Anda di halaman 1dari 3

E.

Kepolaran Ikatan Kovalen

Prinsip dasar ikatan kovalen adalah pemakaian elektron bersama oleh atom –
atom yang berikatan. Jika elektron – elektron yang digunakan bersama cenderung
tertarik lebih ke salah satu atom akan terjadi pengutuban ( polarisasi ) sehingga atom
akan mempunyai muatan yang saling berlawanan, yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Muatan parsial atom – atom dilambangkan dengan δ− dan δ+ ( Muchtaridi,
2016 ).

Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEI-nya cenderung tertarik
ke salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan ditentukan oleh
keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom –
atom yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris,
dan mempunyai momel dipol ( μ ).

Contohnya pada molekul HF. Keelektronegatifan H : 2,1 dan F : 4,0 dengan


beda keelektronegatifan 4,0 – 2,1 = 1,9. Atom H tertarik ke atom F karena F memiliki
keelektronegatifan yang lebih besar. ( Umiyanti, 2016 ).

xx δ+ δ−
H x
F x
x H F Ikatan Kovalen
xx
Polar
Gambar 8. Ikatan Kovalen Polar HF
Contoh lainnya pada molekul HCl. Keelektronegatifan H : 2,1 dan Cl : 3,0
dengan beda keelektronegatifan 3,0 – 2,1 = 0,9. Sehingga terjadi pengutuban (δ− dan
δ+ ) dan atom H akan tertarik ke atom Cl karena Cl memiliki keelektronegatifan yang
lebih besar ( Sudarmo, 2016 ).
δ+ δ−

xx

H x
Cl x
x H Cl Ikatan Kovalen
xx
Polar
Gambar 9. Ikatan Kovalen Polar HCl
Ikatan Kovalen Non-polar

Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan kovalen yang PEI-nya tertarik sama
kuat kearah atom – atom berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom
– atom yang mempunyai keelektronegatifan nol, momen dipol = 0 ( nol ) dan
mempunyai bentuk molekul simteri.

Pada molekul – molekul diatomik ( misalnya H2, Cl2, O2, dan N2 ), pasangan
elektron yang digunakan bersama oleh kedua atom yang berikatan mempunyai
kekuatan gaya tarik elektron yang sama. Ikatan yang terbentuk pada molekul tersebut
dinamakan kovalen non-polar.

Contoh ikatan kovalen nonpolar ialah pada H2 dan CH4.


 H2

H + H x
H H
x
H H

Gambar 10. Ikatan Kovalen Nonpolar H2


Bentuk molekul = Simetri.
Keelektronegatifan H = 2,1.
Maka, beda keelektronegatifan H2 = 2,1 – 2,1 = 0

 CH4

H H
x

H C H
x

x
x
H C H
H H
Gambar 11. Ikatan Kovalen Nonpolar CH4
Bentuk molekul = Simetri
Keelektronegatifan H = 2,1 dan C = 2,5.
Beda keelektronegatifan = 2,5 – 2,1 = 0,4 ( sangat kecil ) ( Umiyanti,
2016 ).
1) Sifat – sifat Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen mempunyai beberapa sifat, diantaranya :
a) Berwujud gas, cair, dan padat ( mudah meleleh ) pada suhu kamar.
b) Mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah.
c) Gaya yang mengikat tidak sekuat senyawa ionik.
d) Dalam keadaan padat, cair, dan gas senyawa kovalen tidak dapat
menghantarkan listrik. Akan tetapi, beberapa senyawa kovalen polar seperti
HCl dapat menghantarkan listrik bila dilarutkan dalam air.
e) Pada suhu kamar, sebagian senyawa kovalen bersifat volatil atau mudah
menguap karena atom tidak terikat dengan kuat satu sama lain.
f) Sebagian besar senyawa kovalen tidak larut dalam air, terlebih senyawa
nonpolar. Tetapi cenderung dapat larut dalam pelarut organik seperti alkohol,
aseton, dan petroleum eter. Senyawa kovalen polar dapat larut dalam air
( Umiyanti, 2016 ).

Anda mungkin juga menyukai