Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN

Epidemiologi Ke-1

Kurniati Nawangwulan,SKM,M.Kes
Sejarah Epidemiologi

• Hipocrates (460-377 SM). Epidemiologi pertama, memperkenalkan istilah epidemic,


endemic, menduga ada hubungan antara penyakit dengan lingkungan (geografi, air,
iklim, kebiasaan makan, tempat tinggal, dll) mempengaruhi keseimbangan tubuh.
• Thomas Sydenham (1624-1689): Dianggap hipocratesnya orang inggris, sering
dianggap bapak epidemiologi, menghubungkan terjadinya penyakit dengan udara,
air dan tempat.
• Edwar Jenner (1770 akhir): penemu vaksin cacar yang efektif
• Louis Pasteur (1885) Demontrasi immunisasi rabies yang effektif.
DEFINISI / PENGERTIAN

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari


distribusi dan determinan penyakit dan/atau status kesehatan pada populasi,
serta penerapannya untuk pengendalian masalah-masalah kesehatan (CDC,
2002; Last, 2001; Gordis, 2000)

epidemiologi ~ riset
Tujuan Epidemiologi :

1. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah penyakit


2. Menjelaskan etiologi
3. Meramalkan kejadian
4. Mengendalikan distribusi
Tokoh Study Epidemiology Klasik

• James und (1753)- study eksperimental tentang sebab dan pengobatn scurvy
• PI Planum- study epidemiology klasik ttg campak
• John Snow (1813-1858)- bapak epidemiologi lapangan, postulat cholera
ditularkan via air tercemar, metode investigasi merupakan landasan langkah
investigasi wabah.
• Josep Goldberger (1923)- pellagra bukan penyakit infeksi.
Tokoh Epidemiologi Modern

• Doll dan Hill (1950) hubungan rokok dengan Ca Paru


• Uji komunitas vaksil salk- uji komunitas vaksin polio.
• Framinghart Heart study- kohort penyakit cardiovaskular.
Bidang Bidang Epidemiologi

Ada 3 bidang epidemiologi :


1. Epidemiologi Deskriptif
2. Epidemiologi Analitik
3. Epidemiologi Evaluatif
1. Epidemiologi Deskriptif

Bidang epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari distribusi,


kecenderungan dan dampak penyakit menurut orang, tempat dan waktu
umur, seks, ras, kelas sosial dsb
lokasi kejadian
waktu
Manfaat epidemiologi deskriptif

1. Membuat perencanaan, kebijakan serta pengambilan keputusan


2. Merumuskan hipotesis

Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease), insidensi,


prevalensi dsb
2. Epidemiologi Analitik

Bidang epidemiologi yang dirancang untuk mempelajari paparan, faktor


risiko, kausa dan faktor-faktor yang dihipotesiskan mempunyai hubungan
dengan kejadian penyakit

taksiran besaran pengaruh


menguji hipotesis
Dua asumsi yang mendasari :

1. Suatu penyakit dan/atau status kesehatan tidak terjadi secara


kebetulan
2. Faktor risiko dapat dimodifikasi sehingga dapat dilakukan upaya
pencegahan
Faktor risiko adalah :

perilaku, gaya hidup, paparan lingkungan (fisik, biologi, sosial, kultural),


karakterisrik bawaan (genetik), yang berdasarkan bukti-bukti epidemiologis
diketahui memiliki hubungan dengan penyakit / status kesehatan (Last, 2001)
Studi epidemiologi analitik :

menaksir besaran pengaruh / dampak paparan terhadap penyakit


dan menguji kemaknaan statistik

besaran pengaruh adalah kuantitas / nilai yang mengukur


pengaruh suatu faktor terhadap frekuensi atau risiko penyakit
Periode patogenesis: Periode dari mulainya respons
sampai proses berhenti karena sembuh, atau mati

• Periode pathogenesis adalah reaksi pejamu terhadap faktor stimulasi penyakit


seperti pada patogenesis awal terjadi kerusakan awal jaringan kemudian
penyakit lanjut dan terjadi konvalesen (masa pemulihan).

• Periode pathogenesis dijelaskan juga mulai saat terjadinya kelainan/gangguan


pada tubuh manusia akibat interaksi antara stimulus penyakit dengan manusia
sampai terjadinya kesembuhan, kematian, kelainan yang menetap, cacat.
Periode pathogenesis dapat dibagi menjadi tiga fase
sebagai berikut:

• Fase subklinis disebut juga fase presimptomatik penyakit belum


bermanifestasi dengan nyata,tanda dan gejala masih negatif tapi telah terjadi
perubahan-perubahan dalam jaringan tubuh (struktur ataupun fungsi) .

• Fase klinis pada fase ini perubahan-perubahan yang terjadi pada jaringan
tubuh telah cukup untuk memunculkan gejala-gejala dan tanda-tanda
penyakit Fase ini dapat dibagi menjadi fase akut dan fase kronis. Akhir dari
fase klinis dapat berupa: Penyembuhan dan meninggal
Periode pathogenesis dapat dibagi menjadi tiga fase
sebagai berikut:
• Fase konvalesens (stage of convalescence) dapat berkembang menjadi:
• sembuh total
• sembuh dengan cacat atau gejala sisa(disabilitas atau sekuele)
• penyakit menjadi kronis
• disabilitas (kecacatan/ketidakmampuan) terjadi penurunan fungsi sebagian atau
keseluruhan dari struktur/organ tubuh tertentu dapat menurunkan fungsi aktivitas
seseorang secara keseluruhan dapat bersifat; sementara (akut), kronis, menetap.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT:

• Masa inkubasi: periode waktu dari pemaparan sampai


timbulnya gejala penyakit. Pada penyakit kronis sering
digunakan istilah periode laten
• Masa induksi: Waktu yang dibutuhkan oleh suatu pemaparan
untuk mencapai dosis yang cukup untuk menimbulkan reaksi.
Umum digunakan pada riwayat alamiah penyakit menular
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT:

• Masa menular: Periode waktu penderita penyakit dpt


menularkan penyakitnya

• Window periode: Periode subklinis (tanpa gejala) namun


mampu menularkan penyakit

Anda mungkin juga menyukai