Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PANCASILA

LUNTURNYA RASA NASIONALISME


SEMESTER 1

DIAH MARIANA NINGRUM


NIM : 4035019050

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PRODI STUDI D3 FARMASI (SORE)
UNIVERSITAS WIDYA MANDALA SURABAYA KAMPUS MADIUN
JL. MANGGIS NO. 15-17 KOTA MADIUN JAWA TIMUR

1
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT yang hanya berkat petunjuk dan rahmat-Nya makalah
ini dapat kami susun guna melengkapi tugas kami untuk mata kuliah filsafat Pancasila.

Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari dosen pengampu kami yaitu Dr. Agustinus
S.S,M.Hum. Tema yang kami usung adalah Mulai Lunturnya Rasa Nasionalisme yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila yang merupakan gagasan dari Ir. Sukarno pada tanggal 1 Juni 1945

Materi yang ada dalam makalah ini berdasarkan referensi dari internet dan juga dari buku pegangan
kami segala kritik dan saran senantiasa di harapkan demi sempurnanya makalah yang kami buat.

Madiun, 28 November 2019

Penyusunan

DAFTAR ISI

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan
budaya dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan dengan merasakan adanya kesetiaan yang
mendalam terhadap bangsa itu sendiri.

Cita-cita bangsa Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang dalam suatu negara yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Seperti yang tercetus dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 yang
berbunyi "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".

Rasa nasionalisme yang tinggi akan menciptakan keoptimisan diantara semua kalangan sehingga
akan menumbuhkan jiwa serta idealisme yang kokoh untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
tersebut.

B. Rumusan Masalah
3
1. Landasan nasionalisme menurutkan Pancasila
2. Bagaimana rasa nasionalisme yang dimiliki rakyat Indonesia khusuwnya generasi muda sebagai
penerus bangsa
3. Cara menumbuhkan rasa nasionalisme untuk para generasi muda

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. LANDASAN NASIONALISME MENURUT PANCASILA


Dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1946. Beliau mengatakan bahwa niat dan keinginan merdeka itu
haruslah bulat akan tetapi dasar yang akan dipakai bagi Indonesia merdeka haruslah sesuatu yang yang
sudah mendarah daging dan ada dalam semua sanubari rakyat Indonesia. Dalam kerangka inilah Soekarno
menyebut bahwa dasar negara Indonesia yang ia piklirkan sudah ada dalam renungannya sejak 1918.
Selanjutnya Soekarno menguraikan dasar-dasar apa saja yang perlu dimiliki bagi bangsa Indonesia
merdeka. Dasar-dasar yang ia sebutkan adalah kebangsaan Indonesia Internasional (kemanusian),
mufakat/permusyaratan, kesejahteraan (keadilan sosial) dan akhirnya Ketuhanan.
Kebangsaan yang di maksud adalah nasionalisme state dan nasionalisme Indonesia. Nasionalisme
disini berarti setiap warga negara Indonesia harus merasa diri mempunyai satu bangsa dan tumpah darah
yang sama yakni Indonesia.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar tetapi apa yang sebenarnya mempersatukan rakyat
Indonesia menjadi sebuah bangsa? Renan (1996:52) mengatakan bahwa suatu bangsa ada karena diikat
oleh jiwa yang sama. Yakni masa lalu yang sama (yakni perSamaan nasib ketika mengalami masa
penjajahan) dan hasrat untuk bersatu. Pendapat Renan inilah yang kemudian digunakan Soekarno untuk
menggelorakan semangat nasionalisme untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Nasionalisme Indonesia
dibahaskan Soekarno dengan berkata bahwa “Kita mendirikan negara Indonesia yang kita semua harus
mendukungnya, semua buat semua!” (Sekretariat Negara RI 1995:82) Soekarno selanjutnya berkata
bahwa “negara semua buat semua”. Ini merupakan negara gotong royong. Nasionalisme Indonesia
ternyata tidak bisa dilepaskan dari nilai gotong royong.

2. BAGAIMANA RASA NASIONALISME YANG DIMILIKI RAKYAT INDONESIA KHUSUSNYA


GENERASI MUDA SEBAGAI PENERUS BANGSA.
Wacana mengenai nasionalisme selalu berkembang dengan dinamis apalagi jika dikaitkan dengan
aneka permasalahan yang dewasa ini mengemuka, Sudiar (2010:17-19) mengatakan bahwa terdapat
beberapa faktor yang menybabkan isu nasionalisme menjadi sensitif, yakni ketidakmampuan masing-
masing kelompok yang tergabung dalam sebuah naungan untuk menjaga keutuhan hidup bersama dan
berdampingan, pembangunan yang tidak merata sehingga menghasilkan struktur masyarakat yang
timpang, kinerja pemerintah yang tidak baik dan globalisasi yang menjadi faktor pemerkeruh keaadan

Faktor-faktor yang menyebabkan lunturnya nasionalisme


a. Faktor penyebab internal
1. Pemerintah pada zaman reformasi yang jauh dan harapan para pemuda sebagai membuat mereka
kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Misal : terkuaknya kasus-kasus korupsi, penggelapan
uang negara dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat negara membuat para pemuda
enggan untuk memperhatikan lagi pemerintahan
2. Sikap warga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme sehingga para
pemuda meniru sikap tersebut.
3. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun serta maraknya unjuk rasa, telah
menimbulkan frustasi di kalangan pemuda
4. Tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lain dalam aspek kehidupan, membuat para
pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia
5. Timbulnya etnosentrisme yang menganggap suku nya lebih baik dari suku-suku lainnya sehingga
lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa

b. Faktor penyebab ekternal


5
1. Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka lebih memilih kebudayaan
negara lain dibandingkan dengan kebudayaannya sendiri
Misal :
- Para pemuda lebih memilih menggunakan pakaian-pakaian minim yang mencerminkan
kebudayaan bangsa barat
-Para pemuda dikuasai oleh narkoba dan minum-minuman keras sehingga merusak martabat
bangsa Indonesia.
2. Paham liberalisme yang dianut oleh negara-negara barat yang memberikan dampak pada
kehidupan bangsa
Misal :
-Sikap individualisme yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan
sekitar dan sikap acuh dan tak acuh pada pemeritahan

Lunturnya nasionalisme juga berdampak pada kehidupan bangsa hal tersebut dapat menjadi
pemicu kehancuran bangsa. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah dan dapat
dengan mudah ditembus oleh pihak luar. Bangsa Indonesia sudah dijajah sedari dulu sejak rasa
nasionalisme dan patriotisme pemuda memudar. Bukan dijajah dalam bentuk fisik, namun dijajah secara
mental dan ideology.

Banyak sekali kebudayaan dan paham barat yang masuk ke dalam bangsa Indonesia. Kemampuan local
genius bangsa tidak lagi berjalan dengan semestinya. Banyak budaya dan paham barat yang berpengaruh
negatif dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia. Dengan terjadinya hal itu, maka
akan terjadi akulturasi, bahkan menghilangnya kebudayaan dan kepribadian bangsa yang seharusnya
menjadi jati diri bangsa.

Dalam aspek perekonomian Negara, dengan memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism pemuda,
mengakibatkan perekonomian bangsa Indonesia jauh tertinggal dari Negara-negara tetangga. Saat ini
masyarakat hanya memikirkan apa yang Negara berikan untuk mereka, bukan memikirkan apa yang
mereka dapat berikan pada Negara. Dengan keegoisan inilah, masyarakat lebih menuntut hak daripada
kewajibannya sebagai warga Negara. Sikap individual yang lebih mementingkan diri sendiri dan hanya
memperkaya diri sendiri tanpa memberikan retribusi pada Negara, mengakibatkan perekonomian Negara
semakin lemah.

3. CARA MENUMBUHKAN RASA NASIONALISME UNTUK PARA GENERASI MUDA


1. Upaya Untuk Menumbuhkan Kembali Nasionalisme dan Patriotisme di Kalangan Pemuda
- Peran Keluaga
a) memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan patriotism terhadap bangsa
Indonesia
b) memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa,
c) memberikan pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar, dan
d) selalu menggunakan produk dalam negeri.

- Peran Pendidikan
a) memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan juga bela Negara.
b) menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara
setiap hari senin.

6
c) memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang
dapat mengancam ketahanan nasional.
- Peran Pemerintah
a) Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme, seperti
seminar dan pameran kebudayaan.
b) Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari jum’at. Hal ini dilakukan
karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang diharapkan dengan kebijakan tersebut
dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa.
c) Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar lebih baik
lagi.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

7
Kesimpulan

a) Penyebab memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme pemuda dikarenakan oleh faktor internal
dan eksternal. faktor. Faktor internal seperti kekecewaan pemuda terhadap kinerja pemerintah, dan
sebagainya, sedangkan faktor eksternal seperti arus globalisasi yang membawa pengaruh negatif.
b) Hubungan antara memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism terhadap kehancuran bangsa sangat
erat. Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme dapat mengancam dan menghancurkan bangsa
Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah dan dapat dengan mudah
ditembus oleh pihak luar.
c) Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda dibutuhkan peran
keluarga, pendidikan, dan pemerintah.

Saran
Dari hasil pembahasan yang telah penulis bahas, penulis memberikan saran kepada semua pihak,
khususnya pemuda untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap Negara
Indonesia, karena pemuda adalah calon penerus perjuangan dan pembangunan bangsa di masa yang akan
datang. Selain itu, penulis memberikan saran kepada masyarakat dan pemerintah untuk lebih
mengupayakan peningkatan nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda.

DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, Agustimus W.2017.Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong.Yogyakarta: PT. Kanisius


Dewantara, Agustinus W.2017.Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.Yogyakarta: PT. Kanisius

8
9

Anda mungkin juga menyukai