Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ILMU NEGARA

PROFIL NEGARA MALAYSIA

Lalu Muhamad Khairul Bushro Zainullah


NIM. D1A021470

PROGRAM STUDI S-1 ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Profil Negara Malaysia". Dengan
tujuan memenuhi tugas individu mata kuliah Ilmu Negara.

Saya menyadari banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah saya ini. Saya juga berharap semoga makalah ini
mampu memberikan manfaat pengetahuan tentang Ilmu Negara dalam pembelajarn.

Mataram, 14 September 2021

Lalu Muhamad Khairul Bushro Zainullah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………….…………………..………………………………………… II


DAFTAR ISI …………………………………..……………………..……………………… III
A. BAB I ……………………………………………………………………………….…… 4
1. NAMA NEGARA ……..………………………………………………...………. 4
2. IBUKOTA NEGARA ………………………………………………………...…… 4
3. BENDERA NEGARA …………….…………………………………………….… 4
4. LAMBANG NEGARA ………………...……………….…………………………. 4
5. BAHASA NEGARA ……………...………………………………………….…… 4
6. LAGU KEBANGSAAN ……….………………………………………………….. 4
7. MATA UANG ……………………………………………………………………. 4
8. RAS/ETNIK ……………………………………………………………………… 4
9. AGAMA ………………………………………………………………………...… 5
10. PEMERINTAHAN ………………………………………………………………. 5
11. KEPALA NEGARA ………………………………………………………….…… 5
12. KEPALA PEMERINTAHAN …………………………………………………….. 5
13. SEMBOYAN ……………………………………………………………………… 5
B. BAB II …………………………………………………………………….…………….. 5

iii
A. BAB I
1. NAMA NEGARA
Malaysia

2. IBUKOTA NEGARA
Kuala Lumpur

3. BENDERA NEGARA

4. LAMBANG NEGARA

5. BAHASA NEGARA
1) Bahasa Melayu (Bahasa Nasional)
2) Bahasa Inggris (Bahasa yang Diakui)

6. LAGU KEBANGSAAN
Negaraku

7. MATA UANG
Ringgit Malaysia

8. RAS/ETNIK
1) Melayu/Bumiputera (68,8%)

4
2) Tionghoa Malaysia (23,2%)
3) India Malaysia (7,0%)
4) Lainnya (1%)
9. AGAMA
1) Islam (Resmi/Mayoritas) (61,3%)
2) Buddhisme (19,8%)
3) Kristen (9,2%)
4) Hindu (6,3%)
5) Kepercayaan Tradisional Tionghoa (1,3%)
6) Tidak Diketahui (1,7%)
7) Lainnya (0,4%)

10. PEMERINTAHAN
Demokrasi, Sistem parlementer, Monarki konstitusional, Monarki terpilih

11. KEPALA NEGARA


Sultan/Raja

12. KEPALA PEMERINTAHAN


Perdana Menteri

13. SEMBOYAN
“Bersekutu Bertambah Mutu”

B. BAB II
Negara Malaysia adalah salah satu negara yang berada di kawasan ASEAN atau
Asia Tenggara. Orang kita (Indonesia) biasa menyebutnya dengan sebutan “Negeri Jiran”
yang dalam bahasa Melayu dapat diartikan sebagai “Negeri Tetangga” karena letaknya
yang dekat dengan Indonesia.
Sekilas negara Malaysia dan Indonesia dari segi pengucapannya terdengar mirip
yang terkadang membuat orang asing sering terkecoh saat melafalkan namanya. Bukan

5
hanya itu saja, beberapa elemen yang dimiliki Malaysia dan Indonesia juga memiliki
kemiripan, baik itu dari budaya ataupun norma-norma masyarakat. Hal itu bisa saja
terjadi karena menurut sejarah, pada waktu lampau orang-orang Indonesia banyak yang
berpindah ke daerah bagian Malaysia, sehingga kebudayaan Indonesia juga ikut
“tercampur” disana. Selain itu faktor lainnya adalah kedua negara ini memiliki agama
mayoritas Islam, sehingga dalam pelaksanaan pemerintahan dan kehidupan
masyarakatnya memegang teguh peraturan-peraturan atau ajaran Islam. Sehingga
terkadang Indonesia dan Malaysia disebut sebagai negara kakak-beradik.
Beberapa kesamaan diantara dua negara ini adalah makanan, diantaranya Nasi
Kerabu dan Nasi Pecel, Murtabak dan Martabak, Nasi Lemak dan Nasi Uduk. Warisan
kesenian pun begitu, di Malaysia ada Tenun/Songket Malaysia/Melayu di Indonesia ada
Tenun/Songket Lombok dan Bali.
Namun, negara dengan ibukota Kuala Lumpur ini memiliki system pemerintahan
yang sangat berbeda dengan yang ada di Indonesia. Jika di Indonesia kita dipimpin oleh
Presiden, beda halnya dengan Malaysia yang kepala negaranya adalah Raja/Sultan yang
biasa disebut KDYMM (Kebawah Duli Yang Maha Mulia) Yang di-Pertuan Agong. Dan
kepala pemerintahannya Perdana Menteri.
Secara administratif Malaysia terdiri dari 13 negara anggota dan 3 wilayah
persekutuan. Tigabelas negara bagian tersebut adalah, Johor, Kedah, Kelantan, Melaka,
Negeri Sembilan, Pahang, Perak, Perlis, Penang, Sabah, Sarawak, Selangor, dan
Terengganu. Dan tiga wilayah persekutuan yakni, Kuala Lumpur, Putrajaya, dan Labuan.
Negara bagian Selangor, Terengganu, Kedah, Kelantan, Pahang, Johor, dan Perak
dipimpin oleh penguasa dengan sebutan Sultan. Negeri Sembilan dengan penguasa Yang
di-Pertuan Besar. Perlis dengan penguasa yang disebut dengan Raja. Dan negara bagian
Penang, Melaka, Serawak, dan Sabah dipimpin oleh penguasa yang disebut Yang di-
Pertuan Negeri (gelar Gubernur).
Lalu pemimpin negara bagian mana yang disebut dengan Raja Malaysia/Sultan
Malaysia/Yang di-Pertuan Agong? KDYMM Yang di-Pertuan Agong atau Raja Malaysia
yang memimpin seluruh negara, dipilih setiap 5 tahun sekali dari sembilan negara bagian
yakni Perak, Johor, Pahang, Kelantan, Kedah, Terengganu, Selangor, Perlis, dan Negeri
Sembilan. Kesembilan negara ini biasa disebut “Kerajaan Senior”. Yang memilih

6
nantinya bukanlah rakyat. Yang berhak memilih adalah kesembilan Kerajaan Senior, dan
juga yang berhak dipilih adalah kesembilan Kerjaan Senior tersebut, tentunya setelah
lulus dengan persyaratan-persyaratan yang ada. Sistem ini biasa disebut “pergiliran
kekuasaan”. Namun dalam pelaksanaannya, Sultan/Raja yang pernah menjadi Yang di-
Pertuan Agong tidak boleh dipilih kembali, yang artinya hanya memiliki satu periode
memimpin keseluruhan Malaysia.
Sampai dengan hari ini, Malaysia masih dipimpin oleh KDYMM Yang di-Pertuan
Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah ibni Almarhum Sultan
Haji Ahmad Shah Al-Musta’in Billah. Dan sejak tahun 1957 hingga sekarang, ada 16
Sultan yang pernah memiliki/mendapat gelar KDYMM Yang di-Pertuan Agong.
Negara dengan semboyan “Bersekutu Bertambah Mutu” atau bila diterjemahkan
kedalam Bahasa Indonesia yang berarti “Persatuan Menambah Keunggulan” memiliki
ikon negara Menara Kembar Petronas yang terletak di Kuala Lumpur. Malaysia juga
terkenal dengan gua bawah tanah terbesar di dunia. Dan juga memiliki Sirkuit MotoGP
Sepang yang mendapat predikat “berbahaya” karena tingkat kesulitan medannya.

Anda mungkin juga menyukai