Penggunaan Warna Ungu Pada Desain Grafis
Penggunaan Warna Ungu Pada Desain Grafis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
IGNATIUS DE LOYOLA DOMENICO SAVIO KURNIAWAN PRASETYO
18.L1.0035
A. Latar belakang
Warna ungu merupakan salah satu dari tiga warna sekunder. Pada
abad pertengahan,Warna ungu dikenal dengan nama Tyrian purple dan
saat itu warna ungu merupakan warna yang sangat mahal, hanya dimiliki
dan digunakan untuk jubah para kaisar kaisar abad pertengahan. Mengapa
warna ungu pada saat itu sangat mahal ? karena untuk mendapatkan 1
gram warna ungu memerlukan 10000 siput Bolinus brandaris. sehingga
harga 1 pon pewarna Tyrian purple dihargai 3 pon emas. Sehingga pada
saat itu, tidak ada satu pun negara, kerajaan bahkan kekaisaran yang
memiliki bendera berwarna Ungu. Melalui sejarah singkat ini dapat
disimpulkan bahwa warna ungu memberikan kesan Agung, Mewah,
Sombong.
Namun mengapa saat ini harga dari pewarna ungu terjangkau oleh
semua orang. Karena pada tahun 1856, Seorang pria berkebangsaan
Inggris, Sir William Henry Perkin tanpa sengaja menciptakan pewarna
ungu saat beliau sedang berusaha menciptakan obat malaria dari quinnine.
Saat ini pewarna ungu sintesis yang dikenal dengan sebutan Mauveine.
Dengan temuan ini, Pewarna Ungu yang sebelumnya sangat mahal, dan
hanya dapat dibeli oleh para Konglomerat dan orang orang kaya, melaui
temuan ini, semua orang bahkan dapat membeli pewarna Ungu yang
dikenal sangat mahal sebelum temuan Mauveine.
Pada saat ini, warna ungu masih memberikan kesan Agung,
Mewah dan Sombong. Karena kesan masa lalu pewarna ungu yang sangat
mahal dan terkesan mewah. Saat ini warna ungu banyak digunakan dalam
produk produk yang berhubungan dengan wanita dan produk produk
Fashion. Karena melalui warna ungu, memberikan sugesti pada wanita
untuk membeli produk tersebut yang terkesan mewah dan Glamour. Dan
hanya produk produk non fashion tertentu yang menggunakan warna ungu
dalam Merek dagang, salah satunya yaitu produk coklat kemasan
Cadbury. Selain penggunaan warna ungu di dalam logo, brand/merk dan
fashion, warna ungu juga cocok jika digunakan dalam penggunaannya di
dalam pembuatan kartu nama, kartu ucapan dan desain Interior.
Oleh karena itu, melalui makalah ini, akan dibahas,mulai dari
penggunaan warna ungu serta kesan yang ditimbulkan dari penggunaan
warna ungu dari berbagai jenis produk. Dan dijelaskan pula sejarah dari
penemuan warna ungu serta penemuan warna ungu sintetik atau
Mauveine.
B. Rumusan masalah
Bagaimana sejarah singkat pewarna ungu alami ?
Kesan apa saja yang ditimbulkan dari pewarnaan ungu?
C. Tujuan Makalah
Memberikan wawasan kepada masyarakat umum tentang sejarah
pewarna ungu Tyirian dan pewarna ungu sintetik
Memberikan wawasan bagi masyarakat umum tentang kesan yang
ditimbulkan dari pewarnaan Ungu.
Menampilkan beberapa desain yang cocok dengan pewarnaan yang
berbasis ungu.
Memberikan wawasan bagi para desainer grafis tentang penerapan
warna ungu baik dalam desain tradisional, desain modern dan
desain kontemporer
D. Manfaat makalah
Bagi masyarakat umum : Memberikan wawasan berupa : Sejarah
Ungu Tyrian dan ungu sintetik, Kesan yang ditimbulkan dari
penggunaan warna ungu, Dan memperlihatkan beberapa desain
yang cocok/sesuai dengan pengunaan warna ungu
Bagi desainer Grafis : memberikan wawasan tentang penggunaan
warna ungu dalam merancang Desain tradisional, Desain modern
dan Desain kontemporer
E. Landasan Teori
1. Pewarna ungu alami (Tyrian purple)
Pewarna ungu sintesis adalah pewarna yang diekstrak dari siput yang
di produksi pertama kali di kota tyre.
BAB II
Pembahasan
A. Sejarah warna Ungu Tyre
Warna ungu merupakan warna sekunder yang tercipta dari
perpaduan 2 warna yaitu warna Merah dan Biru. Ada banyak variasi warna
ungu, contohnya : Lavender, Iris, Lilac, Plum, Tyrian, dll. Namun pada
makalah ini secara khusus akan membahas Ungu Tyre.
Ungu Tyre pertama kali diperkenalkan di daerah perdagangan di
Tyre. Perwarna ungu alami didapatkan dari kelenjar Hypobranchial siput
Bolinus brandaris yang di keringkan lalu dihaluskan. Pada zaman itu,
tidak ada satupun kerajaan, kekaisaran maupun peradaban yang memiliki
bendera berwarna ungu, dikarenakan warna ungu sangat mahal pada saat
itu.
Sebelum ditemukannya pewarna ungu, tepatnya di inggris, hanya
anggota kerajaan saja dan orang orang yang dekat dengan kerajaan seperti
para bangsawan yang boleh mengenakan pakaian berwarna ungu. Karena
warna ungu menunjukan kesan mewah dan sombong. Siapapun yang
bukan anggota kerajaan dan para bangsawan akan dihukum jika mereka
mengenakan pakaian berwarna ungu.
Namun pada tahun 1856, Seorang kimiawan asal Inggris, Sir,
Willian Henry Perkin tanpa sengaja menciptakan warna ungu sintesis dari
quinnine. Warna yang diciptakannya begitu indah dan sangat cocok
menjadi pewarna kain sutra pada saat itu. Lalu temuanya tersebut dinamai
nya Mauvine Beberapa tahun kemudian, Henry dan ayahnya membuka
pabrik tekstil dan memproduksi pakaian berwarna ungu dengan harga
yang sama mahalnya dengan pakaian berperwarna ungu tyre. Dalam
beberapa bulan saja, Keluarga Henry menjadi keluarga yang sangat kaya
karena temuanya. Namun beberapa tahun setelahnya, Sir. William Henry
Perkin berinisiatif menurunkan harga pakaianya sehingga semua orang
dapat membeli pakaian berwarna ungu. Saat itulah terjadi demam warna
ungu di Inggris. Setiap orang dari segala golongan menggunakan pakaian
berwarna ungu untuk kehidupan sehari hari. Karena temuannya William
Henry Perkin diberikan gelar bangsawan oleh kerajaan Inggris.
A. Kesimpulan
Jadi, sudah dapat ditentukan kesimpulan dari keseluruhan isi
makalah ini. Bahwa, warna ungu sangat mahal pada saat pertama kali
ditemukannya pewarna ungu alami yang didapat dari kelenjar
hypobrankial siput bolinus brandaris yang hanya terdapat di daerah
bernama Tyre. Pewarna ini sangat mahal karena untuk membuat 1
gram zat pewarna membutuhkan banyak sekali siput. Untuknya pada
tahun 1856 ditemukan pewarna ungu sintesis oleh William Henry
Perkin. Oleh karena itu, setiap orang dapat menggunakan pakaian
berwarna ungu untuk kehidupan sehari hari.