Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BUDAYA MELAYU RIAU

KELOMPOK 3
DISUSUN
O
L
E
H
BAGAS SATRIA D
DANIA SYAHLA W
DESWITA SALSABILA
IQBAL MAULANA
LAURA SYARA B
NADHIRA
C. Merancang Seni Rupa Masyarakat Melayu Riau

1. Teknik, Media dan Jenis Pembuatan Karya Seni Rupa Melayu Riau
Teknik dan media pembuatan karya seni rupa Melayu Riau pada dasarnya terdiri dari karya seni dua
dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi.

a. Karya Seni Dua Dimensi


Teknik yang digunakan dalam karya seni
dua dimensi seperti lukisan ada beberapa
macam, yaitu sebagai berikut.
1)Teknik transparan (tembus) atau teknik
2). Teknik plakat atau opaque yaitu teknik sapuan tebal dan kental sehingga
berkesan menutup.
3) Teknik semprot atau spray yaitu cara melukis dengan bantuan alat semprot.
untuk membuat reklame atau adan kendaraan.
4). Teknik tempra atau graffiti yaitu teknik melukis pada tembok sehingga
menghasilkan lukisan yang menyatu dengan arsitektur.
5) Teknik pointilis atau titik-titik yaitu cara melukis dengan pencampuran gelap
terang atau pencampuran warna dengan membuat titik-titik.

b. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi


Seni ukir merupakan seni tiga dimensi yang berkembang di Riau. Terdapat tiga
kelompok corak dan ragam ukiran dari unsur tumbuhan (flora), yaitu: kolak pakis,
bunga-bungaan dan pucuk rebung. Dari unsur hewan (fauna), terdapat ukiran
semut beriring, lebah bergantung, itik sekawan, naga dan burung. Hasil ukiran ini
dapat dilihat pada perahu, tembikar, nisan makam, senjata, ornamen rumah dan
masjid, alat musik, regalia kerajaan, dan perhiasaan.

2. Jenis Pembuatan Karya Seni Melayu Riau


a. Seni Patung
Seni patung sering kali berupa tiruan bentuk manusia dan binatang. Seni patung di Riau dan
Kepulauan Riau kurang berkembang karena masyarakat Riau dan Kepulauan Riau sebagian besar
menganut ajaran islam, sedangkan dalam islam ada anggapan bahwa segala bentuk peniruan
adalah usaha menyaingi kesempurnaan Tuhan dan wujud keinginan menciptakan Tuhan baru.
b. Seni Relief
Seni Realif adalah seni yang dikerjakan dengan proses mengukir. Sebenarnya relief mulai
muncul di Indonesia dipengaruhi oleh masuknya agama Islam, Hindu, dan Budha. Pengaruh Hindu
dan Budha sering kita liat pada relief candi, sedangkan pengaruh budaya Islam bisa kita jumpai
pada ukiran yang berbentuk kaligrafi.
Seni relief terutama kaligrafi banyak berkembang di Riau dan Kepulauan Riau, terutama
dipengaruhi oleh budaya Islam yang melekat erat pada kebudayaan Riau dan Kepulauan Riau.

c. seni kriya
Seni kriya adalah segala karya seni yg di kerjakan dengan tangan. Benda-benda tersebut
biasanya berupa barang yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, atau sengaja di buat
untuk melestarikan tradisi seni kriya suatu daerah untuk memulai dan mempublikasikan berbagai
agenda kegiatan taman budaya provinsi riau, dilakukan pameran seni kriya. Pameran ini secara
langsung menggunakan gedung olahseni taman budaya provinsi riau. Melalui pameran ini, di
harapkan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai perkembangan seni kriya di
daerah riau dan kepulauan riau.

d. seni batik
Sarjana ahli seni rupa,baik ahli dari indonesia maupun asing,belum mencapai kata sepakat
tentang apa yg sebenarnya arti kata batik itu.ada yg mengatakan bahwa sebutan batik berasal dari
kata "tik" yg terdapat di dalam kata titik.titik berarti juga tetes. memang di dalam membuat kain
batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih.
Dengan demikian, asal mula batik di hubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada
umumnya kain tradisional batik, dari letak geografisnya tidak hanya terdapat di daerah jawa saja
tetapi juga tersebar di berbagai daerah, seperti yogyakarta, jakarta, jawa tengah, jawa barat, jawa
timur, kalimantan tengah, ketapang, riau, jambi, bali, dan lain sebagainya.kain batik di riau dan
kepulauan riau berkembang sangat pesat, berdampingan dengan seni songket yg juga berkembang
di riau dan kepulauan riau.
E. Seni Tenun/Songket
Seni Songket daerah Riau dan Kepulauan Riau sudah berkembang sejak zaman dahulu kala.
Songket Riau dan Kepualuan Riau terkenal sangat indah, selayaknya kita menjaga dan
melestarikannya. Tenunan yang lazim di sebut songket itu dalam sejarah yang panjang telah
melahirkan beragam jenis motif yang mengandung makina dan falsafah tertentu. Motif-motif yang
lazimnya diangkat dari tumbuh - tumbuhan atau hewan (sebagian kecil) dikekalkan menjadi variasi-
variasi yang serat dengan simbol-simbol yang mencerminkan nilai-nilai asas kepercayaan dan
budaya melayu.

F. Ragam Seni Hias Bangunan


1. Ragam Hias Masjid Penyengat Riau
Salah satu masjid di Riau dan Kepulauan Riau yang terkenal adalah Masjid Penyengat.
Masjid Penyengat terkenal mempunyai seni hias yang indah, di antaranya terletak pada
gapura.

menara, mimbar, susur tangga, dan ukiran


kaligraf di dinding Masjid Penyengat.
Masjid Penyengat didirikan pada tahun
1832 oleh Yang Dipertuan Raja Jaafar
Gambar 4.17 Masjid Penyengat
(1806-1882). Arsitek perancang Masjid

Penyengat adalah seorang keturunan India yang bermukim di Singapura yang tidak jauh dari
Pulau Penyengat. Warna masjid yang dominan adalah warna kuning dan warna keemasan.
Dalam tradisi Melayu biasanya warna keemasan dipakai untuk segala sesuatu berkaitan
dengan kerajaan atau kesultanan.

2. Ragam His Istana Siak Riau


Istana Siak Sri Indrapura bercirikan bangunan arsitektur gabungan antara Melayu, Arab, dan
Eropa. Istana Siak yang juga bernama Asserayah Hasyimiah ini dibangun oleh Sultan Syarif
Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 oleh arsitek berkebangsaan Jerman. Pada
dinding istana dihiasi dengan keramik yang khusus didatangkan dari Prancis, Gambar 4.18
Istana Siak.
Di puncak bangunan terdapat enam patung burung lang yang dijadikan sebagai lambang
keberanian Istana. Di sekitar istana mash dapat dilihat delapan meriam menyebar di berbagai
sisi-sisi halaman istana dan di sebelah kiri belakang Istana terdapat bangunan kecil sebagai
penjara sementara.

3. Ragam Fungsi dan Makna Karya Seni Rupa Terapan Daerah Riau dan Kepulauan
Riau.
banyak faktor yang melatarbelakangi pembuatan karya seni rupa terapan. Misalnya karya
seni rupa terapan yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, atau karya
seni rupa terapan tersebut sengaja diciptakan untuk melakukan upacara keagamaan, dan lain
sebagainya. Fungsi karya seni rupa terapan di daerah Riau dan kepulauan Riau misalnya
sebagai berikut.

a. Anyaman rotan
Anyaman rotan merupakan salah satu karya seni rupa terapan yang dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain memiliki nilai seni, kursi anyaman juga merupakan
nilai guna. Anyaman rotan banyak dikembangkan di daerah Riau dan kepulauan Riau,
karena didukung bahan baku yang mudah didapatkan.
b. Tenunan Siak
Tenunan Siak mempunyai motif yang khas, sehingga nilai jualnya juga cukup tinggi.
Tenunan ini biasanya dikerjakan dengan peralatan tradisional. Usaha kerajinan tenunan Siak
mulai dikenali semasa Sultan Saidis Syariff Ali Abdul Jalil Syarifuddin tahun 1800 M.
Dikembangkan oleh Encik Siti Wan Karim dari trengganu hingga tahun 1864. Namun tahun
1942 ketika kerajinan ini semakin maju bahan sutera alami dan benang emas yang tadinya
digunakan sebagai bahan dasar, mulai sukar didapat, lalu penenun mulai menggantinya
dengan kapas dan benang. Bahan untuk pewarnaan masih menggunakan bahan dari alam.
Warna merah darah berasal dari kulit kayu samak. Warna kuning berasal dari kunyit.
Kepandaian menenun dialihkan secara turun-menurun. Proses pembuatannya sebagai
berikut.
1.Memerau (menggulung benang yang sudah diwarnai dengan alat pelenting yang
berputar).
2.Menyering atau menegangkan benang yang hendak ditenun.
3.Mengani atau menyusun benang menurut tata warna.
4.Menyosop dan di angkut ke kik (alat te- nun), barulah dilakukan penenunan atau
melentak dengan kik tadi. Kain yang dihasilkan biasanya berbentuk kain sarung, kain
untuk baju teluk belanga, selendang, sarung lejo dan untuk peci atau tengkuluk.

c. Ukiran
Seni ukiran memiliki nilai estetika dan memiliki nilai guna. Ukiran di Riau dan
Kepulauan Riau biasanya dipergunakan untuk hiasan rumah dan hiasan dinding rumah.
Biasa bermotif sulur-sulur karena terpengaruh oleh kebudayaan Islam. Ukiran Melayu Riau
merupakan kombinasi lingkaran-lingkaran elastik, tidak terputus, dengan garis lengkung
yang dinamis dan indah. Ciri khas ukiran Melayu Riau terlihat pada ukiran-ukiran timbul
maupun benam. Ukiran Melayu Riau lebih menampilkan gambar burung, serangga, atau
kupu-kupu.

Anda mungkin juga menyukai