Toaz - Info Laporan Tugas Khusus KP PR
Toaz - Info Laporan Tugas Khusus KP PR
PERIODE
Disusun oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga laporan praktek kerja di PT. Pupuk Kujang, Cikampek,
Jawa Barat dapat diselesaikan.
Penyusunan laporan praktek kerja ini ditujukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana (S-1) di Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Laporan praktek kerja ini telah dibantu oleh berbagai pihak dalam
penyelesaiannya. Oleh karena itu, perkenankan kata terima kasih diucapkan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. rer.nat. Heru Susanto, ST, MT selaku dosen pembimbing
Teknik Kimia Universitas Diponegoro
2. Bapak Ganjar Nugraha, Am.d selaku pembimbing lapangan di PT. Pupuk
Kujang, Cikampek, Jawa Barat.
3. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Disadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh
karena itu, diharapkan adanya kritik serta saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan laporan praktek kerja ini. Semoga laporan praktek kerja ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hubungan suhu vs rasio mol NH3/CO2 kondisi standar .................... 17
Gambar 4.2 Hubungan suhu vs rasio mol NH3/CO2 berbagai suhu ...................... 19
Gambar 4.3 Hubungan suhu vs rasio mol H2O/CO2 kondisi standar ................... 20
Gambar 4.4 Hubungan suhu vs rasio mol H2O/CO2 berbagai suhu ...................... 20
vi
INTISARI
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga
dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa.
Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari
senyawa anorganik.
Unit Sintesa merupakan tempat berlangsungnya reaksi antara ammonia cair
dengan gas karbondioksida, yang relatif beroperasi pada suhu 1950C dan tekanan
200kg/cm2.Reaksi yang terjadi terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
pembentukankarbamat dan tahap dehidrasi karbamat menjadi urea.
Faktor- faktor yang memepengaruhi sintesa urea adalah temperatur, tekanan,
perbandingan NH3 dan CO2, jumlah air, dan waktu tinggal. Reaksi pembentukan
urea terjadi di dalam reaktor. Reaktor merupakan media vital dalam proses
pembuatan urea. Sehingga perlu dilakukan evaluasi kinerja reaktor dengan cara
membandingkan neraca massa berdasarkan data desain dan aktual.
Berdasarkan hasil perhitungan neraca massa secara aktual dan desain, dapat
dianalisa bahwa data aktual lebih besar dari data aktual hal ini dikarenakan terjadi
kenaikan massa produk yang dihasilkan. Ada banyak hal yang dapat membuat
terjadinya kenaikan massa masuk, salah satunya adalah kenaikan rate CO2 dan
kenaikan rate Ammonia dari Ammonia plant. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kinerja pada reaktor unit Urea di PT. Pupuk Kujang masih bagus dan alat tersebut
masih layak untuk dipakai. Selain itu, parameter yang menentukann operasi di
reaktor adalah suhu, perbandingan mol NH3/CO2 dan perbandingan mol H2O/CO2.
Semakin tinggi suhu dan semakin tinggi perbandingan mol NH3/CO2 maka persen
urea yang dihasilkan juga semakin tinggi hal ini dikarenakan adanya kelebihan
amonia yang terkonversi menjadi urea. Dan semakin tinggi suhu dan semakin tinggi
perbandingan mol H2O/CO2 maka persen urea yang dihasilkan semakin rendah hal
ini dikarenakan adanya kandungan air dalam reaksi yang menyebabkan reaksi
bergeser kearah kiri atau reaktan sehingga urea yang dihasilkan rendah.
Adapun saran kami mengenai evaluasi kinerja dan parameter operasi di
reaktor antara lain diperlukan pengaturan umpan yang masuk dan pengawasan
kondisi operasi, pengendalian suhu, perbandingan mol NH3/CO2 dan perbandingan
mol H2O/CO2 sehingga produk urea yang dihasilkan di reaktor pada kondisi
optimum.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui neraca massa pada reaktor urea (DC-101) pada kondisi desain
dan aktual.
2. Menganalisis parameter operasi yang mempengaruhi kinerja reaktor
terhadap produk urea yang dihasilkan.
3. Menentukan masih layak atau tidak reaktor dalam unit sintesis urea.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui perbandingan neraca massa pada reaktor (DC-101)
secara desain dan aktual.
2. Dapat mengetahui parameter operasi yang mempengaruhi sintesis urea di
reaktor.
3. Dapat mengetahui masih layak atau tidak reaktor dalam unit sintesis urea.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau CO(NH2)2. Urea juga dikenal
dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain
yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamid
e dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama
yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik (Wikipedia, 2007).
Produk yang dihasilkan oleh PT Pupuk Kujang adalah jenis pupuk buatan,
yakni pupuk urea. Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung nitrogen
yang berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat
diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir – butir kristal berwarna putih
dengan rumus kimia CO(NH2)2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air
dan sifatnya higroskopis, karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan
tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara Nitrogen sebesar 46 %
dengan pengertian setiap 100 kg Urea mengandung 46 kg Nitrogen. Jika
diperhitungkan dari kelebihannya Urea mempunyai kandungan Nitrogen yang
tinggi dan harganya tidak terlalu mahal. Di dalam tanah dengan aktivitas bakteri
yang kuat, Urea akan cepat berubah menjadi Ammonia dalam waktu kurang dari
1 minggu. Tapi karena lahan yang digunakan bersifat basa atau asam dan
aktivitas bakteri lemah, maka proses penguraian urea memakan waktu yang
lama. (George T. Austin, 1990)
Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk urea sangat besar
kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan antara lain:
o Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir
hijau daun (klorofil) yang mempunyai peranan sangat penting dalam proses
fotosintesa.
o Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang).
o Menambah kandungan protein tanaman.
o Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan,
holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan, dan usaha perikanan.
Spesifikasi Produk Urea
Spesifikasi produk pupuk urea pada PT. Pupuk Kujang adalah
sebagai berikut:
3
Kandungan Komponen Jumlah
Tabel 2.1. Spesifikasi Produk Pupuk Urea (Unit Urea 1A Engineering Data Book,
2010)
Tekanan 16 Kg/cm2
4
Temperatur 25 – 30 oC
Temperatur 38 oC
- CO(NH2)2 (Urea)
- H2O (Air)
5
• Berat Molekul : 18,0153
• Densitas : 0,998
• Titik lebur :0C
• Titik didih : 100 C
Pada bagian kedua, dari amonium karbamat terbentuk urea dan air.
Reaksi ini bersifat endoterm.
Kedua bagian reaksi berlangsung dalam fase cair pada interval temperatur
mulai 170-190°C dan pada tekanan 130 sampai 200 bar. Reaksi keseluruhan
adalah eksoterm. Panas reaksi diambil dalam sistem dengan jalan pembuatan
uap air. Bagian reaksi kedua merupakan langkah yang menentukan kecepatan
reaksi dikarenakan reaksi ini berlangsung lebih lambat dari pada reaksi bagian
pertama.
6
Gambar 2.1. Urea Synthesis Reaktor (DC-101)
Keterangan gambar :
1 : Solution Inlet (urea, NH3, CO2, H2O, Biuret) dari EA-401 (High
Pressure Absorber Cooler
2 : Gas CO2 dari GB-101 (CO2 Kompresor)
3 : Larutan NH3 dari EA-102 ( Ammonia Preheater II)
4 : Solution Outlet ( Urea, NH3, CO2, H2O, Biuret ) to DA-201 (High
Pressure Decomposer )
Prinsip Kerja : Mereaksikan NH3 dan CO2 dengan reaksi eksotermis membentuk
urea
7
Cara Kerja :
Umpan berupa NH3, CO2 dan larutan karbamat recycle yang masuk
dari bagian bawah reaktor. Reaktor beroperasi pada tekanan 194 kg/ cm 2
dan temperature 2000C. Karena tekanan masuk tinggi dan adanya perbedaan
tekanan yang cukup besar antara tekanan masuk dengan tekanan menuju
HPD maka bahan mengalir ke atas melewati tray-tray yang berada didalam
reaktor. Umpan pertama kali melewati tray pertama kemudian terjadi
kontak umpan sehingga terjadi reaksi. Kemudian melewati tray kedua dan
terjadi kontak lagi yang menyempurnakan reaksi. Umpan kemudian
melewati tray ke -3 dan seterusnya sampai pada tray ke-11 sampai hasil
reaksi keluar melalui bagian atas reaktor menuju HPD. Tray berfungsi
sebagai alat yang memperluas kontak reaksi antara bahan masuk sehingga
terjadi reaksi dan terbentuk urea. Hasil dari reaksi juga komponen campuran
hasil reaksi mengalir ke atas melalui solution outlet menuju HPD.
8
perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan
memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang
melalui sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: karbon)
(Austin, 1996).
BAB III
9
METODOLOGI
REAKTOR
DC-101
1 3
Input
10
Untuk menghitung material balance pada reaktor digunakan
persamaan yang disusun berdasarkan hukum kekekalan massa yang
menyatakan bahwa massa masuk sistem = keluar sistem. Urutan langkah
penyelesaian adalah sebagai berikut:
Reaktor
a. Mencari data aktual dari Urea plant performance
b. Menghitung neraca massa dari data aktual
Dengan persamaan Hukum Kekekalan Massa
Rumus :
Inpu = Output
Untuk menghitung neraca massa pada reaktor DC-101 di unit Kujang
IA dilakukan dengan beberapa tahap penyelesaian. Adapun tahapan
tahapannya adalah sebagai berikut:
11
c. Menghitung komposisi larutan recycle dengan mengkalikan persen
berat diperoleh dari Material Balance Sheet PT. Pupuk Kujang
d. Menghitung konversi kesetimbangan CO2 menjadi urea pada suhu 1940
C.
Rumus :
12
Dimana :
a = Perbandingan N/C
b = Perbandingan H/C
T = Temperatur reaktor
𝜀 = konversi kesetimbangan ( % persen urea )
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan analisa laporan harian selama 1 minggu dari tanggal 3-9
Juli 2017 menunjukkan data komposisi bahan baku yang masuk reaktor
dan neraca massa di reaktor dapat dilihat di tabel.
4..1.1 Tabel komposisi bahan baku CO2 masuk reaktor sintesa
Tanggal Banyak Jam Banyaknya NH3 ( ton/jam)
Senin 24 Jam 132094,62
Selasa 24 Jam 132988,12
Rabu 24 Jam 133702,28
Kamis 24 Jam 134115,27
Jum’at 24 Jam 134837,51
Sabtu 24 Jam 135636,93
Minggu 24 Jam 136430,00
Total 168 Jam 939804,73 5594076 kg
14
4.1.3 Tabel komposisi bahan baku NH2COONH4 recycel masuk reaktor sintesa
Tanggal Banyak NH2COONH4 Massa
Jam ( ton/jam) ( kg )
Senin 24 Jam 50,598
Selasa 24 Jam 24,149
Rabu 24 Jam 19,549
Kamis 24 Jam 0 87880,71
Jum’at 24 Jam 12,649
Sabtu 24 Jam 18,399
Minggu 24 Jam 16,099
Total 168 Jam 141,443
15
Jumlah 13690217.06 514905,38
Recycle
Urea 8788,07 0,0642%
NH3 32252,22 0,235 %
CO2 29527,92 0,216%
H2O 16873,09 0,123 %
Biuret 439,409 0,0032%
Jumlah 13690217,06 100 %
Ke HPD
Urea 6630505,27 48,43 %
NH3 1882031,16 13,75 %
CO2 3178186,88 23,22 %
H2O 1999208,97 14, 603 %
Biuret 284,795 0,0021 %
Jumlah 13690217,06 100 %
4.2 Pembahasan
4.2.1 Mengevaluasi kerja reaktor dengan membandingkan data aktual dan
data design
Urea dihasilkan di seksi sintesa dari reaksi antara NH3 cair dan gas CO2
(dan larutan amonium karbamat). Reaksi ini menghasilkan produk antara
(intermediate product) berupa amonium karbamat disertai panas yang tinggi
(eksotermis) di dalam reaktor DC-101.
Karena reaksi tersebut reversible (kesetimbangan) dan secara
keseluruhan eksotermis, ada beberapa faktor yang mempengaruhi konversi
16
reaksi antara lain: temperatur, tekanan, komposisi, dan waktu tinggal. Untuk
menjaga temperatur reaksi dalam reaktor tetap terkendali harus diperhatikan
hal-hal sbb:
- Kelebihan (excess) ammonia umpan reaktor
- Banyaknya recycle larutan amonium karbamat ke reaktor
- Temperatur amomnia cair ke reaktor
Selain kedua reaksi utama di atas, terjadi juga reaksi samping
terbentuknya biuret yang dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, dan waktu
tinggal. Waktu tinggal yang sebentar diharapkan dapat menekan
pembentukan biuret, karena kandungan biuret yang terdapat di dalam pupuk
justru akan menjadi racun bagi tanaman. Temperatur yang rendah juga akan
menyebabkan penurunan pada konversi karbamat menjadi urea, oleh karena
itu temperatur top reaktor dijaga pada suhu 198 - 200oC. Apabila temperatur
melebihi 200OC maka akan berpotensi terjadinya korosi pada reaktor. Selain
itu, tekanan yang rendah dapat memperkecil konversi CO2 dalam
pembentukan karbamat. Namun bila tekanan melewati batas yang telah
ditetapkan, maka akan berbahaya terhadap kekuatan dan ketahanan dari
reaktor.
Untuk perhitungan neraca massa dan panas pada reaktor, data yang
digunakan adalah data desain dan aktual. Pengambilan data aktual dilakukan
pada tanggal 3 Juli 2017. Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan data
aktual yang tersedia, didapatkan hasil perhitungan neraca massa adalah
sebagai berikut :
(Kg/Jam ) (Kg/Jam)
17
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dianalisa bahwa terjadi kenaikan
massa produk yang dihasilkan. Ada banyak hal yang dapat membuat terjadinya
kenaikan massa masuk, salah satunya adalah kenaikan rate CO2 dan kenaikan
rate Ammonia dari Ammonia plant. Kenaikan massa yang masuk pada di Unit
Urea dikarenakan Pabrik Urea mengalami scale up (peningkatan kapasitas )
dengan harapan terjadi peningkatan produksi urea untuk kebutuhan pupuk baik
dalam negeri maupun luar negeri.
Dan berdasarkan hasil perhitungan material balance pada reaktor
menunjukan bahwa umpan yang masuk sama dengan massa yang keluar.
Berdasarkan neraca massa di reaktor membuktikan bahwa kualitas alat masih
baik untuk beroperasi. Sehingga dapat disimpulkam bahwa kinerja pada
reaktor unit Urea di PT. Pupuk Kujang masih bagus dan alat tersebut masih
layak untuk dipakai
4.2.2 Menetukan parameter operasi di Reaktor terhadap persen urea yang terbentuk
80
70
60
50
Konversi
417.8
40
447.7
30 460.7
20 461.2
10
0
3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 4
a (N/C)
18
Gambar 4.1 Hubungan Temperatur vs Perbandingan N/C pada kondisi
standar
19
4.2.2.2 Hubungan Temperatur vs Perbandingan N/C berbagai Suhu
80
70
60
50
373
Konversi
40 423
463
30
473
20
483
10
0
3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 4
a (N/C)
20
besar akan menyebabkan turunya konversi pembentukan urea. Jadi laju reaksi yang
baik atau optimum pada suhu 180-1900C.
90
80
70
60
Konversi
50 417.8
40 447.7
30 460.7
461.2
20
10
0
0.1 0.3 0.5 0.7 0.9
b (H/C)
90
80
70
60
373
Konversi
50
423
40
463
30 473
20 483
10
0
0.1 0.3 0.5 0.7 0.9
b
21
Pengaruh perbandingan mol H2O/CO2 terhadap konversi kesetimbangan
reaksi sintesa urea dengan harga a adala 4 untuk suhu dalam kondisi reaktor di PT.
Pupuk Kujang dan berbagai suhu (100;150;190;200;210)0C yang ditunjukkan pada
Gambar 4.3 dan Gambar 4.4. Dari gambar tersebut ditunjukkan bahwa makin besar
harga perbandingan mol . maka harga konversi kesetimbangan sintesis urea atau %
urea yang dihasilkan makin rendah. Hal ini cukup jelas jika ditinjau dari persamaan
reaksi, khusunya pada reaksi pengubahan karbamat menjadi urea dan air. Kehadiran
air dalam campuran reaksi sintesis urea mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke
arah kiri, artinya konversi kesetimbangan menjadi lebih ringan dengan makain
besarnya konsentrasi air dalam campuran.Perbandingan mol H2O/CO2 diharapkan
rendah agar konversi kesetimbangan reaksi sintesis urea makin tinggi. Pada
umumnya kandungan air dalam reaktor ura di industri berada dalam rentang
perbandingan mol H2O/CO2 sebesar 0,1-1,0. (Sauchelli,V,1960)
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
23
mol NH3 /CO2 dan perbandingan rasio mol H2O/CO2. Agar produk
urea yang dihasilkan tinggi..
24
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979. “Uraian Proses dan Operasi Pabrik Urea”. Bagian persiapan
operasi. PT. Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat
R.H, Perry, and D, Green. 1984. “Perry’s Chemical Enggineers Handbook”. 6th
ed. Mc Graw Hill Boo. Inc. New York
Kellog, Pullman. 1987, “Mechanical Catalog for 1000 MT PSP Urea Plant”.
Cikampek, West Java
Smith, J.M., Van Ness, H. C., Abbott, M.M. 1996. “ Introduction To Chemicals
Engineering Thermodynamics”. Fidth ed. Mc Graw Hill Book. Inc. New
York.
25
LAMPIRAN
Dalam satu minggu (168 jam operasi) total gas NH3 yang disuplay
ke dalam reaktor adalah Nm3. Dalam basis operasi 1 jam banyaknya
gas NH3 dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝐻3 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑛𝑡𝑒𝑠𝑎
NH3 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑁𝐻3 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑛𝑡𝑒𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢
939804,73 𝑁𝑚3
NH3 = = 5594,076
168 𝑗𝑎𝑚
Dalam 1 jam operasi total NH3 yang masuk reaktor sintesa adalah
ton . Konversi larutan NH3 yang masuk reaktor dalam satuan kg adalah
5594,076
NH3 = 5594,076 ton x 1000 kg/ton
= 5594076 kg
Data komposisi bahan baku NH2COONH4 recycel masuk reaktor sintesa
Tanggal Banyak NH2COONH4 ( ton/jam)
Jam
Senin 24 Jam 50,598
Selasa 24 Jam 24,149
Rabu 24 Jam 19,549
Kamis 24 Jam 0
Jum’at 24 Jam 12,649
26
Sabtu 24 Jam 18,399
Minggu 24 Jam 16,099
Total 168 Jam 141,443
27
Perhitungan Neraca Massa Reaktor (DA-101)
HPD (DA-101)
Urea = ………
NH3 = ………
CO2 = ………
H2O = ………
4 Biuret= ……...
REAKTOR
DC-101
1 3
HPAC(EA-401)
Urea =
CO2 = 2 NH3 =
CO2 =
NH3 = H2O =
Biuret =
Data umpan masuk reaktor
Aliran Komponen Massa (kg) BM Mole (kgmol)
Umpan
CO2 8016170,35 44 182185,69
NH3 5594076 17 329063,29
Recycle
Urea 8788,07 60 146,47
NH3 32252,22 17 1897,19
CO2 29527,92 44 171,09
H2O 16873,09 18 937,39
28
Biuret 439,409 103 4,26
Jumlah 13690217.06 514905,38
Dimana :
T = Temperature Produk
b = 937,39/182856,78 = 0,005
X = 60,39 %
29
Bereaksi (kmol ) 220250,52 110125,26 110125,26
Sisa (kmol)
Pada reaktor juga terdapat reaksi pembentukan urea dari biuret yang bereaksi
kembali dengan NH3 karena adanya NH3 yang berlebih pada reaktor.Biuret yang
bereaksi = biuret input x konversi biuret menjadi urea (MBS)
30
Perhitungan neraca massa pada Urea Sintesis Reaktor
1. Urea = urea masuk reaktor dari recovery + Urea hasil reaksi 1 + Urea hasil
reaksi 2
= 8788,07 + 6607515 kg + 179,4 kg
= 6630505,27 kg
2. NH3 sisa = NH3 umpan masuk ke reaktor + NH3 masuk reaktor dari recovery
– NH3 sisa reaksi
= 1882031,16 kg
Recycle
Urea 8788,07 0,0642%
NH3 32252,22 0,235 %
CO2 29527,92 0,216%
H2O 16873,09 0,123 %
Biuret 439,409 0,0032%
Jumlah 13690217,06 100 %
Ke HPD
Urea 6630505,27 48,43 %
NH3 1882031,16 13,75 %
CO2 3178186,88 23,22 %
31
H2O 1999208,97 14, 603 %
Biuret 284,795 0,0021 %
Total 13690217,06 100 %
32