2. Firman Zadrach
4. Indira Pameladikha.P
5. Putri Nurul F
Kelas : X IPA
Jl. Raya Limo, Desa Meruyung Kecamatan Limo Kota Depok 16515 Provinsi Jawa Barat.
Telp. (021)753 0286, Fax. (021)753 0289
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan
karunia nikmat Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “sejarah
kerajaan Mataram Islam” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi
tugas mata pelajaran sejarah.
Dalam proses penyusunan nya tak lepas dari bantuan, arahan, dan masuka dari berbagai
pihak. Untuk itu penyusun ucapkan banyak terimakasih atas segla partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penyusun menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi.
Demikian yang dapat penyusun sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat dan untuk penyusun khususnya.
Depok, 5 Februari2019
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..…….…iii
B. Tujuan ........................................................................................................................................ iv
A.Kesimpulan ..................................................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di antara makhluk hidup, manusia memiliki derajat lebih tinggi. Ia memiliki
sifat “ingin tahu“ yang berasal dari akal budinya. Kemampuan itu tidak dimiliki
makhluk hidup lain (seperti hewan dan tumbuhan). Sifat keingintahuan manusia adalah
ingin tahu lebih banyak akan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya.
B. Tujuan
Dari pendahuluan di atas,tujuan dibuatnya makalah ini untuk membantu siswa
memahami dan menambah wawasan,dalam bidang Sejarah.
C. Rumusan Masalah
1. Kapan kerajaan mataram islam berdiri?
2. Dimanakah letak kerajaan mataram islam?
3. Siapa saja Raja-Raja Kerajaan Mataram Islam?
4. Bagaimana kehidupan politik pada kerajaan mataram islam?
5. Bagaiman kehidupan ekonomi pada kerajaan mataram islam?
6. Apa saja peninggalan kerajaan mataram islam?
7. Bagaimana kehidupan sosial dan budaya kerajaan mataram islam?
8. Apa penyebab kejayaan mataram islam?
9. Apa penyebab runtuhnya kerajaan mataram islam?
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2
C. Raja-Raja Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam sempat dimpin oleh 6 orang raja, yaitu sebagai berikut :
1. Ki Ageng Pamanahan
Ki Ageng Pamanahan merupakan pendiri dari desa Mataram pada tahun 1556.
Desa inilah yang nantinya akan menjadi Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh
anaknya, Sutawijaya.Tanah ini awalnya hutan lebat yang lalu dibuka oleh masyarakat
sekitar dan diberi nama Alas Mentaok. Lalu Ki Ageng Pamanahan menjadikan bekas
hutan ini sebagai sebuah desa yang diberinama Mataram. Ki Ageng Pamanahan wafat
pada tahun 1584 dan dimakankan di Kota Gede (Jogjakarta sekarang).
2. Panembahan Senapati
Setelah ki Ageng wafat pada tahun 1584, kekuasaan jatuh ke tangan anaknya
yaitu Sutawijaya. Ia adalah menantu dan anak angkat dari Sultan Pajang.Sutawijaya
tadinya merupakan senapati dari kerajaan Pajang. Karena itu ia diberi gelar
“Panembahan Senapati” karena masih dianggap sebagai senapati utama Pajang
dibawah Sultan Pajang. Kerajaan Mataram Islam mulai bangkit dibawah
kepemimpinan Panembahan Senapati. Kerajaan ini lalu memperluas wilayah
kekuasaannya dari Pajang, Demak, Tuban, Madiun, Pasuruan dan sebagian besar
wilayah Surabaya. Panempahan Senapati wafat pada tahun 1523, lalu posisinya
digantikan oleh anaknya yang bernama Raden Mas Jolang.
3
4. Raden Mas Rangsang
Raden Mas Rangsang adalah raja ke 3 Kerajaan Mataram Islam dan merupakan
putra dari Raden Mas Jolang. Ia memerintah pada tahun 1613 – 1645. Pada masa
pemerintahannya, Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaannya. Raden Mas
Rangsang bergelar Sultan Agung Senapati Ingalaga Ngabdurrachman. Pada masa ini,
Kerajaan Mataram berhasil menguasai hampir seluruh Tanah Jawa seperti Jawa
Tengah, Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat.
Selain melakukan penaklukan wilayah dengan berperang melawan raja Jawa. Sultan
Agung juga memerangi VOC yang ingin merebut Jawa dan Batavia. Pada masa Sultan
Ageng, Kerajaan Mataram berkembang menjadi Kerajaan Agraris. Sultan Ageng wafat
pada tahun 1645 dan di makanmkan di Imogiri.
5. Amangkurat I
Sultan Amangkurat merupakan anak dari Sultan Ageng. Ketika berkuasa, ia
memindahkan pusat kerajinan dari kota Gedhe ke kraton Plered pada tahun 1647. Sultan
Amangkurat berkuasa dari tahun 1638 sampai tahun 1647. Pada masa inilah Kerajaan
Mataram Islam terpecah. Ini dikarenakan sultan Amangkurat I menjadi teman dari
VOC. Sultan Amangkurat I meninggal pada tanggal 10 Juli 1677 dan dimakankan di
Telagawangi, Tegal. Sebelum meninggal, ia sempat menangkat Sunan Mataram atua
Amangkurat II sebagai penerusnya.
6. Amangkurat II
Amangkurat II atau Raden Mas Rahmat merupakan pendiri dan raja pertama
dari Kasunanan Kartasura. Kasunanan Kartasura merupakan lanjutan dari Kerajaan
Mataram Islam. Raden Mas Rahmat memerintah dari tahun 1677 sampai tahun 1703.
Beliau merupakan raja Jawa pertama yang menggunakan pakaian eropa sebagai
pakaian dinas. Karena itu rakyat menjulukinya Sunan Amral (Admiral).
D. Kehidupan Politik
4
dimulai pd tahun 1586. Di bawah kepemimpinannya, ternyata banyak terjadi sebuah
pemberontakan yg ada di pesisir pantai utara jawa. Terdapat beberapa daerah yg
menentang upaya Senapati didlm memperluas wilayah kekuasaannya. Hal tesebut
disebabkan Panembahan Senapati melaksanakan perluasan kekuasaannya sampai ke
Surabaya, Madiun, Pasuruan, Ponorogo, Blambangan, Panarukan, Galuh dan Cirebon.
Meskipun dgn susah payahnya, Panembahan terus melakukan usaha dlm menundukkan
bupati-bupati yg selalu berniat untuk menentangnya. Kemudian pd tahun 1595, Daerah
Galuh dan Cirebon yg ada di Jawa Barat mampu dikalahkan oleh Kerajaan Mataram
Islam. Sehingga pd akhir dr masa kepemimpinan Panembahan Senapati, Mataram
berhasil dlm meletakkan landasan kekuasaanya yg dimulai dr Pasuruan yg ada di Jawa
Timur sampai ke Galuh yg ada di Jawa Barat.
E. Kehidupan Ekonomi
Kemajuan dalam bidang ekonomi meliputi hal-hal berikut ini:
1. Sebagai negara agraris, Mataram mampu meningkatkan produksi beras dengan
memanfaatkan beberapa sungai di Jawa sebagai irigasi. Mataram juga mengadakan
pemindahan penduduk (transmigrasi) dari daerah yang kering ke daerah yang subur
dengan irigasi yang baik. Dengan usaha tersebut, Mataram banyak mengekspor beras
ke Malaka.
2. Penyatuan kerajaan-kerajaan Islam di pesisir Jawa tidak hanya menambah kekuatan
politik, tetapi juga kekuatan ekonomi. Dengan demikian ekonomi Mataram tidak
semata-mata tergantung ekonomi agraris, tetapi juga karena pelayaran dan
perdagangan.
5
Kue kipo yang merupakan makanan khas masyarakat kotagede, makanan ini telah ada
sejak jaman kerajaan.
Pertapaan Kembang Lampir yang merupakan tempat Ki Ageng Pemanahan pernah
bertapa untuk mendapatkan wahyu kerajaan Mataram
Segara Wana serta Syuh Brata yang merupakan meriam- meriam yang diberikan oleh
Belanda atas perjanjiannya dengan kerjaan Mataram saat kepemimpinan Sultan
Agung.
Puing – puing candi Hindu dan Budha di aliran Sungai Opak serta aliran sungai Progo
Batu Datar yang berada di Lipura letaknya tidak jauh di barat daya kota Yogyakarta
Pakaian Kiai Gundil atau yang lebih dikenal dengan Kiai Antakusuma
Masjid Agung Negara yang dibangun pada tahun 1763 oleh PB III.
Masjid Jami Pakuncen yang didirikan oleh sunan Amangkurat I
Gapura Makam Kota Gede, yag merupakan perpaduan dari corak hindu dan islam.
Masjid yang berada di Makam Kota Gede.
Bangsal Duda
Rumah Kalang
Makam dari Raja- Raja Mataram yang berlokasi di Imogiri
Kehidupan Sosial
Kehidupan masyarakat di kerajaan Mataram, tertata dengan baik berdasarkan hukum
Islam tanpa meninggalkan norma-norma lama begitu saja. Dalam pemerintahan
Kerajaan Mataram Islam, Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, kemudian
diikuti oleh sejumlah pejabat kerajaan. Di bidang keagamaan terdapat penghulu, khotib,
naid, dan surantana yang bertugas memimpin upacara-upacara keagamaan. Di bidang
pengadilan,dalam istana terdapat jabatan jaksa yang bertugas menjalankan pengadilan
istana. Untuk menciptakan ketertiban di seluruh kerajaan, diciptakan peraturan yang
dinamakan anger-anger yang harus dipatuhi oleh seluruh penduduk
Kehidupan Kebudayaan
Berbeda halnya dgn kerajaan Islam yg memiliki corak maritim, Kerajaan Mataram
Islam lebih pd corak agraris denga mempunyai ciri feodal. Raja ialah pemiliki seluruh
tanah yg ada di kerajaan beserta segala isinya. Sultan juga memiliki peran dlm
6
panatagama atau pengatur dlm kehidupan agama Islam untuk masyarakatnya. Pd
kehidupan budaya di masa Kerajaan Mataram kemudian berkembang sangat pesat baik
dlm bidang seni sastra maupun ukir, Lukis, dan bangunan. Pd masa kepemimpinan
Sultan Agung telah terjadi perhitungan Jawa Hindu atau Saka menjadi penanggalan
Islam atau Hijriah. Pd perhitungan tahun Islam tersebut berdasar dr adanya peredaran
bulan dan telah dimulai sejak tahun 1633. Selain itu, Sultan Agung juga telah menyusun
karya sastra yg sangat terkenal disebut sebagai kitab sastra Gending dan menyusun
adanya kitab undang-undang baru yg telah menjadi panduan yg berasal dr hukum Islam
dgn Hukum Adat Jawa yg dikenal sebagai Hukum Surya Alam.
Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia
dan menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi
rakyat tidak terurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang. Rasa
permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut bahkan ketika Wangsa
Isana berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya
datang menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk,
Jawa Timur) yang dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok. Faktor-faktor yang
menyebabkan Runtuhnya kerajaan Mataram: Masuknya kolonial Belanda ke
nusantara, Perselisihan antara pewaris takhta Mataram, Dipecahnya Mataram menjadi
2 kerajaan, Perpecahan yang terjadi di dalam kesultanan Mataram.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat kerajaan ini terletak di
sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede, namun beberapa kali pusat
kerajaan pernah di pindahkan ke beberapa tempat karena sebuah sebab oleh raja-raja
yang dulu memimpin di kerajaan tersebut awal berdirinya yaitu setelah kerajaan Demak
runtuh, dan kerajaan Pajanglah satu-satu kerajaan di Jawa Tengah.
Arya Panangsang sebagai keturunan kerajaan Demak dianggap musuh yang
kuat sehingga raja Pajang mengadakan sayembara untuk membunuhnya, tapi yang
sanggup membunuhnya adalah Danang Sutawijaya anak dari Ki ageng pamenahan dan
anak angkat dari raja Pajang namun Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi mengatakan
bahwa merekalah yang mengalahkan Arya Panangsang. dan hadiahnya adalah Tanah
hutan mentaok diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan (dan di ubah menjadi kerajaan
Mataram) dan tanah di pati diberikan kepada Ki Penjawi .
Kerajan Mataram mengalami masa kejayaan dan keruntuhan. Keruntuhannya akibat
raja-raja yang kurang cakap dan akibat dari perjanjian giyanti dan salatiga yng
dilakukan oleh raja-raja Mataram dengan VOC dan ada juga banyak pennggalan
kerajaan Mataram yang bisa kita lihat sampai sekarang sebagai bukti kejayaan kerajaan
Mataram dahulu.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/kerajaan-mataram-islam-sejarah-raja-dan-peninggalan-beserta-
kehidupan-politiknya-secara-lengkap/