Anda di halaman 1dari 2

Filosofi Ikan Arsik

Ikan arsik atau yang biasa dikenal dengan Dekke Na Niarsik merupakan
makanan tradisional khas Batak Toba. Dekke dalam bahasa Indonesia berarti ikan,
sehingga Dekke Na Niarsik dapat diartikan sebagai ikan yang dimasak hingga
kuahnya kering dan bumbunya menyerap ke dalam ikan. Bagi masyarakat Batak
Toba, Dekke Na Niarsik atau ikan arsik melambangkan nikmat atau berkat dalam
kehidupan mereka. Oleh sebab itu hidangan Dekke Na Niarsik sering dijumpai
dalam berbagai acara adat Batak Toba, mulai dari kelahiran hingga pada acara
pernikahan (Sembiring, 2019).
Penyajian ikan arsik atau Dekke Na Niarsik dalam adat Batak Toba
memiliki ketentuan berdasarkan jumlahnya. Dekke Na Niarsik disajikan dalam
jumlah ganjil, mulai dari satu, tiga, lima hingga tujuh ekor. Pasangan yang baru
menikah disajikan satu ekor ikan arsik. Ketika lahir anak pertama dari pasangan
suami-istri maka disajikan tiga ekor ikan arsik, sedangkan bagi orang tua yang
memiliki cucu disajikan lima ekor ikan arsik. Penyajian tujuh ekor ikan arsik
biasanya diperuntukkan bagi para petinggi atau pemimpin masyarakat Batak.
Penerima ikan arsik atau Dekke Na Niarsik diharapkan memiliki hati yang bersih
dan akhlak yang baik (Sembiring, 2019).
Pada acara adat Batak Toba, penyajian ikan arsik atau Dekke Na Niarsik
tidak boleh sembarangan dibuat. Penyajian ikan arsik yang jumlahnya lebih dari
satu ekor harus disusun sejajar dengan posisi ikan seperti berenang dan
menghadap ke arah orang yang akan menerimanya. Hal ini dikenal dengan istilah
Dekke si Mudur-Udur yang memiliki makna keluarga yang menerimanya dapat
terus berjalan sejajar menuju tujuan dan arah yang sama. Dengan kata lain
keluarga dapat menghadapi dan menyelesaikan pemasalahan yang ada bersama-
sama. Ikan arsik harus disajikan secara utuh, tidak boleh dipotong-potong, dan
tidak boleh dibuang sisiknya. Hal ini dikarenakan ikan arsik tersebut
melambangkan kehidupan manusia yang utuh. Memotong ikan arsik menjadi
beberapa bagian berarti mengharapkan penerimanya tidak memiliki keturunan
(Sembiring, 2019).

Daftar Pustaka :
Sembiring, M. M. 2019. “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Keamanan Pangan
Ikan Arsik dengan Pemakaian Plastik sebagai Penutup pada Pengolahannya
di Desa sekitar Pasar Balige Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir”.
Karya Tulis Ilmiah. Medan: Politeknik Kesehatan Medan.

Anda mungkin juga menyukai