Anda di halaman 1dari 17

PENGOLAHAN GULA AREN SEBAGAI MATA PENCAHARIAN

MASYARAKAT DI CIMUNCANG

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk memenuhi salah satu

Penilaian Tengah Semester

Disusun :

1. Sri Rahayu Lestari


2. Apit Rusmana
3. Elsa Fikriani
4. Adit Setiawan
5. Suwita
6. Yusuf Maulana
7. Rita Narifah
8. Kuswanto Bang Bang Yudiono
9. Rohandi Agung Subagja
10. Gempar Pajar Sidik

Kelas : XI-IPS

SMA NEGERI 1 SAGULING

Kp. Jalupang Kidul, Desa Girimukti RT 04 RW 03, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat 40561

Tahun Ajaran 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetuji oleh Pembimbing pada tanggal 2021

Menyetujui,
Pembimbing

Ari Rosmayanti, S.Pd.

Kepala SMA Negeri 1 Saguling

Agus Saeful Muhram, S.Pd.


NIP. 196505181987031008

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan untuk dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan waktu yang di tentukan. Tanpa adanya
berkat dan Rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik.

Terlebih Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan rekan-rekan
kelompok ini, yang telah mendukung, bekerja sama dan membantu penulis untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Pengelolaan Gula Aren sebagai Mata
Pencaharian Masyarakat di Cimuncang” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan karya ilmiah ini, sebagai salah satu tanda persyaratan untuk kelulusan. Tentunya,
semua ini tidak terlepas dari bantuan dan peran berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :

1. Bapak Agus Saeful Muhram S.Pd, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 SAGULING, yang
dalam kesibukannya beliau dapat membeikan arahan secara umum tentang penulisan Karya
Tulis Ilmiah.
2. Ibu Asri Rosmayanti, S.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan banyak penjelasan,
arahan, bimbingan secara teknis dalam pembuatan karya ilmiah serta memberikan motivasi
dan semangat untuk menulis.
3. Teman-teman semua yang juga ikut serta berpatisipasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
ini.

Besar harapan kami dalam pembuatan karya ilmiah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi
para pembacanya, walau masih banyak kekurangan oleh karena itu, penulis masih sangat
membutuhkan kritik dan saran berupa motivasi untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang
lebih baik di masa mendatang.

Wassalammualaikumwarrahmatullahiwabarakatuh

Saguling, 2021

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................................................2
D. Manfaat.....................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................3
A. Sejarah Tanaman Pohon Aren.................................................................................................3
B. Kriteria Pohon Aren yang Baik dan Subur..............................................................................3
1. Klasifikasi Tanaman Aren....................................................................................................4
2. Syarat Tumbuh Aren............................................................................................................4
3. Pembibitan...........................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................8
METODE PENELITIAN........................................................................................................................8
A. Metode Penelitian dan Pengolahan Gula Aren.......................................................................8
1. Alat dan Bahan.....................................................................................................................8
2. Langkah-langkah Pembuatan Gula Aren............................................................................9
B. Strategi Pemasaran..................................................................................................................9
BABI IV...............................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.............................................................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gula aren telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu pemanis
makanan dan minuman yang bisa menjadi pengganti gula pasir (gula tebu). Gula aren
diperoleh dari proses penyadapan nira aren yang kemudian dikurangi kadar airnya
hingga menjadi padat. Produk gula aren ini adalah berupa gula cetak dan gula semut.
Gula cetak diperoleh dengan memasak nira aren hingga menjadi kental seperti gulali
kemudian mencetaknya dalam cetakan berbentuk setengah lingkaran (Lempang, 2012).
Gula merah merupakan salah satu jenis gula alami dari buah aren. Berbeda
dengan gula putih yang terbuat dari batang tebu dan terasa halus, gula merah memiliki
tekstur yang lebih kasar dan tidak mengkristal. Gula merah sendiri merupakan salah
satu konsumsi utama masyarakat Indonesia dan merupakan bahan dasar pembuatan
makanan dan minuman, tidak hanya untuk bahan dasar pembuatan masakan, namun
gula merah memiliki manfaat lain, yaitu sebagai penambah tenaga, mencegah anemia,
memperlancar peredaran darah, meningkatkan daya tahan tubuh, dan lain sebagainya
(Sulasno, & Agustin, 2020).
Manfaat dari gula merah ini sangatlah banyak, akan tetapi akibat perubahan
cuaca di Indonesia yang tidak menentu, menyebabkan produksi gula merah menurun
dikarenakan bahan baku yang susah didapat. Gula merah merupakan salah satu
kebutuhan pangan hampir setiap masyarakat Indonesia, baik untuk kebutuhan rumah
tangga maupun untuk kebutuhan industri. Dengan semakin beragam dan
berkembangnya kebutuhan masyarakat, kebutuhan akan gula merah akhir-akhir ini
dirasakan semakin meningkat. Adanya peningkatan ini tentu memerlukan upaya-upaya
untuk memenuhinya, yang salah satunya dapat ditempuh dengan mengekplorasi
sumber-sumber bahan baku yang dapat dijadikan gula merah. Secara umum masyarakat
telah mengetahui berbagai bahan baku gula merah, antara lain, kelapa, aren, siwalan
dan nipah (Apriyanto, 2020).
Kegiatan pembuat gula merah sudah lama dilakukan oleh masyarakat Desa
Cipangeran khususnya di wilayah Cimuncang, bahkan ada yang sudah berpuluh-puluh
tahun melakukan kegiatan tersebut. Gula merah selain untuk dikonsumsi sendiri juga
untuk dijual. Nilai ekonomis yang tinggi menjadi salah satu faktor untuk mereka para
pembuat gula merah. Di Desa Cipangeran banyak sekali tanaman aren sehingga

1
masyarakat disana banyak yang mengolahnya sendiri menjadi gula merah karena bahan
dasar dari pembuatan gula itu sendiri terbuat dari air nira.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah tanaman pohon aren?


2. Bagaimana kriteria pohon aren yang bai?
3. Bagaimana cara pengolahan gula aren?
4. Bagaimana cara pemasaran usaha gula aren?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah tanaman pohon aren


2. Untuk mengetahui kriteria pohon aren yang baik
3. Untuk mengetahui cara pengolahan gula aren
4. Untuk mengetahui strategi pemasaran usaha gula aren

D. Manfaat

1. Dapat mengetahui sejarah tanaman pohon aren


2. Dapat mengetahui kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan
3. Dapat mengetahui cara pengolahan gula aren
4. Dapat mengetahui strategi pemasaran usaha gula aren

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Tanaman Pohon Aren

Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman hayati, satu diantaranya adalah


tanaamn aren (Arenga pinnata). Aren tumbuh liar dan subur di tengah pepohonan lain
dan semak-semak, di dataran, lereng bukit, lembah, dan gunung hingga ketinggian 1.400
mdpl.
Aren atau enau merupakan tanaman serba guna. Air sadapan tandan bunga
jantan dinamakan nira biasa diolah menjadi gula aren atau gula merah, diolah menjadi
minuman tuak atau terkadang nira juga diolah menjadi cuka walaupun sekarang sudah
terdesak oleh cuka buatan pabrik, biji buahnya bisa diolah menjadi kolang kaling
sebagai campuran es atau kolak, daunnya biasa digunakan sebagai atap rumah rakyat di
pedesaan, pucuk daunnya yang masih kuncup dinamakan daun kawung bisa digunakan
sebagai daun rokok, injuk dari pohon aren bisa dipintal menjadi tali, sementara dari
lidinya bisa dibuat menjadi sapu lidi. Tuak hasil olahan air nira memiliki fungsi yang
penting bagi kehidupan sosial orang Batak. Selain sebagai minuman, biasanya tuak
digunakan dalam upacara-upacara adat masyarakat Batak, bisa juga untuk menyiram
beberapa jenis tanaman, atau digunakan untuk sesaji bagi arwah orang yang sudah
meninggal (Apriyanto, 2020).
Di Tanah Karo, Sumatra Utara ada sebuah legenda yang menceritakan tentang
asal mula pohon aren. Menurut cerita rakyat, pohon aren berasal dari tubuh seorang
perempuan bernama Beru Sibou yang ingin menolong kakaknya, seorang penjudi yang
dihukum pasung di negeri orang.

B. Kriteria Pohon Aren yang Baik dan Subur

Pohon aren, kelapa dan nipah merupakan tumbuhan dalam kelompok yang
sama, yaitu jenis palma, palem atau pinang-pinangan. Sama seperti pohon kelapa,
seluruh bagian tanaman aren juga bersifat serbaguna. Salah satu manfaat terkenal
pohon enau atau aren adalah nira yang digunakan untuk membuat gula aren. Selain itu,
bagian lain seperti daunnya juga dapat digunakan untuk atap rumah tradisional dan
produksi sapu ijuk.
Adapun manfaat tanaman aren terutama sebagai penghasil nira. Nira
merupakan bahan minuman, gula, cuka dan alkohol. Selain itu, aren juga menghasilkan
ijuk, tepung yang dapat diperoleh dari batangnya, buah untuk makanan penyegar

3
(kolang-kaling), daun muda sebagai pembungkus rokok dan gula aren serta daun tua
sebagai atap.

1. Klasifikasi Tanaman Aren

Nama ilmiah tanaman aren atau nama latin aren yaitu Arenga pinnata (Wurmb)
Merr. Klasifikasi untuk tumbuhan aren ini adalah sebagai berikut :
 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Viridiplante
 Infra Kingdom : Streptophyta
 Super Divisi : Embryphyta
 Divisi : Tracheophyta
 Sub Divis : Spermatophytina
 Kelas : Magnoliopsida
 Super Ordo : Lilianae
 Ordo : Arecales
 Famili : Arecaceae
 Genus : Arenga Labil
 Spesies : Arenga Pinnata (Wurmb) Merr

2. Syarat Tumbuh Aren

Tanaman aren cocok tumbuh di wilayah tropis. Tanaman ini termasuk tanaman
yang mudah beradaptasi dan dapat tumbuh dimana saja, namun pertumbuhan akan
optimal jika ditanam di kawasan perbukitan, lereng atau tebing sungai.

1) Kelembaban

Tanaman aren memiliki pohon yang dapat bertumbuh dengan cara yang menarik
dan berbeda dengan tanaman lainnya. Sebenarnya, kelembaban untuk tanaman ini tidak
bisa ditebak. Dikarenakan, sebagian orang mengatakan kalau tanaman ini dapat
bertumbuh dengan kelembaban yang tinggi. Dan, ada juga sebagian orang yang
mengatakan kalau tanaman aren dapat tumbuh dengan kelembaban yang rendah.
Namun, perlu diketahui oleh anda, tanaman aren ini bisa bertumbuh dengan
kelembaban yang tinggi maupun rendah. Akan tetapi, paling banyak ditemukan,
tanaman aren ini tumbuh dengan baik apabila kelembabannya sangat tinggi. Karena,
pohon dari tanaman ini memiliki akar yang menyukai dengan kelembaban tinggi.

4
2) Iklim

Tanaman aren memiliki cara yang unik dalam proses pertumbuhannya. Dalam hal
ini, tanaman tersebut bisa bertumbuh dengan baik, asalkan iklim yang dari daerah yang
ditempatkan oleh aren merupakan iklim terbaik dan sesuai dengannya. Biasanya,
pembudidayaan yang dilakukan oleh banyak orang seringkali gagal, karena adanya iklim
atau tempat yang tidak sesuai dengan keinginan dari tanaman itu sendiri.
Nah, bagi anda yang ingin melihat tanaman aren ini dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Maka, anda dapat menanamnya di daerah yang beriklim
tropis atau mungkin kondisi yang seperti di benua Asia pada umumnya. Dengan
demikian, tanaman aren yang ditanam oleh anda bisa berkembang dengan baik dan
lancar.

3) Suhu

Pada beberapa tahun yang lalu tanaman aren ini sempat diberitakan sebagai
tanaman yang dapat menurunkan suhu dari wilayah Samboja, Kalimantan Timur.
Menurut informasi yang ditemukan, pohon aren ini bisa menurunkan suhu di wilayah
tersebut kurang lebih mencapai 3 hingga sampai dengan 5 derajat celcius. Hal ini
dikarenakan, proses pertumbuhan dari tanaman ini benar-benar diberi makanan yang
baik sehingga bertumbuh dengan baik juga.
Rata-rata tanaman ini bisa bertumbuh di suhu yang berkisaran 25 derajat celcius.
Secara umum, tanaman yang satu ini akan tumbuh di wilayah dengan suhu udaranya
mencapai sekitaran 20 hingga 25 derajat celcius.
Namun, ada beberapa daerah tertentu, dimana tanaman aren tumbuh di suhu udara
yang bisa mencapai 30 derajat celicus.

4) Ketinggian Tempat

Bukan hanya kelembaban, iklim hingga suhu saja yang menjadi pusat perhatian dari
pertumbuhan terbaik tanaman aren ini. Anda juga harus mencari tahu kondisi atau
keadaan dari ketinggian tempat untuk tanaman ini.
Tanaman yang bernama aren ini mampu bertumbuh di wilayah dengan ketinggian
tempatnya yang berada di dataran tinggi.
Dimana ketinggian tempat tersebut bisa mencapai kurang lebih setinggi 1.400 meter
diatas permukaan laut. Tetapi, ketinggian rata-rata dan paling ideal tanaman ini
mencapai 500 hingga sampai dengan 1.200 meter diatas permukaan laut.

5
Sedangkan, para pembudidaya tanaman ini sering menanamnya didaerah dengan
ketinggian mencapai 500 hingga 700 mdpl.

5) Kondisi Tanah

Untuk kondisi dari tanaman ini seringkali membuat pertumbuhannya bisa


terganggu, apakah bertumbuh dengan baik atau tidak. Kondisi untuk tanaman aren
sehingga dapat bertumbuh dengan baik, yakni jenis tanah yang vulkanis dan berada di
beberapa tempat.
Dalam hal ini, tanaman aren dapat bertumbuh di tanah yang berupa lereng gunung,
tanah gembur, maupun tanah yang berpasir dan bisa dijumpai pada daerah yang
berdekatan dengan aliran sungai.

6) Media Tanam

Dalam proses menanam, tanaman ini dapat dibudidayakan dengan bibit yang secara
alami atau diperbanyakan biji benih. Biji yang akan dijadikan sebagai calon bibit, maka
wajib untuk disemaikan secara merendamnya dilarutan HCI. Jika anda ingin menanam
tanaman ini, maka syaratnya adalah anda harus menyiapkan lahan yang berukuran
mencapai 30 x 30 x 30 cm dan lubang tanam yang sedalam 5 x 5 m.
Selain itu, anda juga dapat memberikan pemupukan dengan cara yang baik sehingga
proses pertumbuhannya bisa berjalan dengan baik.
Lakukanlah cara-cara ini agar anda bisa mendapatkan hasil yang memuaskan
apabila tanaman aren bertumbuh sehat dan tegak keatas. Demikianlah artikel mengenai
Syarat Tumbuh Tanaman Aren. Semoga Bermanfaat.

3. Pembibitan

Bibit aren yang unggul dapat diperoleh secara alami mapun perbanyakan biji benih. Biji
yang hendak digunakan menjadi bibit diupayakan dari pohon aren yang sehat. Pilihlah
buah yang berukuran minimal 4 cm dan yang telah matang dengan ciri berwarna kuning
kecoklatan serta daging buahnya lunak. Selain itu, ciri buah aren yang sehat adalah kulit
luarnya terasa halus.
Setelah itu, biji aren dapat dikeluarkan dengan cara dibelaj. Biji yang terkumpul
kemudian diseleksi dan pilihlan yang berukuran besar, berwarna hitam kecoklatan serta
permukaannya tidak keriput.

https://agrotek.id/syarat-tumbuh-tanaman-aren/

6
Setelah memehami kriteria adapun hadist yang berhubungan dengan etos kerja yaitu:
Allah SWT berfirman dalam Q.S At-Taubah ayat 105 sebagai berikut,
َ‫ٱلش ٰهَ َد ِة فَيُنَبِّئُ ُكم بِ َم ا ُكنتُ ْم تَ ْع َملُ ون‬
َّ ‫ب َو‬ ۟ ُ‫َوقُ ِل ٱ ْعمل‬
ِ ‫وا فَ َس يَ َرى ٱهَّلل ُ َع َملَ ُك ْم َو َر ُس ولُهۥُ َو ْٱل ُم ْؤ ِمنُ ونَ ۖ َو َس تُ َر ُّدونَ إِلَ ٰى ٰ َعلِ ِم ْٱل َغ ْي‬ َ
Artinya: "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Isi kandungan surah at taubah ayat 105

 Allah Swt memerintahkan agar bersemangat dalam melakukan amal saleh


sebanyak-banyaknya.
 Allah Swt memerintahkan agar bekerja, dan Allah Swt. pasti membalas semua yang
telah kita kerjakan.
 Allah Swt memperingatkan bahwa segala nantinya akan diperlihatkan kelak di hari
kiamat

Tafsir Surat At Taubah 105 Menurut Kemenag

Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya untuk menyerukan kepada kaum Muslimin


supaya membersihkan diri dan bertaubat dengan bersedekah dan mengeluarkan zakat
serta beramal shaleh sebanyak-banyaknya. Apabila amal tersebut telah ditunaikan,
maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin lainnya akan melihat dan menilai
amal yang dilakukan tersebut. Segala amal perbuatan di dunia akan dikembalikan ke
akhirat. Amal tersebut menjadi ganjaran atas apa yang sudah diperbuat selama hidup.
Selain itu, dianjurkan pula untuk tidak merasa cukup karena telah melakukan tobat,
zakat, sedekah dan salat semata-mata, tetapi juga harus mengerjakan apa yang menjadi
perintah-Nya. Hal tersebut menjadikan mereka (kaum muslimin) semakin dekat kepada
Allah. Ayat ini juga bersisikan peringatan keras atas perbuatan orang-orang yang
menyalahi perintah agama. Segala yang diperbuat akan dimintai pertanggungjawaban
kelak di Hari Kiamat. Maka, semua aib dan perbuatan buruk serta kejahatan lainnya
akan terlihat.

Asbabunnuzul surah At - Taubah ayat 105 adalah karena setelah serangan kaum
Mukminin kepada kaum Quraisy, Allah SWT memerintahkan Rasulullah untuk
menyerukan kepada umat Rasulullah supaya membersihkan diri dan bertaubat dengan
bersedekah dan mengeluarkan zakat serta beramal shaleh sebanyak - banyaknya.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Pengolahan Gula Aren

Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah berdiskusi dan praktik.
Berdiskusi digunakan untuk menjelaskan materi tentang pengolahan gula aren
sementara praktik digunakan untuk membuat olahan gula aren, mulai dari penentuan
pohon aren sampai dengan pengolahan gula aren (Yaqin, 2012). Prosedur pembuatan
gula aren yaitu :
1. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Paninggur Sadap Plastic

Lodong Water

Bedog Sadap Sap water

Katel Kawao tree roots

Pangguis gula (cutik kai) Cookong oil

Ganduan gula (cetakan gula)

Papan gantuan

Ayakan

Gayung

Saringan

Tali

Korek

Kampak

8
2. Langkah-langkah Pembuatan Gula Aren

Gula aren adalah pemanis alami yang banyak digunakan dalam berbagai makanan
dan minuman nusantara. Berbeda dengan gula putih atau gula pasir yang dibuat dari
tebu, gula merah dibuat dari air nira yang berasal dari pohon aren. Nira dihasilkan
dari penyadapan tandan bunga jantan pohon aren.
Berikut ini tahapan proses pembuatan gula merah dari aren.

1) Nira yang baru diambil dari pohon dituangkan sambil disaring, lalu letakkan di atas
tungku perapian untuk segera direbus.
2) Proses perebusan atau pemanasan dilakukan selama 1-3 jam, tergantung banyaknya
volume nira. Jangan lupa aduk hingga nira mendidih.
3) Buih-buih yang muncul di permukaan ketika nira mendidih harus dibuang agar
didapatkan gula merah yang tidak berwarna terlalu gelap, kering, dan tahan lama.
4) Perebusan ini berakhir ketika nira sudah mengental dengan volume sekitar 8 persen
dari volume awal (sebelum dipanaskan).
5) Setelah kekentalan nira pas, turunkan bejana dan dinginkan selama 8-10 menit.
6) Selanjutnya, tuangkan ke dalam potongan bambu yang berdiameter 8 cm dan tebal 4-5
cm.
7) Penuangan nira ke dalam cetakan dilakukan secara berurutan sebanyak dua kali dengan
perbandingan 30% dan 70% masing-masing untuk penuangan pertama dan kedua. Ini
berfungsi agar gula tidak mudah pecah saat sudah dingin.
8) Usahakan sebelum cairan nira dituangkan dalam wadah cetakan, lebih dulu alat
cetakannya dicelupkan ke air sampai basah, untuk membantu pendinginan dan
memudahkan mengeluarkan gula dari cetakan.
9) Pada saat pengemasan, usahakan agar olahan gula merah aren terhindar dari benturan
dan terkena air agar kualitas tetap terjaga. Sepuluh liter nira segar dapat menghasilkan
gula merah sekitar 1,5 kg.
10) Gula merah yang dingin siap dikemas dan dijual ke konsumen.

B. Strategi Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan
usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis
produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan pemasaran, dan hal lain yang
berhubungan dengan produk itu sendiri seperti: harga jual, kualitas, dan kemasannya.

9
Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk
(Antika, 2015).
Sebelum mengkaji secara luas dalam kehidupan sehari-hari, salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan adalah dengan usaha perdagangan atau jual beli, untuk terjadinya
usaha tersebut diperlukan adanya hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli.
Menurut syariat agama islam jual beli ialah kesepakatan tukar-menukar benda untuk
memiliki benda tersebut sebelumnya (Syaifullah, 2014). Firman Allah SWT.

Artinya:”...Dan Allah menghalalkan jual beli dan MENGHARAMKAN RIBA...” (Q.S.AL-


BAQARAH/2:275).

1. Strategi Pemasaran yang digunakan :

a. Price (harga)
Produk gula aren menyesuaikan harga pasar dengan harga yang mampu kita bidik,
harga produk gula aren produksi kami sebesar Rp. 13.000,00 - 15.000,00
b. Place (tempat)
Lokasi penjualan produk mudah dijangkau karena terletak di lingkungan masyaraka
dan dititipkan di warung lingkungan sekitar.
c. Promotion (promosi)
Kami menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mempromosikan produk
agar dapat meningkatkan hasil penjualan.

2. Analisis Peluang Usaha

1) Strength ( Kekuatan )
 Bisa di konsumsi semua kalangan Usia
 Harga gula terjangkau
 Bahan baku mudah di dapatkan
 Memiliki kandungan gizi yang tinggi
 Bisa di jual melalui media online maupun offline
2) Weakness ( Kelemahan )
 Tidak bertahan lama karena tidak mengandung pengawet
 Cepat mencair apabila tidak terjual
 Tenaga kerja kurang jiga banyak pesanan

10
3) Opportunenities ( Kesempatan )
 Banyak sekali yang menawarkan agar mudah menjadi reseller
 Sering di jadikan bahan makanan atau bumbu dapur
 Harga yang kami tawarkan murah dan terjangkau
 Peluang usaha produk ini sangat tinggi karena sudah banyak orang yang mencari

4) Threat ( Ancaman )
 Banyak pesaing bilang produk ini berkembang dengan pesat

11
BABI IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap gula aren kami mengambil kesimpulan bahwa:
Ternyata membuat gula aren tidaklah mudah, karena banyak tahapan-tahapan yang
harus dilakukan dalam proses pembuatan gula aren. Dan dalam pembuatan gula aren
memakan waktu yang lumayan lama maka dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran agar
mendapatkan hasil yang maksimal.

B. Saran

Saat pembuatan gula aren yang harus diutamakan yaitu kebersihan dan kita juga harus
harus teliti saat membuatnya, harus lebih berhati-hati begitu pula saat mengolahnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Antika, N. Y. (2019). Strategi Pemasaran Gula Merah dengan Pendekatan Analisis Strenghts,
Weakness, Opportunity, Threats (SWOT). (Studi Kasus Pada Gilingan Tebu Ud. Lestari Gula
Merah di Cendono Kandat Kediri).
Apriyanto, M. (2020). Analisis Produksi dan Pemasaran Gula Merah di Desa Rumbai Jaya,
Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir. JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN, 9(1), 26–
29.
Https://agrotek.id/syarat-tumbuh-tanaman-aren/.
Lempang, M. (2012). Pohon Aren dan Manfaat Produksinya. Buletin Eboni, 9(1), 37–54.
Sulasno, S., & Agustin, F. (2020). Kearifan Lokal Petani Gula Aren Kecamatan Cijaku (Antara
Tradisi dan Tuntutan Ekonomi). LITERATUS, 2(1), 1–7.
Yaqin, M. F. A. (2012). Analisis Strategi Pemasaran pada Sentra Gula Merah di Kecamatan Dawe
Kudus. (Doctoral dissertation, Universitas Muria Kudus).

13

Anda mungkin juga menyukai