Anda di halaman 1dari 31

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA TEMA 8 SUBTEMA 1 MATERI SIKLUS AIR


DENGAN METODE MIND MAPPING
KELAS V SD ISLAM AN - NUUR PODOSOKO
KECAMATAN SAWANGAN

Oleh:
Nama : Indriastita Octaviany
Nim : 857931234
Email : indriastitaoctaviany@gmail.com

ABSTRAK

Masalah penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar


siswa melalui metode mind mapping di kelas V. Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan hasil belajar materi siklus air dengan metode mind mapping kelas
V SD Islam An-Nuur Podosoko Sawangan Magelang. Metode penelitian
pembelajaran adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan
sebanyak 2 Siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VB SD Islam An-Nuur,
Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilaksanakan dalam dua siklus melalui metode demonstrasi dalam
pembelajaran Tema 8 Subtema 1 materi siklus air siswa kelas V Semester II SD
Islam An-Nuur, Kecamatan Sawangan Magelang dapat ditarik simpulan bahwa
pembelajaran melalui metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar
materi siklus air siswa kelas V Semester II SD Islam An-Nuur Kecamatan
Sawangan Magelang. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan nilai
pemahaman pada setiap siklusnya, yaitu sebelum tindakan tingkat ketuntasan
hanya 29,41%, siklus I nilai tingkat pemahaman sebesar 52,94%, dan siklus II
nilai ketuntasan pemahaman siswa sebesar 100%. Dengan demikian, penerapan
metode mind mapping dalam pembelajaran Tema 8 Subtema 1 materi siklus air
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester II SD Islam An-Nuur
Podosoko Kecamatan Sawangan Magelang.

Kata kunci: Hasil Belajar, Siklus Air, Metode Mind Mapping.

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Wahyana (dalam Trianto, 2015) bahwa “IPA adalah suatu
kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”.
Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi
oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Siswa diajak untuk belajar
merumuskan konsep mengenai fakta-fakta empiris yang ditemui dalam
lingkungannya. Rumusan konsep tersebut perlu dicari pemecahannya
melalui proses pemecahan masalah. Sikap ilmiah siswa dapat
dikembangkan melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang
dilakukan tentunya berpusat pada siswa. Guru berperan sebagai fasilitator
dimana tugas guru memberikan pelayanan kepada siswa sehingga
memudahkan dalam proses pembelajaran. Implementasi pembelajaran
diperlukan model pembelajaran sebagai cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran salah satunya model mind mapping.

Berdasarkan hasil observasi siswa di kelas 5B SD Islam An-Nuur


bahwa proses pembelajaran IPA berjalan satu arah, dimana siswa kurang
termotivasi terlibat langsung dalam pembelajaran. Permasalahan-
permasalahan tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki pemahaman
konsep yang rendah. Siswa belum memahami terutama pada Kompetensi
Dasar (KD) Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di
bumi serta kelangsungan mahluk hidup. Hal ini dapat dilihat sesuai daftar
nilai yang diperoleh siswa hanya memperoleh nilai rata-rata 68 dan nilai
tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), nilai KKM
pada mata pelajaran IPA di SD Islam An-Nuur adalah 75. Tercatat bahwa
dari jumlah 17 siswa hanya 5 yang tuntas belajar sesuai KKM sedangkan
12 siswa belum mencapai KKM. Proses pembelajaran yang dilakukan
guru tentunya belum berhasil maka diperlukan perbaikan sehingga

2
mencapai KKM yang telah ditetapkan. Maka guru berupaya untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi yang menjadi
kelemahan siswa.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan beberapa masalah yang dihadapi di kelas 5B SDI An-
Nuur Podosoko, maka dapat diidentifikasi antara lain :
a. Berdasarkan nilai ulangan harian materi tentang siklus air tahun
pelajaran 2020/2021 di kelas 5B SD Islam An-Nuur Podosoko,
Kecamata Sawangan, Kabupaten Magelang, menunjukkan rata-rata
kelas yang masih rendah, yaitu hanya 68. Sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) di SD Islam An-Nuur Kecamatan
Sawangan, Kabupaten Magelang untuk pelajaran IPA yaitu 75.
b. Pembelajaran dalam menyampaikan materi didominasi oleh
penggunaan metode ceramah dan tanya jawab sehingga kegiatan
lebih berpusat pada guru.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, dan hasil diskusi
dengan teman sejawat, terungkap beberapa permasalahan antara lain :
a. Pembelajaran belum menggunakan metode pembelajaran yang
tepat, yang dapat menarik perhatian siswa.
b. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru masih abstrak.
c. Dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA, guru kurang
mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Mengacu pada masalah diatas, maka dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini akan diatasi melalui metode peta konsep (mind mapping),
karena metode peta konsep (mind mapping) memiliki kelebihan, Novak

3
dan Gowin (Haris, 2005:18) mengemukakan kelebihan peta konsep
bagi guru dan siswa:
a. Kelebihan peta konsep bagi guru adalah sebagai berikut:
1) Pemetaan konsep dapat menolong guru mengorganisir
seperangkat pengalaman belajar secara keseluruhan yang akan
disajikan.
2) Pemetaan konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi
pelajaran, hal ini disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang
tidak menimbulkan efek verbal bagi siswa, karena siswa dengan
mudah melihat, membaca, dan mengerti makna yang diberikan.
3) Pemetaan konsep menolong guru memilih aturan pengajaran
berdasarkan kerangka kerja yang hierarki, hal ini mengingat
banyak materi pelajaran yang disajikan dalam urutan yang acak.
4) Peta konsep membantu guru meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pengajaran.
b. Sedangkan kelebihan peta konsep bagi siswa adalah sebagai berikut.
1) Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan
proses belajar yang bermakna, yang akan meningkatkan
pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya;
2) Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berfikir siswa,
yang pada gilirannya akan menimbulkan sikap kemandirian
belajar yang lebih pada siswa;
3) Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan
baik, yang akan memudahkan belajar;
4) Dapat membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara
lebih komprehensif dalam setiap komponen konsep- konsep dan
mengenali miskonsepsi.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
materi siklus air pada siswa kelas VB SD Islam An-Nuur .
B. Rumusan Masalah

4
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini adalh sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan proses pembelajaran tema 8 subtema 1 materi
siklus air dengan metode peta konsep (mind mapping) pada siswa kelas
V SD Islam An- Nuur Podosoko tahun pelajaran 2020/2021?
2. Bagaimana Meningkatkan hasil belajar tema 8 subtema 1 materi siklus
air dengan metode peta konsep (mind mapping) pada siswa kelas V SD
Islam An- Nuur Podosoko tahun pelajaran 2020/2021?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian
tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penerapan proses pembelajaran tema 8 subtema 1
materi siklus air dengan metode peta konsep (mind mapping) pada
siswa kelas V SD Islam An- Nuur Podosoko tahun pelajaran
2020/2021.
2. Meningkatkan hasil belajar tema 8 subtema 1 materi siklus air dengan
metode peta konsep (mind mapping) pada siswa kelas V SD Islam An-
Nuur Podosoko tahun pelajaran 2020/2021.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian tindakan perbaikan pembelajaran ini bermanfaat :
1. Bagi Siswa
a. Siswa lebih mudah dalam memahami materi siklus air.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada Tema 8
Subtema 1 terutama materi siklus air.
2. Bagi Guru
a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran.
b. Memperoleh wawasan, keterampilan dan pengalaman pentingnya
menggunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran
Tema 8 Subtema 1 materi siklus air.

5
c. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan
strategi pembelajaran khususnya dalam menyampaikan materi
siklus air.
3. Bagi Sekolah
a. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam perencanaan
pembelajaran, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang aktif,
efektif dan menyenangkan.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran pada Tema 8 Subtema 1
terutama pada materi siklus air.

6
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Tinjauan Tentang Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar menurut Abdillah (dalam Aunurrohman) (2018:94),
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk
memperoleh tujuan tertentu.
Belajar menurut W.S Winkel (dalam Susanto) (2013: 4),
adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai
sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
Kesimpulan dari pendapat para tokoh di atas bahwa belajar
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh perubahan
tingkah laku melalui pengalaman individu dalam berinteraksi
dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.

b. Definisi Hasil Belajar


Sanjaya (2010:13) mengemukakan bahwa hasil belajar
berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai
dengan tujuan khusus yang direncanakan.
Sedangkan menurut Winkel (dalam Purwanto, 2010 : 45) hasil
belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah
dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu ada
taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom,
Simpson, dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.

7
Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan hasil
belajar adalah perubahan sikap dan perilaku seseorang yang
meliputi 3 aspek yaitu : aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang
dapat diukur melalui proses penilaian setelah melakukan kegiatan
belajar.

2. Kajian Tentang Pembelajaran IPA


a. Pengertian IPA
Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang standar isi dijelaskan
bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga suatu proses penemuan.
Wahyana (Trianto, 2015 : 136) mengatakan bahwa IPA adalah
suatu pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam
penggunannya secara umum terbatas pada gejala – gejala alam.
Perkembangannya tidak hanya ditandai adanya kumpulan fakta,
tetapi adanya metode dan sikap ilmiah.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah
suatu kumpulan teori sistematis, penerapannya secara umum
terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui
metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut
sikap ilmiah seperti ingin tahu, terbuka, jujur,dan sebagainya.

b. Hakikat Pembelajaran IPA


Merujuk pada hakikat IPA, maka nilai-nilai IPA yang dapat
ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara lain sebagai berikut
(Trianto, 2015: 141):
1) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis
menurut langkah-langkah metode ilmiah.

8
2) Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,
mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.
3) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan
masalah baik dalam kaitannya dengan pembelajaran sains maupun
dalam kehidupan.

c. Tujuan Pembelajaran IPA


Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan
pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-
tujuan tertentu, yaitu (Trianto, 2015: 142):
1) Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat
hidup dan bagaimana bersikap.
2) Menanamkan sikap hidup ilmiah.
3) Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan.
4) Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta
menghargai para ilmuwan.
5) Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam
memecahkan permasalahan.
Dengan demikian, semakin jelas bahwa proses pembelajaran
IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses,
sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-
konsep, terori-teori serta sikap ilmiah siswa sehingga dapat
berpengaruh positif tehadap kualitas proses pendidikan maupun
produk pendidikan.

3. Metode Pembelajaran Mind Mapping


a. Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping
Johan (Mahmuddin, 2009:3) mengemukakan bahwa : Model
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping merupakan suatu
teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal
untuk membuka potensi dari seluruh otak, karena menggunakan

9
seluruh ketrampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak
atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan.
Salah satu penggagas metode ini adalah Tony Buzan (2004).
Untuk membuat Mind Mapping, menurut Buzan, seseorang
biasanya memulainya dengan menulis gagasan utama di tengah
halaman dan dari situlah, ia bisa membentangkannya ke seluruh
arah untuk menciptakan semacam diagram yang terdiri dari kata
kunci-kata kunci, fakta-fakta ataupun gambar-gambar.
Berdasarkan pendapat diatas, mind mapping dapat diartikan
sebagai metode pembelajaran yang memanfaatkan kerja alami otak
kanan dan otak kiri secara seimbang melalui proses mencatat dan
meringkas dengan menggunakan gambar berwarna-warni dan
bahasa yang lebih mudah dimengerti, sehingga siswa dapat belajar
optimal.

b. Tujuan Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping


Mahmuddin (2009:5) mengemukakan penerapan model
pembelajaran kooperatif Mind Mapping bertujuan untuk membuat
materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat
membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali
informasi yang telah dipelajari.
Berdasarkan pendapat diatas, Mind Mapping bertujuan untuk
memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima dengan
adanya kombinasi warna, simbol, bentuk, dan sebagainya.

c. Langkah – Langkah Metode Pembelajaran Mind Mapping


Menurut Johan (Mahmuddin, 2009:4), bahwa langkah –
langkah pembelajaran Mind Mapping yaitu :
1. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;

10
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan
ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang
mempunyai alternatif jawaban;
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang;
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif
jawaban hasil diskusi;
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca
hasil diskusinya dan guru mecatat di papan dan
mengelompokan sesuai kebutuhan guru;
6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat
kesimpulan.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pelaksanaan Mind Mapping secara step by step, akan
memudahkan seseorang/peserta didik untuk memahami dan
mengingat materi pembelajaran yang tersaji dalam bentuk Mind
Mapping karena dibuat dengan sangat menarik.

d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Mind


Mapping
Maghfiroh (2009:45) mengemukakan kelebihan Mind
Mapping sebagai berikut 1. Memudahkan kita melihat gambaran
keseluruhan, 2. Membantu otak untuk mengatur, mengingat,
membandingkan, dan membuat hubungan, 3. Memudahkan
menambah informasi baru, 4. Pengkajian ulang bisa lebih cepat, 5.
Setiap peta bersifat unik. Selain memiliki kelebihan, didalam
penerapan metode pembelajaran Mind Mapping terdapat beberapa
kelemahan (Santoso, 2011:5) yaitu : 1. Hanya siswa yang aktif yang
terlibat, 2. Tidak sepenuhnya siswa yang belajar, 3. Jumlah detail
infromasi tidak dapat dimasukan.

4. Materi Pembelajaran IPA di SD

11
a. Materi Pembelajaran IPA Materi Siklus Air
Dalam penelitian ini, materi yang akan dikaji adalah mata
pelajaran IPA kelas V . Materi yang akan digunakan dalam
penelitian adalah Tema 8 Subtema 1 mengenai siklus air.

Berikut ini ringkasan materi daur air yang disusun dari


berbagai sumber.
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Air
termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena air
tidak akan pernah habis meskipun terus digunakan. Hal ini
disebabkan air mengalami proses pendauran (perputaran/siklus).
Siklus air merupakan perputaran/sirkulasi air secara terus-menerus
dari bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi. siklus air terjadi
melalui proses penguapan (evaporasi), pengendapan
(presipitasi),dan pengembunan (kondensasi).
Siklus air di mulai dari menguapnya air dari berbagai sumber
karena pengaruh panas dari sinar matahari. Seperti air di laut, sungai
dan danau. Proses ini disebut evaporasi (penguapan). Uap air naik
dan berkumpul di udara. Lama kelamaan udara tidak dapat lagi
menampung uap air. Proses ini disebut presipitasi (pengendapan).
Pada saat suhu uap air turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik
air (mengembun). Titik-titik ini membentuk awan. Proses ini
disebut kondensasi (pengembunan). Titik-titik air di awan kemudian
akan turun menjadi hujan.

5. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar


Siswa kelas V SD umumnya berada dalam tahap operasional Formal,
dengan demikian dalam memberikan materi pelajaran, guru diharapkan
lebih menitikberatkan pada alat peraga atau media yang lebih bersifat
konkret dan logis. Sejalan dengan hal tersebut, guru hendaknya mampu

12
untuk mendesain pembelajaran yang dapat memberikan peluang bagi
siswa agar dapat belajar secara aktif baik dalam mencari, memperoleh, dan
mengolah apa yang sedang dipelajari oleh siswa. Salah satu metode yang
dapat digunakan dala pembelajaran mind mapping.

13
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penilitian ini adalah seluruh peserta
didik kelas VB SD Islam An-Nuur, Kecamatan Sawangan Kabupaten
Magelang Tahun Pelajaran 2020/2021 Semester II, yang berjumlah 17
siswa terdiri dari 12 siswa putri dan 5 siswa putra.
2. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VB SD Islam An-Nuur,
Semester genap Tahun Pelajaran 2020/2021, yang beralamat di Dusun
Gading Legok, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten
Magelang.
3. Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua
siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Adapun jadwal tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian Perbaikan Pembelajaran
No Hari/Tanggal Materi Pelajaran Kelas Keterangan
1 Kamis, Siklus Air V Pra Siklus
22 April 2021
2 Kamis, Siklus Air V Siklus I
29 April 2021
3 Kamis, Siklus Air V Siklus II
06 Mei 2021

4. Pihak yang Membantu


Penelitian ini dibantu oleh Tutor Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) sebagai Supervisor 1, Nur Cahyaningwulan, S.Pd.
sebagai wali kelas 6B, dan siswa kelas VB SD Islam An-Nuur
Sawangan.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

14
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti melaksanakan kegiatan
penelitian tindakan kelas. Penelitian direncanakan dalam dua siklus yang
masing-masing terdiri dari : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan, meliputi :
1) Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk observasi
proses belajar mengajar yang biasa dilakukan guru, pada pelajaran
matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika guru
menerangkan materi pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun rencana
perbaikan pembelajaran dengan metode pembelajaran Mind Mapping
2) Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan
pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan
alat yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan, menyiapkan
bahan dan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.
3) Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan
data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika
serta menyiapkan bahan penelitian.
4) Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk mengetahui
perkembangan hasil belajar.
b. Pelaksanaan
Tindakan yang dilaksanakan pada tiap siklus dipertemuan 1 dan 2
meliputi tahapan sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal :
a) Guru menyampaikan salam pembuka, mempresensi kehadiran
siswa, memberi motivasi dan apersepsi serta menyiapkan alat
bahan pembelajaran.
b) Guru menyampaikkan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang
diharapkan setelah selesai pembelajaran.
2) Kegiatan Inti :
a) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
b) Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok
c) Guru meminta siswa membuat peta
d) Siswa melakukan presentasi

15
e) Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi
pelajaran.
3) Kegiatan Penutup :
a) Siswa mengerjakan soal evaluasi pada akhir siklus.
b) Hasil kerja siswa dikumpulkan dan dinilai.
c) Siswa menerima tugas untuk mempelajari materi berikutnya di
rumah.
c. Observasi
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi atau data
mengenai penerapan metode pembelajaran Mind Mapping pada mata
pelajaran IPA, kemudian menganalisis data yang diperoleh.
Peneliti melakukan pengamatan dibantu dengan observer Supervisor 2
teman sejawat peneliti di Sekolah Islam An Nuur Kecamatan Sawangan
yang bertugas membantu mengamati penerapan metode pembelajaran Mind
Mapping pada pembelajaran IPA terhadap aktivitas guru atau aktivitas
siswa. Data yang diperoleh kemudian dicatat pada lembar observasi dengan
memberikan skor-skor pada setiap butir sesuai dengan aktivitas yang
dilakukan pada setiap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengemukakan kembali tentang
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan
setelah selesai melaksanakan semua tindakan. Supervisor 2 dan peneliti
berdiskusi mengenai tindakan yang akan dilakukan selanjutnya berdasarkan
hasil pelaksanaan tindakan dan data observasi yang telah diperoleh. Refleksi
dilakukan berdasarkan perencanaan siklus 1, lembar observasi dan hasil
pengamatan selama pelaksanaan tindakan. Perolehan data observasi dan
nilai test kemampuan pasca tindakan kemudian dihitung dan dilihat apakah
terjadi peningkatan setelah dilakukan tindakan menggunakan metode
pembelajaran Mind Mapping.

16
Tindakan yang dilakukan pada siklus 1 belum memenuhi kriteria
keberhasilan seperti yang telah diharapkan, maka refleksi dilanjutkan pada
tahap perencanaan terevisi agar terdapat perbaikan pada siklus berikutnya.
Jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memecahkan masalah
maka tindakan perbaikan pembelajaran akan dilakukan kembali melalui
tahapan tersebut diatas. Sampai perbaikan pembelajaran dan prestasi belajar
siswa mencapai standar kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan
untuk pelajaran Matematika yaitu 75 atau jika siklus sudah jenuh.
B. Instrumen Penelitian
1. Kumpulan soal tes
2. Lembar pengamatan
3. Catatan yang berisi refleksi dan perubahan-perubahan yang terjadi di kelas.
C. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data penelitian sebagai berikut :
1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes pada siswa
2. Data proses belajar mengajar diambil dari lembar pengamatan
Analisis Data
Untuk mengetahui keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dilakukan analisa
terhadap data yang diperoleh.
Analisis data dilakukan dengan cara :
1. Menentukan nilai rata-rata hasil tes dengan menggunakan rumus

X = ∑x1
N
Keterangan :
X = rata-rata hasil tes
∑x1 = Jumlah nilai tes
N = Banyak siswa yang mengikuti tes
2. Untuk menentukan daya serap siswa terhadap materi baik secara
perorangan maupun klasikal adalah sebagai berikut:
a. Daya serap perorangan

17
Seorang siswa dikatakan tuntas belajar bila ia telah mencapai skor
≥75% atau ≥75.
b. Daya serap klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas apabila kelas tersebut telah terdapat 75%
yang mencapai daya serap:
Untuk mengetahui ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus:

P = B X 100%
N

Keterangan:
P = Pencarian Prosentase
B = banyak siswa yang tuntas belajar
N = banyak siswa yang mengikuti tes

18
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian


Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan
judul “Upaya peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPA tema 8
subtema 1 menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping untuk
materi siklus air kelas V SDI An Nuur”. Hal-hal yang akan dijabarkan
pada hasil penelitian adalah data apa saja yang diperoleh peneliti selama
penelitian hingga dilakukannya tindakan perbaikan pembelajaran dengan
metode pembelajaran Mind Mapping. Mulai dari siklus I hingga siklus II.
Pada setiap siklus memiliki bagian-bagian yang serupa, yaitu diawali
perencanaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, kemudian
pengamatan, lalu diakhiri dengan refleksi.
Berikut penjabaran tentang bagaimana proses pelaksanaan
penelitian dan hasil apa saja yang diperoleh:
1. Hasil Penelitian Pra Siklus

Pada tahapan ini peneliti melakukan pengumpulan data awal untuk


menemukan informasi tentang proses dan hasil belajar mengajar di kelas 5
SDI An Nuur. Hasil analisis pada pembelajaran IPA tema 8 subtema 1
materi siklus air ialah dari  17 orang siswa 5 siswa yang nilainya baik
(29,41%) , 12 siswa nilainya kurang atau dapat dikategorikan belum
tuntas (70,58%) dengan nilai rata-rata 68,47. Melihat kondisi ini, maka
perlu diterapkan suatu metode pembelajaran yang melibatkan peran siswa
secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar guna meningkatkan hasil
belajar IPA tema 8 subtema 1 materi siklus air.
2. Hasil Penelitian Siklus Pertama
a. Perencanaan
Pada perencanaan siklus I ini peneliti mencari alternatif
pemecahan masalah. Dari hasil pengkajian terhadap beberapa
metode yang dianggap dapat mengatasi permasalahan kurangnya
pemahaman siswa, dipilihlah metode pembelajaran mind mapping

19
untuk diterapkan. Hal-hal yang dipersiapkan adalah (1) RPP ,(2)
Bahan bacaan materi siklus air (3) Lembar Observasi, (4) Soal
Evaluasi.
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 29 April 2021 selama 3
jam pelajaran (5x35 menit) dengan pertemuan I selama 2 jam
pelajaran (2x35 menit), pertemuan II evaluasi 1 jam pelajaran (1x35
menit). Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 17 siswa.
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
a) Kegiatan Awal pertemuan I dan II meliputi :
(1) Siswa bersiap memulai pelajaran IPA, menjawab salam,
dan menjawab ketika presentasi.
(2) Siswa mendengarkan tujuan dan hasil pembelajaran yang
ingin dicapai dalam proses pembelajaran oleh guru.
b) Kegiatan Inti pertemuan 1 meliputi :
(1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang siklus air
yaitu proses terjadinya hujan
(2) Guru membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
untuk membuat mind mapping.
(3) Siswa memperhatikan media yang dibawa oleh guru, dan
mendengar langkah-langkah pembelajaran Mind
Mapping.
(4) Masing – masing kelompok saling menceritakan dan
mendiskusikan materi yang baru diterima sebelum
membuat catatan kecil.
(5) Semua kelompok diminta begiliran/acak untuk
menyampaikan hasil diskusi (dalam bentuk mind
mapping)
(6) Siswa bersama guru membuat kesimpulan.

20
2) Pertemuan II / Evaluasi
a) Kegiatan Inti peretemuan II, meliputi :
(1) Siswa mengerjakan tes evaluasi yang dibagikan oleh
guru selama 25 menit.
(2) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu tanpa
membuka buku Guru membagi lembar evaluasi dan
meminta siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai
petunjuk dan dikerjakan secara individual.
b) Kegiatan Penutup pertemuan I dan II :
(1) Siswa mengumpulkan lembar evaluasi
(2) Siswa bersama guru mengoreksi hasil pekerjannya
(3) Guru menganalisa hasil evaluasi
(4) Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.
(5) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi siklus I
Tahap Pengamatan ini dilakukan oleh supervisor 2 untuk
mengetahui pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan
observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran
menggunakan metode Mind Mapping dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Data yang diperoleh sebagai berikut :
1) Data kinerja guru
Pada siklus I, kinerja guru sudah baik.
2) Data hasil belajar siswa
Berikut adalah data prestasi belajar IPA siswa pada siklus I.
Dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai
kurang dari 70 atau “Belum Tuntas” sebanyak 8 siswa
(47,05%) dan 9 siswa (52,94%) memperoleh nilai lebih dari
70 atau “Tuntas”. Nilai rata-rata kelas adalah 74,41 dan
mencapai KKM.

21
Berikut adalah grafik perbandingan nilai rata-rata kelas
untuk hasil belajar IPA siswa pada Pra Siklus dan siklus I.

Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas V Pra


Siklus dan Siklus I
76 74.41
74
72
70 68.47
68
66
64
Pra Siklus Siklus I

Grafik 4. 1 Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas untuk


.Prestasi belajar IPA Pada Pra Siklus dan Siklus I

Dari hasil diatas dapat diamati bahwa ada peningkatan


nilai rata-rata dari pra siklus ke siklus I. Nilai rata-rata pada pra
siklus sebesar 66,48 dan pada siklus I sebesar 74,95.
d. Refleksi Siklus I
Dari data hasil observasi dan evaluasi siklus I menunjukan
bahwa terdapat beberapa hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode
Mind Mapping. Berikut penjelasannya :
1) Hal-hal yang mendukung kegiatan pembelajaran :
a) Guru cukup jelas dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran
b) Guru cukup baik dalam penguasaan materi
c) Metode Mind Mapping dapat diterapkan dalam
pembelajaran
d) Soal evaluasi baik individu maupun kelompok diberikan
guru dengan jelas

22
2) Hal-hal yang menghambat kegiatan pembelajaran :
a) Guru belum mampu mengkondisikan kelas dengan baik
b) Materi bacaan kurang variatif
c) Media yang digunakan dalam Mind Mapping belum
bervariasi, sehingga pemahaman siswa hanya terpusat pada
media yang didemonstrasikan saja.
d) Masih ada siswa yang berguaru dan berbicara diluar materi
pembelajaran
e) Siswa masih ada kebingungan tentang penerapan metode
Mind Mapping
Selesai pelaksanaan perbaikan pada siklus I peneliti dibantu
Supervisor 2 menganalisis kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Dari data hasil observasi yang dicatat dalam lembar
observasi maka peneliti dan supervisor akan melakukan tindakan
dari ide-ide perbaikan pada siklus II untuk meperbaiki hasil belajar
pada siklus I. Ide perbaikan dalam kegiatan pembelajaran sebagai
berikut :
1) Guru harus mampu mengkondisikan siswa dengan baik
2) Guru harus lebih jelas memberikan instruksi
3) Guru lebih meningkatkan dalam membimbing dan menarik
perhatian siswa
4) Guru harus membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran
5) Meningkatkan pengelolaan kelas dengan baik
6) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara atau
bermain sendiri
7) Guru memberikan gambaran Mind Mapping
8) Guru menyiapkan hasil Mind Mapping sebagai perbandingan
3. Hasil Penelitian Siklus Kedua

a. Perencanaan
1) Menentukan jadwal penelitian

23
Pada hari Kamis, 06 Mei 2021 kembali mengkonsultasikan
jadwal penelitian siklus II kepada guru kelas V setelah
diadakannya refleksi siklus I.
2) RPP dari pertemuan I hingga pertemuan II siklus II
berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang
sudah disusun dengan menggunakan metode Mind
Mapping.
3) Menyiapkan gambaran Mind Mapping yang menarik
4) Menyiapkan lembar observasi kinerja guru yang akan diisi
pengamat selama pertemuan I hingga pertemuan II siklus II.
Setiap pertemuan terdapat satu lembar observasi kinerja
guru.
5) Menyiapkan instrumen evaluasi.
b. Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 06 Mei 2021


selama 3 jam pelajaran (5x35 menit) dengan pertemuan I
selama 2 jam pelajaran (4x35 menit) dan evaluasi I jam
pelajaran (1x35 menit). Istirahat hanya pada pertemuan I
selama 15 menit, untuk pertemuan II tidak dilaksanakan
istirahat. Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 17
siswa, Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah
sebagai berikut:

1) Pertemuan 1
a) Kegiatan Awal, meliputi :
(1) Siswa bersiap memulai pelajaran IPA, menjawab
salam, dan menjawab ketika presentasi.
(2) Siswa mendengarkan tujuan dan hasil
pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran oleh guru.
b) Kegiatan Inti,meliputi :

24
(1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
siklus air dengan proyektor, semua siswa tertarik
dengan hal tersebut.
(2) Siswa memperhatikan media yaitu peta konsep
berwarna yang dibuat oleh guru
(3) Siswa memperhatikan guru saat menunjukan
langkah-langkah pembelajaran Mind Mapping
secara seksama.
(4) Setiap siswa mendapatkan satu kartu berwarna
(kartu jawaban/soal)
(5) Guru membagi kelompok dengan permainan
(6) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
dan setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya
sebelum batas waktu diberi reward berupa pensil
dan permen. Dalam menemukan pasangan siswa
diberi waktu 5 menit.
(7) Setelah bertemu teman yang cocok dengan jenis
kartunya, siswa diminta untuk berkelompok.
(8) Untuk pendalaman materi, siswa dibagi dalam 5
kelompok. Siswa berkumpul dalam satu kelompok
untuk membahas lebih dalam tentang materi
kelompoknya dengan mengerjakan lembar kerja
siswa.
(9) Setelah waktu yang sudah ditentukan untuk
membahas membuat Mind Mapping selesai, maka
setiap kelompok harus memprenstasikan hasil
diskusinya. Diperintahkan semua anak untuk
berbicara.
(10) Untuk kelompok lainnya memperhatikan hasil
diskusi.

25
(11) Demikian seterusnya untuk kelompok lain.
(12) Siswa dibantu dengan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
2) Pertemuan II/ Evaluasi
a) Kegiatan Inti peretemuan 3, meliputi :
(1) Siswa mengerjakan tes evaluasi yang dibagikan
oleh guru selama 25 menit.
(2) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu
tanpa membuka buku Guru membagi lembar
evaluasi dan meminta siswa mengerjakan soal
evaluasi sesuai petunjuk dan dikerjakan secara
individual.
b) Kegiatan Penutup pertemuan 1,2, dan 3 :
(1) Siswa mengumpulkan lembar evaluasi
(2) Siswa bersama guru mengoreksi hasil pekerjannya
(3) Guru menganalisa hasil evaluasi
(4) Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.
(5) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi siklus II
Tahapan pengamatan tidak ada perubahan, yaitu
supervisor 2 mengamati proses pembelajaraan saat
berlangsung dan memberikan penilaian melalui lembar
observasi. Data yang diperoleh sebagai berikut :
1) Data kinerja guru
hasil kinerja guru dalam menerapkan metode
pembelajaran Mind Mapping pada siklus 2 adalah “Sangat
Baik”.
2) Data hasil belajar siswa
Berikut adalah data prestasi belajar IPA siswa pada siklus 2

26
Dapat diketahui bahwa 17 siswa memperoleh nilai lebih dari 70
atau “Tuntas”. Nilai rata-rata kelas adalah 87,01 dan mencapai
KKM.
Berikut adalah grafik perbandingan nilai rata-rata kelas
untuk hasil belajar IPA siswa pada Pra Siklus,siklus I dan siklus
II.

Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas V


Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
100
90 87.01
80 74.41
68.47
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Grafik 4. 2 Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas untuk


.Prestasi belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus 1,Siklus 2
Apabila dibandingkan antara nilai rata-rata kelas pada
siklus I dan siklus II, maka nilai rata-rata pada siklus II
meningkat. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 74,41 dan pada
siklus II sebesar 87,01. Dalam pembelajaran siklus II terlihat
peningkatan jumlah siswa yang nilainya tuntas dari siklus I
sebanyak 9 anak menjadi 17 anak pada pembelajaran siklus II.

c) Refleksi Siklus 2
Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II,
penerapan metode pembelajaran Mind Mapping dalam
pembelajaran IPA dapat berjalan dengan baik. Hasil refleksi
pada siklus I telah dilaksanakan pada siklus II ini. Selama

27
kegiatan pembelajaran pada siklus II terlihat bahwa semua
siswa telah menunjukkan partisipasinya. Hasil refleksi dari
siklus II ini adalah sebagai berikut:
(1) Prestasi belajar IPA siswa
Pada siklus II ini, sebanyak 17 siswa (100%) telah
mencapai KKM atau “Tuntas”.
(2) Kinerja guru
Guru telah melaksanakan aktivitas yang tercantum
pada lembar observasi kinerja guru. Pada siklus II ini
kinerja guru kategori “Sangat Baik”.
Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian pada
siklus II ini metode pembelajaran Mind Mapping dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa, sehingga
pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan penelitian
dapat dihentikan.
Adapun rangkuman data hasil penelitian pada pra
Siklus, siklus I, dan siklus II dari penerapan metode
pembelajaran Mind Mapping untuk hasil belajar IPA
Tema 8 subtema 1 materi siklus air siswa kelas V SD
Islam An Nuur Kecamatan Sawangan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.9 Perbandingan Prestasi Belajar IPA Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II


X́ 68,47 74,41 87,01
Peningkatan 5,94 12,6
Jumlah siswa yang 5 siswa 9 siswa 17 siswa
mencapai nilai ≥70 (29,41%) (52,94%) (100%)

B. Pembahasan

28
Pembahasan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya
peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPA tema 8 subtema 1
menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping untuk materi siklus air
kelas 5 SDI An Nuur”

1. Pembahasan Siklus Pertama


Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus I yang
menfokuskan pada penerapan metode Mind Mapping, diperoleh data
yang sebelumnya pada kegiatan pra siklus untuk ketuntasan, yang
sebelumnya pada prasiklus 5 dari 17 siswa (29,41%) di siklus I
menjadi 9 dari 17 siswa (52,94%). Begitu juga dengan nilai rata-rata
kelas yang dalam kegiatan pra siklus sebesar 68,47 menjadi 74,41 di
siklus I.
2. Pembahasan Siklus Kedua
Setelah peneliti dibantu observer melakukan refleksi dan
perbaikan pembelajaran pada siklus II yang menitikberatkan pada
penerapan metode Mind Mapping, diperoleh data sebagai berikut :.
a. Siklus I ketuntasan 52,94% di siklus II menjadi 100%.

b. Siklus I nilai rata-rata kelas 74,41 di siklus II menjadi 87,01

Hal ini menunjukkan bahwa dari setiap siklus selalu mengalami


peningkatan terutama setelah peneliti menerapkan metode Mind Mapping
dalam proses pembelajaran.
Setelah dilakukan pencocokan terhadap hasil yang diperoleh dari
pengamatan pembelajaran, hasil evaluasi siklus, dan dokumentasi peneliti
menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
meningkat setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan metode Mind
Mapping siklus I, dan siklus II. Hasil belajar siswa telah mencapai
indikator keberhasilan yang hendak dicapai. Siklus ini dapat dihentikan
dan tidak perlu melanjutkan ke siklus III

29
SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT

1. Simpulan
Mengacu pada hasil penelitian yang telah dilaksanakan melalui dua
siklus menggunakan metode Mind Mapping pada Tema 8 Subtema 1
materi siklus air kelas V Semester II SD Islam An-Nuur Podosoko,
Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang dapat ditarik simpulan bahwa
pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping dapat meningkatkan
hasil belajar Tema 8 Subtema 1 materi siklus air Kelas V Semester II SD
Islam An-Nuur Podosoko Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.
Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan nilai hasil belajar pada
setiap siklusnya, yaitu sebelum tindakan tingkat ketuntasan hanya 29,41%,
siklus I nilai ketuntasan siswa sebesar 52,94%, dan siklus II nilai
ketuntasan siswa sebesar 100%. Dengan demikian, pembelajaran
menggunakan metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar
Tema 8 Subtema 1 materi siklus air Kelas V Semester II SD Islam An-
Nuur Podosoko Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.

2. Saran
Sesuai dengan simpulan hasil penelitian, serta dalam rangka ikut
menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar
siswa tema 8 subtema 1 materi siklus air dapat disampaikan saran-saran
sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
1. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan
ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga
memperoleh hasil belajar yang optimal.
2. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya dalam
kehidupan sehari-hari.

30
b. Bagi Guru
1. Guru hendaknya menerapkan metode Mind Mapping dalam
pembelajaran tema 8 subtema 1 materi siklus air.
2. Dalam pembelajaran secara umum hendaknya guru lebih
berinovasi dalam menerapkan model ataupun metode yang
dikuasai sesederhana apapun itu untuk menarik minat siswa
dalam pembelajaran.
3. Dalam pembelajaran materi siklus air, guru hendaknya
menggunakan media yang bervariasi dan dapat bekerjasama
dengan rekan guru lainnya dalam rangka menciptakan
pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
c. Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas tenaga
pendidiknya dengan mengadakan pelatihan bagi guru agar dapat
berinovasi menerapkan metode pembelajaran yang tepat pada
pembelajaran, terutama metode pembelajaran yang
menyenangkan misalnya metode Mind Mapping. Kualitas tenaga
pendidik yang lebih baik akan berpengaruh pada kualitas
pembelajaran, karena pastinya akan terdapat inovasi dalam
penggunaan metode pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

3. Tindak Lanjut
Dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini terbukti dengan metode
Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar tema 8 subtema 1 materi
siklus air di sekolah dasar. Para guru hendaknya melakukan inovasi
pembelajaran serta mau menerapkan pada pembelajaran di kelasnya.

31

Anda mungkin juga menyukai