Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok 1 : - Ahmad Abidin (

- Bella Nurfitrianti Astuti


- Eka Nur Azizah
- Maya Elfina
- Nurul Toni Hayati
- Rahma Azzahra
- Rida Amelia
- Retno Puji Lestari

Kelas : PI C 19

Mata Kuliah : Psikologi Industry Dan Organisai

Dosen Pengampu : Lita Ariani, M. Psi, Psikolog

Narasumber : Ahmad Abidin

Organisasi : Lembaga Dakwa Kampus ( LDK Al Ihsan)

(rida)

A. Teori : motivasi spiritual

motivasi spiritual adalah spirit atau kekuatan yang bersifat transedental atau
bentuk dorongan dan semangat yang didasarkan pada pengetahuan spiritual yang berasal
dari dalam diri manusia. Sedangkan dalam jurnal Yoiz Sofwa dikatakan bahwa motivasi
spiritual adalah dorongan-dorongan yang memotivasi tingkah laku manusia untuk
memenuhi kebutuhan rohani (spiritual). motivasi spiritual seorang muslim terbagi
menjadi tiga:

1) Motivasi akidah

2) Motivasi ibadah
3) Motivasi muamalat

Motivasi akidah adalah keyakinan hidup, yaitu pengikraran yang bertolak dari hati.
Jadi, motivasi akidah dapat ditafsirkan sebagai motivasi dari dalam yang muncul akibat
kekuatan akidah tersebut. alport dan Ross, lebih menyebut motivasi akidah tersebut sebagai
sikap instrinsik.

Sedangkan motivasi ibadah merupakan motivasi yang tidak pernah dilakukan oleh orang
yang tidak memiliki agama, seperti sholat, doa, dan puasa. Ibadah merupakan tata aturan
Illahi yang mengatur hubungan ritual langsung antara hamba Allah dengan Tuhannya yang
tata caranya ditentukan secara rinci dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasul. Jika dikaitkan
dengan kegiatan bekerja, ibadah masih berada dalam taraf proses, sedangkan output dari
ibadah adalah muamalat.

Muamalat merupakan tata aturan Illahi yang mengatur hubungan manusia dengan
sesama manusia dan manusia dengan benda atau materi. Motivasi muamalah ini mengatur
kebutuhan manusia seperti : kebutuhan primer (kebutuhan pokok), kebutuhan sekunder
(kesenangan), dan kebutuhan tersier (kemewahan). Oleh karenanya kajian motivasi
spiritualitas sangat penting untuk memperoleh kebermaknaan hidup seseorang.

Penelitian Muafi menyebutkan bahwa motivasi spiritual yang terdiri dari tiga
indikator, yaitu motivasi akidah, motivasi ibadah dan motivasi muamalat berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja religius untuk studi empiris di Kawasan Industri Rungkut
Suarabaya (SIER) . Penelitian juga menjelaskan bahwa dalam paradigma spiritualisme
potensi manusia untuk berkinerja harus menjadikan hidup yang lebih positif dan produktif
untuk mencapai prestasi kerja yang religius. Pimpinan perusahaan harus memperhatikan
motivasi spiritual karyawan. Pentingnya memberikan pengetahuan, pemahaman dan
melaksanakan motivasi akidah, ibadah dan muamalat kepada setiap individu agar tercapai
kinerja yang tinggi. 1

1
Muafi,Pengaruh Motivasi Spiritual KaryawanTerhadap Kinerja Religius: Studi Empiris Di Kawasan Industri Rungkut
Surabaya (SIER),(Yogyakarta:Jurnal JSB Nomor 8 Vol. 3, Tahun 2003) Hlm 6-7.
Pewawancara : Bagaimana peranan motivasi spiritual yang ditanamkan pada anggota
organisasi LDK AL Ihsan?
Narasumber :. Peran motivasi spiritual yang ditanamkan dalam organisasi LDK
(Lembaga Dakwah Kampus) Al-Ihsan ini dimana motivasi spritual ini, sangat membantu dan
membentuk para anggota untuk bertata krama yang baik, dan penentu tujuan organisasi
seperti menyampaikan nilai-nilai keislaman, meyampaikan syiar-syiar Islam, dan memberi
wadah untuk belajar Islam lebih dalam.
Analisis : terdapat kesamaan motivasi spiritual dan motivasi spiritual LDK Al-
Ihsan dimana yang bertujuan untuk menyampaikan nilai-nilai keislaman dan bisa sebagai
wadah untuk belajar islam lebih dalam.

B. Teori : pengertian motivasi kerja dan pentingnya motivasi kerja

motivasi kerja adalah dorongan yang menggerakkan seseorang dalam bekerja untuk
melakukan pekerjaan dengan segala upaya dan bekerjaa secara efektif untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai. Motivasi kerja merupakan bagian yang urgen dalam organisasi yang
berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan atau sasaran yang ingin dicapai,motivasi kerja
mengandung dua tujuan utama dalam diri individu yaitu untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan pribadi dan tujuan organisasi, dan motivasi kerja yang diberikan kepada seseorang
hanya efektif manakala di dalam diri seseorang itu memiliki kepercayaan atau keyakinan
untuk maju dan berhasil dalam organisasi.2

Pentingnya Motivasi kerja

Dalam pencapaian yang penting dalam produktivitas kerja pegawai terdapat banyak
faktor dalam produktivitas kerja pegawai antara lain adalah adanya motivasi kerja, disiplin
kerja, kepuasan kerja dan stress kerja pegawai bertambah. Keempat yang penting dalam
produktivitas pegawai tersebut, diharapkan mampu memberikan jalan bagi pegawai guna
mencapai produktivitas kerja yang lebih baik lagi. Motivasi kerja merupakan suatu kondisi
dimana pegawai membutuhkan apresisasi penuh atas pekerjaanya, mendapatkan sesuatu yang
2
Hasibuan,Melayu. Managemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta:PT Bumi Aksara,2005.Hlm.146
nyaman dalam pekerjaan, keamanan dalam bekerja, gaji/upah yang baik, pekerjaan yang
menarik dan disiplin yang bijaksana dari setiap manajer. Salah satu faktor yang memengaruhi
produktivitas kerja adalah kurangnya semangat kerja pegawai dimana salah satu didalamnya
adalah masalah motivasi kerja yang kurang dilakukan pada suatu manajer perusahaan.
Motivasi kerja adalah kondisi atau keadaan dalam suatu perusahaan yang ingin
meningkatkan keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya, maka dari itu motivasi kerja
berperan penting dalam mendapat produktivitas yang maksimal. Karena tujuan dari motivasi
kerja adalah memberikan semangat kerja kepada setiap pegawai agar pegawai dapat
melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dampak yang terjadi apabila didalam
perusahaan tidak ada motivasi kerja, dimana pegawai akan melakukan pekerjaanya dengan
biasa saja dan kurang semangat dalam melaksanakan tugasnya. 3

Pewawancara : Pada saat telah menjadi seorang anggota dalam organisasi LDK AL
Ihsan apakah motivasi masih tetap ada atau hanya pada saat awal waktu ?
Narasumber : Motivasi jelas harus tetap ada. Tidak hanya diberikan diawal saja
melainkan motivasi itu harus diterapkan setiap waktu, karena motivasi sangat penting untuk
menggerakkan semangat para anggota dan menunjang kualitas kerja para anggota. Ketika
anggota melakukan sebuah program kerja pada saat itu motivasi harus diberikan sebagai
penyemangat dan meningkatkan mood dan kualitas kerja para anggota.
Analisis: terdapat kesamaan pentingnya motivasi kerja dengan LDK Al-Ihsan dimana
Motivasi kerja ini sangat penting untuk meningkatkan semangat para anggota untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
(retno)
C. Teori : peran motivasi kerja dan prosesnya motivasi kerja
Pewawancara : Apakah didalam organisasi LDK AL Ihsan peran motivasi itu
penting ? dan Bagaimana prosesnya ?
Narasumber : Ya jelas itu penting untuk organisasi LDK AL Ihsan, karena
dalam organisasi ini motivasi bertujuan mengarahkan, menggerakkan, mendorong agar mau
bekerja. Seperti menunjang kesuksesan acara, membangun solidaritas, menjalankan poker
jangka pendek maupun jangka panjang dan meningkatkan semangat para anggota devisi
masing-masing. Dalam prosesnya dilakukan oleh ketua LDK AL Ihsan ataupun ketua devisi
3
H.Edy Sutrisno,Manjaemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya:Kencana Pernada Media Group,2009)Hlm 198
masing-masing memberikan semangat kepada para anggota dan juga memberikan apresiasi
yang besar.
Analisis Teori : pengertian teori motivasi kerja
Pewawancara : Apakah di dalam organisasi LDK AL Ihsan memakai teori
motivasi kerja?
Narasumber : Iya tentu saja, karena motivasi kerja memang harus dibutuhkan
dalam organisasi untuk meningkatkan performa anggota dalam menjalankan proker-proker
yang sudah ditetapkan.
Analisis :

(Rahma)
D. Teori : pengeruh motivasi kerja
Pewawancara : Di organisasi LDK AL Ihsan, seperti apa pengaruh dari Motivasi
yang diberikan ?
Narasumber : Pengaruh dari motivasi yang diberikan cukup besar seperti para
anggotan menjalin kekompakkan, saling kerja sama dengan devisi lain, dan saling membantu
antar devisi. Dan meningkatkan rasa kekeluargaan dan semangat para anggota devisi jadi
mereka seakan tidak merasa terbebani dengan proker proker yang di jalan kan karena
pengaruh dari motivasi yang diberikan.
Analisis :
E. Teori : pentingnya memberi motivasi kerja
Pewawancara : Mengapa motivasi penting diperlukan dalam organisasi LDK ?
Narasumber : karena motivasi ini mendorong para anggota dapat bekerja lebih
baik lagi dan meningkatkan performa individu, dan meningkatkan kesuksesan organisasi.
Jika tidak ada motivasi dalam Ldk Al Ihsan organisasi akan mengalami penurunan yang
cukup signifikan
Analisis :

(EKA)
F. Teori : peran pemimpin dalam memberi motivasi kerja
Pewawancara : Dalam organisasi LDK AL Ihsan siapa yang berperan penting
dalam memberikan motivasi? apakah harus berdasarkan latar belakang, atau pengalaman
motivator?
Narasumber : Dalam memberikan motivasi di organisasi LDK Al Ihsan adalah
peran dari seorang ketua. Seorang ketua harus dituntut bisa memotivasi dirinya sendiri dan
juga para anggotanya. Walaupun latar belakang ketua bukanlah seorang motivator. Maka
diharuskan ketua bisa memotivasi para anggotanya, kalau ketua tidak bisa memotivasi
anggota maka kemungkinan besar organisasi tersebut akan mengalami penurunan. Ketua
tidak hanya menjadi seorang motivator tetapi juga seorang ketua harus mengemban tanggung
jawab yang besar dalam sebuah organisasi
Analisis :
G. Teori : factor yang mempengaruhi motivasi

motivasi spiritual adalah spirit atau kekuatan yang bersifat transedental atau bentuk
dorongan dan semangat yang didasarkan pada pengetahuan spiritual yang berasal dari dalam diri
manusia. Sedangkan dalam jurnal Yoiz Sofwa dikatakan bahwa motivasi spiritual adalah
dorongan-dorongan yang memotivasi tingkah laku manusia untuk memenuhi kebutuhan rohani
(spiritual). motivasi spiritual seorang muslim terbagi menjadi tiga:

1) Motivasi akidah

2) Motivasi ibadah

3) Motivasi muamalat

Motivasi akidah adalah keyakinan hidup, yaitu pengikraran yang bertolak dari hati. Jadi,
motivasi akidah dapat ditafsirkan sebagai motivasi dari dalam yang muncul akibat kekuatan
akidah tersebut. alport dan Ross, lebih menyebut motivasi akidah tersebut sebagai sikap
instrinsik.

Sedangkan motivasi ibadah merupakan motivasi yang tidak pernah dilakukan oleh orang
yang tidak memiliki agama, seperti sholat, doa, dan puasa. Ibadah merupakan tata aturan Illahi
yang mengatur hubungan ritual langsung antara hamba
Allah dengan Tuhannya yang tata caranya ditentukan secara rinci dalam Al Qur’an dan
Sunnah Rasul. Jika dikaitkan dengan kegiatan bekerja, ibadah masih berada dalam taraf proses,
sedangkan output dari ibadah adalah muamalat.

Muamalat merupakan tata aturan Illahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesama
manusia dan manusia dengan benda atau materi. Motivasi muamalah ini mengatur kebutuhan
manusia seperti : kebutuhan primer (kebutuhan pokok), kebutuhan sekunder (kesenangan), dan
kebutuhan tersier (kemewahan). Oleh karenanya kajian motivasi spiritualitas sangat penting
untuk memperoleh kebermaknaan hidup seseorang.

Penelitian Muafi menyebutkan bahwa motivasi spiritual yang terdiri dari tiga indikator, yaitu
motivasi akidah, motivasi ibadah dan motivasi muamalat berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja religius untuk studi empiris di Kawasan Industri Rungkut Suarabaya (SIER) . Penelitian
juga menjelaskan bahwa dalam paradigma spiritualisme potensi manusia untuk berkinerja harus
menjadikan hidup yang lebih positif dan produktif untuk mencapai prestasi kerja yang religius.
Pimpinan perusahaan harus memperhatikan motivasi spiritual karyawan. Pentingnya
memberikan pengetahuan, pemahaman dan melaksanakan motivasi akidah, ibadah dan muamalat
kepada setiap individu agar tercapai kinerja yang tinggi.

Pewawancara : Hal -hal apa saja yang mempengaruhi motivasi di LDK AL


Ihsan ?
Narasumber : Ketua atau pemimpin divisi, yang dapat mengerti terhadap
masalah yang ada pada anggotanya. Lalu ketua divisi harus turun tangan terhadap anggota
yang bermasalah. Kemudian memberikan motivasi agar memberikan dorongan kepada
anggota sehingga terbentuklah lingkungan organisasi dan solidaritas yang tinggi. Anggota
organisasi kadang sering tidak melaksanakan proker devisinya masing-masing bahkan ada
yang tidak aktif. Makah dari itu motivasi sangat berpengaruh untuk membangun semangat
baru dan keyakinan bahwa anggota dapat aktif lagi.
Analisis :

Anda mungkin juga menyukai