PEMBELAJARAN MAHASISWA
DI LABORATORIUM SOSIAL
TAHUN 2021
LEMBAGA PENELITIAN, PENGEMBANGAN,
DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
YOGYAKARTA
Teori-Praksis:
Pengamalan Ilmu dalam
Realitas Empiris Berbasis
Multidisipliner dan Kolaboratif
Disusun oleh:
a Tim LP3M UNU YOGYAKARTA
Daftar Gambar
Gambar 1 Rute Pembelajaran Mahasiswa UNU Yogyakarta ................................................... 13
Gambar 2 Bagan Struktur Organisasi Pengelolaan Labsos ...................................................... 24
Gambar 3 Tahapan Persiapan Pra Labsos ................................................................................ 52
Gambar 4 Tahapan Proses Pembelajaran Mahasiswa pada Enam Jalur Labsos ..................... 54
Secara epistemologis, teori lahir dari realitas. Para ilmuwan terjun ke dalam realitas
empiric untuk menyelami struktur realitas. Mereka terjun untuk mencoba menjelaskan
bagaimana realitas bekerja dan bagaimana menyelesaikan masalah yang ada. Melalui
serangkaian uji coba, pengamatan, dan penghayatan, perlahan ditemukan pola atau hukum
dasarnya. Pendek kata, proses inilah yang kemudian disebut dengan saintifikasi atau teorisasi.
Artinya, ilmu atau teori pada tidak lahir dari ruang kosong sejarah. Ilmu dan teori selalu
memiliki konteks.
Fisikawan cum filsuf Thomas Kuhn (1962), dalam risalahnya, The Structure of Scientific
Revolution, menolak pandangan bahwa sains dan teknologi berkembang semata-mata
melalui akumulasi. Revolusi sains dan teknologi terjadi ketika sains dan teknologi yang sudah
diteorisasikannya atau yang diajarkan dibangku kuliah tidak lagi mampu menjawab berbagai
krisis yang terjadi di masyarakat. Situasi ini menyebabkan pergeseran era dari old-normal ke
krisis kemudian new normal. Apa yang penting dari pengantar singkat tersebut? Ada dua hal
penting, yakni teorisasi, saintifikasi, atau knowledge-creation tidak bisa tidak harus berbasis
pada realitas yang ada (working reality); ilmu dan teori yang dipelajari melalui buku atau
ruang kelas membutuhkan kontekstualisasi lapangan, agar ilmu menjadi bermanfaat.
Laboratorium sosial (labsos) UNU Yogyakarta adalah miniatur realitas yang kompleks
yang menjadi basis untuk uji kompetensi, uji relevansi keilmuan, dan pengamalan ilmu dalam
kehidupan nyata. Labsos didesain sebagai model pembelajaran kontekstual, berbasis
masalah riil yang dihadapi masyarakat dan inovatif dalam kerangka kerja kolaboratif lintas
disiplin keilmuan. Labsos adalah wadah dan model pembelajaran semua civitas akademika
UNU dalam mengembangkan kompetensinya dalam pelaksanaan fungsi tridhrama
perdosenan tinggi: pengabdian masyarakat, riset, dan pendidikan-pengajaran. Melalui labsos,
tridharma UNU diintegrasikan dengan kebutuhan masyarakat dalam ruang yang saling
menopang dalam mengembangkan eksosistem pembelajaran. Melalui Labsos, segenap
civitas akademik, mulai rektorat, dekanat, prodi, dosen, mahasiswa, hingga LPPM berlajar
bersama, berkolaborasi, dan bersinergi.
Pembelajaran melalui labsos dimanfaatkan untuk memperlebar dampak
pembelajaran secara simultan, tidak terbatas pada kompetensi mahasiswa, namun juga
pengembangan riset dosen, inovasi kurikulum pembelajaran, dan penciptaan dampak
perubahan di masyarakat, baik desa, pesantren, maupun dunia usaha atau industri.
Keberhasilan pembelajaran tidak hanya dilihat pada keberhasilan mahasiswa dalam
memahami dan menghayati keilmuan yang digeluti, namun juga pada sejauh mana proses ini
mampu berkontribusi terhadap perubahan di lingkungan lokasi Labsos. Konsekuensinya,
D. Blended learning
Pandemi Covid -19 mengubah lanskap pembelajaran dunia pendidikan di Indonesia, tidak
terkecuali perguruan tinggi. Karakter virus Corona yang menyebar secara mudah antar–
manusia mendorong perguruan tinggi di Indonesia melakukan adaptasi pembelajaran, yakni
pembelajaran online.
Pada keenam jalur pembelajaran labsos, perbedaan paling utama berada pada lingkup
orientasi capaian pembelajaran yang diharapkan. Sedangkan pada sisi cara kerja, proses
pembelajaran yang dilalui relatif serupa. Masing-masing jalur pembelajaran mensyaratkan
adanya keharusan mahasiswa untuk menyusun rencana program/kegiatan (proposal
perencanaan) sebagai derivasi dari rencana program pembelajaran yang telah disepakati
antara tim dosen mentor dan mitra labsos. Dalam proses pembelajaran, kegiatan pada
masing-masing jalur pada dasarnya juga berupa aktivitas penelitian yang melibatkan tahapan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan berdasarkan kebutuhan riil yang dihadapi atau
butuh ditemukan solusinya pada masing-masing mitra. Dalam rangka memperkuat
kedalaman, proses pembelajaran disertai dengan pembimbingan, pelatihan, asistensi, atau
bentuk lainnya yang memungkinkan mahasiswa mengasah dan mengakselerasi
kompetensinya. Penjelasan lebih lanjut lingkup substansi dan mekanisme pelaksanaan
pembelajaran pada masing-masing jalur dijelaskan tersendiri dalam bab IV.
Tabel 1 Karakteristik Antar Jalur Pembelajaran dalam Laboratorium Sosial
Jalur
Karakteristik Cara Kerja dan
No Laboratorium Karakteristik Orientasi
Aktivitas
Sosial
1. Magang Pengalaman terlibat di dunia kerja industri, - Experiental learning
dengan mengenali sistem kerja, kultur kerja, - Pembelajaran berbasis
maupun kesiapan menjawab tantangan masalah dan kebutuhan
untuk mengembangkan inovasi dunia kerja - Penelitian sistematis
industri. - Multidisiplin, Interdisilpin,
2. Membangun Desa Pengalaman dalam memproduksi dan/atau transdisiplin
karya/produk (barang atau jasa layanan) - Creative thinking
dengan mengoptimalkan sumberdaya di - Kolaboratif
desa (aset, kekayaan, dan kewenangan - Inovatif
pemerintahan desa). - Eksperimental
3. Kewirausahaan Pengalaman dalam meracik dan - Aksi-refleksi
mengembangkan produk barang atau jasa - Pemetaan sumberdaya
layanan melalui pendekatan bisnis terhadap - Pengembangan jejaring
C. Tujuan
Tujuan pembelajaran di labsos semester VII adalah sebagai berikut:
1. Mengalokasikan hak kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman
pembelajaran kontekstual, kolaboratif, dan multi disiplin melalui pengembangan
kompetensi di luar program studi dan/atau di luar UNU Yogyakarta sebagai wujud
penyelenggaraan Merdeka Belajar
2. Memberikan ruang kepada mahasiswa dan dosen untuk mengaplikasikan dan/atau
mendekatkan relevansi kompetensi yang telah dimiliki dengan kebutuhan dunia kerja
dan/atau dunia usaha (learning outcome) dengan berkontribusi terhadap
penyelesaian persoalan riil yang dihadapi oleh shohibul labsos (knowledge creation).
3. Menyediakan proses pembelajaran yang membantu penyiapan mahasiswa dalam
penyusunan tugas akhir kuliah.
4. Memfasilitasi penelitian dan/atau pengabdian masyarakat secara kolaboratif
multidisplin (antardosen, antarmahasiswa, dan antara dosen dan mahasiswa).
5. Membangun resource hub dan community of practice sebagai kanal yang dapat
memobilisasi sumberdaya multipihak dalam pengembangan eksosistem
pembelajaran.
Substansi Pembelajaran
Jalur
No Etika
Pembelajaran Desain Penelitian Seminar Hasil Pelaporan
. Penelitian
Labsos Penelitian Lapangan Penelitian Penelitian
Lapangan
1. Magang Penjaminan Pembuatan Pelaksanaan Penyampaian Penulisan
mutu, desain penelitian hasil penelitian laporan
2. Membangun
standarisasi penelitian lapangan (pengolahan dan penelitian
Desa
penelitian, (perancangan (pengumpulan analisis data, (Penulisan
3. Kewirausahaan dan softskill proposal, data, penyampaian capaian
penelitian observasi, pelaksanaan capaian hasil program/
4. Proyek lapangan perencanaan program/ program/ kegiatan,
Kemanusiaan (sosialisasi, program/ kegiatan) kegiatan) refleksi,
5. Penelitian praktik kegiatan) rencana
internalisasi) tugas akhir)
6. Studi/Proyek
Independen
Pada masing-masing mitra/lokasi labsos, telah tersedia lingkup tema penelitian atau
program/kegiatan yang telah diinisiasi tahun 2020, dan memungkinkan diperdalam atau
dikembangkan pada labsos tahun 2021. Daftar lingkup tema tersebut sebagai berikut:
Tabel 6 Pengembangan Tema Program menurut Lokasi/Mitra Labsos
Penanggungjawab
(Rektorat)
Dewan
Pakar
Koordinator Labsos
(LP3M)
Manajer Sekretariat
Community of Practices:
(Shohibul Labsos/Mitra Staf Adm. Staf Media, Staf
Utama, Mitra Pendukung) Umum dan Teknisi IT Humas, dan Layanan
Keuangan Kerjasama Kesehatan
Dosen Mentor Dosen Mentor Dosen Mentor Dosen Mentor Dosen Mentor Dosen Mentor
Prodi A Prodi B Prodi C Prodi B Prodi D Prodi E
(4) Mahasiswa
2. Membangun Desa
Lingkup Program Membangun Desa
Labsos UNU Yogyakarta dalam bentuk Membangun Desa adalah skema pembelajaran dengan
cara memberikan pengalaman belajar langsung (experiental learning) kepada mahasiswa
untuk bersama dosen dan mitra di desa untuk meracik berbagai program dan kegiatan dalam
mengembangkan potensi dan berkontribusi dalam menemukan solusi dari berbagai masalah
di desa. Pembelajaran dalam program Membangun Desa diharapkan menjadi ruang untuk
mengaplikasikan, melengkapi, memperkuat, dan/atau mengembangkan kompetensi
mahasiswa baik hardskill maupun softskill yang berkontribusi terhadap terwujudnya Capaian
Pembelajaran Lulusan pada setiap mahasiswa.
Dalam program Membangun Desa, keberadaan desa dipahami bukan semata wilayah
pemukiman dan satuan administratif pemerintahan di tingkat paling bawah. UU Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa justru menempatkan dan mengakui (rekognisi) desa sebagai entitas
asal-usul, yang eksistensinya mendahului terbentuknya negara, dan memiliki kewenangan
untuk mengurus diri dan masyarakatnya. Atas dasar pengakuan tersebut, maka desa
mendapat hak untuk mengatur dan mengurus kehidupan warganya, mengelola aset dan
kekayaan milik desa, termasuk mendapatkan alokasi anggaran dari Pemerintah untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat
desa.
Perumusan program pembelajaran di dalam dirumuskan bersama antara tim dosen mentor
bersama mitra di desa. Mitra dapat terdiri dari Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan
Desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan/atau masyarakat desa. Berdasarkan mitra
tersebut, labsos Membangun Desa tidak terbatas pada program community development
namun juga penguatan terhadap tata kelola pelayanan publik di desa, pengembangan usaha
ekonomi terhadap aset dan kekayaan desa, dan sebagainya. Lingkup berbagai program yang
memungkinkan untuk diselenggarakan meliputi, namun tidak terbatas pada:
- Program pengembangan kinerja pelayanan publik dapat menyasar sektor pendidikan,
kesehatan, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, peningkatan kualitas
(4) Mahasiswa
(a) Berkonsultasi dan mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) sebelum mendaftar program Membangun Desa.
(b) Mendaftar sebagai peserta pembelajaran Program Membangun Desa pada Kartu
Rencana Studi Mahasiswa.
(c) Menyusun proposal rencana program dan melaksanakan program Membangun
Desa secara berkelompok multi disiplin/lintas prodi.
(d) Mengikuti arahan dan penugasan dari tim dosen mentor dan mitra.
(e) Mengisi logbook sesuai dengan kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran
Program Membangun desa .
(f) Menyusun, menyampaikan, dan mepresentasikan laporan pelaksanaan program
membangun Desa kepada mitra, dosen mentor, dan LP3M.
3. Kewirausahaan
Lingkup Program Kewirausahaan
(4) Mahasiswa
(a) Berkonsultasi dan mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) sebelum mendaftar Program Kewirausahaan.
(b) Membentuk kelompok mahasiswa lintas prodi dalam pelaksanaan program
kewirausahaan.
(c) Mendaftar sebagai peserta pembelajaran program kewirausahaan pada Kartu
Rencana Studi Mahasiswa.
(d) Menyusun proposal kewirausahaan dan melaksanakannya secara berkelompok
multi disiplin/lintas prodi.
(e) Mengikuti arahan dan penugasan dari tim dosen mentor dan mitra lain yang
dilibatkan dalam aktivitas pembimbingan.
(f) Mengisi logbook sesuai dengan kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran
Program Kewirausahaan.
4. Proyek Kemanusiaan
Lingkup Proyek Kemanusiaan
Proyek Kemanusiaan adalah fasilitasi pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan,
melengkapi, dan mengembangkan kompetensinya melalui medium proyek kemanusiaan.
Melalui Proyek Kemanusiaan, mahasiswa diharapkan mengasah kepekaan dan menyelami
bahwa ujung akhir dari proses pendidikan dan produksi ilmu pengetahuan adalah
kemanfaatannya bagi kemanusiaan, termasuk humanisasi terhadap pengetahuan itu sendiri.
Secara spesifik, lokus dan fokus proyek kemanusiaan pada pembelajaran labsos tahun 2021
diletakkan pada mitigasi dampak dari bencana pandemi Covid 19, baik dari aspek medis/klinis,
psikis, sosial, ekonomi, pengelolaan data dan informasi bagi pengambilan kebijakan, dan
lainnya.
Proyek Kemanusiaan memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman dengan
menggeluti pembelajaran berbasis masalah/kebutuhan riil (experiental learning) yang
dihadapi oleh berbagai pihak dalam menangani persebaran dan dampak pandemi Covid 19,
dengan menggunakan pendekatan kemanusiaan sebagai cara berpikir. Dalam proses ini,
kompetensi yang dicapai mahasiswa berupa sisi hardskills maupun soft skills sekaligus.
Prodi menggunakan Proyek Kemanusiaan sebagai pelengkap, pendalaman, dan/atau
pembuktian kompetensi dari pembelajaran yang sudah diterima mahasiswa sebelumnya
dengan menyambungkan kontribusi ilmu pengetahuannya terhadap penanganan pandemi
covid-19. Pembelajaran melalui Proyek Kemanusiaan dilaksanakan secara kolektif-kolaboratif
dalam kelompok mahasiswa sehingga diharapkan dapat memperkaya ragam topik proyek
yang akan dikembangkan.
Pembimbingan proses pembelajaran dari kelompok mahasiswa dilaksanakan oleh tim dosen
mentor lintas prodi, menurut asal prodi dalam keanggotaan kelompok mahasiswa.
Pembimbingan oleh tim dosen mentor juga melibatkan mentor dari berbagai pihak lain yang
relevan dan kompeten seperti dari kalangan pegiat atau lembaga kemanusiaan yang ada,
termasuk lembaga pengumpul dana kemanusiaan, baik dalam bentuk dukungan sumberdaya,
pelatihan, asistensi, dan sebagainya. Pembelajaran Proyek Kemanusiaan juga dapat
diintegrasikan dengan unit kerja ad hoc Satgas Covid 19 yang telah dibentuk di UNU
Yogyakarta.
(4) Mahasiswa
(4) Mahasiswa
(a) Berkonsultasi dan mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) sebelum mendaftar dalam jalur proyek penelitian.
(b) Membentuk kelompok mahasiswa lintas prodi dalam pelaksanaan proyek
penelitian.
(c) Mendaftar sebagai peserta pembelajaran proyek penelitian pada Kartu Rencana
Studi Mahasiswa.
(d) Menyusun proposal rencana proyek penelitian dan melaksanakannya secara
berkelompok multi disiplin/lintas prodi.
(e) Mengikuti arahan dan penugasan dari tim dosen mentor dan mitra.
(f) Mengisi logbook sesuai dengan kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran
proyek penelitian.
(g) Menyusun, menyampaikan, dan mepresentasikan hasil produk dan atau laporan
proyek penelitian kepada mitra, dosen mentor, dan LP3M.
(4) Mahasiswa
(a) Berkonsultasi dan mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) sebelum mendaftar program studi/proyek independen.
(b) Membentuk kelompok mahasiswa lintas prodi dalam pelaksanaan studi/proyek
independen.
(c) Mendaftar sebagai peserta pembelajaran studi/proyek independen pada Kartu
Rencana Studi Mahasiswa.
(d) Menyusun proposal rencana studi/proyek dan melaksanakannya secara
berkelompok multi disiplin/lintas prodi.
(e) Mengikuti arahan dan penugasan dari tim dosen mentor dan mitra.
(f) Mengisi logbook sesuai dengan kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran
studi/proyek independen.
(g) Menyusun, menyampaikan, dan mepresentasikan hasil produk dan atau laporan
studi/proyek independen kepada mitra, dosen mentor, dan LP3M.
Penyusunan Proposal/Concept
Concept note/ Proposal Note Penelitian dan/atau
Penelitian dan/atau Pengabdian Masyarakat
Pengabdian Masyarakat
Multidisiplin
Distribusi mahasiswa
(Jalur dan
Rekruitmen mahasiwa Lokasi/Mitra Labsos)
Observasi/Need Assesment di
Catatan dan Dokumentasi data;
Labsos
Logbook
Substansi Pembelajaran
No. Tahapan Etika Penelitian Lapangan Desain Penelitian Penelitian Lapangan Seminar Hasil Penelitian Pelaporan Penelitian
(2 SKS) (3 SKS) (6 SKS) (3 SKS) (4 SKS)
Penjaminan mutu, Pembuatan desain Pelaksanaan penelitian Penyampaian hasil Penulisan laporan
standarisasi penelitian, penelitian (perancangan lapangan (pengumpulan penelitian (pengolahan penelitian (Penulisan
dan softskill penelitian proposal, observasi, data, pelaksanaan dan analisis data, capaian program/
lapangan (sosialisasi, perencanaan program/ program/ kegiatan) penyampaian capaian hasil kegiatan, refleksi, rencana
praktik internalisasi) kegiatan) program/ kegiatan) tugas akhir)
1. Pembekalan - Pendekatan, konsep, - Pendekatan, konsep, - Metode dan teknik - Seleksi data - Sistematika laporan
metode, dan strategi teori, metode, teknik, pengumpulan data - Metode dan teknik penelitian/proyek
implementasi etika dan prosedur dalam - Proses pengumpulan pengolahan data - Posisi proposal terhadap
penelitian menyusun desain data - Teknik Analisis data. laporan akhir
- Relevansi etika penelitian - Kualitas data - Pengolahan data - Teknik penyajian
penelitian terhadap isu multidispilin/interdisplin - Sumber data menjadi informasi laporan penelitian (teks,
kemanusiaan, privasi, atau proyek - Teknik klasifikasi/coding (interpretasi) gambar, audio visual,
keadilan-kesetaraan, - Pendekatan, konsep, data - Argumentasi dll)
dan dampak positif/ teori, metode, teknik, - Dokumentasi data - Penyajian/visualisasi - Simpulan, lesson
negatif dari dan prosedur dalam data learned, dan
penelitian/proyek menyusun - Teknik presentasi Rekomendasi
- Berpikir, bersikap, dan program/proyek
bertindak ilmiah perubahan secara ilmiah
- pengorganisasian proses
pembelajaran di labsos
2. Observasi / Internalisasi dalam praktik: - Instrumen observasi - Kualitas data - Kualitas catatan/laporan
Need Pendekatan/ membangun - Penemuan, klasifikasi, - Kelengkapan data observasi
Assesment di kepercayaan dari dan struktur masalah - Sumber data - Teknik penyajian
Labsos mitra/lingkungan - Klasifikasi/data coding catatan/laporan
pembelajaran - Dokumentasi data observasi (teks, gambar,
- Catatan/laporan audio visual, dll)
observasi - Alternatif perumusan
masalah
Substansi Pembelajaran
No. Tahapan Etika Penelitian Lapangan Desain Penelitian Penelitian Lapangan Seminar Hasil Penelitian Pelaporan Penelitian
(2 SKS) (3 SKS) (6 SKS) (3 SKS) (4 SKS)
- Alternatif pertanyaan
penelitian
- Alternatif metode
penelitian
- Alternatif teknik
pengumpulan data
Klik di sini
Evaluasi digunakan untuk menakar sejauhmana capaian kinerja pembelajaran labsos pada
lingkup substansi, proses, dan manajerial, baik kepada mahasiswa maupun pihak lainnya
dalam organisasi pengelolaan labsos. Evaluasi terhadap kinerja pembelajaran labsos
dimaksudkan mengetahui efektivitas pembelajaran melalui labsos, hasil yang dicapai,
maupun dampak yang ditimbulkan. Hasil evaluasi menjadi bahan masukan untuk perbaikan
pengelolaan labsos di waktu mendatang.
B. Sanksi
Kelalaian dalam menjalankan tugas dan kewajiban serta pelanggaran tata tertib dapat
berujung pemberian sanksi sesuai denga jenis dan tingkat pelanggaran.
Pemberian sanksi diatur sebagai berikut:
1. Peserta yang melalaikan tugas kewajiban dan atau melanggar tata tertib selama
pelaksanaan pembelajaran dalam labsos dapat dikenakan sanksi.
2. Mekanisme pemberian sanksi diatur melalui tahapan berikut:
a. Peringatan I (pertama) berupa teguran secara lisan (informal) oleh mentor.
b. Peringatan II (kedua) berupa teguran secara tertulis oleh mentor, apabila Peringatan
I tidak dihiraukan.
c. Peringatan III (ketiga) berupa teguran secara tertulis oleh Ketua LP3M, apabila
Peringatan II tidak dihiraukan.
d. Peringatan IV (keempat) diberikan oleh Penanggungjawab pembelajaran labsos
(Rektor) dan akan dicabut haknya sebagai peserta pembelajaran apabila III tidak
dihiraukan.
C. Protokol Kesehatan
Pembelajaran di labsos membutuhkan kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi pada semua
pelaku agar dapat menjaga kesehatannya selama proses pembelajaran. Terlebih, pada masa
pandemi penyebaran Covid-19, beberapa ketentuan khusus protokol kesehatan perlu diatur
tersendiri.
Tatalaksana Pedoman Kesehatan Kegiatan Lapangan di Lokasi Laboratorium Sosial
1. Mahasiswa peserta pembelajaran labsos sudah harus mendapatkan vaksin, setidaknya
dosis I. Dalam hal mahasiswa peserta labsos belum pernah mendapatkan vaksin, harus
melaporkan kepada tim dosen mentor dan LP3M untuk dilanjutkan informasinya kepada
Satgas Covid 19 UNU Yogyakarta.
Kondisi kedaruratan disampaikan kepada Rektor Universitas Nahdlatul Ulama c.q. Ketua
LP3M. Keputusan terhadap status mahasiswa yang bersangkutan dalam pembelajaran labsos
ditetapkan oleh Ketua LP3M setelah mendapatkan pertimbangan dan persetujuan dari Ketua
Pogram Studi asal mahasiswa yang bersangkutan.