Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL ASKEB NIFAS

TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS


2021

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA :
APRILLIA TRESNA Y 04419614035

NAMA DOSEN :
ANNISA FITRI R., S.ST., M.KM

AKADEMI KEBIDANAN PRIMA HUSADA BOGOR


TAHUN 2020/2021
A. PENDAHULUAN
Kematian dan kesakitan akibat komplikasi kehamilan, persalinan, nifas
saat ini di dunia masih sangat tinggi. Tahun 2007 setiap 1 menit di dunia
seorang ibu meninggal dunia. Dengan demikian dalam 1 tahun ada
sekitar 600.000 orang ibu meninggal sia-sia saat melahirkan. Sedangkan
di Indonesia dalam 1 jam terdapat 2 orang ibu meninggal karena
komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas (Ide Bagus, 2009). Masa nifas
(peurperium) dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sempai
dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pacsa persalinan harus
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi,
yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi
dan penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan
pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi dan nutrisi bagi
ibu (Saifuddin,2010). Pada wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai
tanda-tanda bahaya masa nifas sangat penting dan perlu, dikarenakan
masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil atau pada nifas tidak
mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, baik yang
diakibatkan masuknya kuman kedalam alat kandungan seperti eksogen
(kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dari
dalam tubuh) dan endogen (darijalan lahir sendiri). Keadaan ini terutama
disebabkan oleh konsekuensi ekonomi, disamping ketidaksediaan
pelayanan atau rendahnya peranan fasilitas dalam menyediakan
pelayanan kesehatan yang cukup berkualitas. Rendahnya kualitas
pelayanan kesehatan juga menyebabkan rendahnya keberhasilan
promosi kesehatan dan deteksi dini serta 2 penatalaksanaan yang
adekuat terhadap masalah dan penyakit yang timbul pada masa pasca
persalinan (Winkjosastro, 2010).
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mempelajari dan memahami pentingnya tanda-
tanda bahaya pada masa nifas
2. Mahasiswa nantinya harus dapat menangani ibu yang mengalami tanda
bahaya nifas

C. SASARAN
Pada kesempatan kali ini kami sebagai mahasiswa mengajak seluruh ibu
nifas terhitung dari 2 jam pascasalin sampai dengan 42 hari untuk sama-
sama mendukung salah satu program pemerintah dalam menurunkan AKI
di Indonesia. Salah satunya dengan cara mengikuti pembinaan masyarakat
atau penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya nifas
D. KEGIATAN
Memberikan penyuluhan terhadap para ibu nifas atau ibu yang telah
melahirkan bayinya sampai 42 hari pascasalin mengenai “Tanda-tanda
bahaya nifas” sebagai salah satu bentuk promosi kesehatan.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Tempat : Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor
Waktu : 09.00 s/d selesai
Hari/Tanggal : Kamis, 1 Juli 2021
Sarana : Ibu Nifas

F. TIM PELAYANAN
Nama Dosen : Annisa Fitri R., S.ST., M.KM
Nama Mahasiswa : Nurlintani

G. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis
yang juga mengakibatkan adanya beberapa perubahan dari
psikisnya. Ia mengalami stimulasi kegembiraan yang luar biasa,
menjalani proses eksplorasi dan asimilasi terhadap bayinya, berada
di bawah tekanan untuk dapat menyerap pembelajaran yang
diperlukan tentang apa yang harus diketahuinya dan perawatan
untuk bayinya, dan merasa tanggung jawab yang luar biasa untuk
menjadi seorang ibu. Tidak mengherankan bila ibu mengalami
perubahan perilaku dan peran serta terkadang merasa waktunya
tersita dan lebih repot. Masa ini adalah masa rentan dan terbuka
untuk mendapatkan bimbingan dan pembelajaran.

2. SARAN
a. Beri motivasi dan dukungan khususnya kepada ibu
b. Bantu ibu dalam melakukan aktivitas sehari-hari
c. Pahami setiap emosi ibu dan selalu dampingin ibu

Anda mungkin juga menyukai