Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KESENIAN

DIBUAT OLEH :
ALDINO ARFAN
KELAS : VIII B

SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI


2016

JENIS KARYA SENI RUPA TERAPAN

A. SENI RUPA TERAPAN


Jenis seni rupa terapan di bagi 2 yaitu :
Seni kriya atau seni kerajinan tangan, contohnya anyaman,
keramik, ukuran dan batik, ada pun seni desain contohnya ragam hias,
produk interior, eksterior dan rumah adat (arsitektur)
1. Latar belakang penciptaan karya seni rupa terapan
Untuk mencapai tujuannya, manusia membuat alat. Alat yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia inilah
yang disebut sebagai benda terapan. Dengan demikian, titik berat
pembuatan karya seni rupa terapan adalah pada aspek fungsional
secara fisik benda tersebut, misalnya sebuah pirin gdapat dikatakan
sebagai benda terapan (fungsional) bila pirint tersebut difunsikan
untuk tempat makanan.
Secara antropologis, benda terapan mulai dikenal dalam
kehidupan

manusia

mulai

membudidayakan

dan

menyimpan

makanan. Zaman tersebut dimulai setelah manusia hidup menetap


di

gua-gua.

Dengan

berkembangnya

kebutuhan

menyimpan

makanan dan biji-bijian (benih) sebagai bekal bercocok tanam,


manusia mulai membutuhkan wadah penyimpanan. mula mula
digunakan benda-benda alam seperti tempurung kelapa, bambu,
dan sebagainya.
Jadi bukan alat utnuk kebutuhan spriritual, kebutuhan seni,
atau kebutuhan sejenisnya. Alat-alat kebutuhan sehari-hari itu,
antara lain periuk, piring, cangkul, kapak, meja, kursi, tempat tidur,
tikar dan sebagainya.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri khusus bentuk karya seni rupa
terapan nusantara
Sebenarnya kebutuhan dasar manusia bersifat universal.
Artinya kebutuhan dasar manusia di suatu daerah sama dengan
kebutuhan dasar manusia di daerah lain. Demikian pula alat
bercocok

tanam,

wadah,

perlatan

makan,

peralatan tidur, bahan sandang, dan sebagainya.

peralatan

masak,

Secara fungsional, benda-benda terapan dari berbagai daerah


itu sama. Yang membedakan adalah bentuk visualnya (kerupaan).
Berikut ini contoh khas seni terapan batik dari berbagai
daerah di Nusantara:
a. Batik Indramayu
Indramayu adalah salah satu kota penghasil batik tepatnya
di daerah Paoman. Ada pun teknik yang digunakan umumnya
menggunakan batik tulis. Batik yang paling banyak dihasilkan
adalah kain jarit dan sarung.Ciri khas warna batik Indramayu,
yaitu gelap (tua) dan terang (putih).

b. Batik Cirebon
Trusmi dan Kalitengah adalah dua desa yang berada di
daerah

Cirebon.

Para

pengusaha

batik

di

daerah

Tursmi

umumnya membuat baik untuk jarit, sarung, ikat kepala, serta


barang rumah angga contohnya taplak, sarung bantal, dan
keperluaan sandang lainnya.
Batik Cirebon memiliki dua ciri utama, yaitu batik keraton
dan batik bang-biron. Warna yang digunakan pada batik keraton
Cirebon, yakni putih (dasar), biru (indigo), dan coklat (soga).

c. Batik Pekalongan
Pekalongan dikenal sebagai kota baik. Kota ini memiliki
potensi cukup besar dalam memproduksi batik dan buatannya
telah tersebar di seluruh Nusantara. Sejarah perkembangan
ragam hias pekalongan pernah memengaruhi batik Laseman,

Demakan, Wonogiren, Dermayon dan Cirebonan dengan ragam


hias khususnya seperti kapal kandas (dermayon, tiga negeri
(Laseman), bang-biron (Cirebonan), remukan (Wonogiren), dan
lain-lain.

d. Batik Yogyakarta
Batik Keraton merupakan cikal bakal dari keberadaan batik
Yogyakarta. Motif larangan, yaitu motif yang hanya digunakan
bagi keluarga dan kerabat keraton sehingga rakyat biasa dilarang
untuk mengenakannya. Motif-motif tersebut seperti kawung,
sembagen, huk, sidomukti,sidodadi, madubranra, parang rusak,
garuda ageng, camukiran, udan liris dan sebagainya.

e. Batik Lasem

Juana dan Rembang adalah kota yang berada di kawasan


barat Lasem. Batik Lasem banyak dipengaruhi oleh kebudayaan
Cina karena pengusaha batik banyak dikelola keturunan Cina.

f. Batik Madura
Batik yang terkenal di daerah Madura dibuat oleh pengrajin
batin yang berasal dari Tanjungbumi, sampang, Pamekasan, dan
Bangkalan. Tanjungbumi merupakan daerah penghasil batik yang
memiliki corak rumit.
Batik Tanjung bumi memiliki ragama hias flora dan fauna
seperti ragam hias sekar-jagad, ganggengan, ikan kapal, buketan
dan sebagainya. Selain ragam hias yang berbeda, batik memiliki
warna

tradisional

yakni

merah,

coklat

kemerahan,

hitam

kemerahan, biru tua, dan hijau sebagai perpaduan antara warna


kuning dan biru.

g. Batik Tasikmalaya dan Ciamis


Batik keraton berpengaruh kuat terhadaap keberadaan
ragam hias warna batik Tasikmalaya dan Ciamis yakni ragama
hias lereng dan kawung dengan warna krem, coklat dan hitam.
Selain itu, baik pesisir juga meramaikan batik Tasikmalaya dan

Ciamis seperti pada corak flora dan fauna serta sentuhan


warnanyayang memakai zat pewarna sintesis serpti naphtol dan
indigosol.

B. APRESIASI TERHADAP KEUNAKAN GAGASAN KARYA SENI RUPA


TERAPAN NUSANTARA APRESIASI
Apakah yang dimaksud dengan sikap apresiatif itu? Sikap
apresiatif adalah sikap menghargai suatu karya seni secara kritis
sesuai kaidah-kaidah seni berkaitan. Lalu, mengapa sikap apresiasi
harus

dilandasi

penguasaan

atas

kaidah-kaidah

dari

seni

yang

diapresiasi ? Tujuannya agar apresiasi yang diberikan bersifat objektif.


Kaidah kaidah itu bersifat teknik dan non teknis.
Proses penciptaan suatu benda seni rupa merupakan sebuah
proses kerja kreatif yang melibatkan kerja jasmani dan rohani.
Pada bagian awal (pelajaran sebelumnya) kita telah membahas
tentang latar belakang penciptaan karya seni rupa terapan daerah
serta beberapa ciri khas seni terapan batik dari berbagai daerah yang
di dalamnya juga termuat latar belakang kepercayaan (gagasan),
bentuk serta teknik penggarapannya.
1. Karya Seni Rupa Terapan Toraja
Roraja adalah salah satu wilayah Indonesia yang memiliki
kekayaan budaya melimpah. Beberapa benda seni rupa terapan dari
Tana Toraja, antara lain berbentuk kain dan ukir kayu. Kain
tradisional di mata orang Toraja sangat tinggi nilainya, karena
dimulai sebagai simbol kemakmuran dan kejayaan bagi para pemilik
kain tersebut.
Beberapa seni terapan berbentuk kain dari Toraja, antara lain
kain ikat (sekomandi), tali tobatu, paruki, tannun kamandang, dan
lainnya.

2. Karya Seni Rupa Terapan Jawa Tengah


Seperti Pekalongan dengan batiknya,

Bantul

dengan

kasongannya, Jepara dengan ukirnya, dan sebagainya. Ukir Jepara


lebih halus dan motif-motif hiasnya lebih berkembang.

3. Karya seni rupa terapan Jawa Timur


Salah satu daerah penghasil kerajinan seni rupa terapan dari
Jawa Timur adalah Probolinggo. Banyak karya-karya seni terapan
dari Probolinggo yang bermutu dengan berbagai inovasi, baik dari
segi teknik maupun motif.

Anda mungkin juga menyukai