BAB I-V Indriastita
BAB I-V Indriastita
Oleh:
Nama : Indriastita Octaviany
Nim : 857931234
Email : indriastitaoctaviany@gmail.com
ABSTRAK
1
PENDAHULUAN
2
mencapai KKM yang telah ditetapkan. Maka guru berupaya untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi yang menjadi
kelemahan siswa.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan beberapa masalah yang dihadapi di kelas 5B SDI An-
Nuur Podosoko, maka dapat diidentifikasi antara lain :
a. Berdasarkan nilai ulangan harian materi tentang siklus air tahun
pelajaran 2020/2021 di kelas 5B SD Islam An-Nuur Podosoko,
Kecamata Sawangan, Kabupaten Magelang, menunjukkan rata-rata
kelas yang masih rendah, yaitu hanya 68. Sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) di SD Islam An-Nuur Kecamatan
Sawangan, Kabupaten Magelang untuk pelajaran IPA yaitu 75.
b. Pembelajaran dalam menyampaikan materi didominasi oleh
penggunaan metode ceramah dan tanya jawab sehingga kegiatan
lebih berpusat pada guru.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, dan hasil diskusi
dengan teman sejawat, terungkap beberapa permasalahan antara lain :
a. Pembelajaran belum menggunakan metode pembelajaran yang
tepat, yang dapat menarik perhatian siswa.
b. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru masih abstrak.
c. Dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA, guru kurang
mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
3
dan Gowin (Haris, 2005:18) mengemukakan kelebihan peta konsep
bagi guru dan siswa:
a. Kelebihan peta konsep bagi guru adalah sebagai berikut:
1) Pemetaan konsep dapat menolong guru mengorganisir
seperangkat pengalaman belajar secara keseluruhan yang akan
disajikan.
2) Pemetaan konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi
pelajaran, hal ini disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang
tidak menimbulkan efek verbal bagi siswa, karena siswa dengan
mudah melihat, membaca, dan mengerti makna yang diberikan.
3) Pemetaan konsep menolong guru memilih aturan pengajaran
berdasarkan kerangka kerja yang hierarki, hal ini mengingat
banyak materi pelajaran yang disajikan dalam urutan yang acak.
4) Peta konsep membantu guru meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pengajaran.
b. Sedangkan kelebihan peta konsep bagi siswa adalah sebagai berikut.
1) Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan
proses belajar yang bermakna, yang akan meningkatkan
pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya;
2) Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berfikir siswa,
yang pada gilirannya akan menimbulkan sikap kemandirian
belajar yang lebih pada siswa;
3) Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan
baik, yang akan memudahkan belajar;
4) Dapat membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara
lebih komprehensif dalam setiap komponen konsep- konsep dan
mengenali miskonsepsi.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
materi siklus air pada siswa kelas VB SD Islam An-Nuur .
B. Rumusan Masalah
4
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini adalh sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan proses pembelajaran tema 8 subtema 1 materi
siklus air dengan metode peta konsep (mind mapping) pada siswa kelas
V SD Islam An- Nuur Podosoko tahun pelajaran 2020/2021?
2. Bagaimana Meningkatkan hasil belajar tema 8 subtema 1 materi siklus
air dengan metode peta konsep (mind mapping) pada siswa kelas V SD
Islam An- Nuur Podosoko tahun pelajaran 2020/2021?
5
c. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan
strategi pembelajaran khususnya dalam menyampaikan materi
siklus air.
3. Bagi Sekolah
a. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam perencanaan
pembelajaran, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang aktif,
efektif dan menyenangkan.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran pada Tema 8 Subtema 1
terutama pada materi siklus air.
6
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Tinjauan Tentang Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar menurut Abdillah (dalam Aunurrohman) (2018:94),
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk
memperoleh tujuan tertentu.
Belajar menurut W.S Winkel (dalam Susanto) (2013: 4),
adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai
sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Kesimpulan dari pendapat para tokoh di atas bahwa belajar
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh perubahan
tingkah laku melalui pengalaman individu dalam berinteraksi
dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
7
Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan hasil
belajar adalah perubahan sikap dan perilaku seseorang yang
meliputi 3 aspek yaitu : aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang
dapat diukur melalui proses penilaian setelah melakukan kegiatan
belajar.
8
2) Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,
mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.
3) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan
masalah baik dalam kaitannya dengan pembelajaran sains maupun
dalam kehidupan.
9
seluruh ketrampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak
atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan.
Salah satu penggagas metode ini adalah Tony Buzan (2004).
Untuk membuat Mind Mapping, menurut Buzan, seseorang
biasanya memulainya dengan menulis gagasan utama di tengah
halaman dan dari situlah, ia bisa membentangkannya ke seluruh
arah untuk menciptakan semacam diagram yang terdiri dari kata
kunci-kata kunci, fakta-fakta ataupun gambar-gambar.
Berdasarkan pendapat diatas, mind mapping dapat diartikan
sebagai metode pembelajaran yang memanfaatkan kerja alami otak
kanan dan otak kiri secara seimbang melalui proses mencatat dan
meringkas dengan menggunakan gambar berwarna-warni dan
bahasa yang lebih mudah dimengerti, sehingga siswa dapat belajar
optimal.
10
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan
ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang
mempunyai alternatif jawaban;
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang;
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif
jawaban hasil diskusi;
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca
hasil diskusinya dan guru mecatat di papan dan
mengelompokan sesuai kebutuhan guru;
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat
kesimpulan.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pelaksanaan Mind Mapping secara step by step, akan
memudahkan seseorang/peserta didik untuk memahami dan
mengingat materi pembelajaran yang tersaji dalam bentuk Mind
Mapping karena dibuat dengan sangat menarik.
11
a. Materi Pembelajaran IPA Materi Siklus Air
Dalam penelitian ini, materi yang akan dikaji adalah mata
pelajaran IPA kelas V . Materi yang akan digunakan dalam
penelitian adalah Tema 8 Subtema 1 mengenai siklus air.
12
untuk mendesain pembelajaran yang dapat memberikan peluang bagi
siswa agar dapat belajar secara aktif baik dalam mencari, memperoleh, dan
mengolah apa yang sedang dipelajari oleh siswa. Salah satu metode yang
dapat digunakan dala pembelajaran mind mapping.
13
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
14
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti melaksanakan kegiatan
penelitian tindakan kelas. Penelitian direncanakan dalam dua siklus yang
masing-masing terdiri dari : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan, meliputi :
1) Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk observasi
proses belajar mengajar yang biasa dilakukan guru, pada pelajaran
matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika guru
menerangkan materi pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun rencana
perbaikan pembelajaran dengan metode pembelajaran Mind Mapping
2) Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan
pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan
alat yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan, menyiapkan
bahan dan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.
3) Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan
data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika
serta menyiapkan bahan penelitian.
4) Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk mengetahui
perkembangan hasil belajar.
b. Pelaksanaan
Tindakan yang dilaksanakan pada tiap siklus dipertemuan 1 dan 2
meliputi tahapan sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal :
a) Guru menyampaikan salam pembuka, mempresensi kehadiran
siswa, memberi motivasi dan apersepsi serta menyiapkan alat
bahan pembelajaran.
b) Guru menyampaikkan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang
diharapkan setelah selesai pembelajaran.
2) Kegiatan Inti :
a) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
b) Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok
c) Guru meminta siswa membuat peta
d) Siswa melakukan presentasi
15
e) Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi
pelajaran.
3) Kegiatan Penutup :
a) Siswa mengerjakan soal evaluasi pada akhir siklus.
b) Hasil kerja siswa dikumpulkan dan dinilai.
c) Siswa menerima tugas untuk mempelajari materi berikutnya di
rumah.
c. Observasi
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi atau data
mengenai penerapan metode pembelajaran Mind Mapping pada mata
pelajaran IPA, kemudian menganalisis data yang diperoleh.
Peneliti melakukan pengamatan dibantu dengan observer Supervisor 2
teman sejawat peneliti di Sekolah Islam An Nuur Kecamatan Sawangan
yang bertugas membantu mengamati penerapan metode pembelajaran Mind
Mapping pada pembelajaran IPA terhadap aktivitas guru atau aktivitas
siswa. Data yang diperoleh kemudian dicatat pada lembar observasi dengan
memberikan skor-skor pada setiap butir sesuai dengan aktivitas yang
dilakukan pada setiap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengemukakan kembali tentang
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan
setelah selesai melaksanakan semua tindakan. Supervisor 2 dan peneliti
berdiskusi mengenai tindakan yang akan dilakukan selanjutnya berdasarkan
hasil pelaksanaan tindakan dan data observasi yang telah diperoleh. Refleksi
dilakukan berdasarkan perencanaan siklus 1, lembar observasi dan hasil
pengamatan selama pelaksanaan tindakan. Perolehan data observasi dan
nilai test kemampuan pasca tindakan kemudian dihitung dan dilihat apakah
terjadi peningkatan setelah dilakukan tindakan menggunakan metode
pembelajaran Mind Mapping.
16
Tindakan yang dilakukan pada siklus 1 belum memenuhi kriteria
keberhasilan seperti yang telah diharapkan, maka refleksi dilanjutkan pada
tahap perencanaan terevisi agar terdapat perbaikan pada siklus berikutnya.
Jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memecahkan masalah
maka tindakan perbaikan pembelajaran akan dilakukan kembali melalui
tahapan tersebut diatas. Sampai perbaikan pembelajaran dan prestasi belajar
siswa mencapai standar kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan
untuk pelajaran Matematika yaitu 75 atau jika siklus sudah jenuh.
B. Instrumen Penelitian
1. Kumpulan soal tes
2. Lembar pengamatan
3. Catatan yang berisi refleksi dan perubahan-perubahan yang terjadi di kelas.
C. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data penelitian sebagai berikut :
1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes pada siswa
2. Data proses belajar mengajar diambil dari lembar pengamatan
Analisis Data
Untuk mengetahui keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dilakukan analisa
terhadap data yang diperoleh.
Analisis data dilakukan dengan cara :
1. Menentukan nilai rata-rata hasil tes dengan menggunakan rumus
X = ∑x1
N
Keterangan :
X = rata-rata hasil tes
∑x1 = Jumlah nilai tes
N = Banyak siswa yang mengikuti tes
2. Untuk menentukan daya serap siswa terhadap materi baik secara
perorangan maupun klasikal adalah sebagai berikut:
a. Daya serap perorangan
17
Seorang siswa dikatakan tuntas belajar bila ia telah mencapai skor
≥75% atau ≥75.
b. Daya serap klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas apabila kelas tersebut telah terdapat 75%
yang mencapai daya serap:
Untuk mengetahui ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus:
P = B X 100%
N
Keterangan:
P = Pencarian Prosentase
B = banyak siswa yang tuntas belajar
N = banyak siswa yang mengikuti tes
18
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
19
untuk diterapkan. Hal-hal yang dipersiapkan adalah (1) RPP ,(2)
Bahan bacaan materi siklus air (3) Lembar Observasi, (4) Soal
Evaluasi.
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 29 April 2021 selama 3
jam pelajaran (5x35 menit) dengan pertemuan I selama 2 jam
pelajaran (2x35 menit), pertemuan II evaluasi 1 jam pelajaran (1x35
menit). Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 17 siswa.
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
a) Kegiatan Awal pertemuan I dan II meliputi :
(1) Siswa bersiap memulai pelajaran IPA, menjawab salam,
dan menjawab ketika presentasi.
(2) Siswa mendengarkan tujuan dan hasil pembelajaran yang
ingin dicapai dalam proses pembelajaran oleh guru.
b) Kegiatan Inti pertemuan 1 meliputi :
(1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang siklus air
yaitu proses terjadinya hujan
(2) Guru membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
untuk membuat mind mapping.
(3) Siswa memperhatikan media yang dibawa oleh guru, dan
mendengar langkah-langkah pembelajaran Mind
Mapping.
(4) Masing – masing kelompok saling menceritakan dan
mendiskusikan materi yang baru diterima sebelum
membuat catatan kecil.
(5) Semua kelompok diminta begiliran/acak untuk
menyampaikan hasil diskusi (dalam bentuk mind
mapping)
(6) Siswa bersama guru membuat kesimpulan.
20
2) Pertemuan II / Evaluasi
a) Kegiatan Inti peretemuan II, meliputi :
(1) Siswa mengerjakan tes evaluasi yang dibagikan oleh
guru selama 25 menit.
(2) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu tanpa
membuka buku Guru membagi lembar evaluasi dan
meminta siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai
petunjuk dan dikerjakan secara individual.
b) Kegiatan Penutup pertemuan I dan II :
(1) Siswa mengumpulkan lembar evaluasi
(2) Siswa bersama guru mengoreksi hasil pekerjannya
(3) Guru menganalisa hasil evaluasi
(4) Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.
(5) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi siklus I
Tahap Pengamatan ini dilakukan oleh supervisor 2 untuk
mengetahui pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan
observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran
menggunakan metode Mind Mapping dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Data yang diperoleh sebagai berikut :
1) Data kinerja guru
Pada siklus I, kinerja guru sudah baik.
2) Data hasil belajar siswa
Berikut adalah data prestasi belajar IPA siswa pada siklus I.
Dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai
kurang dari 70 atau “Belum Tuntas” sebanyak 8 siswa
(47,05%) dan 9 siswa (52,94%) memperoleh nilai lebih dari
70 atau “Tuntas”. Nilai rata-rata kelas adalah 74,41 dan
mencapai KKM.
21
Berikut adalah grafik perbandingan nilai rata-rata kelas
untuk hasil belajar IPA siswa pada Pra Siklus dan siklus I.
22
2) Hal-hal yang menghambat kegiatan pembelajaran :
a) Guru belum mampu mengkondisikan kelas dengan baik
b) Materi bacaan kurang variatif
c) Media yang digunakan dalam Mind Mapping belum
bervariasi, sehingga pemahaman siswa hanya terpusat pada
media yang didemonstrasikan saja.
d) Masih ada siswa yang berguaru dan berbicara diluar materi
pembelajaran
e) Siswa masih ada kebingungan tentang penerapan metode
Mind Mapping
Selesai pelaksanaan perbaikan pada siklus I peneliti dibantu
Supervisor 2 menganalisis kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Dari data hasil observasi yang dicatat dalam lembar
observasi maka peneliti dan supervisor akan melakukan tindakan
dari ide-ide perbaikan pada siklus II untuk meperbaiki hasil belajar
pada siklus I. Ide perbaikan dalam kegiatan pembelajaran sebagai
berikut :
1) Guru harus mampu mengkondisikan siswa dengan baik
2) Guru harus lebih jelas memberikan instruksi
3) Guru lebih meningkatkan dalam membimbing dan menarik
perhatian siswa
4) Guru harus membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran
5) Meningkatkan pengelolaan kelas dengan baik
6) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara atau
bermain sendiri
7) Guru memberikan gambaran Mind Mapping
8) Guru menyiapkan hasil Mind Mapping sebagai perbandingan
3. Hasil Penelitian Siklus Kedua
a. Perencanaan
1) Menentukan jadwal penelitian
23
Pada hari Kamis, 06 Mei 2021 kembali mengkonsultasikan
jadwal penelitian siklus II kepada guru kelas V setelah
diadakannya refleksi siklus I.
2) RPP dari pertemuan I hingga pertemuan II siklus II
berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang
sudah disusun dengan menggunakan metode Mind
Mapping.
3) Menyiapkan gambaran Mind Mapping yang menarik
4) Menyiapkan lembar observasi kinerja guru yang akan diisi
pengamat selama pertemuan I hingga pertemuan II siklus II.
Setiap pertemuan terdapat satu lembar observasi kinerja
guru.
5) Menyiapkan instrumen evaluasi.
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan 1
a) Kegiatan Awal, meliputi :
(1) Siswa bersiap memulai pelajaran IPA, menjawab
salam, dan menjawab ketika presentasi.
(2) Siswa mendengarkan tujuan dan hasil
pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran oleh guru.
b) Kegiatan Inti,meliputi :
24
(1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
siklus air dengan proyektor, semua siswa tertarik
dengan hal tersebut.
(2) Siswa memperhatikan media yaitu peta konsep
berwarna yang dibuat oleh guru
(3) Siswa memperhatikan guru saat menunjukan
langkah-langkah pembelajaran Mind Mapping
secara seksama.
(4) Setiap siswa mendapatkan satu kartu berwarna
(kartu jawaban/soal)
(5) Guru membagi kelompok dengan permainan
(6) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
dan setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya
sebelum batas waktu diberi reward berupa pensil
dan permen. Dalam menemukan pasangan siswa
diberi waktu 5 menit.
(7) Setelah bertemu teman yang cocok dengan jenis
kartunya, siswa diminta untuk berkelompok.
(8) Untuk pendalaman materi, siswa dibagi dalam 5
kelompok. Siswa berkumpul dalam satu kelompok
untuk membahas lebih dalam tentang materi
kelompoknya dengan mengerjakan lembar kerja
siswa.
(9) Setelah waktu yang sudah ditentukan untuk
membahas membuat Mind Mapping selesai, maka
setiap kelompok harus memprenstasikan hasil
diskusinya. Diperintahkan semua anak untuk
berbicara.
(10) Untuk kelompok lainnya memperhatikan hasil
diskusi.
25
(11) Demikian seterusnya untuk kelompok lain.
(12) Siswa dibantu dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
2) Pertemuan II/ Evaluasi
a) Kegiatan Inti peretemuan 3, meliputi :
(1) Siswa mengerjakan tes evaluasi yang dibagikan
oleh guru selama 25 menit.
(2) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
tanpa membuka buku Guru membagi lembar
evaluasi dan meminta siswa mengerjakan soal
evaluasi sesuai petunjuk dan dikerjakan secara
individual.
b) Kegiatan Penutup pertemuan 1,2, dan 3 :
(1) Siswa mengumpulkan lembar evaluasi
(2) Siswa bersama guru mengoreksi hasil pekerjannya
(3) Guru menganalisa hasil evaluasi
(4) Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.
(5) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi siklus II
Tahapan pengamatan tidak ada perubahan, yaitu
supervisor 2 mengamati proses pembelajaraan saat
berlangsung dan memberikan penilaian melalui lembar
observasi. Data yang diperoleh sebagai berikut :
1) Data kinerja guru
hasil kinerja guru dalam menerapkan metode
pembelajaran Mind Mapping pada siklus 2 adalah “Sangat
Baik”.
2) Data hasil belajar siswa
Berikut adalah data prestasi belajar IPA siswa pada siklus 2
26
Dapat diketahui bahwa 17 siswa memperoleh nilai lebih dari 70
atau “Tuntas”. Nilai rata-rata kelas adalah 87,01 dan mencapai
KKM.
Berikut adalah grafik perbandingan nilai rata-rata kelas
untuk hasil belajar IPA siswa pada Pra Siklus,siklus I dan siklus
II.
c) Refleksi Siklus 2
Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II,
penerapan metode pembelajaran Mind Mapping dalam
pembelajaran IPA dapat berjalan dengan baik. Hasil refleksi
pada siklus I telah dilaksanakan pada siklus II ini. Selama
27
kegiatan pembelajaran pada siklus II terlihat bahwa semua
siswa telah menunjukkan partisipasinya. Hasil refleksi dari
siklus II ini adalah sebagai berikut:
(1) Prestasi belajar IPA siswa
Pada siklus II ini, sebanyak 17 siswa (100%) telah
mencapai KKM atau “Tuntas”.
(2) Kinerja guru
Guru telah melaksanakan aktivitas yang tercantum
pada lembar observasi kinerja guru. Pada siklus II ini
kinerja guru kategori “Sangat Baik”.
Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian pada
siklus II ini metode pembelajaran Mind Mapping dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa, sehingga
pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan penelitian
dapat dihentikan.
Adapun rangkuman data hasil penelitian pada pra
Siklus, siklus I, dan siklus II dari penerapan metode
pembelajaran Mind Mapping untuk hasil belajar IPA
Tema 8 subtema 1 materi siklus air siswa kelas V SD
Islam An Nuur Kecamatan Sawangan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.9 Perbandingan Prestasi Belajar IPA Siswa
B. Pembahasan
28
Pembahasan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya
peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPA tema 8 subtema 1
menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping untuk materi siklus air
kelas 5 SDI An Nuur”
29
SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT
1. Simpulan
Mengacu pada hasil penelitian yang telah dilaksanakan melalui dua
siklus menggunakan metode Mind Mapping pada Tema 8 Subtema 1
materi siklus air kelas V Semester II SD Islam An-Nuur Podosoko,
Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang dapat ditarik simpulan bahwa
pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping dapat meningkatkan
hasil belajar Tema 8 Subtema 1 materi siklus air Kelas V Semester II SD
Islam An-Nuur Podosoko Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.
Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan nilai hasil belajar pada
setiap siklusnya, yaitu sebelum tindakan tingkat ketuntasan hanya 29,41%,
siklus I nilai ketuntasan siswa sebesar 52,94%, dan siklus II nilai
ketuntasan siswa sebesar 100%. Dengan demikian, pembelajaran
menggunakan metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar
Tema 8 Subtema 1 materi siklus air Kelas V Semester II SD Islam An-
Nuur Podosoko Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.
2. Saran
Sesuai dengan simpulan hasil penelitian, serta dalam rangka ikut
menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar
siswa tema 8 subtema 1 materi siklus air dapat disampaikan saran-saran
sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
1. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan
ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga
memperoleh hasil belajar yang optimal.
2. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya dalam
kehidupan sehari-hari.
30
b. Bagi Guru
1. Guru hendaknya menerapkan metode Mind Mapping dalam
pembelajaran tema 8 subtema 1 materi siklus air.
2. Dalam pembelajaran secara umum hendaknya guru lebih
berinovasi dalam menerapkan model ataupun metode yang
dikuasai sesederhana apapun itu untuk menarik minat siswa
dalam pembelajaran.
3. Dalam pembelajaran materi siklus air, guru hendaknya
menggunakan media yang bervariasi dan dapat bekerjasama
dengan rekan guru lainnya dalam rangka menciptakan
pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
c. Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas tenaga
pendidiknya dengan mengadakan pelatihan bagi guru agar dapat
berinovasi menerapkan metode pembelajaran yang tepat pada
pembelajaran, terutama metode pembelajaran yang
menyenangkan misalnya metode Mind Mapping. Kualitas tenaga
pendidik yang lebih baik akan berpengaruh pada kualitas
pembelajaran, karena pastinya akan terdapat inovasi dalam
penggunaan metode pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
3. Tindak Lanjut
Dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini terbukti dengan metode
Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar tema 8 subtema 1 materi
siklus air di sekolah dasar. Para guru hendaknya melakukan inovasi
pembelajaran serta mau menerapkan pada pembelajaran di kelasnya.
31