Anda di halaman 1dari 4

"Tugas Keperawatan Keluarga"

Jhon William
1751022
Agama islam adalah agama yang memiliki jumlah penganut terbanyak di
dunia khususnya di Indonesia, menurut data statistik Indonesia menepati no 2
dengan jumlah penyebaran agama islam di dunia, hal ini berpengaruh terhadap
kebudayaan, norma, dan adat istiadat yang ada sehingga dalam hal ini sangat
berpengaruh terhadap pelayanan medis terlebih terhadap pelayanan rumah sakit
yang notabennya adalah rumah sakit non muslim, dalam beberapa aspek rumah
sakit yang bukan merupakan rumah sakit muslim atau umum harus
memperhatikan dalam pemberian pelayanan dan pengambilan tindaka hal ini
desebabkan oleh adaya perbedaan kebudayaan, norma, dan adat istiadat, sehingga
para tenaga medis harus mempelajari mengenai kebudayaan, norma, dan adat
istiadat dari agama muslim sama halnya dengan artikel yang akan dibahas
mengenai “Cultural Competence in the Care of Muslim Patients and Their
Families” karya BasemAttum; Sumaiya Hafiz; Ahmad Malik; Zafar Shamoon.

Dalam artikel ini kita dapat melihat bagaimana perbedaan kebudayaan,


norma, dan adat istiadat, dalam segi kebudayaan dimana umat muslim memiliki
kebudayaan melantunkan ayat – ayat suci alquran yang dimana para pelayan
rumah sakit harus dapat menghormati kebudayaan dan menghargainya, kemudian
dalam segi norma umat muslim memiliki aturan norma dimana tidak boleh
berkontak langsung dengan lawan jenis hal ini menjadi perhatian dalam dunia
medis yang notabenya pria atau wanita memiliki andil dalam tindakan dan tidak
sedikit rumah di Indonesia memiliki tenaga medis pria lebih banyak atau
sebaliknya, tetapi menurut Rumah Fiqih Indonesia, jika ada hal yang mendesak
dan tidak mungkin dihindari, maka larangan sentuhan kulit bisa berubah sesaat.
Ini sesuai dengan kaidah kedaruratan dalam fikih, dalam adat istiadat agama
muslim memiliki adat dan istiadat yaitu mejalanka sholat 5 waktu sehingga rumah
sakit harus dapat memberika fasilitas tersebut.

Tidak hanya itu menurut jurnal yang dibahas bahwa dalam pemberian obat
pun harus diperhatikan, dalam pemberian obat harus dilihat terlebih dahulu
komponen obat dan harus dijelaskan kepada pasien maupun keluraga mengapa,
hal ini harus di perhatikan karena ada aturan halal dan haram kemudiana dalam
pemebrian komponen obat yang memiliki alcohol pun harus perhatikan. Menurut
para ahli agama muslim bahwa obat yang debrikan harus melalui verifikasi halal
yang sudah di tentukan oleh MUI.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam mengambil tindakan medis
maupun memberikan pelayanan medis terhadap umat muslim harus dieperhatikan
agar tidak adanya kesalahan, maka dari itu perawat harus mempelajari setiap
perbedaan kebudayaan, norma, dan adat istiadat, menurut agama yang ada di
Indonesia mengapa karena hal ini mencegah adanya kesalahan terhadap tim
medis, tidak hanya itu tim medis juga harus dapat menghargai setiap perbedaan
walau rumah sakit tersebut adalah rumah sakit nonislam, terkadang kurangnya
perngetahuan tim medis dapat berdampak besar terhadap kelangsungan pelayanan
rumah sakit tersebut jadi haruslah perawat menambah pengetahuanya mengenai
perbedaan kebudayaan, norma, dan adat agar tidak adanya lagi kesalahan.
Refrensi:

 Iman Jauhari 2011 .KESEHATAN DALAM PANDANGAN HUKUM


ISLAM HEALTH VIEWS IN ISLAMIC LAW
 Iman Jauhari, 2006, Narkoba Dalam Pandangan Intelektual dan
Pencegahannya, Medan.
 Romadhon, Yusuf Alam. Pola Pikir Etika dalam Praktik Kedokteran.
CDK-206/ vol. 40 no. 7, 2013.
 Zuhroni. Respon Ulama Indonesia Terhadap Isu-Isu Kedokteran dan
Kesehatan Modern. Disertasi, Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2007

Anda mungkin juga menyukai