Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Dinamika Bahari

Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

KEAUSAN CRANK PIN JOURNAL CRANKSHAFT PADA DIESEL


ENGINE GENERATOR DI. MV. KARTINI BARUNA
Tristanto Prasetyaa, Sarifuddinb dan Budi Joko Raharjoc
a
Taruna (NIT.49124615.T) Program Studi Teknika PIP Semarang
b dan c
Dosen Program Studi Teknika Teknika PIP Semarang

ABSTRAK

Crankshaft merupakan komponen mesin yang bekerja mengubah gerak lurus bolak-
balik piston dengan perantara batang piston menjadi gerak putar. Untuk mengubahnya,
dengan proses sebuah crankshaft membutuhkan pena engkol (crank pin, sebuah bearing
tambahan yang diletakkan di bagian ujung batang penggerak pada tiap silinder.
Mengingat pentingnya fungsi crankshaft maka keberadaan komponen mesin tersebut
harus dirawat dengan baik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode fault tree
analysis, yaitu metode analisa yang digunakan apabila terdapat suatu kejadian yang tidak
diinginkan atau undesired event terjadi pada suatu sistem. Sistem tersebut kemudian
dianalisa dengan kondisi lingkungan dan operasional yang ada.
Dengan melaksanakan prosedur tersebut diharapkan sistem operasional diesel
generator dapat berfungsi secara normal dan maksimal, sehingga kegiatan pelayaran dan
perusahaan tidak mengalami kerugian yang disebabkan terganggunya operasional kapal.
Pada akhir bagian penelitian. Penulis menyajikan kesimpulan dan saran.

Kata kunci: crankshaft diesel engine generator, keausan crank pin journal

I. PENDAHULUAN manuver, kapal berlayar dan kapal


bongkar muat. Ketika kapal di galangan
A. Latar Belakang ASL docking Batam dilakukan
Pada saat penulis peraktek laut di pembongkaran dan pengecekan pada
MV. Kartini Baruna selama 1 tahun 2 bagian crankshaft dan ditemukan
bulan 1 hari, sering terjadi masalah pada kondisi crankshaft sudah terkikis atau
diesel generator. Diesel generator aus khususnya pada crank pin journal
merupakan permesinan bantu yang crankshaft.
berperan penting untuk menghasilkan
sumber listrk di kapal. Permasalahan B. Perumusan Masalah
yang sering terjadi adalah turunnya Adapun rumusan masalah penelitian
tekanan minyak lumas yang ini adalah sebagai berikut:
mengakibatkan diesel generator shut 1. Faktor-faktor apa saja yang dapat
down, karena suhu minyak lumas menyebabkan terjadinya keausan
meningkat dan mengakibatkan tekanan pada crank pin journal crankshaft
minyak lumas turun. Hal ini dicurigai diesel generator?
akibat dari filter yang kotor. Ketika 2. Apa saja dampak yang ditimbulkan
penggantian filter ditemukan gram-gram dari keausan crank pin journal
difilter minyak lumas yang mungkin crankshaft diesel generator?
berasal dari crankshaft dan main 3. Bagaimana upaya mengatasi keausan
bearing atau crank pin bearing. pada crank pin journal crankshaft
Kejadian tersebut menyebabkan sering diesel generator?
terjadinya black out ketika kapal

2126
Keausan Crank Pin Journal Crankshaft Pada Diesel Engine Generator Di MV. Kartini Baruna

Tristanto Prasetya, Sarifuddin dan Budi Joko Raharjo

C. Tujuan Penelitian 3. Counter balance weight


Tujuan dari penelitian ini adalah : Sebagai penyeimbang putaran mesin.
1. Untuk mengetahui faktor-faktor 4. Crank pim journal dan main journal
penyebab keausan pada crank pin Bagian poros engkol yang
journal crankshaft diesel generator. dihubungkan dengan blok silinder,
2. Untuk mengetahui dampak yang main journal merupakan crank
ditimbulkan dari keausan crank pin journal yang terletak di tengah. Pada
journal crankshaft diesel generator. main journal terdapat bantalan yang
3. Untuk mengetahui upaya mengatasi disebut dengan bantalan duduk (main
keausan pada crank pin journal bearing), sementara pada main
crankshaft. journal oil pada bagian samping juga
terdapat bantalan yang disebut dengan
D. Manfaat penelitian metal bulan.
Penelitian ini diharapkan dapat 5. Crank pin (pena engkol)
memberi manfaat dan pengetahuan yang Bagian poros engkol yang akan
berarti bagi pihak-pihak yang terkait dihubungkan dengan big end pada
dengan dunia pelayaran, dunia ilmu connecting rod, crank pin akan
pengetahuan serta bagi individu. dipasangi bantalan yang biasa disebut
dengan metal jalan.
II. KAJIAN PUSTAKA 6. Crank arm
Bagian pada crankshaft yang
A. Kajian Pustaka berfungsi sebagai penghubung antara
Crankshaft adalah sebuah bagian crank journal ke crank pin.
pada mesin yang mengubah gerak
vertikal / horizontal dari piston menjadi B. Kerangka Pikir
gerak rotasi (putaran). Untuk Dalam hal ini terlebih dahulu penulis
mengubahnya, dengan proses sebuah menggambarkan diagram alur penelitian
crankshaft membutuhkan pena engkol sebagai berikut:
(crankpin), sebuah bearing tambahan
yang diletakkan di bagian ujung batang Keausan crank pin journal crankshaft diesel generator
penggerak pada setiap silinder, yang
berfungsi untuk untuk mengubah gerak
Faktor penyebab : Dampak : Upaya yang dilakukan:
naik turun piston (torak) menjadi gerak · Turunnya tekanan · Dapat · Menyetel tekanan
putar yang akhirnya dapat minyak lumas mengakibatkan minyak lumas pada
komponen mesin lubricating
menggerakkan roda gila (fly wheel). · Pendinginan macet pressure
Bagian-bagian dari crankshaft yaitu: minyak lumas · Tidak dapat · Membersihkan
kurang maksimal bekerja cooler air
1. Main bearing dengan pendingin jika
Bearing yang terletak pada blok · Crankshaft optimal, temperatur sudah
mengalami defleksi karena mesin terlalu panas
mesin sehingga merupakan tumpuan akan shut · Melakukan reparasi
utama bagi crankshaft saat berputar. down jika pada bagian yang
temperature mengalami keausan
Disebut main bearing karena bearing high
ini tidak kemana-mana hanya duduk · Keausan
permukaan journal
diam di blok mesin. dan bearing
2. Crankshaft thrust bearing crankshaft
Adalah bearing yang didesain untuk
menahan beban horisontal yang
Mesin diesel generator bekerja dengan baik dan
paralel dengan sumbu poros normal
horizontal. Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

2127
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

III. METODOLOGI B. Jenis Data


1. Data primer
A. Waktu dan Tempat Penelitian Data primer merupakan sumber-
1. Waktu penelitian sumber dasar yang merupakan bukti
Pada penulisan penelitian ini atau saksi utama dari kejadian yang
dilakukan pengkajian dengan lalu, dimana sumber primer adalah
menggunakan fakta-fakta dari tempat atau gudang penyimpanan
pengalaman juga pengetahuan yang yang original dari data sejarah.
telah dipadukan dari permasalahan Dalam hal ini data-data pada
yang penulis lihat dan alami saat penelitian ini diperoleh dengan cara
melaksanakan praktek laut sebagai atau metode survey dan terjun secara
engine cadet kurang lebih selama 14 langsung pada objek penelitian yang
bulan 1 hari. Sign on pada tanggal 11 diteliti pada waktu di atas kapal,
November 2014 di Tanjung Jati, yaitu dengan cara memahami dan
Jepara Jawa Tengah dan sign off mengamati secara langsung di lokasi
pada tanggal 12 Januari 2016 di penelitian.
Tanjung Jati, Jepara Jawa Tengah. 2. Data sekunder
Pada saat penulis melaksanakan Data sekunder penelitian ini
penelitian, penulis sedang merupakan dokumentasi dan arsip-
melaksanakan dinas jaga harian. arsip resmi, yang diusahakan sendiri
Pada pelayaran yang ke-13 dari pengumpulannya oleh penulis. Data
Tanjung Jati, Jepara Jawa Tengah ini diperoleh dari dokumentasi yang
menuju Kalimantan Timur pelabuhan berkaitan dengan obyek. Data
Sangatta Kalimantan Timur, Bontang sekunder adalah data yang diperoleh
Kalimantan Timur, dimana hanya dari sumber tidak langsung yang
dua diesel generator yang beroperasi biasanya berupa bukti dan
dan satu diesel generator mengalami permasalahan penelitian yang
kerusakan pada crankshaft yang diperlukan sebagai pedoman teoritis
kondisi pada crank pin journal sudah dan ketentuan formal dari keadaan
aus. nyata dalam observasi.
2. Tempat penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan C. Metode Pengumpulan Data
selama melaksanakan praktek laut. 1. Metode Observasi (Pengamatan)
Adapun nama kapal dan alamat Observasi adalah suatu teknik
perusahaan: pengumpulan data yang dilakukan
• Nama kapal : MV. Kartini melalui suatu pengamatan, dengan
Baruna disertai pencatatan-pencatatan
• Tipe kapal : Bulk Carrier terhadap keadaan atau perilaku
• Nama perusahaan : PT. Ship obyek sasaran.
Management Indonesia Hal-hal yang perlu diperhatikan
• Alamat : Cilegon highway dalam melaksanakan observasi:
blok B/5 Jl. Akses tol Cilegon a. Diarahkan pada tujuan tertentu,
Timur bukan bersifat spekulatif,
• Track : Tanjung Jati, melainkan sistematis dan
Jepara Jawa Tengah, Sangatta terencana.
Kalimantan Tengah, Sangatta b. Dilakukan pencatatan sesegera
Kalimantan Timur, Bontang mungkin, jangan ditangguhkan
Kalimantan Timur dengan mengandalakan kekuatan
daya ingat.

2128
Keausan Crank Pin Journal Crankshaft Pada Diesel Engine Generator Di MV. Kartini Baruna

Tristanto Prasetya, Sarifuddin dan Budi Joko Raharjo

c. Diusahakan sedapat mungkin, dengan topik atau masalah yang akan


pencatatan secara kuantitatif. atau sedang diteliti.
d. Hasilnya harus dapat diperiksa Studi pustaka digunakan untuk
kembali untuk diuji memecahkan masalah yang ada, baik
kebenarannya. untuk menganalisa faktor-faktor dan
data pendukung maupun untuk
2. Dokumentasi merencanakan konstruksi. Pada
Maksud dari cara ini adalah penulis bagian ini penulis menguraikan
memperoleh data dengan cara secara global pemakaian rumus-
membaca arsip-arsip dan surat-surat rumus dan persamaan yang akan
serta file-file yang terdapat di kamar digunakan untuk memecahkan
mesin. Data-data tersebut merupakan masalah yang ada. Dengan
data yang konkrit yang dapat memanfaatkan surat-menyurat, jurnal
memberikan keterangan nyata yang pengoperasian dan perawatan mesin
benar-benar terjadi di atas kapal yang akan membantu penulis dalam
selama pelayaran, yang mana data- penyusunan penelitian ini.
data tersebut telah didokumentasikan
dan dilaporkan pada pihak D. Teknik analisis data
perusahaan. Analisa adalah proses mencari dan
Pada setiap kapal terdapat dokumen- menyusun secara sistematis data yang
dokumen yang berkenaan dengan diperoleh dari hasil catatan lapangan dan
kapal. Untuk permesinan kapal dokumentasi dengan cara memilih mana
memiliki dokumen-dokumen yang penting dan yang akan dipelajari
tersendiri yang biasa disebut kemudian menarik kesimpulan,
instruction manual book, buku ini sehingga mudah dipahami oleh diri
memuat antara lain: sistem kerja sendiri maupun orang lain. Dalam
pesawat, bagian-bagian dari pesawat, penelitian ini penulis menganalisa data-
serta panduan perawatan. data yang diperoleh dari hasil penelitian
Dokumen lain yang dibutuhkan berupa fakta-fakta yang terjadi di
diantaranya dokumen perawatan lingkungan, studi pustaka dan juga
pada low temperature cooler metode dokumentasi. Kemudian
biasanya tercantum pada PMS dan dibandingkan dengan teori yang ada
manual book. Dokumen ini sangat sehingga bisa diberikan solusi untuk
berguna pada saat mengalami masalah tersebut.
masalah pada diesel generator. Metode yang digunakan penyusun
untuk menganalisa data dalam
3. Studi Pustaka penelitian ini memaparkan metode fault
Studi pustaka adalah suatu tree analysis (analisa pohon kesalahan)
pembahasan yang berdasarkan pada dimana dalam penulisan penelitian ini
buku-buku referensi yang bertujuan memaparkan semua kejadian atau
untuk memperkuat materi peristiwa yang terjadi di kapal dan yang
pembahasan maupun sebagai dasar mungkin akan terjadi di atas kapal
untuk menggunakan rumus-rumus dengan identifikasi kemungkinan-
tertentu dalam menganalisa dan kemungkinan yang mempengaruhi
mendesain suatu struktur. Studi kinerja mesin induk.
pustaka juga merupakan suatu Analisis pohon kegagalan merupakan
langkah untuk memperoleh informasi analisis induktif yaitu suatu kejadian
yang relevan dari suatu penelitian disebabkan oleh kejadian sebelumnya.
terdahulu yang harus dikerjakan Kejadian sebelumnya disebabkan oleh

2129
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

kejadian lain lebih lanjut, kegagalan diijinkan adalah sekitar 0.4-0.5 Mpa
komponen atau kegagalan operator dan akan alarm pada tekanan 0.4
(manusia). Masing-masing kegagalan Mpa dan akan stop value pada
tersebut dianalisis lebih lanjut tekanan 0.3 Mpa. Turunnya tekanan
penyebabnya sehingga sampai pada minyak lumas dapat disebabkan oleh
kondisi kejadian dasar (basic event). temperatur mesin yang tinggi dan
mempengaruhi kekentalan minyak
IV. DISKUSI lumas tersebut, atau kebocoran pada
main bearing, crank pin bearing, dan
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian trust bearing.
Pada bab ini penulis akan
menjelaskan gambaran umum terhadap Tabel 1. Tekanan Lubricating Oil
materi atau obyek yang akan diteliti Diesel Engine Generator
menggunakan metode fault tree
analysis. Obyek yang diteliti adalah Preassure
(Mpa)
keausan crank pin journal crankshaft
Fuel oil Engine H 0.5- 0.5
pada diesel engine generator di MV. inlet O 1.0
Kartini Baruna. D 0.2-
O 0.3
Lubricating oil Engine 0.4-0.5 0.4
inlet (0.3)
Turbo 0.2-0.5 0.2
charger
inlet-
outlet
Gambar 2. Bagian-bagian crankshaft
Tabel di atas merupakan ketentuan
Masalah yang terjadi adalah pada pada manual book. Berdasarkan
bagian crank pin journal. Pada gambar analisa di atas maka dapat dicari
di atas kita dapat melihat bagian crank penyebab-penyebab turunnya
pin journal. Terjadi keausan yang tekanan minyak lumas, yaitu :
mengakibatkan tidak beroperasinya a. Tingginya temperatur mesin;
generator sehingga mengganggu b. Kebocoran pada system;
pelayaran. c. Filter oli kotor.

B. Analisa Masalah 2. Pendinginan minyak lumas kurang


Dengan melakukan analisa kualitatif, optimal
maka dapat diketahui bagian mana dari Pada sistem pendinginan minyak
sistem yang gagal dan perlu dilakukan lumas digunakan media pendingin air
tindakan perbaikan dan pencegahan tawar pada cooler tipe plat. Pada
berdasarkan kegagalan yang ada agar sistem pendinginan ini, media air
kejadian yang sama tidak terulang. tawar yang berada di dalam mesin,
Faktor yang mengakibatkan terjadinya didinginkan menggunakan media air
keausan pada crank pin journal antara laut. Beberapa masalah yang
lain: ditemukan pada pendinginan minyak
1. Terjadi turunnya tekanan minyak lumas ini adalah kurang turunnya
lumas dapat diketahui dari pressure temperatur air tawar karena beberapa
gauge yang terdapat pada diesel plat pada sisi air laut terdapat banyak
generator. Pada manual book kerang-kerang kecil yang
ditetapkan bahwa tekanan yang mengakibatkan terbuntunya plat sisi

2130
Keausan Crank Pin Journal Crankshaft Pada Diesel Engine Generator Di MV. Kartini Baruna

Tristanto Prasetya, Sarifuddin dan Budi Joko Raharjo

air laut pada cooler dan turunnya Dengan mengetahui penyebab


tekanan air laut yang masuk ke mengakibatkan terjadinya keausan
dalam cooler auxiliary engine. crank pin journal diesel engine
generator di MV. Kartini Baruna,
seorang engineer dapat langsung
melakukan perbaikan pada bagian
sistem yang mengalami kerusakan.
Dari hasil penelitian yang penulis
dapatkan dan penulis paparkan dalam
analisa hasil penelitian di atas, ada
beberapa masalah yang penulis
anggap perlu untuk dibahas.

C. Pembahasan masalah
1. Faktor Penyebab
Gambar 3. Piping diagram sistem pendingin pada a. Turunnya tekanan minyak lumas
diesel engine generator
Penyebab turunnya tekanan
minyak lumas dapat disebabkan
Berdasarkan analisa di atas maka
oleh beberapa hal, yaitu :
dapat dicari penyebab-penyebab
1) Tingginya temperatur mesin
mengapa pendinginan minyak lumas
yang diakibatkan oleh sistem
kurang optimal, yaitu :
pendinginan yang kurang
a. Plat pada sisi air laut terdapat
optimal. Adanya panas yang
banyak kotoran;
berlebihan dari diesel
b. Lubricating oil temperature sudah
generator, sehingga membuat
tidak bisa automatic.
minyak pelumas tersebut
terlalu encer atau viscosity
3. Crankshaft mengalami defleksi
berkurang.
Defleksi poros engkol secara umum,
2) Kebocoran pada sistem
ini adalah hal yang sangat fatal untuk
pelumasan
sebuah penggerak kapal terutama
Di bawah ini dipaparkan
pada bagian propulsi kapal. Suatu
gambar diagram piping sistem
poros engkol yang berada di dalam
pelumasan. Dari gambar di
suatu komponen mesin induk adalah
bawah ini kita dapat melihat
salah satu pendukung utama yang
jalur pelumasan dan dapat
berhubungan langsung dengan
diperoleh pada bagian-bagian
putaran atau rotasi dari propulsi
yang melewati komponen-
kapal. Jika terjadi pada poros engkol,
komponen tersebut.
akan mengakibatkan kecepatan (Vs)
yang direncanakan pada kapal tidak
sesuai.
Berdasarkan analisa di atas maka
dapat dicari penyebab-penyebab
mengapa distribusi udara terhambat,
yaitu :
a. Keausan pada main atau crank pin
bearing;
b. Baut pengikat crank pin bearing
tidak kencang.
Gambar 4. Piping diagram lubricating oil

2131
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

Penulis melakukan pengecekan dikarenakan pelayaran yang lebih


pada bagian-bagian yang lama di pelabuhan. Pada sisi air
dilewati oleh minyak lumas, laut cepat kotor karena kerang-
dengan cara menghidupkan kerang kecil di laut. Hal tersebut
priming pump dan ditemukan menyebabkan seringnya
kebocoran pada trust bearing. tersumbatnya celah plat pada sisi
Terlihat minyak lumas keluar air laut dan menyebabkan
pada bagian samping trust temperature jacket cooling diesel
bearing. Pada crank pin engine menjadi tinggi dan suhu
bearing terlihat minyak lumas minyak lumas ikut naik. Penyebab
terlalu besar karena pada crank pendinginan minyak lumas kurang
pin bearing kondisinya sudah optimal dapat disebabkan oleh
keluar dari dudukan connecting beberapa hal, yaitu :
rod. 1) Plat pada sisi air laut terdapat
3) Filter oli kotor banyak kotoran dimana untuk
Filter pada dasarnya berfungsi mendinginkan temperature
untuk menyaring kotoran- minyak lumas harus melewati
kotoran yang terdapat pada beberapa sistem.
sistem. Filter yang kotor juga Di bawah ini akan dijelaskan
dapat berpengaruh pada bagaimana proses pendinginan
tekanan minyak lumas, yang minyak lumas.
nantinya mengakibatkan
tekanan minyak lumas turun.
Saat penulis melakukan
penelitian, ditemukan adanya
kotoran, endapan lumpur dan
gram-gram pada filter oli. Dari
beberapa faktor di atas
menyebabkan turunnya tekanan
minyak lumas yang seharusnya
0.4-0.5 Mpa menjadi di bawah
ketentuan.

b. Pendinginan munyak lumas Gambar 5. Piping diagram sistem


pendingin pada diesel engine generator
kurang optimal
Pada sistem pendinginan
Untuk mendinginkan
minyak lumas, minyak lumas
temperature minyak lumas
didinginkan oleh jacket cooling.
temperature jacket cooling juga
Jacket cooling didinginkan
berpengaruh karena yang
kembali pada cooler yang terpisah
mendinginkan minyak lumas
dengan diesel engine melalui
adalah jacket cooling. Untuk
media air laut. Tekanan air laut
mendapatkan temperature
pada cooler inlet dan outlet tidak
jacket cooling yang baik adalah
boleh jauh berbeda, karena dapat
36-38◌֯ kondisi tekanan air laut
berpengaruh pada penyerapan
inlet dan outlet pada cooler
panas jacket cooling diesel engine.
water harus sesuai dan tidak
Pada cooler pendingin jacket
boleh berbeda jauh.
cooling sering melakukan
pembersihan plat-plat sisi air laut

2132
Keausan Crank Pin Journal Crankshaft Pada Diesel Engine Generator Di MV. Kartini Baruna

Tristanto Prasetya, Sarifuddin dan Budi Joko Raharjo

2) Lubricating oil temperature defleksi pada crankshaft yang


valve sudah tidak bisa dilakukan pada saat kapal docking.
automatic Pengambilan defleksi dilakukan
Lubricating oil temperature oleh Masinis III yang bertanggung
valve adalah alat untuk jawab atas diesel engine
mengatur temperatur minyak generator. Pada dasarnya defleksi
lumas. Prinsip kerja valve diambil untuk mengetahui
mengembalikan beberapa kelurusan pada crankshaft. Di
minyak lumas kembali ke bawah ini akan dijelaskan
dalam kalter sebelum berjalan mengenai cara pengambilan
ke sistem pelumasan. Sehingga defleksi pada crankshaft diesel
ketika minyak lumas hampir engine generator.
mencapai hight temperature Langkah-langkah pengukuran:
maka valve akan bekerja. Valve 1) Mempersiapkan spesial tools;
akan menutup aliran minyak 2) Putar roda gila sampai 30
lumas ke dalam kalter dan sesudah titik mati bawah. Ini
mengalirkkan lebih banyak adalah posisi EB;
minyak lumas ke dalam 3) Pasang defleksi gauge dan
system. atur posisi jarum dial gauge
Dibawah ini adalah gambar ke 0.
Lubricating oil temperature
valve.

Gambar 7. Pemasangan defleksi gauge


untuk pengukuran defleksi

4) Putar dengan pelan roda gila


Gambar 6. Lubricating oil temperature searah putaran mesin. Tulis
control valve dan baca di posisi crank pin E,
T, P dan PB.
Pada waktu pengecekan
pada lubricating oil
temperature valve sudah
dilakukan penyetelan dan tidak
mengubah temperatur minyak
lumas, dan waktu over haul
lubricating oil temperature
valve ditemukan karet sudah
rusak.
c. Crankshaft mengalami defleksi
Setelah melakukan pengecekan
pada bagian-bagian di atas penulis Gambar 8. Posisi pengukuran
juga melakukan pengambilan deflection

2133
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

5) Jika defleksi meningkat setiap Dari data pengambilan


kali diukur, crankshaft crankshaft defleksi dapat
bearing utama mungkin disimpulkan bahwa pada posisi
dikenakan. Jika defleksi cylinder no 3 mengalami
meningkatkan tiba-tiba hanya kerapatan defleksi paling tinggi
dalam satu silinder, bantalan hal ini dapat menyebabkan getaran
utama yang sesuai mungkin yang tinggi.
tak beraturan usang. Dalam
kasus ini periksa bagian yang 2. Dampak yang ditimbulkan
relevan. a. Mesin diesel generator tidak dapat
6) Jika defleksi diukur saat bekerja
mesin panas, hasilnya akan Hal ini mengakibatkan
bervariasi sebagian besar kekhawatiran pada pelayaran
tergantung pada suhu mesin karena hanya 2 dari 3 diesel
pada saat pengukuran. generator yang bekerja di atas
Pengukuran tidak dapat kapal. Tidak bisa diesel generator
diandalkan. Menurut hasil beroperasi secara terus menerus
pengujian defleksi kira-kira 2 karena diesel generator yang lain
/ 10.000 untuk 3 / 10.000 x juga memerlukan perawatan rutin.
stroke (bawah ditutup). Pelaksanaan perawatan juga harus
Di bawah ini adalah data mematikan mesin untuk
pengambilan defleksi: mengecek bagian-bagian pada
motor diesel.
CRANK SHAFT DEFLECTION b. Mengalami masalah pada waktu
RECORD perawatan
SHIP NAME : MV.KARTINI Jika salah satu diesel generator
BARUNA dari 3 generator rusak maka 2
DATE : 11TH AUG 2015 diesel generator harus tetap hidup
ENGINE TYPE : DAIHATSU pada waktu pelayaran. Jika salah
CRANKCASE, satu diesel genarator dari 2 yang
TEMP °C : 44°C JOURNAL beroprasi maka salah satu harus
RADIUS 180
DISPLACEMENT, M/T 0
dimatikan, maka hanya 1
STROKE 280 generator yang bekerja. Banyak
DRAFT, FORE, M: - permesinan bantu yang harus
TOTAL ROUNING HRS : 4688 dimatikan karena diesel generator
AFTER, M :- mempunyai beban maksimun
MEAN, M :-
untuk menompang permesinan
bantu lainnya.
Tabel 2. Hasil pengukuran defleksi
c. Gangguan pada keselamatan
CYL. NO. 1 2 3 4 5
Besar kemungkinan terjadi
black out karena hanya 1 diesel
POS. BP 0 0 0 0 0
generator yang bekerja pada saat
P -0.75 -1.75 -2.5 1.25 0.25
pelayaran. Bisa mengakibatkan
T -0.5 -1.5 -7 -1 0 terjadinya kecelakaan pelayaran,
S 0 1 4 -1.5 0.75 kecelakaan kerja, kelelahan, stres
BS -0.5 1.5 -1.5 -1 0 dan keselamatan crew.
B -0.25 0.75 -0.75 -0.5 0
T+B -0.75 -1 -2.25 -1.5 0 3. Upaya yang dilakukan agar keausan
P+S -0.75 -0.75 1.5 0.75 1 crank pin journal crankshaft tidak

2134
Keausan Crank Pin Journal Crankshaft Pada Diesel Engine Generator Di MV. Kartini Baruna

Tristanto Prasetya, Sarifuddin dan Budi Joko Raharjo

terjadi. b. Melakukan reparasi pada crank


a. Mengoptimalkan tekanan minyak pin bearing dan juga pada crank
lumas pin journal
Pada kalter minyak lumas Upaya ini dilakukan untuk
sudah diperiksa dan kondisi level menghindari keausan yang
minyak lumas pada batas optimal. berlebih yang bisa menyebabkan
Upaya di bawah ini dilakukan kerusakan pada crankshaft. Di
untuk mengoptimalkan tekanan bawah ini adalah upaya reparasi
minyak lumas sehingga minyak yang dilakukan.
lumas dapat melumasi dan
bersirkulasi secara baik. Sehingga
diharapkan ketikan tekanan
minyak lumas sudah optimal,
dapat mengurangi gaya gesek
yang besar pada crankshaft,
khususnya pada crank pin journal.
Berikut ini adalah beberapa cara
untuk mengoptimalkan tekanan
minyak lumas: Gambar 9. Mengukur diameter crank pin
1) Menambah volume minyak journal dan crank pin bearing
lumas;
2) Membersihkan cooler minyak V. PENUTUP
lumas dan cooler jacket
cooling agar viscosity minyak A. Kesimpulan
lumas tidak turun, sehingga Setelah dilakukan penelitian dan
tekanan dapat meningkat; analisa keausan crank pin journal
3) Mengatasi minyak lumas yang crankshaft pada diesel generator dengan
keluar dari crank pin dan thrust metode fault tree analysis di MV. Kartini
bearing yang berlebih dengan Baruna, maka penulis mengambil
cara mengganti; kesimpulan sebagai berikut:
4) Menyetel lubricating oil 1. Faktor penyebab terjadi keausan pada
temperature; crank pin journal crank shaft diesel
5) Mengganti filter minyak lumas engine generator adalah kurangnya
dengan yang bersih sebelum tekanan sistem pelumasan, pada baut
tekanan yang tidak diijinkan; pengunci connecting rod
6) Melakukan penyetelan pada kekencangannya berkurang, dan pada
lubricating oil temperature dan crankshaft mengalami defleksi.
lubricating oil pressure. 2. Dampak yang dapat ditimbulkan dari
7) Melakukan pengecekan baut keausan pada crank pin journal
pengikat connecting rod setiap crankshaft diesel engine generator
satu bulan sekali adalah mesin diesel generator tidak
Upaya ini dilakukan untuk dapat bekerja, mengalami masalah
menghindari berkurangnya pada waktu perawatan, gangguan pada
kekencangan baut pengunci / keselamatan. Dampak tersebut dapat
pengikat yang diharapkan dengan membawa efek buruk terhadap
melakukan upaya ini dapat pelayaran dan crew kapal.
menghindari terjadi gesekan yang 3. Upaya yang dilakukan untuk
berlebih yang dapat mencegah keausan pada crank pin
mengakibatkan keausan. journal crankshaft diesel engine

2135
Jurnal Dinamika Bahari
Vol. 9 No. 1 Edisi Oktober 2018

generator adalah menjaga tekanan Rowen, Alan L. and R. D. Jacobs. 2014.


minyak lumas selalu optimal, Modern Marine Engineer’s Manual,
pemeriksaan baut-baut pengikat, Volume II Third Edition. Amerika
melakukan penanganan agar
crankshaft tidak mengalami defleksi.

B. Saran
Setelah memperhatikan kesimpulan
tersebut di atas, maka penulis
memberikan saran yang sekiranya dapat
bermanfaat:
1. Melakukan perawatan, pengecekan,
penggantian sesuai dengan jadwal
rencana perawatan pada setiap
peralatan pada crankshaft;
2. Segera melakukan upaya untuk
mengatasi keausan pada crank pin
journal crankhaft diesel engine
generator yaitu dengan melakukan
reparasi pada crankshaft atau pada
main bearing dan crank pin bearing
agar masalah tidak semakin parah;
3. Melakukan perawatan terhadap pada
crankshaft diesel generator sangat
penting karena memiliki peran dalam
menjaga umur crankshaft. Apabila
perawatan yang dilakukan dengan baik
dan benar maka diharapkan crankshaft
diesel generator dapat bekerja dengan
normal dan dalam waktu yang lama.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Wahyu. 2012. Motor Bensin


Modern. Jakarta : Rineka Cipta

Handoyo, Jusak Johan. 2014. Mesin


Penggerak Utama Motor Diesel.
Jakarta

Nazir. 2014. Metodologi Penelitian


Pengumpulan Data

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.


Jakarta : Alfabeta

Kristiansen. 2015. Metode Fault Tree


Analysis

Daihatsu Diesel Engine Operation Manual

2136

Anda mungkin juga menyukai