Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wulan Purnama Sari Vinia

NIM : 0310193140

Identitas jurnal
Judul : Perkembangan sel telur ikan seriding, Ambassis nalua
Jurnal : Jurnal Iktiologi Indonesia
Penulis : Nisha Desfi Arianti, M.F. Rahardjo, Ahmad Zahid
Volume dan Halaman : Vol 17. No 1 dan 115-123 Halaman
Tahun terbit : 31 Januari 2017

Ringkasan Jurnal
Siklus reproduksi masing-masing ikan bervariasi, dilihat dari perkembangan oosit dan
musim pemijahan. Beberapa jenis ikan melaku- kan pemijahan dalam jangka panjang, jangka
pendek, dan ada ikan yang memijah sepanjang tahun dengan pelepasan telur secara bertahap. Tipe
pemijahan ikan dapat ditentukan dengan melihat perkembangan oosit pada histologi ova- rium
ikan betina. Menurut Selman & Wallace (1989), ova- rium ikan dapat diklasifikasikan dalam tiga
tipe berdasarkan bentuk perkembangan oositnya yaitu tipe berkembang bersamaan (asynchronic),
ber- kembang bersamaan secara berkelompok (group synchronic), dan berkembang tidak
bersamaan (asynchronic). Tipe perkembangan oosit tidak bersamaan (asynchronic) dapat
ditemukan dalam ovarium yang memiliki beberapa kelompok oosit dengan tingkat perkembangan
kematangan yang berbeda-beda.
Contoh ikan diambil pada bulan April hingga Oktober 2015 di Teluk Pabean, Kabupa- ten
Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Ikan seriding ditangkap menggunakan alat tangkap sero (panjang
sayap 60 m; tinggi 1,2 m; mata jaring 2 mm) .
Ikan yang mengeluarkan telurnya secara bersamaan (synchronous spawner) hanya ada
satu tahap perkembangan oosit dalam penampang ovarium seperti pada Mallotus villosus dan
Anguilla rostrata. Ikan yang mengeluarkan telur secara berkelompok (group-synchronous
spawner) memiliki dua tahapan perkembangan dalam penampang ovarium, yaitu oosit berukur-
an besar (homogen) dan oosit berukuran kecil (heterogen) seperti pada ikan Sardina pilchardus
sardina. Berbeda dengan ikan seriding, tahapan perkembangan oosit menunjukkan keunikan yaitu
dalam satu perkembangan ovarium terdapat dua hingga tiga tahap perkembangan oosit dalam
penampang ova- rium. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan oosit ikan seriding tergolong
kedalam ber- kembang tidak bersamaan (asynchronous spawner),

Tahapan Karakter Morfologis Karakter Histologis


Kromatin nukleus Ukuran ovarium kecil, tipis, ber- Sel kecil dengan inti sel (nukleus)
warna jingga dan terlihat seperti mi- ditengah dan bentuk tidak beraturan.
nyak.
Perinuklear Ukuran ovarium membesar, war-na Sel lebih besar sejalan dengan
kekuningan tetapi butiran telur be- perkembangan sitoplasma, nukleus
lum terlihat. semakin membesar disertai dengan
munculnya nukleolus. Ditemukan
seperti cincin putih yang
mengelilingi nukleus.

Kortikal alveoli Ukuran ovarium semakin membe- Ditandai dengan munculnya


sar, bewarna kuning dan mulai ter- pembentukan butiran kuning telur
lihat adanya butiran telur. dan butiran lemak di sitoplasma.

Vitelogenesis Butiran telur terlihat dengan jelas Nukleus mulai terdesak dengan
dan rongga ovarium rapat dengan semakin mening-katnya jumlah dan
telur. Pembuluh darah terlihat sa- ukuran butiran kuning telur di
ngat jelas. sitoplasma. Zona radiata semakin
tebal dan ter-lihat jelas.

Matang Butiran telur terlihat dan rongga Pada tahap ini, nukleus menghilang
ovarium mulai merenggang, ter- dan nekleolus keluar ke sitoplasma.
dapat bagian yang transparan. Pembentukan butiran ku-ning telur
telah berhenti dan sitoplasma
didomi-nasi oleh butiran kuning
telur.

Anda mungkin juga menyukai