Anda di halaman 1dari 38

KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 192

KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI


TERHADAP KLIEN RELAKTASI

Retasari Dewi
BRI Kantor Cabang BSD

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses komunikasi terapeutik antara konselor
dengan klien, bagaimana teknik komunikasi terapeutik digunakan dalam konseling dan untuk mengetahui
mengapa komunikasi terapeutik diperlukan dalam proses relaktasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teori interaksi simbolik dan teori self-disclosure
menjadi perspektif dalam menganalisis fenomena kasus komunikasi antara konselor dengan kliennya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konseling relaktasi pada intinya adalah kegiatan komunikasi
antarpribadi yang bertujuan untuk terapi kesehatan. Selama konseling relaktasi terjadi proses komunikasi
antara konselor dengan klien. Konselor menggunakan teknik komunikasi untuk membantu klien mengatasi
kendala klien dalam menyusui. Disimpulkan bahwa proses komunikasi terapeutik konselor laktasi terdiri
dari tiga tahapan yaitu tahap pembinaan hubungan baik, tahap pengumpulan informasi dan tahap
penyelesaian masalah. Ada sepuluh teknik komunikasi yang digunakan konselor dalam konseling relaktasi
yaitu: Komunikasi nonverbal, mendengarkan, mengajukan pertanyaan, menggunakan respons sederhana,
berempati, menghindari kata-kata menghakimi/menilai, menerima apa yang klien pikirkan, mengenali dan
memuji, memberikan informasi yang relevan, dan terakhir memberikan saran. Komunikasi terapeutik
diperlukan dalam proses konseling relaktasi, dan kompetensi komunikasi adalah kompetensi utama yang
harus dimiliki konselor laktasi.
Kata-kata kunci: Komunikasi terapeutik, konselor, relaktasi, studi kasus, interaksi simbolik

THERAPEUTIC COMMUNICATION OF LACTATION COUNSELORS


WITH RELACTATION CLIENTS

ABSTRACT

The purpose of this research is to understand how the process of therapeutic communication between counselor
and client, how therapeutic communication techniques used in counseling, and why therapeutic communication
needed in relactation process. The method used in this study is qualitative method with a case study approach.
Symbolic interaction theory and the theory of self-disclosure is used as a perspective to analyze the phenomenon
of communication case of counselor and their clients. The results of this study indicate that the relactation
counseling is the core of interpersonal communication activities in health therapy area. Communication process
happens between counselor and his client during the counseling of relactation activities. Counselors use
communication techniques to help clients resolve problems in breastfeeding. It is concluded that therapeutic
communication process in relactation counseling consists of three stages, the first stage is good
relationship exercise, the second stage is information gathering and the last stage is problem solving. There are
ten communication techniques used by counselor in relactation counseling namely: nonverbal communication,
listening, asking questions, use simple responsse, empathy, avoiding judgmental words, accept what clients
think, recognizing and praising clients, providing relevant information, and the last one is giving advice.
Therapeutic communication is required in the relactation counseling process, as communication competence is
the core competencies that should be possessed by lactation counselors.
Keywords: Therapeutic communication, counselors, relactation, case studies, symbolic interaction
Koresponsdensi: Retasari Dewi, M.I.Kom. BRI
Kantor Cabang BSD, Jl. Kapten Soebianto
Djojokusumo Kav.BSD II No.1 Serpong-Tangerang.
Email: neng_reta@yahoo.com
193 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211
kebingungannya yang tergerak
PENDAHULUAN ibu Rista menjadi konselor
mendapat laktasi. Di
Semakin banyaknyainformasi dari samping tenaga
fasilitas kesehatan daninternet mengenai kesehatan, banyak
tenaga kesehatankonselor laktasi juga konselor
membuat masyarakatAsosiasi ibu yang berasal dari
punya lebih banyakMenyusui masyarakat
pilihan. FasilitasIndonesia (AIMI) umum, yang tidak
kesehatan salingyang bisa memilliki
berlomba menghadirkanmemberikan background
teknologi-teknologi bantuan konseling pendidikan ilmu
terbaru di bidangkepada ibu yang kesehatan yaitu
kesehatan, demikian jugamengalami kasus ibu rumah tangga,
tenaga kesehatan terusseperti yang pegawai negeri
berusaha meningkatkandialami Rista. sipil, guru,
pelayanan yang Konselor pengusaha, dan
profesional ahli dilaktasi saat ini masih banyak
bidangnya, dan lebihtelah menjadi lagi. Beberapa
komunikatif. Karenaprofesi baru di dari mereka
sudah tidak zaman lagibidang kesehatan tergerak untuk
tenaga kesehatan yangyang berperan
kaku dan tidakpenting dalam
komunikatif. meningkatkan
Salah satu profesijumlah ibu
baru di bidang kesehatanmenyusui di
yang mungkin masihIndonesia.
terdengar asing di telingaSeorang konselor
adalah konselor laktasi.tidak hanya
Konselor laktasi adalahmembantu ibu
seseorang yang membantumenghilangkan
ibu yang mengalamikesulitannya
kesukaran pada saatdalam menyusui,
menyusui. Rista Pikatantetapi konselor
adalah satu dari banyakjuga adalah
ibu yang mengalamiseorang
kesulitan dalam menyusui,profesional,
karena ia terkena baby pendidik, coach,
blues syndrome setelahmotivator,
melahirkan putricheerleding,
pertamanya. Karena airsahabat, bahkan
susunya tidak keluar, ibumungkin bisa
Rista memberikan susudikatakan formula
pada bayinya.sebagai tokoh
Namun ternyata bayinyainspirasional.
menunjukkan gejala alergi Konselor
yang cukup berat terhadaplaktasi berasal
susu formula. Ia sudahdari berbagai
mendatangi beberapakalangan. Tenaga
dokter, tetapi tidakkesehatan seperti
mendapat jawaban yangdokter umum,
memuaskan karena dokterdokter spesialis
yang tidak komunikatifanak, bidan,
dan larangan detailing diperawat, banyak
rumah sakit. Di tengah
menjadi konselor laktasianaknya. Faktor karena ingin membantu orangmedis seperti lain yang
mengalamiterkena HIV, kesulitan menyusui. karena kelainan
Sebelumtuberculosis aktif, menjadi konselor anatomi
laktasi yangdan perempuan bersertifikat, payudara, dan 1
mereka harusyang mendapat mengikuti orang yang
pelatihan denganpengobatan bayinya
modul dari World Health tertentu, karena mengalami
Organization (WHO) dandisekresikan ke kelainan anatomi
United Nation of Children’sdalam Air Susu mulut. Sisanya
sebanyak 97
orang ibu
Fund Ibu (ASI) sebenarnya hanya
(UNICEF) selama empatsehingga kurang informasi
puluh jam.membahayakan dan kurang
Berdasarkan databayi. Faktor lain percaya diri. Hal
yang dilansir yang menjadi ini karena,
Departemen Kesehatanalasan mengapa “Menyusu bagi
dalam Riset Kesehatanpara ibu memilih bayi adalah
Dasar (Riskesdas) 2010berhenti insting tapi bagi
mengenai Presentasememberikan ASI ibu, menyusui
Kategori Menyusuiberkaitan dengan adalah learning.”
Eksklusif dengan kriteriabanyak hal, Para ibu yang
dalam 24 jam terakhir bayidiantaranya rasa sempat berhenti
hanya disusui/diberi ASIsakit saat menyusui tapi
saja, pada bayi di bawahmenyusui, ingin kembali
usia dua bulan sebanyakvolume ASI menyusui,
74% dari total bayi yangrendah, kembali sebenarnya ada
menyusui secara eksklusif.bekerja, caranya karena
Presentase tersebutpemberian ternyata produksi
menurun seiring denganmakanan ASI dari seorang
bertambahnya usia bayitambahan, ibu dapat
yakni 66,9% pada bayikhawatir bentuk diaktifkan
usia 3 bulan dan 54 %payudara rusak, kembali. Jika ibu
pada bayi usia 5 bulan. ItuASI tidak tersebut
berarti ada sekitar 26 %keluar/keluar memutuskan
bayi di bawah usia duasedikit atau kembali menyusui
bulan telah diberikan susukarena alasan anaknya setelah
formula dan satu dari tigalain. berhenti
bayi di usia 2-3 bulan telah Menurut dr. menyusui sama
diberikan makananUtami Roesli, sekali beberapa
tambahan. Sp.A., dari 100 lama, ini disebut
Rendahnya angka ibuibu yang dengan relaktasi
menyusui di Indonesia inimengalami atau kembali
karena berbagai faktor.kesulitan menyusui.
Ada faktor medis danmenyusui hanya 2 Menurut Nia
faktor nonmedis yangibu yang benar- Umar, ketua
menjadi penyebab ibubenar kesulitan
tidak dapat menyusui
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 194
hubungan hubungan antara
Ikatan Konselor Menyusuikekeluargaan, klien dan
Indonesia (IKMI), kunci utamamaksudnya adalah konselor.
keberhasilan relaktasi adalahhubungan tanpa Membangun
“confident dan commitment”.jarak. Konselor hubungan
Tugas konselor laktasi adalahtidak memosisikan merupakan hal
membantu ibu meningkatkandiri lebih tahu dari terpenting dalam
kepercayaan dirinya danklien. Terjadinya pekerjaan
menguatkan komitmennya untukhubungan keperawatan,
terus menyusui anaknya karenapertemanan dan terutama dalam
ditengah kesibukan ibu,hubungan
kemudahan mendapatkan susukekeluargaan terapi atau
formula ditambah lagi denganmenunjukkan telah penyembuhan.
iklan yang provokatif, memberikanterjadinya hubungan Dalam komunikasi
ASI adalah bentuk perjuangan.terapeutik terapeutik, konselor
antara
Perjuangan yang dilakukan dengan dan klien terlibat
konselor laktasi dan dalam suatu proses
keringat, air mata dan darah ibu. klien selama interaksi. Melalui
Konselor laktasi tidak seperti proses interaksi,
tenaga kesehatan lainnya. Tenaga konseling
berlangsung. terjadi hubungan
kesehatan lain memiliki dasar
Hubungan timbal balik yang
pendidikan ilmu yang lebih dalam
terapeutik ini ditandai dengan
mengenai kesehatan, tetapi
kekurangan mereka yaitu tidak ditandai dengan tukar menukar
adanya sebuah
memiliki keterampilan komunikasi informasi, perilaku,
ikatan antara perasaan, pikiran
terapeutik yang baik. Tenaga
konselor dan klien, dan pengalaman.
kesehatan dilatih untuk
klien mau terbuka Keterampilan
menemukan masalah dan
dan menceritakan komunikasi yang
memperbaikinya, sedangkan
kesulitannya selama dimiliki konselor
dengan keterampilan komunikasi,
menyusui, klien akan berpengaruh
konselor membantu seseorang
untuk memutuskan sendiri yang mempercayai pada kualitas
konselor, klien mau hubungan antara
terbaik baginya. melaksanakan saran konselor dan klien
Stress yang dialami ibu dapat dan akan
dari konselor, klien
menyebabkan terganggunya berdampak pula
berhasil menyusui
hormon prolaktin, yaitu hormon pada pencapaian
dan adanya
yang bertugas memproduksi ASI. tujuan konseling.
kedekatan
Untuk itu, bantuan dari konselor Konselor harus
laktasi yang lebih komunikatif dari dapat menjalin
pada kebanyakan tenaga kesehatan hubungan baik agar
sangat dibutuhkan. Dengan memperoleh
membangun hubungan terapeutik kepercayaan dari
dengan kliennya, konselor klien dan
berusaha memahami secara meminimalisasi
menyeluruh apa yang menjadi jurang pemisah
kendala bagi klien, dan berdialog yang mungkin
dengan klien untuk membantu terjadi antara
klien menemukan solusi agar klien konselor dengan
dapat menyusui anaknya lagi. klien.
Pendekatan konselor laktasi Peneliti melihat
pada klien lebih kepada pendekatan realitas bahwa di
pribadi dengan menjalin keakraban dalam kehidupan
dan tidak ada jarak antara keduanya. sehari-hari manusia
Hubungan yang terjadi antara tidak terlepas dari
konselor dan klien lebih mengarah hubungan dengan
pada hubungan pertemanan dan manusia lain
(interaksi) yang pada akhirnyapenelitian ini tidak komunikas
hubungan itu akan menjadi prosesdimaksudkan untuk i seperti
halnya hubunganmemberikan arahan terapeutik yang George Harbert
ingin dibangunyang dapat Mead dan Teori Self
konselor laktasi bersama klien.menjelaskan Disclosure.
Dalam penelitian ini penelitifenomena kasus Dalam
mencoba mengetahui tahapan-komunikasi komunikasi
tahapan yang terjadi dalamterapeutik yang terapeutik yang
komunikasi terapeutik yang diterjadi pada terjadi antara
dalamnya melibatkan interaksi dan konseling laktasi,
konselor dan klien,
pemakaian simbol komunikasi olehakan tetapi hanya terjadi pertukaran
konselor laktasi kepada kliendijadikan sebagai
symbol secara
relaktasi. Penelitian ini juga perspektif dalam
dinamis yang akan
mencoba menjelaskan teknikmenganalisis dimaknai oleh satu
komunikasi terapeutik yangfenomena sama lain. Dengan
digunakan saat konseling laktasi dan komunikasi konselor komunikasi yang
mengapa komunikasi diperlukanlaktasi. Adapun
intens diharapkan
konselor dapat
mengungkap makna
dalam proses relaktasi. perspektif teori yang dan latar belakang
dipergunakan dalam
kesulitan klien
METODE PENELITIAN penelitian ini adalah
dalam menyusui,
Teori Interaksi sedangkan klien
Metode yang digunakan dalamSimbolik dari
mendapat informasi
195 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211
perilaku manusia dengan
baru mengenai laktasi danadalah hasil dari kemampuan
dukungan untuk dapatinterpretasi berpikir yang
terus menyusui. mereka pada dimilikinya, klien
Esensi dunia disekeliling dan konselor
interaksionisme simbolikmereka. bebas
adalah suatu aktivitas Proses menentukan
yang merupakan ciri khaskomunikasi dan tindakan dan
manusia, yakniinteraksi antara tujuan-tujuan
komunikasi atauklien dan yang hendak
pertukaran simbol yangkonselor dicapainya.
diberi makna.dilakukan dengan Penggunaan
Berdasarkan kerangkamenggunakan terori self
berfikir dari Interaksisimbol-simbol disclosure dalam
Simbolik, perspektif iniyang dipahami
berupaya memahamimaknanya melalui penelitian ini
perilaku manusia dariproses melukiskan
belajar.
sudut pandang subjek.Tindakan klien bahwa dalam
Sehingga kilen yangdan pengembangan
konselor
mengalami kesulitandalam hubungan
proses
menyusui harus dilihatinteraksi konselor dan
itu
sebagai proses yangbukanlah klien terdapat
suatu
memungkinkan klientanggapan empat
tersebut membentuk danlangsung terhadap kemungkinan
mengatur perilakustimulus yang sebagaimana
terwakili melalui
mereka datang, melainkan
mempertimbangkan dari hasil sebuah keempat jendela
ekspektasi orang lain tersebut.
yang menjadi mitra proses interpretasi
terhadap stimulus.
interaksi mereka dalam
hal ini konselor danJadi, jika pada
keluarga. Karena manusiaakhirnya terjadi
kesamaan makna
bertindak hanya
berdasarkan definisimengenai
atau penafsiran mereka pentingnya
menyusui, hal ini
atas objek-objek
disekeliling mereka. merupakan hasil
proses belajar,
Dalam pandangandalam arti
perspektif ini,
memahami
sebagaimana ditegaskan
simbol-simbol
Blumer, proses sosial
dan saling
dalam kehidupan
menyesuaikan
makna dari
kelompoklah
menciptakan yang
dansimbol-simbol
menegakkan aturan-aturan,
tersebut.
bukan aturan-aturan yang
Meskipun
menciptakan dan
perbedaan norma,
menegakkan kehidupan
nilai sosial dan
kelompok. Menurut
makna dari
teoritisi perspektifini,
simbol-simbol itu
kehidupan sosial adalah
memberikan
“interaksi manusia dengan
pembatasan
menggunakan simbol-
terhadap tindakan
simbol”. Karena itu
klien dan
penulis memandang,
konselor, namun
Tugas seorang konselordigunakan menggali dan mengungkapterapi dalam permasalahan
sangatlah penting dalamsebagai alat klien dengankonseling memperbesar open
areakesehatan medis klien. arah yang
Dengan teknikatau ditandai dengan
komunikasi terapeutikkekonseloran. tukar menukar
konselor mampuKeliat (1996: 34) perilaku,
menciptakan kondisi agarmenjelaskan perasaan, pikiran,
klien bersikap terbuka danbahwa dan
memperkecil hidden area,“Komunikasi pengalaman
dan klien mau menerimaterapeutik pada menyusui.
informasi baru mengenaihakekatnya Hubungan
menyusui sehinggamerupakan terapeutik ini
mempersempit blind areabentuk dari dilakukan
dengan sengaja
menggunakan
keterampilan
interaksi
klien. komunikasi konselor untuk
Landasanteoretisdala interpersonal memberikan
mpenulisanpenelitian iniyang secara semangat dan
akan dibahas beberapakhusus ditujukan mendukung
konsep yang disusununtuk proses perubahan-
menjadi landasanpemulihan atau perubahan positif
konseptual. Konsep-terapi tertentu. dalam diri klien.
konsep yang akan dibahasSehingga dalam Sikap
yaitu mengenai:prakteknya komunikasi
komunikasi kesehatan dankomunikasi antarpribadi
komunikasi terapeutik. terapeutik berpotensi lebih
Liliweri mengatakan,digunakan dalam besar dalam
komunikasi kesehatanlingkup yang proses perubahan
adalah studi yangterbatas.” sikap
mempelajari bagaimana Hubungan dibandingkan
cara menggunakanterapeutik antara komunikasi yang
strategi komunikasi untukkonselor laktasi lain. Karena itu
menyebarluaskan dan klien adalah kecenderungan
informasi kesehatan yanghubungan teknik yang
dapat memengaruhikomunikasi digunakan dalam
individu dan komunitasantarpribadi yang komunikasi
agar mereka dapatbertujuan untuk terapeutik adalah
membuat keputusan yangmembantu klien komunikasi
tepat berkaitan denganyang mengalami antarpribadi.
pengelolaan kesehatankesulitan Perbedaan antara
(Liliweri, 2007: 46). menyusui komunikasi
Landasan konseptualterutama dari sisi
antarpribadi
yang digunakan sebagaikejiwaan.
acuan dalam penelitianHubungan dengan
ini
ini adalah komunikasiberlangsung komunikasi
terapeutik yang dapatdalam dialog dua terapeutik
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 196
dengan penelitian kata dan tindakan
adalah tujuannnya. Komunikasi iniyang dilakukan. (perilaku) yang
terjadi antara tenega kesehatanSubjek penelitian ini dilakukan oleh
seperti dokter, perawat, terapisdipilih dengan cara
konselor selama
dengan pasien atau klien yangpurposif
proses konseling.
memiliki masalah kesehatan. berdasarkan kriteria
Metode penelitian yangyang diperlukan.
digunakan dalam penelitian ini Dalam HASIL DAN
adalah metode kualitatif. Secarapenelitian ini PEMBAHASAN
teoritik, metode kualitatif adalah terdapat lima unsur
suatu jenis penelitian kontekstual yang menjadi key Komunikasi
yang menjadikan manusia sebagaiinformant yaitu: (1) adalah transaksi.
instrumen utama (humanFasillitator dalam Maksud dari
instrument) serta disesuaikan denganpelatihan konselor komunikasi adalah
situasi yang dihadapi (natural laktasi, sebanyak transaksi bahwa
setting). Penelitian menggunakandua orang, (2) komunikasi
metode kualitatif ini merupakan Konselor Laktasi, merupakan suatu
sebuah penelitian yang memiliki dua orang, (3) proses, komponen-
tujuan utama yaitu untuk mengkajiKonsultan komponennya saling
makna-makna dari sebuah perilaku,komunikasi terkait dan para
simbol maupun fenomena-fenomenakesehatan, satu komunikatornya
yang terjadi. Metode kualitatif orang, (4) Klien beraksi dan bereaksi
menitikberatkan suatu pandangan yang menjalankan sebagai suatu
tentang sebuah fakta sosial yang program relaktasi, kesatuan atau
berdasar pada penilaian dan jugadua orang, dan (5) keseluruhan.
penjabaran yang bersifat Keluarga klien, dua (Barnlund, 1970
subjektif.
Pendekatan yang dipakaiorang. Sedangkan dikutip dari DeVito
dalam penelitian “Komunikasiobjek penelitian ini 1997:47).
Terapeutik Konselor Laktasiadalah komunikasi Komunikasi
dengan Klien Relaktasi” ini adalahterapeutik yang merupakan suatu
studi kasus. Tujuan dari penelitianterjadi selama klien proses, suatu
ini adalah menyelidiki danrelaktasi kegiatan. Meski
mempelajari kasus relaktasi secaraberlangsung yaitu terkadang
intensif dan menyeluruh. Penelitikata- komunikasi
menganggap bahwa studi kasus dibicarakan seakan-
adalah pendekatan yang tepat akan ini merupakan
untuk meneliti kasus komunikasi proses statis, yang
terapeutik yang terjadi pada proses diam, komunikasi
relaktasi, karena untuk tidak pernah seperti
memperoleh gambaran mendalam itu. Segala hal
mengenai kasus ini diperlukan dalam komunikasi
berbagai macam informasi dari selalu berubah
berbagai sumber. komunikator,
Subjek penelitian yang sering komunikan dan
juga disebut informan dalam lingkungan mereka.
penelitian ini adalah seseorang yang Dalam setiap
dapat memberikan informasi lebih proses transaksi,
banyak tentang kasus yang sedang komponen-
diteliti, dibandingkan dengan orang komponen
lain. Jumlah informan yang diambil komunikasi saling
tidak menjadi masalah yang besar terkait secara
karena yang menjadi fokus dalam integral dengan
penelitian ini adalah kelengkapan setiap elemennya.
dan keakuratan data yang dapat Elemen-elemen
diberikan oleh informan sehubungan komunikasi saling
bergantung, tidak pernah prakteknya terutama dari sisi
independen. Contohnya tidak aka komunikasi psikologi/ kejiwaan.
nada pesan tanpa sumber dan tidak terapeutik Dalam situasi
ada umpan balik tanpa adanya digunakan seperti ini hubungan
penerima. Karena sifatnya yang dalam terapeutik
saling tergantung ini, perubahan lingkup berlangsung dalam
pada salah satu komponen yang bentuk dialog dan
mengakibatkan perubahan pada terbatas.” percakapan.
komponen yang lain. Komunikasi
Budi Anna Keliat (1996: 34) Komunikasi terapeutik pada
dalam bukunya yang berjudulterapeutik prinsipnya
Komunikasi Terapeutik Konselor berdasarkan kutipan merupakan
dan Klien menjelaskan bahwa: di atas menunjukkan komunikasi
“Komunikasi terapeutikbahwa hakekatnya profesional yang
pada hakekatnyakomunikasi mengarah pada
merupakan bentuk dariterapeutik menjadi tujuan. Komunikasi
komunikasi interpersonalbagian dari proses ditujukan untuk
yang secara khususterapi yang sedang membina kerjasama
ditujukan untuk prosesdijalankan sehingga konselor dan klien,
pemulihan atau terapidiharapkan mampu ditandai dengan
tertentu. Sehingga dalammempercepat proses tukar menukar
pemulihan dari klien
197 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211

Gambar 1 Model Komunikasi Terapeutik Konselor Laktasi dan Klien Relaktasi, berdasarkan hasil penelitian
penglihatan, perabaan, penciuman,
pendengaran, dan perasa. Dari yang
perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman
dalam membina hubungan yang terapeutik. dipaparkan Esthetika
Hubungan yang terapeutik adalah Wulandari,
hubungan yang mana seorang anggota dengan komunikator dan
sengaja menggunakan keterampilan interaksi komunikan
untuk memberikan semangat dan mendukung dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan diri anggota lainnya. faktor-faktor seperti:
Dengan konseling laktasi ini diharapkan agar sikap, kebutuhan,
klien memperoleh pemahaman yang lebih baik nilai, keyakinan,
mengenai dirinya dan pandangannya mengenai keahlian konselor,
menyusui. Mengarahkan klien kearah sedangkan pada klien
perkembangan yang lebih optimal, mampu faktor seperti
memecahkan masalah yang dihadapinya dan kepedulian klien pada
mempunyai wawasan yang objektif mengenai issue menyusui
menyusui. Keberhasilan klien untuk menyusui berpengaruh pada
memungkinkan klien merasa lebih bahagia penerimaan pesan.
dalam hidupnya dan terhindar dari kecemasan Faktor-faktor yang
dan perasaan ketakutan karena tidak disebutkan tadi
memberikan yang terbaik untuk anaknya. dipengaruhi juga oleh
Hubungan konselor dan klien yang terapeutik lingkungan sekitar
tidak mungkin dapat dicapai tanpa komunikasi. konselor dan klien,
Komunikator dalam komunikasi terapeutik bagaimana
diasumsikan sebagai konselor dan komunikan pengalaman dan
adalah klien. Komunikasi yang terjadi antara lingkungan memaknai
keduanya berlangsung secara langsung atau tatap issue menyusui.
muka. Baik konselor maupun klien peneliti Inilah sebabnya
gambarkan sebagai dua orang yang setara dalam penelitian ini
berkomunikasi, karena pesan suatu pihak menggunakan teori
sekaligus juga adalah umpan balik bagi pihak interaksi simbolik
lain. Antara konselor dan klien terdapat garis
karena setiap bentuk
yang menunjukan interaksi antara kedua pihak.
interaksi sosial yang
dilakukan oleh setiap
Konselor dan klien saling mengirim pesan dan
individu, akan
mengirim feedback pada saat yang bersamaan.
mempertimbangkan
Pesan dan feedback yang disampaikan melewati
sisi individu tersebut.
sebuah saluran, karena komunikasi terapeutik
Faktor-faktor yang
adalah komunikasi secara tatap muka maka
mempengaruhi klien,
saluran yang digunakan untuk menyampaikan
peneliti gambarkan
pesan adalah lima panca indra yaitu indra
dalam lingkaran dengan
garis yang putus-putus. Maksudnya adalah faktor-yang dimaksud pada faktor tersebut bisa berubah
atau justru semakinmodel komunikasi klien positif terhadap
kuat karena pengaruh dari lingkungan ataupunterapeutik di atas adalah kegiatan menyusui
pengaruh interaksi dengan orang lain. Kondisi inisikap pada kegiatan maka ia akan setuju
memungkinkan terjadinya perubahan ataumenyusui, sikap ini pada ide-ide atau
pembentukan perilaku baik pada klien maupunadalah kecenderungan informasi mengenai
konselor karena terjadi pembentukan maknabertindak, menyusui dan saran
menyusui yang berasal dari pikiran mengenaiberpersepsi, berfikir konselor untuk terus
dirinya dan hubungannya interaksi antara keduanyadan merasa dalam menyusui. Sikap berasal
yang bertujuan untuk memediasi danmenghadapi kegiatan dari pengalaman, tidak
menginterpretasi makna menyusui yang menjadimenyusui. Bila sikap dibawa dari lahir, tetapi
kerangka rujukan mereka masing-masing. Sikap merupakan hasil
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 198
akan tahu apa yang yang salah atau
belajar. Ini sejalan dengan apa yangmenjadi tujuan aneh jika tidak
disampaikan Mead dalam teorihidupnya dan tidak menyusui. Ibu iit
interaksi simbolik. Konsep individumemiliki Ardiansyah
biologis dimaknai Mead sebagaikebebasan dalam menyusui anak
individu yang polos dan belumbertindak. Nilai pertama dan kedua,
mendapatkan pengaruh apa-apa dari seringkali datang karena itu ketika ia
lingkungannya. Dan ketika individudari pengalaman mengalami
itu mulai memasuki wilayah mikromasa lalu, seperti kegagalan saat
seperti keluarga atau makro yaitu bagaimana ia dan menyusui anak
masyarakat pada umumnya, makalingkungan ketiganya ia
individu itu akan terpengaruh dalam sekitarnya menilai berusaha untuk
perilakunya. Kerangka rujukan yangtentang kegiatan kembali menyusui.
tidak cermat akan menghambatmenyusui. Jika Berbeda dengan
efektifitas pemecahan masalahlingkungan ibu Rista, awalnya
karena sikap orang tersebut akansekitarnya ia merasa tidak ada
cenderung defensive danmenyusui maka yang keliru jika
merasionalisasikan kekeliruan.orang tersebut tidak menyusui
Karena itu dibutuhkan pendekatancenderung bayinya dan tidak
atau interaksi yang baik antara memiliki penilaian ada tentangan dari
konselor dengan klien, karenapositif mengenai lingkungan
perilaku manusia merupakan hasilmenyusui, tapi jika terdekatnya. Baru
interaksi antara keunikan individualorang tersebut lebih ketika anaknya
dengan keumuman sering melihat menunjukan gejala-
situasional.
Faktor yang kedua adalahkeluarga atau orang gejala alergi pada
kebutuhan, kebutuhan mencakupterdekatnya susu formula ia
kebutuhan biologis dan kebutuhanmemberikan dot mencari informasi
psikologis. Faktor kebutuhanberisi susu formula mengenai
memiliki peranan yang sangatmaka orang menyusui dan
menentukan dalam pembentukantersebut merasa memutuskan untuk
perilaku. Abraham Maslow dalamtidak ada kembali menyusui.
Rakhmat (2005:37), mengatakan ada Kepercayaan
empat motif sosiogenis yaitu adalah komponen
kebutuhan akan rasa aman (safety kognitif dari faktor
needs), kebutuhan akan keterikatan sosiopsikologis.
dan cinta (belongingness and true Kepercayaan disini
love), kebutuhan akan penghargaan tidak ada
(esteem needs) dan kebutuhan untuk
hubungannya
pemenuhan diri (self-actualization).
dengan hal-hal
Untuk merubah perilaku klien,
gaib, tetapi adalah
konselor harus mengetahui apa yang
keyakinan bahwa
menjadi kebutuhan klien. Jika alasan
sesuatu itu “benar”
klien ingin menyusui kembali adalah
atau “salah” atas
karena alasan medis seperti bayi
dasar bukti, sugesti
alergi susu formula, maka konselor
otoritas,
bisa memanfaatkan isu itu untuk
pengalaman atau
terus mendorong klien konsisten
dalam mencoba menyusui kembali.
intuisi (Hohler,
1978 dalam
Dalam menghadapi
Rakhmat 2005: 42).
kehidupan, manusia membutuhkan
Kepercayaan
nilai-nilai untuk menuntunnya
menberikan
dalam mengambil keputusan atau
gambaran pada
memberikan makna pada
manusia dalam
kehidupannya. Bila manusia
mempersepsi
kehilangan nilai, maka ia tidak
kenyataan,
memberikan dasar bagidimiliki konselor itulah keterampilan
pengambilan keputusan, dankepada klien, agar menggunakan
menentukan sikap terhadap objekklien memiliki teknik-teknik
sikap. Jika klien percaya bahwakepercayaan yang komunikasi harus
susu formula membuat bayi lebihsama mengenai dimiliki konselor,
pintar dan menyusui hanya untukASI. teknik komunikasi
proses bonding, maka sikapnya Untuk dapat tersebut tidak bisa
akan negatif terhadap anjuranmengetahui sikap, hanya dipelajari tapi
untuk memberikan ASI selama duakebutuhan, nilai, harus dilakukan
tahun atau jika ada yangdan kepercayaan terus menerus agar
mengatakan sebaliknya.yang diyakini oleh semakin ahli.
Kepercayaan yang diyakini olehklien diperlukan Manusia cenderung
para konselor bahwa ASI adalahketerampilan untuk menyenangi orang-
yang terbaik bagi bayi usia 0-2mengorek informasi. orang yang
tahun tidak hanya berdasarkanKeterampilan memiliki
asumsi, tapi dari hasil penelitiankomunikasi juga kemampuan lebih
para ahli yang mereka baca dandibutuhkan oleh tinggi darinya, dan
pelajari. Interaksi dua arah antarakonselor untuk lebih berhasil dalam
konselor dengan klien, salahmembantu klien kehidupannya. Oleh
satunya bertujuan untukmengatasi kendala karena itu, penting
memberikan pengetahuan danmereka saat bagi konselor untuk
menularkan keyakinan yangmenyusui. Karena memiliki
199 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211
memberdayakan memperbaiki
keahlian dalam ilmumasyarakat. hubungan
breastfeeding dan jugaKomunikasi ini komunikasi
ilmu bagaimana caraberlangsung mereka menjadi
berkomunikasi yang baik.secara tatap komunikasi dua
Seseorang yang telahmuka,dimana arah yang saling
mempelajari ilmuproses pertukaran mendukung demi
menyusui tapi tidakinformasi tujuan bersama.
menguasai komunikasidilakkukan Ada
akan sulit menyampaikandengan dialog dua beberapa prinsip
informasi pada kliennya,arah. Sifat dasar yang harus
begitupula sebaliknyakomunikasi antar dipahami dalam
seseorang yang ahlipribadi memiliki membangun dan
komunikasi tapi tidakpotensi yang lebih mempertahankan
memiliki pengetahuanbesar dalam hubungan yang
ilmu menyusui bisaproses perubahan terapeutik.
menyesatkan kliensikap Pertama, hubungan konselor dan klien
dengan informasi yangdibandingkan adalah hubungan terapeutik yang saling
salah. dengan
Kepedulian klienkomunikasi
mengenai issue menyusuilainnya.
amat mempengaruhi Komunikasi
seberapa cepat klien akanterapeutik sebagai
menerima informasi daribagian dari
konselor. Karena manusiakomunikasi antar
memiliki kecenderunganpribadi menjadi
untuk melihat apa yangbagian dari proses
ingin ia lihat dankonseling yang
mendengar apa yangsedang dijalankan
ingin ia dengar. Bagisehingga
orang kebanyakan issuediharapkan
mengenai relaktasi tentumampu
tidak begitu menarikmempercepat
perhatian, tapi bagiproses
perempuan yangpenyelesaian
memiliki bayi tapi tidakmasalah klien
dapat menyusui initerutama dari sisi
menarik karena issue inipsikologi/kejiwaa
erat kaitannya dengann. Konselor harus
kehidupannya. bisa membuat
Komunikasi yangklien
terjadi antara konselormengungkapkan
dengan klien adalahpikiran dan
komunikasi antarpribadiperasaannya
yang bertujuan untukberkaitan dengan
kesehatan. Kata kunci darimenyusui untuk
komunikasikesehatanadala diamati dan
hmenginformasikan dandianalisis, untuk
mempengaruhi keputusan,mengetahui apa
memotivasi seseorang,yang menjadi
merubah perilaku,permasalahan dan
meningkatkan kekhawatiran
pengetahuan, pemahamanklien. Konselor
mengenai masalah dan klien secara
kesehatan, bersama-sama
menguntungkan. ide dasar dalam bagi manusia
Hubungan ini didasarkanmembentuk sebelum ia
pada prinsip “humanity of makna yang bertindak.
nurse and client berasal dari Karena menurut
Kedua, konselor haruspikiran manusia teori interaksi
menghargai keunikan(Mind) mengenai simbolik
klien. Konselor harusdiri (Self), dan tindakan manusia
memahami perasaan danhubungannya di itu bukan
perilaku klien dengantengah interaksi stimulus-respon
melihat frame of sosial, dan tujuan melainkan
reference dan field of bertujuan akhir stimulus-proses
experience klien yanguntuk memediasi, berfikir-respon.
berbeda-beda. Ketiga,serta Stimulus yang
semua bentuk komunikasimenginterpretasi disampaikan
yang dilakukan harusmakna di tengah konselor kemudian
tetap menjaga harga dirimasyarakat masing- akan diproses
masing, baik(Society). dalam pikiran
konselor maupun klien. Teori (mind) konselor
Keempat, komunikasiInteraksi dan klien, proses
yang menciptakanSimbolik dirasa ini disebut
tumbuhnya salingcocok sebagai proses berfikir.
percaya (trust) harusperspektif dalam
Berfikir dilakukan
dicapai terlebih dahulumenganalisis
sebelum menggalifenomena kasus seseorang untuk
permasalahan dankomunikasi memahami
memberikan alternativeterapeutik yang realitas dalam
pemecahan masalahdilakukan rangka mengambil
keputusan,
(Stuart & Sundeen 1991,konselor laktasi.
memecahkan
dalam Suryani 2005: 14). Karena selama
Penelitian ini persoalan, atau
interaksi terjadi
menggunakan teoriantara konselor
memikirkan
interaksi symbolic daridengan klien
sesuatu yang
George Herbert Meadterjadi pertukaran baru. Proses
(1863-1931). Interaksisimbol dan berfikir ini sangat
simbolik pada intinyalambang-lambang dipengaruhi
menjelaskan tentangbaik verbal konsep diri klien
kerangka referensi untukmaupun (self concept),
memahami bagaimananonverbal yang
manusia, bersama dengan karena konsep diri
disampaikan dan
orang lain, menciptakanditangkap dengan mempengaruhi
dunia simbolik danlima apakah klien itu
pancaindra.
bagaimana cara duniaPada tahap ini bersedia membuka
membentuk perilakuterjadi diri dan bagaimana
proses
manusia. Interaksimental klien akan
atau
simbolik ada karena ide-proses berfikir mempersepsi
pesan. Klien
dengan konsep
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 200
setelah pertemuan
terjadi, karena
keakraban tumbuh
secara bertahap.
Dan hal yang sama
barangkali berlaku
pula untuk
kebanyakan
hubungan lainnya
seperti hubungan
antara konselor dan
kliennya.
Gambar 2 Tahap Pembinaan Berdasarkan hasil
Hubungan Baik Hubungan yang
observasi di intim antara
lapangan dan konselor dan klien
diri negative cenderung pekawawancara dengan dibutuhkan selama
terhadap kritik dan bersikeraspara informan proses konseling
mempertahankan pendapatnyapeneliti laktasi berlangsung.
yang salah, ia juga bersikapmenyederhanakan Karena itu peneliti
pesimis terhadap kemampuantahapan menyimpulkan
dirinya. Karena itu konselor perlukomunikasi yang bahwa tahap
memiliki kemampuan komunikasiberlangsung antara pertama dalam
untuk bisa memberikan motivasikonselor dan klien komunikasi
pada klien sehingga klien memilikikedalam tiga terapeutik adalah
keyakinan bahwa ia memilikitahapan, yaitu: tahap pembinaan
kemampuan untuk mengatasi 1. Tahap hubungan baik.
masalahnya sendiri. pembinaan Pada tahap pertama
Konsep individu biologis hubungan ini konselor
dimaknai oleh Mead sebagai baik membuat kontak.
individu yang polos dan belum 2. Tahap Ada beberapa
mendapatkan pengaruh apa-apa pengumpula macam persepsi alat
dari lingkungannya. Dan ketika n informasi indra yang berlaku
individu itu mulai memasuki 3. Tahap di tahap ini yaitu
wilayah masyarakat yang mikro, pemecahan penglihatan,
maka individu itu akan masalah pendengaran, dan
terpengaruh dalam perilakunya. penciuman.
Untuk itu konselor juga harus Menurut beberapa
menciptakan lingkungan yang periset, selama
mendukung usaha klien untuk tahap inilah –dalam
menyusui, dimulai dari lingkungan empat menit
terdekat seperti suami, asisten pertama interaksi
rumah tangga, orang tua, saudara awal, anda akan
dan lain sebagainya. Dukungan memutuskan apakah
dari masyarakat bisa diciptakan anda ingin
dengan mendekatkan klien dengan melanjutkan
organisasi pendukung ibu hubungan atau
menyusui atau ibu menyusui tidak. Pada tahap ini
lainnya. Sehingga klien merasa konselor berusaha
bahwa menyusui adalah hal yang menciptakan kesan
baik, bernilai positif, dan umum ramah, hangat,
untuk dilakukan. bersahabat, setara
Dalam komunikasi terapeutik dan terbuka.
terdapat tahapan-tahapan yang Dari hasil
harus dilewati, karena seseorang wawancara dan
tidak menjadi teman akrab segera
observasi dengan para informanuntuk disim
pulkan ada 5 sikap positifmemperhatikan Bahasa tubuh
yang ditunjukan oleh konselorkontak mata konselor akan tetap
laktasi saat berkenalan dengandengan klien, dimaknai oleh klien
meskipun ia sedang
klien. karena kontak mata tidak berbicara.
Kelima sikap ini simbol-dengan klien akan Saat konselor
simbol yang biasanya ditunjukanmengisyaratkan bertemu dengan
seseorang saat bertemu denganhubungan. klien posisi berdiri
orang lain, untuk menunjukan Setiap anggota klien saat
sikap ramah dan bersahabat.badan seperti bersalaman yang
Kontak mata adalah salah satuwajah, tangan, agak condong
sistem pesan nonverbal yangkepala, kaki, dan kedepan,
paling penting. Kontak mataanggota tubuh menunjukan
memungkinkan klien menyadarisecara keseluruhan ketertarikan dan
penerimaan konselor terhadap diridapat digunakan keramahan. Ketika
klien beserta pesan-pesan dansebagai isyarat keluhan- duduk konselor
keluhan yang disampaikansimbolik saat duduk
klien. Bagi konselor penting sekaliberkomunikasi.
201 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211
informasi menyusui.
merupakan tugas Kurangnya
utama konselor. kepercayaan
Pendalaman
masalah yang
dihadapi klien,
latar belakang
situasi dan
kondisi klien,
perasaan dan
kebutuhan klien
serta pemahaman
klien terhadap
masalah yang
dihadapinya, hal
ini berguna untuk
memberikan arah
Gambar 3 Tahap dan tujuan
Pengumpulan Informasi
konseling dan
menghindari
tidak menyender danpembahasan topik
dengan posisi badan yangyang tidak
condong kearah klien,berguna. Pada
terutama saat klientahap ini teknik
sedang berbicara diikutikomunikasi
dengan gerakan kepalakonselor diuji,
yang mengangguk-seperti teknik
angguk menandakanmendengarkan,
perhatian dan bahwamengajukan
konselor melibatkan diripertanyaan,
secara penuh dalammenunjukan
pembicaraan klien. Saatempati, dan
duduk konselor pun tidakbagaimana
mengangkat danmendiskusikan
menyilangkan kakinyatujuan.
sebagai bentuk Menurut dr.
kesopanan. Posisi tanganUtami Roesli (69
pun terbuka tidaktahun) kendala
disilangkan atau tanganibu menyusui
yang bersidekap karenadikarenakan
dapat menggambarkan
kurang percaya
ketertutupan atau sikap
bertahan. diri,
didasarkan karena
pada
Tahap kedua dalam
proses komunikasipendapat klien
yang keliru
terapeutik antara klien dan
mengenai
konselor adalah tahap
pengumpulan informasi. menyusui. Hal
ini kareja masih
Pada tahap ini konselor
berusaha mengetahui banyak mitos
masalah dan kendala yang beredar
menyusui yang dihadapi dimasyarakat dan
klien sehingga iakurangnya
membutuhkan bantuanpengetahuan ibu
konselor. Pengumpulanmengenai
sebanyak-banyak klien, sikap, kebutuhan,
mengenai nilai- nilai yang dianut,
latarbelakang kepercayaan dan seberapa
besar ada empat sel
kepedulian klien dalam diri
dan bagaimana manusia, yang
lingkungan pertama yaitu
membentuk open area, berisi
kerangka informasi tentang
berfikir klien diri yang
mengenai issue diketahui oleh
menyusui. orang lain seperti
Teori self
disclosure nama, alamat,
diri klien pada umur, pekerjaan,
menjelaskan
kemampuannya untuk pendidikan
bagaimana
menyusui, membuat klien terakhir, dan lain
pengungkapan
menjadi pribadi yang sebagainya.
diri berkaitan Ketika memulai
tidak menyenangi dirinya
erat dengan suatu hubungan
sendiri, ia memiliki
aspek keakraban konselor akan
kecenderungan merasa
yakni sejauh memulai dengan
gagal sebagai seorang
mana derajat berbicara
ibu. Padahal, produksi
informasi mengenai topik-
ASI berkaitan dengan
mencerminkan topik netral
hormone oksitosin yaitu
orang yang seperti informasi
hormone yang akan
tentang diri yang
bersangkutan
bekerja dengan baik jika secara personal umum ini. Dari
individu dalam keadaan sana sedikit
banyak konselor
akan mengetahui
latarbelakang
pribadi klien.
Yang kedua
adalah hidden
gembira dan rileks. atau pribadi atau area, berisi
perasaan-
Tugas konselor pada
informasi
tahap ini adalah mencariperasaan yang
tahu apa yangpaling dalam dari mengenai diri
menyebabkan kliendiri (Rakhmat, kllien yang
merasa tidak percaya diri.2005: 262). Teori diketahui
Mencari informasiini menjelaskan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 202

oleh klien tapi tertutup untuk orang dirinya.


lain. Saat pertama kali bertemu Tahap terakhir
dengan orang baru, hidden area dalam proses
lebih besar dari open area, seiring komunikasi
dengan semakin intens interaksi dan terapeutik konselor
komunikasi antar individu hidden dengan klien
area akan semakin kecil. Tugas relaktasi adalah
konselor pada tahap ini adalah tahap penyelesaian
memperkecil hidden area dengan masalah. Tahap ini
mengumpulkan informasi sebanyak- merupakan tahap
banyaknya mengenai klien. jika inti dari keseluruhan
klien tidak mau berbagi mengenai proses komunikasi
hidden area artinya tingkat terapeutik. Pada
kepercayaan klien pada konselor tahap ini konselor
masih rendah dan ini berpengaruh dan klien bersama-
pada terhambatnya proses sama mencoba
komunikasi terapeutik. mencari alternative
Daerah yang ketiga adalah untuk mengatasi
blind area, daerah ini tidak diketahui kendala klien dalam
individu tapi diketahui orang lain. menyusui. Konselor
Contohnya ilmu mengenai menyusui mencoba
dan fakta sebenarnya dari mitos- meningkatkan
mitos yang beredar dimasyarakat, wawasankliendenga
mungkin klien tidak mengetahui tapi nmenghubungkanpe
konselor mengetahuinya. Dengan rsepsi, pikiran,
mendapatkan masukan dari konselor perasaan, dan
blind area klien akan semakin tindakan.
berkurang. Semakin klien dapat Pemahaman ini
memahami fakta mengenai harus dapat
menyusui, maka akan semakin diterjemahkan ke
mudah klien melakukan upaya- dalam tindakan
upaya untuk kembali menyusui. yang terintegrasi ke
Daerah uang terakhir unknow area dalam kehidupan
adalah informasi yang baik orang sehari-hari klien.
lain maupun individu tersebut tidak Konselor membantu
mengetahuinya. klien untuk dapat
Pada umumnya semakin luas menguasai
daerah terbuka klien semakin kecemasan,
meningkat pula kesadaran dirinya. meningkatkan
Dengan mendiskusikan apa yang kemandirian dan
klien rasakan dan alami pada tanggung jawab
konselor, kemungkinan besar klien pribadi. Perubahan
akan melihat lebih jelas apa yang perilaku adalah
selama ini tidak tampak olehnya. tujuan sebenarnya
Dengan bantuan umpan balik dari dari fase hubungan
dari konselor, klien akan mendapat ini, termasuk
pandangan dan pemikiran baru yang meningkatkan
membantunya menemukan kepercayaan diri
pemecahan masalah yang dia alami klien dan memberi
saat ini. Hal inilah yang diharapkan dukungan agar klien
dalam program konseling, dengan terus menyusui
kemampuan komunikasi, konselor Padatahapinidi
membantu klien untuk memutuskan lakukan5teknikkom
apa yang terbaik untuk unikasi yang harus
dikuasai konselor yaitu, menerima,terakhir adalah menerima
pendapat dan pikiranmemberi satu dua klien tujuan hubungan
meskipun itu salah;saran yang terapeutik yang
mengenali dan memuji, memberidibutuhkan klien. diarahkan kepada
pertumbuhan klien
penilaian positif pada apa yang Hubungan meliputi:
klien lakukan dengan benar untukkonselor dan klien Meningkatkan
meningkatkan kepercayaanyang terapeutik realisasi
dirinya; memberikan bantuan,tidak mungkin penerimaan diri,
memberi bantuan kongkritdapat dicapai tanpa dalam hal ini
mengenai bagaimana carakomunikasi. penerimaan diri
menyusui dan manajemen laktasi;Menurut Stuart dan dan rasa hormat
memberi informasi yang relevanSundeen (1991: 22)
dengan bahasa yang sederhana;

Gambar 4
Tahap
Pemecahan
Masalah
203 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211
pada proses kendala menyusui
terhadap diri sendiri,komunikasi di diceritakan dari
meningkatkan identitastahap selanjutnya. generasi ke
dan integritas diri, Manusia pada generasi.
identitas diri yang jelasdasarnya adalah Menyusui
dan rasa saling percayaunik yang menjadi kegiatan
harus dikembangkan, memiliki yang sangat
integritas yang tinggikecenderungan sensitf dan amat
diperlukan untuk dapatuntuk berfikir personal, tidak
berkembang menjadirasional dan semua orang bisa
pribadi yang sehat, irasional. Ketika bebas berbicara
meningkatkan berpikir dan mengenai
kemampuan untuk bertingkahlaku kegiatan ini
membina hubunganrasional manusia karena
interpersonal yang intim,akan efektif, menyangkut
adanya rasa saling bahagia dan bagian intim dari
ketergantungan dankompeten. tubuh perempuan.
mencintai, jugaSebaliknya jika Mungkin hanya
diperlukan untukmanusia mulai dengan sesama
membina pribadi yangberfikir dan perempuan,
sehat. bertingkahlaku antara ibu dan
Peningkatan irasional maka ia anak
fungsi dantidak akan efektif. perempuannya,
kemampuan, yaituHambatan atau dengan
kemampuan untukpsikologi adalah sesama teman
memuaskan akibat dari cara perempuannya.
kebutuhan sertaberfikir yang
Karena kegiatan
mencapai tujuan tidak logis dan
ini jarang dibahas
personal yang realistisirasional yang diruang public,
yang berhubungansebagian besar
maka fakta dan
dengan fungsi-fungsi disebabkan oleh
tubuh. Stuart danevaluasi, mitos
Sundeen (1991: 22) interpretasi dan
Untuk dapat lebihfilosifi yang
disadari maupun
mengerti hubungan an-
tidak disadari.
tara ketiga tahapan
Berfikir irasional
komunikasi terapeutik diawali dengan
dan hubungannya dengan belajar secara tidak
teknik komunikasi tera-
logis yang
peutik yang dilakukan
diperoleh dari
konselor laktasi akan di-orang tua dan
gambarkan sebagaibudaya tempat
berikut: dibesarkan.
Dari hasil penelitian Menyusui
di lapangan diketahuiadalah kegiatan
bahwa ada tiga tahapanyang sudah
dalam proses komunikasidilakukan
terapeutik yang dilakukanperempuan dari
konselor laktasi pada klienberjuta-juta tahun
relaktasi. Ketiga tahapanyang lalu. Cerita
tersebut memiliki langkah-tentang
langkah dan tujuanbagaimana cara
tersendiri. Kesuksesan tiapmenyusui dan
tahapnya berpengaruhcara mengatasi
mengenai menyusuimenghapus era informasi masyarakatyang salah mendapat
menjadi kabur. Meski dipendapat klien kemudahandengan memberi mengakses
informasi, tapiklien informasi masih adalah hubungan
banyak orangyang benar. yang mana
meyakini mitos-mitosDengan begitu seorang anggota
mengenai menyusui,klien dengan dengan sengaja
karena dianggap sebagaisendirinya akan menggunakan
nasehat orang tua.menghilangkan keterampilan
Pandangan irasional inipendapat yang interaksi untuk
yang kemudian banyaksalah dan memberikan
menghambat ibu untukmemiliki semangat dan
bisa menyusui bayinyakeyakinan baru mendukung
secara eksklusif atauyang didasarkan perubahan-
hingga usia bayinya duapada kebenaran. perubahan diri
tahun sesuai anjuranKeyakinan baru anggota lainnya.
pemerintah, WHO danitu adalah bahwa Setiap langkah
dalam tahapan
komunikasi
terapeutik yang
dilakukan
Unicef. ASI makanan konselor
Tujuan konselingterbaik bagi bayi senantiasa
laktasi adalahdan tidak ada berorientasi
memperbaiki danalasan bagi ibu kepada klien.
mengubah sikap,untuk tidak Maksudnya
persepsi, cara berfikir,memberikan adalah selama
keyakinan sertayang terbaik bagi konseling terjadi
pandangan-pandangan bayinya. konselor selalu
klien yang keliru dan Sikap berusaha
tidak logis menjadikomunikasi menyesuaikan
pandangan yang benarantarpribadi yang diri dengan klien.
dan logis agar klien dapatberpotensi lebih
Konselor
memutuskan denganbesar dalam mengkomunikasi
sadar yang terbaikproses perubahan
kan orientasinya
baginya. Untuksikap pada klien secara
menghilangkan dibandingkan nonverbal
pandangan keliru dankomunikasi yang melalui kontak
tidak logis yang merusaklain. Karena itu
percaya diri dan motivasikecenderungan mata yang
klien untuk bisa terpusat, senyum,
teknik yang anggukan kepala,
menyusui konselor
digunakan dalam mencondongkan
membutuhkan strategi
komunikasi tubuh kearah
dan teknik yang tepat. terapeutik adalah klien, dan
Teknik komunikasi memperlihatkan
yang digunakan konselor komunikasi antar
pribadi. perasaan serta
laktasi didasarkan pada Hubungan emosi
upaya konselor untuk
yang terapeutik
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 204

Gambar 5 Proses Komunikasi Terapeutik dan Teknik yang dilakukan Konselor Laktasi

mata bervariasi
melalui ekspresi wajah yang sesuai. Secara bergantung
verbal konselor memperlihatkan minat melalui pada durasi,
komentar sederhana seperti “Oh” dan “Hm”, arah, dan
melalui permintaan akan informasi lebih jauh kualitas dari
“apa yang anda lakukan saat itu?”, dan melalui perilaku mata.
ungkapan empati dan pujian. Contohnya bila
Untuk dapat menjalankan proses komunikasi kontak mata
terapeutik secara efektif, konselor perlu terjadi lebih
menguasai teknik-teknik komunikasi. Konselor singkat, kita
perlu memahami bahwa keterampilan dapat mengira
komunikasi tidak hanya dalam berntuk verbal orang ini tidak
tapi juga nonverbal, karena keduanya saling berminat, malu,
berkaitan dan saling memperkuat pesan yang atau sibuk. Bila
disampaikan. Adakalanya komunikasi verbal dan waktunya agak
nonverbal saling bertentangan. Keterampilan lama, kita
komunikasi merupakan kompetensi utama umumnya
sebagai konselor laktasi. menganggap
Isyarat nonverbal yang dianggap paling oleh hal ini
para ahli komunikasi adalah isyarat mata. menunjukan
Esthetika Wulandari (40 tahun) mengatakan minat yang
bahwa mata adalah jendela hati yang berlebihan.
menggambarkan perhatian dan keramahan. Arah
“contohnya mata, mata kan katanya pandangan
jendela hati jadi bagaimana kita bikin agar mata juga
mata kita nih bisa bicara, tunjukan perhatian mengkomunika
dan keramahan pada orang itu.” Pesan-pesan sikan sesuatu,
yang dikomunikasikan oleh seperti
kegugupan selama interaksi, minat yang fungsi yang terakhir besar atau minat yang
rendah, rendah diriadalah berbicara maupun saat
mendengarkan. Kontak
dan sebagainya. mengkompensasi mata dilakukan
Mark Knap (1978) seperti dikutip dalam bertambahnya jarak konselor untuk
DeVito (1997: 191), mengemukakan empatfisik. mengisyaratkan sifat
fungsi komunikasi mata. Fungsi komunikasi Dalam konseling hubungan positif yang
mata yang pertama adalah mencari umpan balik,relaktasi konselor ditunjukan dengan
yang kedua kontak mata berfungsi untuksering melakukan pandangan yang
menginformasikan pihak lain untuk berbicara, kontak mata dengan terfokus yang penuh
mata juga mengisyaratkan sifat hubungan danklien baik saat perhatian.
205 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211
dan membantu mimik wajah
Parabahasa adalahmenyampaikan menyampaikan
cara bagaimana oranginformasi. Teknik makna
mengucapkan lambing-parabahasa yang kebahagiaan,
lambang verbal. Jadi, jikadisampaikan dr. rasa terkejut,
petunjuk verbalUtami Roesli, ketakutan,
menunjukkan apa yangbahwa kemarahan,
diucapkan, petunjukpenerimaan kesedihan,
parabahasa pesan dengan kemuakan,
mencerminkan menggunakan pengecaman,
bagaimana irama berbicara minat,
mengucapkannya. Isyarat(voice tone) dan ketakjuban dan
ini sangat penting untukgesture akan tekad (Rakhmat,
menunjukan emosi danditerima lebih 2005:289).
membantu baik dari pada Dalam konseling
menyampaikan informasi.hanya kata-kata. relaktasi konselor
Menurut Joseph A.Seperti yang menggunakan
Devito (2007:213)dikemukakan pesan fasial
Manusia memilikibeliau sebagai untuk
kecenderungan untukberikut: menunjukan
menilai segala sesuatu. “Misalnya ekspresi senang
Kita cepat sekalisaya bilang “Reta dan tak senang,
membuat penilaiansaya haus” menunjukan
(judgement) tentang(dengan intonasi minta terhadap
kepribadian orang laindatar) itu
berdasarkan petunjuk-penerimaannya
petunjuk paralinguistik.7%, dengan pitch
Penilaian tersebut kadangcontrol “Retaaa..
benar kadang juga salah.saya haus!”
Untuk itu, sebagaiditerima 33%,
konselor ada baiknyadan dengan pitch
memanfaatkan penilaiancontrol plus body
paralingustik yanglanguage “Retaa..
diberikan klien. Dengansaya haus
berbicara dengan tidak(sambil
pelan dan tidak terlalumemegang
keras, karena dengantenggorokan) itu
berbicara terlalu pelanakan diterima
orang akan cenderung55%. Dengan
menilai kita tidak percayamenggunakan
diri tapi berbicara terlaluvoice tone dan
keras orang akan menilaibody language.”
kita memiliki ego yang Isyarat
berlebihan. Orang yangnonverbal lain
berbicara tanpa alunanadalah bahasa
nada alias datar tentutubuh termasuk
akan membosankan bagididalamnya tiga
yang mendengarkan,komponen utama
sehingga informasi yangyaitu pesan
disampaikan tidak sampaifasial, pesan
dengan baik. gestural dan
Teknik parabahasapesan postural.
penting dikuasai konselorPesan fasial
untuk menunjukan emosimenggunakan
pembicaraan klien, danyang berada dekat merasakan nafas
mengkomunikasikan dengan klien, yang lain. Yang
adanya atau kurangnyadengan tangan kedua jarak
pengertian terhadap pesanberada di bahu pribadi. Fase
yang disampaikan klien.klien dan mata dekat jarak
Mimik wajah kombinasimenatap langsung pribadi antara 45-
antara minat dan tekadkepada klien 75 cm, pada jarak
ditunjukan saat konselor mengkomunikasi ini seseorang
menyampaikan informasikan sesuatu yang masih bisa
penting bagi klien.sangat berbeda menyentuh dan
Sedangkan mimic wajahdengan konselor memegang tetapi
sedih ditunjukan konseloryang berada hanya dengan
saat menunjukanberseberangan mengulurkan
empatinya. dengan klien dan tangan. Bila ruang
Pesan posturalterhalang meja pribadi diganggu,
berkenaan dengandengan tangan mereka merasa
keseluruhan anggotaterlipat didada. tidak nyaman dan
badan. Postur yangEdward T. Hall tegang. Tapi bila
condong kearah klien(1959, 1966) ruang pribadi
adalah cara konselorseperti dikutip individu dimasuki
menunjukan kesukaan dalam DeVito orang yang
dan penilaian positif pada(1997:197-198) dikenal atau
klien. Posisi badan sejajarmembedakan disukai maka
dengan klien untukempat macam individu tersebuut
mengkomunikasikan jarak yang tidak akan merasa
bahwa konselor dan klien menurutnya tegang atau tidak
setara, tidak ada yangmenggambarkan nyaman. Yang
lebih tinggi atau lebihmacam hubungan ketiga Jarak
tahu dibandingkan yangyang dibolehkan. sosial. Fasa
lainnya. KonselorSeperti jarak dekatnya dari 120
menunjukan pesanintim, mulai dari sampai 210 cm
postural dengan bersikapfase dekat adalah jarak yang
respopnsif terhadap apa(bersentuhan) biasanya
yang disampaikan klien,sampai ke fasa digunakan bila
menunjukan perubahanjauh sekitar 15 melakukan
mimic muka,sampai 45 cm. pertemuan bisnis
menggerakan tangan danPada fasa ini dan interaksi pada
mengubah posisi badankehadiran pertemuan yang
saat berinteraksi. seseorang sangat bersifat sosial.
Penggunaan isyaratjelas sehingga Yang terakhir
ruang mengungkapkan masing-masing adalah jarak
sejelas dan seakurat kata-pihak dapat public. Pada fasa
kata dan kalimat. Konselor mendengar, dekat dari jarak
mencium, dan public adalah
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 206
sangat personal. pada sentuhan
360 sampai 450 cm. Pada jarak iniKategori-kategori yang
seseorang dapat mengambiltersebut adalah menyatakan
tindakan defensive bila terancam,sebagai berikut: keterikatan
karena telindungi oleh jarak. Fungsional emosional atau
Winston Churchill seperti professional. ketertarikan,
dikutip dalam Mulyana (2002: Disini sentuhan misalnya
362), mengatakan bahwa bersifat mencium pipi
kenyamanan peserta komunikasi “dingin” dan orang tua
dipengaruhi penataan ruangan berorientasi dengan lembut.
kursi dan meja di ruangan tersebut. bisnis, misalnya Rangsanga
Penataan furniture jelas pelayan toko n seksual.
mempengaruhi suasana yang membantu Kategori ini
komunikasi. Maulana juga pelanggan berkaitan erat
menjabarkan hasil penelitian memillih dengan kategori
informal yang dilakukan Dokter pakaian sebelumnya
Abraham White mengenai apakah Sosial hanya saja
meja yang membatasi dokter dan sopan. Perilaku motifnya
pasiennya mempengaruhi dalam situasi ini bersifat seksual.
konsultasi mereka, hasilnya adalah membangun Rangsangan
55,4% pasiennya duduk lebih dan seksual tidak
santai saat meja dihilangkan. Bila memperteguh otomatis
meja itu berada pada tempatnya penghargaan, bersifat cinta
hanya 10,8% dari pasiennya yang aturan dan atau keintiman.
duduk santai. praktik sosial Kriger (1975)
Maka masuk akal jika dalam yang berlaku, seperti dikutip yang
konseling relaktasi perlunya misalnya Stuart (1991:35),
menghilangkan pembatas seperti berjabat tangan telah
meja saat konseling. Secara Persahabata mengembangkan
simbolik hal ini menunjukan n kehangatan. konsep “terapi
bahwa tidak ada batasan antara Kategori ini sentuhan”, dengan
konselor dan klien. Dengan begitu meliputi setiap meletakkan tangan
komunikasi dua arah pun akan sentuhan yang perawat pada atau
lebih lancar menadakan dekat dengan tubuh
Komunikasi sentuhan, yang afeksi atau orang yang sakit
juga dinamai haptik (haptics), hubungan yang untuk tujuan
menurut Montague (1971) dikutip akrab, misalnya membantu atau
oleh DeVito (1997:203), dua orang penyembuhan.
merupakan bentuk komunikasi sahabat yang Kriger percaya
yang paling primitive. Sentuhan saling sentuhan dizinkan
adalah suatu perilaku nonverbal merangkul. dalam keperawatan
yang multi-makna, dapat Cinta dan menghasilakan
menggantikan seribu kata. Banyak keintiman. efek terapi, efek
riset menunjukan bahwa orang Kategori ini menenangkan dari
berstatus tinggi lebih sering merujuk sentuhan sering
menyentuh oranng bertsatus diabaikan.
rendah dari pada sebaliknya. Sentuhan
Sentuhan tidak bersikap acak, merupakan aspek
melainkan strategi komunikasi universal dan dasar
yang penting. dari semua
Menurut Helsin dalam hubungan perawat-
Mulyana (2002: 336), terdapat pasien. Hal ini
lima kategori sentuhan, yang sering digambarkan
merupakan suatu rentang dari yang sebagai sarana
sangat impersonal hingga yang pertama dan paling
dasar dalam komunikasi. lepas dari menurut DeVito
Penggunaan isyarat sentuhankeseharian (1997:94)
dalam komunikasi terapeutikmanusia, mulai dari Mend
antara konselor dan klien tidakbangun tidur engar
bersifat acak, melainkan adalahhingga tidur lagi, kan
sebuah strategi komunikasi yangbaik disengaja untuk
penting. Sentuhan yang digunakanmaupun tidak kesen
diantara sentuhan yang bersifatdisengaja. angan
social dan sopan seperti berjabatBerdasarkan hasil Mend
tangan dan saling menempelkanpenelitian yang engar
pipi. Sentuhan yang bersifatdilakukan Rankin kan
persuasi seperiti saat Canriyana(1929) yang dikutip untuk
mencoba meyakinkan Ibu IitDeVito (1997: 93) infor
Ardiansyah agar klien terusmanusia masi
mencoba menyusui dan janganmenghabiskan 45% Mend
menyerah. Dan sentuhan yangwaktunya untuk engar
menunjukan persahabatan danmendengarkan, kan
kehangatan, seperti menepuk dan30% untuk untuk
mengusap bahu yang dilakukanberbicara, 16% Mem
Nia Umar saat Ibu Rista Pikatanuntuk membaca bantu
menangis tersedu. dan 9% untuk Konselor
Keterampilan komunikasimenulis. mendengarkan apa
lainnya adalah keterampilan Ada tiga yang disampaikan
mendengarkan. Mendengarkan jenis klien dengan tujuan
adalah aktivitas yang tidak bisa mendengarkan untuk
207 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211
terganggu. sama bunyi
membantu. Konselor Sibuk dengan handphone
menndengarkan klien masalah- atau ter-buru-
mengeluh, membicarakan masalah buru karena
suatu masalah, atau ekternal ada janji lain.
berusaha untuk Penghambat Idealnya
mengambil keputusan. lain adalah konseling itu
Bantuan yang diberikan kecenderunga 1,5 jam lebih
bisa dalam bentuk saran n untuk dari itu ga
atau nasehat bisa juga memusatkan efek-tif,
sekedar menjadi perhatian minimal 30
pendengar yang perhatian pada mas- menit, kurang
dan mendukung. alah-masalah dari itu juga
Langkah pertama yang tidak gak efektif.”
untuk meningkatkan relevan Mempertajam
keterampilan dengan in- Seringkali
mendengarkan adalah teraksi. Pada manusia
dengan mengenali dan saat mempertajam
memerangi berbagai konseling , satu atau
hambatan dalam konselor dua aspek
mendengarkan yang harus fokus dari pesan
efektif seperti yang pada klien, yang disoroti,
ditulis Nichols (1961) pada ditekankan
seperti dikutip DeVito masalahnya dan mungkin
(1997:95). dan pada apa juga
Sibuk dengan diri yang dibumbui.
sendiri dibutuhkan Seringkali
Nia Umar (36 taun) klien untuk konsep yang
menyampaikan “Me- mengatasi kita pertajam
mang harus masalahnya ada-lah hal
memfokuskan diri . Jangan
tertentu yang
ketika kita mau konselor
kebetulan
konseling ya berfikir men-
menonjol
gak boleh genai
dibandingkan
mikirin yang kegiatan atau
urusan lain yang lain.
lain, handphone jauh-
jauh, bener-bener ha- diluar kon-
nya melihat ibunya.” seling.
Hal ini rupanya sesuai Dokter Utami
dengan pendapat Roesli (69
Nichols, bahwa tahun)
penghambat paling menyam-
serius dan paling paikan bahwa
merusak konselor
mendengarkan yang harus fokus
efektif adalah pada klien
kecenderungan selama
individu un-tuk konseling dan
menjadi sibuk dengan menghindari
diri sendiri. Kare-na itu gangguan,
para konselor sengaja “fokus pada
menjauhkan atau klien jangan
mematikan handphone sampe
pada saat kon-seling keganggu
agar konseling tidak
Asimilasi Asimilasi adalah kecenderungan untuk mer-ekonstruksi pesan
sedemikian hingga konselor Rasa
sesuai dengan sikap, karena keingintahuan
prasangka, kebutuhan ingin konselor terhadap
dan nilai pribadi ngobrol, masalah yang
seseorang. curhat dihadapi klien
Faktor kawan atau ingin dilakukan dengan
lawan didengeri membuat
Faktor kawan atau n, ingin pertanyaan-
lawan seringkali diyakinka pertanyaan yang
mem-buat seseorang n kalau bersifat terbuka,
mendistorsi pesan yang yang membuat
karena sikapnya mereka klien
lakukan menjawabnya
tuh dengan senang
benar.” hati. Oleh karena
Teknik itu, konselor
terhadap orang lain.komunikasi lain mengajukan
Karena itu konseloradalah teknik pertanyaan
sebisa mungkinbertanya. dengan penuh
menjadi kawan bagiKonselor harus perhatian dan
klien, sehingga klien mengetahui kehangatan,
akan lebih mudahbagaimana dan disertai dengan
menerima pesan kapan tekanan suara
positif yangmemberikan yang bersahabat.
disampaikan konselor pertanyaan dan Dengan perhatian
Mendengar yang pernyataan pada dan kehangatan
diharapkan klien. Yaitu, itu klien merasa
Bila dengan melihat diterima dan
seseorang dan merasa semua
mendengarkan, memperhatikan masalahnya bisa
seringkali diakondisi klien, diselesaikan.
terhanyut dalam misalnya sewaktu Tujuan konselor
pesan pembicara.klien kelihatan bertanya adalah
Tetapi, ternyataingin berbicara untuk membantu
orang tersebut tapi ragu, atau klien
tidak mendengarsaat klien sudah mennyatakan isi
apa yangmenyimpang dari hati dan
sebenarnya inti permasalahan. perasaannya,
dikatakan danTugas konselor membuka
sebaliknya adalah mencari percakapan untuk
mendengar apa tahu apa memungkinkan
yang diapermasalahn yang munculnya
harapkan. dihadapi klien pernyataan dan
Canriyana karena itu informasi baru,
(29 tahun)konselor harus menolong klien
mengatakan, terampil dalam untuk memulai
”Kebanyakan membuka berbicara,
mereka (klien)percakapan dan membantu klien
ingin ketemumemancing klien untuk
untuk terbuka.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 208
yang penuh mengajukan
mengungkapkan dirinya,perhatian; dan (3) pertanyaan.Con
membantu klien untuk memberisentuhan atau tohnya saat
contoh perilaku spesifik yangbelaian yang klien bercerita
terjadi padanya. sepantasnya. bahwa ia
Teknik komunkasi lain yang Jerry Authier merasa
tidak kalah penting adalah teknikdan Kay Gustafson penyebab
empati. Henry Backrack (1976),(1982), dikutip kegagalannya
dalam DeVito (1997:260),DeVito (1997:261), menyusui
mendefinisikan empati sebagaimenyarankan adalah karena
kemampuan untuk mengetahuibeberapa metode
mertuanya tidak
apa yang sedang dialami orang lainyang berguna untuk
pro ASI dan ia
pada suatu saat tertentu, dari sudutmengkomunikasika
tinggal bersama
pandang orang lain itu, melaluin empati secara dengan
kacamata orang lain itu. verbal. mertuanya.
Empati yang akurat menurut Merefleksi Konselor
C.B Truax -balik sebaiknya
(1961)dalamDeVito(1997:260)mel kepada jangan bertanya
ibatkanbaik kepekaan terhadap pembicara “Apa Mba
perasaan yang ada maupun fasilitas perasaan yang maernauhrut
verbal untuk mengkomuniksaikan kpoamduanikator sedang
pengertian ini. dialaminyma.ertua Mba?”
dalam memeriksa tetapi, “Saya
Langkah pertama dalam konselor dan merasa kalau
menyampaikan empati adalah juga mba marah
menahan godaan untuk menunjukkan pada
mengevaluasi, menilai, menafsirkan mertuanya”
bahwa konselor
dan mengkritik. Bukan karena reaksi 1-Pertanyakan
berusaha
ini “salah”, melainkan karena reaksi- pesan yang
reaksi seperti ini seringkali memahami berbaur, pesan
menghambat pemahaman. Fokusnya klien. -
yang komponen
adalah pemahaman. Kedua, makin Membuat verbal dan
dalam seseorang mengenal orang pernyataan nonverbalnya
lain –keinginan, pengalaman, tentative dan
saling
kemampuannyua, ketakutannnya dan bukan
bertentangan.
sebagainya –makin mampu orang
Contohnya
tersebut melihat apa yang dilihat
konselor
orang itu dan merasakan seperti apa
berkata, “Mba
yang dirasakannya. Ketiga, cobalah
bilang kalau
merasakan apa yang sedang
mba bersyukur
dirasakan orang lain dari sudut
ada mertu yang
pandangnya. Mainkanlah peran
mau bantu
orang lain dalam pikiran sendiri. Hal
ini dapat membantu seseorang untuk
mengurusi bayi
melihat dunia lebih dekat dengan mba, tapi kok
apa yang dilihat orang itu. mba
Seseorang dapat kelihatannya
mengkomunikasikan empati baik
agak kecewa.”
secara verbal maupun nonverbal. Dengan
Secara nonverbal, empati dapat mengajukan
dikomunikasikan dengan pertanyaan ini
memperlihatkan (1) keterlibatan membantu
aktif dengan orang itu melalui menciptakan
ekspresi wajah dan gerak –gerik komunikasi
sesuai; (2) konsentrasi terpusat ynag lebih
pada kontak mata, postur tubuh terbuka dan
jujur.
2- Lakukan pengungkapan diriadalah konselor termasuk dalam kata
yang berkaitan denganterburu-buru judging words atau
peristiwa dan perasaan klienmelakukan penilain kata yang berarti
untuk mengkomunikasikanatau memberi menilai. Sebenarnya
pengrtian dan pemahamantanggapan dengan tidak ada yang salah
terhadap apa yang sedangkata-kata yang dengan kata-kata itu
dialami klien. Misalnyamenilai, padahal tapi penggunaan
konselor mengatakan, “Sayamenurut beberapa kata-kata itu dalam
ngerti banget perasaan mba saatkonselor judging konseling kadang
ini.” word atau kata-kata membuat
penilaian harus kebingungan pada
Teknik komunikasi terapeutikdihindari. Hal ini klien. Misalnya saat
yang dilakukan konselor laktasikarena menyusui konselor bertanya
selanjutnya adalah menghindariitu tidak ada “Apakah bayi ibu
kata menghakimi. Ilmu laktasi,standarnya dan menyusu dengan
breastfeeding dan konselingtidak ada salahnya.
baik?” sekilas tidak
memang bisa dipelajari semua Kata-kata yang ada yang salah
orang tapi tidak semua orang dapatmemberi penilaian dengan pertanyaan
menjadi konselor kompeten.positif seperti bagus,
Konselor yang kompeten adalah ini. Tapi pertanyaan
benar,baik, tepat seperti ini
konselor yang telah berpengalaman
atau kata-kata menunjukan ada
dan mengerjakan konseling
seperti buruk, salah, standar untuk
berulang-ulang. Salah satu kendala
cukup, jahat menyusui dan bayi
dalam komunikasi konseling
klien mungkin
209 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211
sendiri. Karena komunikasi
tidak mencapai standar.klien dalam terapeutik
Karena mungkin adakonseling ini konselor laktasi
perbedaan persepsi antaratidak merasa yang berbeda
klien dan konselorditerima atau dengan teknik
tentang maksudklien merasa konseling
“menyusu baik”. konselor tidak lainnya. Memuji
Dalam konselingmengerti masalah adalah perbuatan
terkadang konselor perluyang dihadapinya. sepele yang
menggunakan kata Yang harus
menilai seperti “bagus”dilakukan
untuk membangunkonseloradalah
percaya diri klien. Tetapimenerima apa
jika konseloryang klien
menggunakan kata-katasampaikan.
“menghakimi” mengenaiKeberlangsungan
kegiatan menyusui,konseling sangat
terutama saat mengajukanditentukan dari
pertanyaan, konselor bisapenerimaan dan
membuat klien merasapengertian dari
dirinya salah atau adadiri konselor.
yang salah denganDengan
bayinya. penerimaan ini
Dalam konseling hubungan antara
laktasi klien yang konselor dengan
datang klien menjadi
rata-rata memiliki masalahharmonis.
sama yaitu ASI sedikit atMauenerima
bukan tapi sebenarnyamengiyakan atau
masalahnya bukan itu.menyalahkan,
Bisa jadi karena ibu stress,hanya menerima.
kelelahan, ada masalahTeknik ini juga
keluarga, kurangdigunakan untuk
dukungan, kurangmenunjukan rasa
informasi, kurang percayaminat dan
diri, dan masih banyakpemahaman
lagi. Saat konseling kllienterhadap hal-hal
yang datang sering kaliyang
berbicara panjang lebardikemukakan
dan memberikanklien. Jika klien
pernyataan-pernyataan telah menerima
yang tidak relevan dengankonselor untuk
masalahnya, ataumembantu
mengungkapkan masalah yangn
pendapatnya yang salah.dihadapinya,
Bila ini terjadi danmaka konselor
konselor mencobadapat dengan
membantah danmudah
menyalahkan klien atasmemberikan
pernyataannya, maka yanginformasi dan
terjadi adalah kliensaran.
mengadakan pertahanan Memuji
diri dan menghambatadalah salah satu
jalannya konseling ituteknik
memberikan banyakkonselor. dalam menerima
makna. Mereka yang hebat Memuji informasi dari
dan luar biasa sukses, perbuatan media lain hingga
biasanya sangat pandai baik klien ia mengalami
memuji orang lain. memiliki kesalahan dalam
Memuji sering dilakukan keuntung menafsirkan
pada pembicara, politikus, an informasi tersebut
pengusaha, atau orang sebagai dalam
yang berkecimpung dalam berikut: tindakannya. Oleh
oraganisasi. Memuji bisa Membang karena itu
dikatakan sebagai sebuah un sebaiknya
seni yang perlu dipelajari percaya konselor berusaha
tetapi tidak pernah diri klien meluruskan
diajarkan. Umumnya Mendoro informasi yang
keterampilan memuji ini ng klien salah dan
dipelajari secara natural, terus memberikan
tapi bagi konselor, teknik melanjutk penjelasan kepada
memuji ini diajarkan dan an klien informasi
dilatih karena berpengaruh perilaku yang benar
pada keberhasilan konselor baiknya Memberi
dalam memberi dukungan Membuat informasi berbeda
dan motivasi pada klien. klien dengan memberi
Memuji mempunyai lebih saran atau nasihat.
dua elemen penting yang mudah Informasi
harus diperhatikan. menerima yang diberikan
Pertama adalah cara konselor pada
saran
memuji yang benar. klien adalah
berikutny
Maksudnya adalah pujian informasi yang
a
yang diberikan adalah Menyampaik relevan,
benar, tidak mengarang an informasi maksudnya
dan mengada-ada. Kedua,adalah teknik adalah informasi
memuji dengan tulus. Jadikeperawatan yang yang berguna
ada kata benar dan tuluspenting, karena untuk klien pada
dalam pujian yangdengan saat itu juga. Ada
diberikan. Denganketerampilan ini beberapa hal
memiliki keterampilanperawat bisa yang dilakukan
memuji dengan baik danberbagi informasi
konselor saat
benar, maka klien akanatau mengajarkan
memberi klien
senang bersahabat dengan hal baru kepada
konselor. Dari situ akanpasien/klien, informasi,
diantaranya:
lebih mudah bagi klienmengenai fakta
untuk menerima informasiseputar kesehatan. Sampaik
dan saran dari konselor.Umumnya klien an hal-
Memuji adalah sesuatu datang kaerna hal yang
yang murah, mudah dankurang informasi, dapat
berguna bagi keberhasilanatau ia salah klien
KOMUNIKASI TERAPEUTIK KONSELOR LAKTASI TERHADAP KLIEN RELAKTASI 210
yaitu memberikan konselor laktasi
lakukan hari itu juga, bukankesempatan klien dengan klien
dalam beberapa mingguuntuk mengerti apa relaktasi ini telah
kedepan yang akan menunjukan bahwa
Mencoba memberi kliendikerjakan dan kemampuan
hanya satu atau dua informasidirasakan, Persuasif komunikasi tidak
pada saat itu, terutama bilaini diberikan karena hanya dipelajari
klien dalam keadaan lelah, danklien oleh ahli
sudah menerima banyak saran mengemukakan komunikasi atau
Memberi informasi denganalas an-alasan yang mereka yang
cara yang positif, agar tak logis dari rencara bergerak dimedia
terdengar seperti kritikan, atauyang akan massa.
membuat klien berfikir dilakukan. Yang Kemampuan
bahwa klien telah melakukanterakhir komunikasi juga
hal yang salah. Hal ini pentingmemberikan saran harus diliki oleh
bila konselor ingin mengoreksidengan tenaga kesehatan
pendapat yang keliru. menunjukan khususnya konselor
Menunggu pemberiankepada klien laktasi. Karena
informasi sampai konselor berhasilbeberapa kelebihan hubungan antara
membangun percaya diri klien,dan kelemahan apa konselor dan klien
dengan menerima apa yang klienyang klien akan adalah hubungan
katakana, dan memuji apa yanglakukan. Konselor komunikasi antar
telah klien lakukan dengan baik.dan klien pribadi yang
Konselor tidak perlu terburu-burumembahas bertujuan untuk
memberikan informasi baru ataukelemahan dan kesehatan. Tenaga
mengoreksi pendapat klien yangkelebihan atau kesehatan yang
keliru. faktor-faktor menerapkan teknik-
Pemberian saran dalampendukung dan teknik komunikasi
konseling hendaknya dihindari,faktor-faktor dalam interaksinya
tetapi dapat diberikan jika memangpenghambat serta bersama pasien,
sangat diperlukan atau adapilihan diatas lebih disukai oleh
permintaan dari klien sendiri.sehingga klien pasien atau klien.
Memberikan saran dapatmengetahui Sehingga pesan
disalahgunakan klien, yaitu jikakelebihan dan berupa informasi
klien berusaha menghindar darikelemahan masing- atau saran yang
tanggung jawab pribadinya jika iamasing pilihan disampaikannya
gagal mengatasi masalahnya dantersebut. akan lebih mudah
akan dillimpahkan kepada konselor Penelitian diterima oleh
yang telah menasehatinya. Oleh pasien atau klien.
karena itu konselor perlu komunikasi Perbedaan antara
mengetahui teknik yang benar saat terapeutik komunikasi
memberi saran. Saran diberikan konseling dengan
untuk membantu klien membuat bentuk komunikasi
keputusan bagi pemecahan masalah,
kesehatan lain
bukan menyelesaikan masalah klien.
terletak pada usaha
Dalam memberikan saran ini bisa
konselor dengan
dengan cara langsung,
keterampilan
persuasive dan alternative. Saran
komunikasinya
secara langsung ini diberikan
berusaha untuk
konselor karena ketidak tahuan melibatkan klien
klien terhadap apa yang akan secara penuh dalam
dikerjakan, maka konselor dapat proses konseling.
memberikan saran secara Komunikasi yang
langsung. Sarang yang diberikan dilakkukan
kepada klien secara persuasive,
konselor pada klien bukan untukpeneliti tentang mengataka
n apa yang sebaiknyakomunikasi dalam tahap pengumpulan
dilakukan oleh klien, tetapihubungan informasi, dan yang
meningkatkan rasa percaya diriterapeutik tersebut terakhir tahap
klien sehingga klien sendiri yangdan faktor-faktor pemecahan
akan memutuskan apa yang terbaikyang menentukan masalah. Ketiga
tahap ini
baginya. keberhasilan berlangsung tanpa
komunikasi dalam batasan yang jelas
SIMPULAN hubungan namun tiap
terapeutik tersebut. tahapnya saling
Penelitian ini berangkat dari Berdasarkan terkait satu sama
ditemukannya hubungan yanghasil observasi dan lain. Bila tahap
terapeutik antara konselor laktasiinterview informan, pertama tidak
dengan klien relaktasi. Hubunganpeneliti dilaksanakan
terapeutik ini ditandai denganmenyimpulkan dengan baik, maka
adanya sebuah ikatan antaramembagi akan sulit
konselor dengan klien, klien maukomunikasi melaksanakan
mendengarkan konselor, klienhubungan tahap selanjutnya.
mempercayai konselor, kedekatanterapeutik dalam Selama proses
hubungan antara konselor dengantiga tahapan, yaitu komunikasi
klien. Terjalinnya hubungantahap membina terapeutik
terapeutik selama konseling laktasihubungan baik,
antara
menimbulkan rasa ingin tahu
211 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No. 2, Desember 2015 hlm 192-211
DAFTAR Principles and
konselor laktasi dan klienPUSTAKA Practice of
relaktasi berlangsung, ada Psychiatric
teknik-teknik komunikasiCresswell, John Nursing. USA:
yang digunakan agar W. 1998. Mosby
proses konseling berjalan Qualitative
Hasil wawancara
efektif. Sepuluh teknik Inquiry
komunikasi terapeutik Kamis, 29
yang digunakan konselor April 2014.
and Research Dengan dr.
laktasi dalam menghadapi
Design. Utami Roesli
klien relaktasi adalah:
menggunakan komunikasi California SpA.IBCLC
nonverbal yaitu kontak : SAGE Hasil wawancara
Publications
mata, parabahasa, sikapDevito, J. A. Rabu, 9 April
tubuh, komunikasi ruang,(1997).
2014. Dengan
komunikasi sentuhan;Komunikasi
teknik Rahmah

mendengarkan;antarmanusia.
teknik bertanya; Terjemahan Housniati
penggunaan respons Agus Maulana. S.Sos, MKM,
sederhana; menunjukkan Jakarta: IBCLC
empati; menghindari kata- Professional
kata menghakimi; Books
menerima pendapat yangKeliat, B. A.
salah; mengenali dan (1996).
memuji; pemberian
Hubungan
informasi; dan yang
terapeutik
terakhir pemberian saran.
Komunikasi perawat-
terapeutik diperlukan klien. Jakarta:
EGC
selama proses konseling Liliweri, A.
relaktasi karena sebagian (2007).
besar kegiatan
konselingKomunikasi
adalah kegiatankesehatan.
komunikasi antarpribadi Jogjakarta:
yang bertujuan untuk Pustaka Pelajar
proses penyembuhan.Rakhmat, J.
Selama konseling(2005).
berlangsung konselorPsikologi
menggunakan teknik-komunikasi.
teknik komunikasi Bandung:
terapeutik untuk bisa Remaja
membantu klien Rosdakarya
mengatasi kendalanyaRiset Kesehatan
dalam menyusui.Dasar
Berdasarkan hasil(Riskesdas)
wawancara dan observasi(2010) Stuart,
di lapangan, kompetensiGail Wiscarz dan
utama yang harus dimilikiSandra J.
konselor laktasi adalahSundeen.
kompetensi komunikasi.
1991.

Anda mungkin juga menyukai