Anda di halaman 1dari 1

Asilah bahtsul masail ke 25 PC NU Kab. Kediri.

Di Pon-Pes Riyadlotus Sar’iyyah Kec. Plosoklaten


31 Oktober 2021
1. MENUNDA TASHORRUF ZAKAT
Deskripsi masalah
Zakat adalah salah satu rukun agama Islam. Sudah selayaknya kita sebagai santri untuk memahami
persoalan terkait zakat, baik tentang Mustahiq, Amil, nishob, balad zakat, dll.
Seperti yang terjadi didaerah sebut saja “kuning”. Setelah muzakki menyerahkan zakatnya pada ‘Amil,
pihak ‘Amil tidak membagikannya pada Mustahiq secara langsung, akan tetapi menunggu kesempatan
tertentu, seperti tanggal 10 ‘Asyuro, hari raya, atau hari-hari tertentu lainnya. Selain itu, terkadang mal
zakat yang telah terkumpul tersebut, tidak ditashorufkan semuanya, melainkan ditashorufkan secara
berkala, karena hal tersebut dianggap lebih maslahat.

Pertanyaan :
a. Bolehkah ‘Amil Syar’i, Mutabarri’, Wakil dan Muzakki tidak mentashorufkan mal zakat secara
langsung seperti deskripsi di atas (baik zakat fitrah, tijaroh, zuru’ ataupun zakat-zakat yang lain)?
b. Sebatas mana dikatakan menunda tashorruf zakat?
c. Jika tidak boleh, bagaimana solusinya? Mengingat praktek tersebut sudah lumrah terjadi.

2. ASILAH SEPUTAR ZAKAT DAN FIDYAH


1. Apakah amil bisa masuk dalam zakat fitrah ?
2. Bolehkah zakat d wujudkan dalam bentuk modal bergilir ?
3. Bagaimana konsep pemerataan yang harus d lakukan oleh Amil ?
4. Bagaimanakan konsep pembagian fidyah ?
5. Bolehkah fidyah dibagikan kan saat akhir bulan romadhon ?
6. Siapakah yang wajib membiayai pembelian bungkus zakat ?
7. Bolehkah amil menjual beras zakat dan uangnya untuk membeli bungkus zakat semisal membeli
kresek ?
8. Bolehkah amil menjual beras zakat dan uangnya d manfaatkan untuk membeli jamuan amil dan
orang yang membantu amil ?

NB:
▪ Wajib Memakai Masker dan Mematuhi protokol Kesehatan Pemerintah
▪ Diharapkan hadir tepat waktu
▪ Untuk memeriahkan Program PC LBM NU Kab, Kediri, Dimohon Setiap MWC mengirim
utusan/peserta minimal 2.

Anda mungkin juga menyukai