuran antara udara dan bahan bakar
yang terisap masuk ke dalam ruang bakar di kompresikan oleh piston
sehingga mencapai tekanan dan suhu tertentu, dan pada akhir langkah
kompresi busi memercikan bunga api sehingga campuran udara dan bahan
bakar yang dikompresikan oleh piston terbakar di ruang bakar
9. Prinsip kerja engine diesel adalah udara yang terisap ke ruang bakar di
kompresikan oleh piston sehingga mencapai tekanan dan suhu yang tinggi,
bahan bakar diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar sehingga
terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran antara bahan bakar
yang dibabutkan tadi dengan udara panas yang dikompresikan oleh piston
di ruang bakar
10. Piston berfungsi untuk menerima tekanan hasil pembakaran yang terjadi
diruang bakar
11. Conecting Rod berfungsi untuk meneruskan tekanan hasil pembakaran yang
diterima piston ke crankShaft
12. CrankShaft berfungsi untuk merubah gerak translasi piston menjadi gerak
rotarsi
89
TEKNOLOGI DASAR
OTOMOTIF
RANGKUMAN
90