Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS 3R DI

KECAMATAN NGALIYAN

Indri Primasari , Winardi Dwi Nugraha*), Ika Bagus Priyambada*)

ABSTRAK

Keterbatasan lahan pembuangan akhir sampah di Semarang dapat menyebabkan persoalan baru
bagi lingkungan. Peningkatan sampah yang terjadi tiap tahun harus dikelola dengan cara baru
untuk mengurangi timbulan sampah yang dapat memperpendek umur pakai TPA. Paradigma
pengelolaan sampah dengan sistem lama tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu sudah saatnya
diganti dengan sistem baru. Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis 3R merupakan
pendekatan sistem yang patut dijadikan sebagai solusi pemecahan masalah persampahan.
Pengelolan sampah yang ada di Kecamatan Ngaliyan saat ini masih bertumpu pada pola lama,
yaitu sampah dikumpulkan dari sumbernya, diangkut ke TPS (Tempat Penampungan Sementara),
dan dibuang ke (TPA) tempat pembuangan akhir. Sampah yang dihasilkan bila tidak ditangani
dengan baik akan menimbulkan pencemaran lingkungan, mengganggu keindahan dan
membahayakan kesehatan masyarakat.
Konsep pengolahan sampah secara terpadu berbasis 3R dilaksanakan dengan melakukan reduksi
sampah semaksimal mungkin dengan cara pengolahan sampah di lokasi sedekat mungkin dengan
sumber sampah dengan pendekatan melalui aspek hukum (peraturan), aspek organisasi
(kelembagaan), aspek teknis operasional, aspek pembiayaan (retribusi), serta aspek peran aktif
masyarakat.

Kata kunci : Sampah, peraturan, kelembagaan, teknis operasional, pembiayaan, peran serta

*) Program Studi Teknik Lingkungan FT Undip 1


Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang
PENDAHULUAN memiliki luas wilayah ± 38,2 km2 terdiri atas 10
kelurahan dengan jumlah penduduk pada
Dengan meningkatnya laju pembangunan, tahun 2008 mencapai 109.108 jiwa dengan
pertambahan penduduk, serta aktivitas dan kepadatan penduduk 2.856 per km2
tingkat sosial ekonomi masyarakat telah (Kecamatan Ngaliyan dalam angka, 2008).
memicu terjadinya peningkatan jumlah Pengelolaan sampah yang ada di Kecamatan
timbulan sampah. Hal ini menjadi semakin Ngaliyan saat ini masih menggunakan metode
berat dengan hanya dijalankannya paradigma lama yaitu sampah dikumpulkan dari
lama pengelolaan yang mengandalkan sumbernya, diangkut ke TPS (Tempat
kegiatan pengumpulan, pengangkutan, dan Penampungan Sementara), dan dibuang ke
pembuangan, yang kesemuanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Sedangkan
membutuhkan anggaran yang semakin besar Kota Semarang sendiri hanya memiliki sebuah
dari waktu ke waktu, yang bila tidak tersedia TPA yaitu TPA Jatibarang. Timbulan yang
akan menimbulkan banyak masalah dihasilkan Kota Semarang per kapita pada
operasional seperti sampah yang tidak tahun 2009 sebesar 3,09 l/orang/hari,
terangkut, fasilitas yang tidak memenuhi sehingga timbulan sampah keseluruhan
syarat, cara pengoperasian fasilitas yang tidak sebesar 3468,22 m3/hari. Kecamatan Ngaliyan
mengikuti ketentuan teknis, dan semakin sendiri pada tahun 2009 telah menyumbang
habisnya lahan pembuangan. timbulan sampah kurang lebih sebesar 333
m3/hari, hal ini secara tidak langsung
Pengelolaan sampah yang umumnya menyebabkan penumpukan sampah di TPA
dilakukan saat ini adalah menggunakan sistem Jatibarang secara terus menerus tanpa ada
open dumping (penimbunan secara terbuka) penanganan untuk mereduksi timbunan
serta tidak memenuhi standar yang memadai. sampah yang ada.
Keterbatasan lahan Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) sampah di kota besar dan Di dalam Undang-undang No.18 Tahun 2008
metropolitan juga berpotensi menimbulkan Tentang Pengelolaan Sampah disebutkan
persoalan baru. Daerah pinggiran kota masih bahwa setiap orang dalam pengelolaan
dianggap sebagai tempat paling mudah untuk sampah rumah tangga dan sampah sejenis
membuang sampah. Sehingga daerah tersebut sampah rumah tangga wajib mengurangi dan
kehilangan peluang untuk memberdayakan menangani sampah dengan cara yang
sampah, memanfaatkannya serta berwawasan lingkungan. Untuk mengantisipasi
meningkatkan kualitas lingkungannya. Apabila permasalahan sampah dan bahaya
hal ini tidak tertangani dan dikelola dengan pencemaran lingkungan yang semakin parah
baik, peningkatan sampah yang terjadi tiap dikemudian hari, perlu dikembangkan
tahun itu bisa memperpendek umur TPA dan pengelolaan sampah dengan konsep
membawa dampak pada pencemaran pengolahan sampah secara terpadu berbasis
lingkungan, baik air, tanah, maupun udara. Di 3R. Pengelolaan sampah terpadu dengan
samping itu, sampah berpotensi menurunkan konsep 3R diharapkan dapat memenuhi
kualitas sumber daya alam, menyebabkan konsep pengelolaan sampah menuju zero
banjir dan konflik sosial, serta menimbulkan waste. Konsep 3R yang berprinsip
berbagai macam penyakit. mengurangi, menggunakan kembali, dan
mendaur ulang sampah dapat mereduksi
Penanganan sampah tersebut harus segera timbulan sampah, sehingga dengan
ditanggulangi. Apabila ditangani secara serius, diterapkannya sistem pengelolan sampah
maka sampah bukan lagi musuh tapi sahabat, terpadu berbasis 3R diharapkan dapat
karena bisa didaur ulang, dan dapat menciptakan kondisi kebersihan, keindahan,
menghasilkan peningkatan dan kondisi kesehatan masyarakat, yang
ekonomi. Pengelolaan sampah berbasis 3R akhirnya berpengaruh pada perkembangan
yang saat ini merupakan konsensus fisik perkotaan Kawasan Kecamatan Ngaliyan.
internasional yaitu reduce, reuse, recycle atau
3M (Mengurangi, Menggunakan kembali, dan
Mendaur Ulang) merupakan pendekatan TAHAPAN PERENCANAAN
sistem yang patut dijadikan sebagai solusi
pemecahan masalah persampahan. Tahapan perencanaan pada tugas akhir
ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Kecamatan Ngaliyan merupakan salah satu
kecamatan yang ada di Kota Semarang dan

2
Mulai individual tidak langsung (sampah
diangkut dari TPS kemudian dibuang
Identifikasi Masalah ke TPA). Sarana yang digunakan
berupa Armroll Truck dan Dump
Studi Literatur § volume timbulan
sampah Truck.
§ Komposisi sampah
§ Peta
Persiapan Aspek Kelembagaan
§ Data kependudukan
§ Kuesioner § Tata organisasi
§ Dokumentasi institusi pelaksana
dan teknik operasiona
Survey
§ RUTRK/ RTRW Pengelolaan sampah di kecamatan
dilaksanakan oleh Seksi Pembangunan pada
tingkat kecamatan, dibantu oleh Seksi
Data Data
Primer Sekunder Pembangunan pada tingkat kelurahan. Seksi
Pembangunan pada tingkat kelurahan dibantu
oleh masing-masing pengelola pada tingkat
Kondisi eksisting 5 aspek pengelolaan
RW yang bertugas mengkoordinir petugas
sampah pengumpul sampah.

Aspek Pembiayaan dan Retribusi


Analisis Data

Perencanaan pengelolaan sampah terpadu


Biaya pengumpulan dari sumber ke TPS,
berbasis 3R yang meliputi kegiatan serta biaya pengangkutan sampah dari TPS ke
perencanaan 5 aspek, perencanaan TPST,
SOP, dan RAB TPA diambil dari hasil penarikan retribusi,
melalui pembayaran retribusi PDAM bagi
Kesimpulan &
masyarakat yang berlangganan PDAM.
Saran Sedangkan yang tidak berlangganan PDAM
retribusi dibayarkan melalui petugas pengelola
Selesai
sampah pada masing-masing RW.

Gambar 1. Bagan Alir Perencanaan Aspek Hukum dan Peraturan

Dasar hukum pengelolaan sampah


ANALISA DAN PEMBAHASAN meliputi pembentukan institusi pengelola dan
pengaturan kebersihan di Kecamatan Ngaliyan
Kondisi Eksisting Pengelolaan Sampah di antara lain :
Kecamatan Ngaliyan
1. Peraturan Daerah Kota Semarang No.
Aspek Teknis Operasional 6 Tahun 1993 tentang Pengaturan
Kebersihan dalam Wilayah Kota
1. Pewadahan Semarang.
Jenis pewadahan untuk pemukiman 2. SK Walikota Semarang No. 660.2/201
beragam antara lain bin plat besi, bin Tahun 2001 tentang “Pengalihan
karet, keranjang bambu, maupun bak Sebagian Tugas Dinas Kebersihan
permanen. Sedangkan untuk sampah Kota Semarang kepada Kecamatan di
jalan menggunakan tong sampah Kota Semarang”.
drum plat besi.
2. Pengumpulan Aspek Peran Serta Masyarakat
Menggunakan sistem individual
langsung (sampah langsung diangkut Masyarakat diharapkan ikut berperan
ke TPA) dan individual tidak langsung serta dalam menjaga kebersihan individual dan
(sampah dikumpulkan ke TPS lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
kemudian diangkut ke TPA). Sarana
yang digunakan berupa gerobak Perencanaan Pengelolaan Sampah Terpadu
sampah, kendaraan roda tiga, dan Berbasis 3R di Kecamatan Ngaliyan
mobil pick up.
3. Pengangkutan Aspek Hukum dan Peraturan
Menggunakan sistem individual
langsung (sampah diangkut dari Pengelolaan sampah di Kota Semarang
sumbernya menuju TPA) dan saat ini dilaksanakan oleh tingkat Kecamatan

3
yang tertuang dalam Perda No 6 Tahun 1993 3. Pengumpulan
dan Keputusan Wali Kota Semarang Nomor Alat yang digunakan sebagai sarana
660.2/274 Tahun 2000. Selain Perda saat ini pengumpulan adalah kendaraan roda tiga
telah ada UU No.18 Tentang Pengelolaan dengan bak terbuka kapasitas 2 m3
Sampah. dengan pola pengumpulan individual
langsung yaitu sampah dikumpulkan
Aspek Institusi dan Kelembagaan dengan kemdaraan roda tiga dibawa
langsung ke TPST.
Struktur organisasi bagian pengelolaan
sampah Kecamatan Ngaliyan direncanakan
sebagai berikut :
Kepala UPTD

Tata Usaha Gambar 2 Rencana Armada Pengumpulan


Sumber : Dinas Kebersihan Kota Semarang, 2010
Sub Unit Perencanaan Sub Unt Retribusi Dan Pemasaran Sub Unit Operasional
Tabel 3 Nama Kelurahan dan Kebutuhan
Petugas Penarik Retribusi
Armada
Petugas Penyuluhan dan Petugas Penyapu,
Sosialisasi No.
Pengumpulan, Kelurahan Keb.Armada Keb.Petugas
1 di TPST,
Pengolahan Podorejo 2 2
Pengangkutan
2 Wates 2 2
3 Beringin 5 5
4 Ngaliyan 5 5
Gambar 2. Rencana Struktur Organisasi UPTD Bambankere
5 2 2
Kecamatan Ngaliyan p
6 Kalipancur 7 7
Aspek Teknis Operasional 7 Purwoyoso 6 6
8 Tambakaji 8 8
9 Gondoriyo 1 1
1. Penyapuan Jalan
10 Wonosari 7 7
Penyapuan jalan dilakukan pada pagi hari Total 44 44
dimulai pukul 07.00 – 10.00 WIB. Sumber : Analisa Perhitungan, 2010
Tabel 1 Nama Jalan Dan Kebutuhan
Tenaga Penyapuan 4. Pengolahan di TPST
Panjang Kebutuhan
Konsep pengolahan sampah terpadu yang
Nama Jalan
No. Terlayani Jalan Tenaga direncanakan meliputi pemilahan sampah
yang masuk untuk memisahkan komposisi
(m) (orang)
sampah berdasarkan jenisnya. Dari proses
Jl. Raya Semarang-
1
Boja
2000 4 pemilahan ini akan ditentukan jumlah
2 Jl. Gatot Subroto 1500 4
sampah organik dan anorganik. Dari
sampah organik dipisahkan lagi jumlah
  Total 3500 8
sampah yang dapat dijadikan kompos dan
Sumber : Analisa Perhitungan, 2010
residu yang akan dibuang ke TPA.
Sedangkan sampah anorganik yang masih
2. Pewadahan Sampah Jalan bernilai ekonomi atau yang masih laku
Pewadahan di sepanjang jalan protokol dijual akan dikumpulkan dan dijual ke
direncanakan menggunakan bin plat besi bandar lapak.
kapasitas 70 liter, dengan dua tiang 1. Pemilahan
penyangga. Pewadahan diletakkan di Pemilahan dilakukan secara manual
sepanjang jalan terletak di sebelah kanan dengan menggunakan belt conveyor
kiri dengan jarak tiap wadah 100 m. sebagai alat bantu pemilahan.
Tabel 2 Jenis Pewadahan yang Dianjurkan 2. Pengomposan
Panjang Jumlah Metode komposting yang digunakan
No
.
Nama Jalan Jalan Bin Plat adalah windrow system, hal ini
(m) Besi dikarenakan operasional yang
1. Jl. Raya Semarang-Boja 2000 40 sederhana dan tidak mahal.
2. Jl. Gatot Subroto 1500 30
3. Daur ulang
Total 3500 70
Sumber : Analisa Perhitungan, 2010
Sampah anorganik yang masih laku
jual dikumpulkan di gudang hingga

4
mencapai berat tertentu untuk
kemudian dijual ke lapak/pengepul.

Luas bangunan Plant TPST


direncanakan seluas 5231 m2. Fasilitas yang
ada di dalamnya direncanakan terdiri dari :

No. Ruang Keb.Lahan


    (m2)
1 Area Penerimaan 130
2 Pemilahan 96
3 Daur Ulang 4
4 Pengomposan 3736
5 Gudang 512
6 Ruang Residu 140
Gudang Peralatan
7 24 Gambar 3 Sistem Pengelolaan Sampah
Kerja
8 Kantor 48 Terpadu Berbasis 3R Kecamatan Ngaliyan
9 Garasi 380
Tempat Cuci
10 16 Aspek Pembiayaan
Armada
Tempat Cuci Alat
11 16 Sistem pengelolaan sampah terpadu
Kerja
12 Dapur 16 berbasis 3R Kecamatan Ngaliyan dibiayai dari
13 Kantin 24 penerimaan retribusi serta hasil penjualan
14 Bengkel 32
produk TPST (kompos dan bahan anorganik
15 Kamar Mandi 8
Ruang Parkir yang masih memiliki nilai ekonomis). Dengan
16 40 penerapan pengelolaan sampah berbasis 3R
Tamu
17 Pos Jaga 9 secara terpadu, diperlukan biaya pengelolaan
  Total 5231 sampah pada tahun pertama (2011) sebesar
Rp. 1.787.364.266,00. Pendapatan yang
Peralatan diperlukan selama proses diperoleh dari penerimaan retribusi serta hasil
pengolahan sampah di TPST Kecamatan penjualan produk TPST pada tahun pertama
Ngaliyan antara lain : (2011) adalah sebesar Rp 6.566.738.846,00
a. Peralatan pokok berupa mesin
pemilah, pencacah, dan pengayak. Aspek Peran Serta Masyarakat
b. Peralatan penunjang seperti sapu,
sekop, cangkul, garu, golok, ember, kran Bentuk peran serta masyarakat
air, selang air, termometer, timbangan, dan Kecamatan Ngaliyan terhadap pengelolaan
lain-lain. sampah antara lain :
c. Perlengkapan petugas pengolah a. Membayar retribusi sampah sesuai
seperti pakaian seragam, masker, sarung dengan peraturan yang berlaku.
tangan, dan sepatu boot. b. Membuang sampah pada wadah ada di
masing-masing sumber sampah.
5. Pengangkutan Sistem penarikan retribusi dilakukan
Pengangkutan residu sampah yang tidak bersamaan dengan pembayaran rekening
dapat diolah lagi menggunakan armada truck listrik, telepon atau air minum agar penerimaan
armroll menuju TPA Jatibarang. Pola retribusi sampah dapat optimal.
pengangkutan sampah dilakukan dengan
sistem : KESIMPULAN
a. Truk ArmRoll ditempatkan di lokasi Berdasarkan hasil pembahasan
TPST perencanaan sistem pengelolaan sampah
b. Truk ArmRoll mengambil kontainer isi terpadu berbasis 3R Kecamatan Ngaliyan
dan langsung menuju ke TPA dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
c. Truk dengan membawa kontainer 1. Dilihat dari Aspek Organisasi
kosong dari TPA menuju kembali ke (Kelembagaan), pelaksanaan pengelolaan
TPST. sampah terpadu Kecamatan Ngaliyan
Demikian seterusnya sampai dengan rit menjadi tanggung jawab UPTD yang
terakhir. membawahi Tata Usaha, Sub Unit
Perencanaan Sub Unit Operasional dan

5
Perawatan serta manajemen pengolahan di 2. Pengelolaan sampah terpadu berfungsi
TPST. untuk mengatasi permasalahan lingkungan
2. Dilihat dari Aspek Hukum dan Peraturan, yang diakibatkan oleh sampah kota, maka
dengan adanya Perda Kota Semarang No 6 perlu segera dilaksanakan Pengelolaan
Tahun 1993 Tentang Kebersihan Dalam Sampah Terpadu Berbasis 3R di Kawasan
Wilayah Kota Semarang, serta Kecamatan Ngaliyan, untuk mengurangi
ditetapkannya UU No 18 Tentang jumlah timbulan sampah seperti yang telah
Pengelolaan Sampah merupakan dasar ditetapkan dalam UU No.18 Tentang
hukum dalam rencana pengelolaan Pengelolaan Sampah yang berwawasan
persampahan tentang “Pengelolaan lingkungan.
Sampah Terpadu” untuk skala Kawasan 3. Perlunya penyiapan biaya investasi dari
Kecamatan Ngaliyan Semarang. Pengelola Kecamatan Ngaliyan sebagai
3. Dilihat dari Aspek Teknis Operasional, pendukung awal berjalannya pengelolaan
pemisahan sampah tidak dilakukan di sampah terpadu dan perlunya penentuan
sumber penghasil sampah, pemisahan tarif baru yang sesuai dengan kemampuan
sampah dilakukan di TPST. Di TPST juga pendapatan masyarakat serta usaha
dilakukan kegiatan pengomposan dan pemasaran yang strategis hasil produk
penjualan kembali bahan-bahan anorganik TPST untuk menunjang biaya pengelolaan
yang masih mempunyai nilai ekonomis. Sub sampah terpadu berbasis 3R di Kecamatan
sitem pewadahan, untuk jalan direncanakan Ngaliyan.
menggunakan bin plat besi kapasitas 70 liter
di lengkapi dengan 2 tiang penyanggga. DAFTAR PUSTAKA
Sub sistem pengumpulan menggunakan Anonim. 1992. Spesifikasi Timbulan
pola individual langsung (door to door), Sampah untuk Kota Kecil dan
dengan menggunakan kendaraan roda tiga, Sedang di Indonesia. SK SNI – S
dan sistem pengangkutan ke TPA – 04 – 1993 – 03. Bandung :
menggunakan truk arm roll, masing-masing Yayasan LPMB
maksimal 4 (empat) kali ritasi setiap harinya. ________. 1992. Tata Cara Pengelolaan
4. Dilihat dari Aspek Pembiayaan dan Teknik Sampah Perkotaan. SK
Retribusi, sistem pengelolaan sampah SNI – T – 13 – 1990 – F.
terpadu berbasis 3R Kecamatan Ngaliyan Bandung : Yayasan LPMB
dibiayai dari penerimaan retribusi serta hasil
penjualan produk TPST (kompos dan bahan ________. 1994. Metode Pengambilan dan
anorganik yang masih memiliki nilai Pengukuran Contoh Timbulan
ekonomis). Dengan penerapan pengelolaan dan Komposisi Sampah
sampah terpadu berbasis 3R, diperlukan Perkotaan. SNI 19-3964-1994.
biaya pengelolaan sampah pada tahun Badan Standarisasi Nasional
pertama (2011) sebesar Rp. ________. 1994. Pelatihan Tingkat
1.787.364.266,00. Lanjutan Bidang Persampahan.
5. Dilihat dari Aspek Peran Serta Masyarakat, Jakarta : Unit Pengelolaan
pengelolaan sampah terpadu berbasis 3R Proyek Peningkatan
Kecamatan Ngaliyan melibatkan Kemampuan Tenaga Bidang Air
masyarakat melalui pembayaran retribusi Bersih dan PLP Direktorat
yang tertib dan teratur bersamaan dengan Jendral Cipta Karya.
pembayaran rekening listrik, telepon atau air Departemen Pekerjaan Umum.
minum. Serta masyarakat ikut berperan aktif ________. 2000. Tata Cara Teknik
dalam menjaga dan memelihara kebersihan Operasional Pengelolaan
lingkungan sekitarnya, dengan cara Sampah Perkotaan. Bandung :
mennyediakan wadah sampah swadaya Departemen Permukiman dan
serta membuang sampah pada tempatnya. Prasarana Wilayah, Pusat
Penelitian dan Pengembangan
SARAN Teknologi Permukiman.
1. Perlu adanya sosialisasi UU no. 18 Tahun
________. 2002. Tata Cara Teknik
2008 Tentang Pengelolaan Sampah yang
Operasional Pengelolaan
merupakan dasar hukum perencanaan agar
Sampah Perkotaan. SNI 19-
masyarakat lebih mengetahui dan
2454-2002. Badan Standarisasi
mendukung berjalannya Pengelolaan
Nasional
Sampah Terpadu Berbasis 3R.

6
________. 2003. Lokakarya Studi Evaluasi
TPA Jawa Tengah. Semarang :
Dinas Permukiman dan Tata
Ruang Propinsi Jawa Tengah
________. 2003. Pelatihan Teknologi
Pengolahan Sampah Kota
Secara Terpadu Menuju Zero
Waste. Jakarta : BPPT
________. 2004. UU No. 18 Tentang
Pengelolaan Sampah. Jakarta
Basriyanta. 2007. Memanen Sampah.
Yogyakarta : Kanisius (Anggota
IKAPI)
Bebassari, S. 2004. Teknologi Pengelolaan
Sampah Perkotaan Secara
Terpadu Skala Regional Menuju
Pembangunan Daerah Yang
Berwawasan Lingkungan.
Semarang : Dalam Acara Kajian
Pengelolaan Sampah Secara
Terintegrasi.
Darmasetiawan, Martin. 2004. Daur Ulang
Sampah dan Pembuatan
Kompos. Jakarta : Ekamitra
Engineering.
Gunadi, Dharma. Wahyuni T 2004. Kebijakan
Pengelolaan Sampah Lintas
Kabupaten/Kota. Semarang :
Dinas Permukiman Dan Tata
Ruang Propinsi Jawa Tengah
Japan International Cooperation Agency
(JICA). 2003. Draft Naskah
Akademik Rancangan Peraturan
Perundang-Undangan Pengelolaan
Sampah
Moersid. M,M. 2004. Konsep National Action
Plan Pengelolaan Sampah
Dalam Rangka Millenium
Development Goals. Semarang :
Dalam Acara Kajian
Pengelolaan Sampah Secara
Terintegrasi.
Sudradjat. 2006. Mengelola Sampah Kota.
Jakarta : Penebar Swadaya
Tchobanoglous, George. Theisen, Hilary. Vigil,
Samuel. 1993. Integrated Solid
Waste management. New York :
McGraw-Hill
Widyatmoko, H. Sintorini, 2002. Menghindari,
Mengolah dan Menyngkirkan
Sampah. Jakarta : Dinastindo
Adiperkasa International

7
6

Anda mungkin juga menyukai