Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL USAHA PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3

“OTAK – OTAK BANDENG”

Kelompok 12
Ketua Kelompok : Rindiani NIM: 3201910036
Anggota Kelompok : Rahmadhania NIM: 3201910001
Basilia Angela E NIM: 3201910017
Doni Alpiyanto NIM: 3201910074
Almapera NIM: 3201910056
Indri Rahmatul Chandra NIM: 3201910066

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL


PERIKANAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Usulan Nama Usaha : Otak – Otak Bandeng


Produk / Komoditas : Diversifikasi
Pengusul Usaha : Kelompok 12
Ketua Pengusul : Rindiani
Anggota Pengusul : Rahmadhania
Basilia Angela E
Doni Alpiyanto
Almapera
Indri Rahmatul Chandra
Dosen Pembimbing : Dr. Untung Trimo Laksono, S.Pi.,M.Si.
Usulan Dana Kegiatan : Rp. 668.400,00

Pontianak, 28 Agustus 2021


Ketua Pengusul,

Rindiani
NIM.3201910036

Mengetahui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Kaprodi D-III TPHI,

Dr.Untung Trimo Laksono,S.Pi.,M.Si. Evi Fitriyani, S.St.Pi., M.Si.


NIP.197711282006041001 NIP. 19810902003121002

2
I. PENDAHULUAN.

Otak-otak bandeng merupakan salah satu olahan diversifikasi dari bahan


dasar ikan bandeng. Prinsip dasar dari pengolahan otak-otak adalah mengeluarkan
daging dan duri-dari tubuh ikan kemudian dipisahkan dari kulitnya. Duri ikan
dibuang, sementara kulitnya dijadikan sebagai pembungkus otak-otak. Daging
ikan digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan otak-otak bandeng. Otak-
otak bandeng menjadi salah satu pilihan yang cuku banyak digemari oleh semua
kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua karena memiliki bentuk yang
berbeda dari otak-otak ikan lainnya dan bisa dijadikan sebagai cemilan ataupun
sebagai lauk pauk serta cara penyajiannya pun sangat sederhana yaitu dengan cara
digoreng saja.
Otak-otak bandeng yang berbahan baku ikan bandeng jarang sekali dijumpai
di pasar-pasar Pontianak. Saat ini pasar otak-otak di pontianak masih didominasi
oleh otak-otak berbahan baku seperti daging ikan tenggiri, padahal ikan bandeng
merupakan komoditas yang melimpah di kota Pontianak dan harga yang relatif
terjangkau. Disamping itu dijangkau dari segi nilai gizi, ikan bandeng memiliki
kandungan gizi yang tidak kalah dari jenis daging lainnya. Manfaat ikan bandeng
lainnya dilihat dari kandungan gizi, seperti vitamin A, B, dan C, yakni penting
untuk menjaga fungsi penglihatan dan kekebalan tubuh.
Berdasarkan hal diatas menjadi peluang dak kesempatan untuk
mengembangkan otak-otak bandeng menjadi salah satu alternative usaha yang
cukup layak dan menjanjikan.

3
II. ANALISIS TEKNIS

Ikan bandeng merupakan salah satu sumber daya perikanan yang hidup di
air laut dan di air tawar. Kami akan melakukan inovasi terhadap ikan bandeng
dengan membuat olahan otak-otak dari ikan bandeng, olahan otak-otak ikan
bandeng yang akan kami buat bisa di gunakan untuk cemilan ataupun bisa di
gunakan sebagai lauk pauk yang sehat, enak dan bernilai gizi tinggi.
Produk ini memiliki keunggulan yaitu dapat di produksi dengan teknologi
yang relatif sederhana dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama bila
berada dalam kondisi penyimpanan yang tepat. Ciri khas dari produk ini adalah
ikan bandeng yang telah dipisahkan dari daging dan duri kemudian diberi
tambahan bumbu dan di bungkus menggunkan kulit asli ikan bandeng sehingga
membuat jenis otak-otak ikan bandeng semakin unik dan berbeda dengan jenis
otak-otak ikan bandeng lainnya.
Dalam melakukan produksi produk ini, dibutuhkan sarana dan prasarana
yang meliputi peralatan, bahan baku, pengemasan, dan bahan penunjang lainnya.
Untuk peralatanyang akan kami gunakan sudah tersedia di workshop tempat kami
akan melakukan produksi, bahan baku dan bahan penunjang kami dapat dari toko-
toko terdekat dan pasar setempat.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan otak otak bandeng adalah
sebagai berikut:
Alat
 Food prosessor
 Mesin pembuang sisik
 Kompor gas
 Long pan
 Innerpan
 Palu
 Tank
 Copper
 Sendok
 Dandang pengukus

4
 Pisau
Bahan dan komposisi yang digunakan
 Ikan bandeng 6000 gr
 Telur 6 butir
 Tepung tapioka 30 gr
 Minyak goreng 60 gr
 Garam 45 gr
 Gula merah 30 gr
 Lada 4,5 gr
 Bawang merah 180 gr
 Bawang putih 180 gr
 MSG 75 gr
 Santan 75 gr

Adapun proses pembuatannya sebagai berikut:


1. Bersihkan ikan dengan membuang insan dan isi perut
2. Cuci bersih ikan dengan air mengalir
3. Setelah ikan bersih, pisahkan daging, tulang, dan kulit ikan dengan cara
ikan dipukul pukul menggunakan palu kemudian patahkan tulang ekor
lalu tulang ditarik dari bagian kepala
4. Pisahkan daging yang masih menempel pada kulit ikan
5. Selanjutnya giling daging ikan menggunakan food prosesor
6. Kemudian haluskan bumbu, lalu ditumis menggunakan api sedang
7. Siapakan daging ikan yang sudah digiling kedalam wadah, lalu
tambahkan bumbu yang sudah ditumis tadi
8. Kemudian aduk hingga tercampur merata, lalu koreksi rasa
9. Setelah itu adonan tadi dimasukan kedalam kulit bandeng yg sudah
dibersihkan tadi, lalu dibungkus menggunakan daun pisang dan diikat
menggunakan tali
10. Kemudian siapkan panci kukusan yang sudah berisi air

5
11. Setelah panas masukan otak-otak yang sudah dibungkus daun pisang
tadi dan ditutup
12. Kukus selama 20-30 menit
13. Setlah matang, otak-otak ikan bandeng diangkat dan di tiriskan diamkan
hingga dingin
14. Setelah dingin kemudian di packing menggunakan plastik PP yang
sudah di lapisi kertas pembungkus, lalu di vakum dan siap untuk
dipasarkan.

III. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

Usaha ini akan dijalankan secara langsung dipimpin oleh ketua kelompok.
Dalam pelaksanaan teknisnya ketua kelompok mengangkat seorang koordinator
yang bertanggung jawab terhadap proses produksi dan pemasaran produk. Kertua
kelompok juga dibantu oleh seorang bendahara yang bertanggung jawab terhadap
keuangan usaha. Adapun struktur organisasi usaha adalah sebagai berikut:

Ketua Kelompok
Rindiani

Koordinator Bendahara
Rahmadhania Basilia Angel
E

Anggota bagian
Aanggota Bagian
produksi
pemasaran
1. Almapera
Doni Alpiyanto
2. Indri Rahmatul C

Gambar 1. Struktur Organisasi usaha

6
IV. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

Segmen pasar untuk produk otak-otak ikan bandeng ini tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan konsumen kalangan menengah keatas, namun juga untuk
kalangan menengah khususnya di wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya
terutama masyarakat dengan kisaran usia remaja hingga tua.
Target sasaran pembeli atau konsumen dari produk otak-otak ikan bandeng
ini adalah semua masyarakat yang terbiasa berbelanja secara online terutama yang
berdomisili di wilayah Kota Pontianak.
Hal yang menarik dari produk otak-otak ikan bandeng ini dibandingkan
dengan produk sejenis dipasaran diantaranya Produk ini memiliki keunggulan
yaitu dapat di produksi dengan teknologi yang relatif sederhana dan dapat
disimpan dalam jangka waktu yang lama bila berada dalam kondisi penyimpanan
yang tepat. Ciri khas dari produk ini adalah ikan bandeng yang telah dipisahkan
dari daging dan duri kemudian diberi tambahan bumbu dan di bungkus
menggunkan kulit asli ikan bandeng sehingga membuat jenis otak-otak ikan
bandeng semakin unik dan berbeda dengan jenis otak-otak ikan bandeng lainnya.
Selain itu, produk otak-otak bandeng ini dikemas dalam ukuran ekonomis
dengan harga yang bersahabat. Produk dipasarkan di seluruh market place yang
ada di wilayah Kota Pontianak dan dipasarkan secara online sehingga masyarakat
luas terutama di wilayah Kota Pontianak memiliki kemudahan untuk mengakses
produk ini.
Permintaan terhadap produk merupakan faktor kunci keberhasilan dan
keberlanjutan sebuah usaha. Peningkatan permintaan dapat dilakukan dengan
menggunakan strategi pemasaran yang tepat. Untuk itu, dalam menjalankan
usaha otak-otak ikan bandeng ini dilakukan startegi pemasaran dengan pendekatan
melalui bauran pemasaran (Marketing mix) yang terdiri dari 4P yaitu Produk
(product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion)
Otak-otak bandeng terbuat dari bahan baku ikan yang berkualitas dan
fresh yang dibeli langsung di pasar ikan yang fresh sehingga produk otak-otak
bandeng yang dihasilkan memiliki rasa gurih yang kuat dan warna yang menarik.
Produk otak-otak ikan bandeng merupakan jenis produk frozen food sehingga

7
memiliki daya awet yang cukup lama. Cara penyajian produk sangat mudah
dengan cara digoreng dan dapat ditambahkan saos untuk menambah citra rasa.
Produk dikemas dengan berat yang bervarian dengan harga mulai dari
Rp.15.000 per kemasan.
Produk otak-otak melanial ini diproduksi sendiri di workshop prodi
pengolahan hasil perikanan yang beralamat di Jl. Ahmad yani, Pontianak, Kalbar.
Konsumen dapat dengan mudah mendapatkan produk ini baik pembelian secara
langsung di workshop dan pembelian secara online melalui media
instagram,whatsapp maupun marketplace.
Promosi produk dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah
1. Promosi melalui media social sebagai sarana pengenalan produk seperti
Facebook, Whatsapp, maupun Instagram.
2. Pemberian potongan harga untuk pembelian dengan jumlah tertentu

V. ANALISIS FINANSIAL

5.1 Biaya Variable


Modal Kerja Usaha Otok-Otak Bandeng

harga
unit yang satuan Jumlah 1x Jumlah 3x
No uraian dipakai Satuan awal produksi produksi
ikan
1 bandeng 6000 Gram Rp25.000 Rp150.000 Rp450.000
2 Telur 6 Butir Rp2.000 Rp12.000 Rp36.000
Tepung
3 tapioka 30 Gram Rp12.000 Rp360 Rp1.080
Minyak
4 goreng 60 Gram Rp17.000 Rp1.020 Rp3.060
5 Garam 45 Gram Rp2.000 Rp360 Rp1.080
Lada (3
6 gr) 4,5 Gram Rp3.000 Rp1.500 Rp4.500
Bawang
7 merah 180 Gram Rp20.000 Rp3.600 Rp10.800
Bawang
8 putih 180 Gram Rp26.000 Rp4.680 Rp14.040
9 Santan 75 Gram Rp3.500 Rp10.500 Rp31.500

8
10 MSG 30 Gram Rp5.000 Rp1.500 Rp4.500
Gula
11 merah 30 Gram Rp16.000 Rp480 Rp1.440
12 Plastik PP 21 Pcs Rp40.000 Rp8.400 Rp25.200
1 kali
13 Gas Pemakaian . Rp25.000 Rp8.400 Rp25.200
1 kali
14 Transport Pemakaian . Rp60.000 Rp20.000 Rp60.000
Total Rp222.800 668.400

5.2 Biaya Tetap


Harga
jenis pengeluaran  Satuan Satuan total
Sewa workshop 3 kali produksi Rp 17.000 Rp 51.000
Subtotal

Modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha otak-otak ikan bandeng


adalah sebesar Rp. 719.400 yang terdiri dari Rp. 668.400 sebagai biaya
variable dan Rp.51.000 sebagai biaya tetap.
5.2 BEP
a. Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan adalah harga minimal untuk
mendapatkan pemasukan yang sama dengan total biaya produksi. Harga
pokok penjualan dapat dihitung dengan membagi total biaya produksi
dengan total produk yang dihasilkan. Berikut adalah perhitungan harga
pokok penjualan produk olahan :
Total biaya Total produksi Harga
Rp. 719.400 63 11.419

b. break even point (BEF)


BEP/unit: BEP
Biaya total
¿
harga jual/unit
719.400
¿
20.000
¿ 35,97

9
BEP (Break Event Point) atau titik impas produksi yang didapatkan adalah 35,97
pcs.

BEP harga =

biayatotal 719.400
=¿ ¿ 11.419
jumlah pack 63
BEP (Break Event Point) atau titik impas harga yang didapatkan adalah
11.419/pcs.

Penentuan harga jual


Harga jual adalah harga yang ditetapkan untuk mendapatkan laba, harga
jual harus lebih tinggi dari harga pokok penjualan. Berikut adalah harga jual
produk
HPP Keuntungan yang Harga jual
diambil
Rp. 11.419 Rp 8.581 Rp 20.000

5.3 proyeksi perkiraan laba/rugi ( dalam 3 kali produksi )


Laba 3 kali produksi = ( target produksi x harga jual )- biaya produksi
= 63 x Rp.20.000) – Rp. 668.400
= Rp. 1.260.000– Rp 668.400
= Rp. 591.600
Jadi laba yang didapatkan dari hasil penjualan selama 3 kali produksi
adalah sebesar Rp 591.600.

10

Anda mungkin juga menyukai