Anda di halaman 1dari 3

Peran mahasiswa sebagai Agent of Change : Salah satu bentuk

optimalisasi “Sebagai agen perubahan, mahasiswa tidak hanya menjadi


penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari
perubahan tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah
perubahan besar. Sadar atau tidak, telah banyak pembodohan dan
ketidakadilan yang dilakukan oleh pemimpin bangsa ini. Kita sebagai
mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah
semua ini. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah yang
positif dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan
Bangsa Indonesia. Namun untuk mengubah sebuah negara, hal utama
yang harus dirubah terlebih dahulu adalah diri sendiri. Mahasiswa
diharapkan tidak menjadi mahasiswa yang pragmatis, menerima apa
adanya tetapi tidak memperhatikan keadaan yang semakin rusak,
hanya menerima teori, hanya pintar beretorika , bicara ini dan itu
namun kemudian tidak mempunyai aksi nyata dan konkrit. Visi dan aksi
menjadi tolak ukur dari sebuah gerakan mahasiswa. Tidak kemudian
hanya menjadi penggagas melainkan menjadi aktor atau pelaku
perubahan.

Peran mahasiswa sebagai Social Control : “Hari ini korupsi semakin


memprihatinkan, hukum bisa dibeli, biaya pendidikan yang mahal, serta
berbagai persoalan lainnya. Tentu hal ini tidak dirasakan bagi mereka
yang berkantong tebal, akan tetapi golongan menengah kebawah
sangat merasaknnya. Inilah mengapa kita sebagai mahasiswa harus
bertindak serta berperan aktif dengan ilmu dan kemampuan yang kita
miliki. Untuk itu kita harus mengoptimalkan Peran sebagai mahasiswa
yakni sebagai social control. Peran ini terjadi ketika ada hal yang tidak
beres atau ganjil dalam masyrakat. Mahasiswa sudah selayaknya
memberontak terhadap kebusukan-kebusukan dalam birokrasi yang
selama ini dianggap lazim. Entah itu dibrokrasi kampus yang dianggap
tidak adil terhadap mahasiswa maupun kabusukan-kebusukan birokrasi
dimasyarakat. Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan
lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan dalam
pundak mahasiswa?
Kita sebagai mahasiswa seharusnya menumbuhkan jiwa kepedulian
sosial yang peduli terhadap masyrakat karena kita adalah bagian dari
mereka. Kepedulian tersebut tidak hanya diwujudkan dengan DEMO
atau turun kejalan saja. Melainkan dari pemikiran-pemikiran cemerlang
mahasiswa, diskusi-diskusi, atau memberikan bantuan moril dan
materil kepada masyarakat dan bangsa kita. Sekali lagi bentuk
optimalisasi kita sebagai mahasiswa dapat diwujudkan dengan
mengedepankan visi dan aksi. Visi dan aksi menjadi tolak ukur dari
peran mahasiswa.

Peran mahasiswa sebagai Iron Stock : “Para Pemimpin republik ini


hanya berhasil
membangun kekesalan rakyatnya dan menanam bibit pesimisme.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan
mengoptimalkan perannya sebagai iron stock yakni memiliki
kemampuan, ketrampilan, dan akhlak mulia untuk menjadi calon
pemimpin siap pakai. Hemat saya mahasiswa itu merupakan asset,
cadangan, dan harapan bangsa untuk masa depan. Sejarah telah
membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-
perubahan besar terjadi, lihatlah soe hok gie, ahmad wahid,dan lain-
lain. Merakalah mahasiswa yang telah berjuang melumpuhkan rezim
orde lama. Ditangan mahasiswa pulalah mampu melumpuhkan rezim
orde baru yang menjabat begitu lama dan membawa Indonesia ke
dalam suatu era yang saat ini sedang bergulir, yakni era reformasi.
Namun realita menunjukan era ini masih jauh dari tujuan kita sebagai
bangsa. Untuk itu kita sebagai generasi baru harus mampu membawa
bangsa ini kearah yang lebih baik. Sistem demokrasi Indonesia saat ini
lebih banyak menciptakan elit yang ingin tampil dan membanggakan
diri. Cuma Mereka mendapatkan tempat karena POLITIK UANG,
sehingga memunculkan para politisi yang tidak berkompeten (instant).
Mungkin saja sosok pemimpin dan negarawan yang selama ini
didambakan, akan lahir dari kampus. Lantas yang harus dilakukan
sebagai iron stock adalah mahasiswa tidak cukup jika hanya sebagai
akademisi intelektual yg hanya duduk mendengarkan dosen dalam
ruangan perkuliahan. Melainkan memperkaya diri dengan pengetahuan
baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan. Mahasiswa
sebagai iron stock berarti mahasiswa seoarang calon pemimpin bangsa
masa depan yang akan menggantikan generasi yang telah ada, sehingga
tidak cukup hanya dengan memupuk ilmu spesifik saja. Perlu adanya
soft skill seperti Leadership, kemampuan memposisikan diri, dan
sensitivitas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai