Laporan Aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXVII
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021
di Kabupaten Sintang
Disusun Oleh :
I
1
LAPORAN AKTUALISASI
Oleh :
I
II
III
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan karunia dan berkatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
“Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan LXXVII Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Sintang Tahun 2021”
yang berjudul “Optimalisasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar
Menggunakan Microsoft Excel Pada Seksi Pemerintahan Kantor Camat Ketungau
Hilir”.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini tidak mungkin terselesaikan tanpa
dukungan, bimbingan, bantuan, motivasi, serta doa-doa dari berbagai pihak. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hatinya mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak dr. Jarot Winarno, M.Med.Ph, selaku Bupati Sintang;
2. Bapak Suprianus Herman, S.H selaku, Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat;
3. Bapak Witarso, S.H., M.Si, selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sintang;
4. Bapak S i m i n, SE, M.Si, selaku Camat Ketungau Hilir sekaligus Mentor yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan laporan aktualisasi ini;
5. Bapak Sanito Fiuska, S.Sos, selaku Sekretaris Kecamatan Ketungau Hilir;
6. Bapak Kahurik, selaku Kepala Seksi Pemerintahan pada Kantor Camat Ketungau
Hilir;
7. Bapak Ir. Bosman Donald Hutahaean, MM, selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan saran dalam penulisan laporan aktualisasi ini;
8. Ibu Halimatusa’diah, S.Sos, selaku Penguji yang telah memberikan bimbingan,
masukan dan saran dalam penulisan laporan aktualisasi ini;
9. Bapak Alm. Ambrosius dan Ibu Anisia, selaku Orang Tua yang selalu memberikan
nasehat serta do’a baiknya kepada penulis;
10. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan LXXVII Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Sintang Tahun 2021
yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini;
11. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
V
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan,
sehingga kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan aktualisasi ini
dimasa yang akan datang. Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat dan dapat
digunakan sebagai tambahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
VI
DAFTAR ISI
halaman
Halaman Judul i
Lembar Persetujuan ii
Berita Acara iii
Lembar Pengesahan iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan 3
BAB VI PENUTUP 51
6.1 Kesimpulan 51
6.2 Rekomendasi dan Saran 52
DAFTAR PUSTAKA 53
VII
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Luas Wilayah, KK dan Jiwa di Kecamatan Ketungau Hilir 8
Tabel 4.1 Analisis Isu Menggunakan Teknik APKL 19
Tabel 4.2 Data Arsip Seksi Pemerintahan Bulan Januari – Maret 2021 20
Tabel 4.3 Analisis Penyebab Isu Menggunakan Teknik USG 21
Tabel 4.4 Gagasan Pemecah Isu 22
Tabel 4.5 Jadwal Implementasi Aktualisasi 27
Tabel 5.1 Rencana Aktualisasi 29
Tabel 5.2 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 1 31
Tabel 5.3 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 2 36
Tabel 5.4 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 3 39
Tabel 5.5 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 4 42
Tabel 5.6 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 5 45
Tabel 5.7 Pembimbingan dengan Mentor 49
Tabel 5.8 Pembimbingan dengan Coach 50
VIII
DAFTAR GAMBAR
IX
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam mendesain rancangan aktualisasi ini, penyusun memperhatikan kondisi
dan isu-isu aktual yang mempengaruhi lingkungan organisasi baik secara internal
maupun eksternal dan menyandingkannya dengan Visi dan Misi organisasi serta
peran dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat
dan pemersatu bangsa. Berdasarkan pengamatan dan analisis penulis terhadap isu-
isu aktual yang terjadi di Kantor Camat Ketungau Hilir khususnya pada Seksi
Pemerintahan, maka penulis ingin mengangkat isu mengenai belum optimalnya
pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan. Isu ini
diangkat dikarenakan hal tersebut menjadi permasalahan yang menghambat proses
administrasi dan pelayanan publik. Pemilihan isu berdasarkan permasalahan diatas
merupakan hasil pengamatan secara langsung dan hasil konsultasi penulis dengan
mentor. Oleh sebab itu dengan adanya proses analisis terhadap isu ini diharapkan
dapat ditemukan solusi dan pemecahan masalah. Berdasarkan isu dan permasalahan
tersebut, maka penulis ingin mengangkat isu dalam rancangan aktualisasi ini yang
berjudul “Optimalisasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar
Menggunakan Microsoft Excel Pada Seksi Pemerintahan Kantor Camat
Ketungau Hilir”.
1.2 Tujuan
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
bertujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Untuk
membentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) profesional yang berkarakter yaitu PNS yang
karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Sasaran
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS yaitu terwujudnya PNS profesional yang
berkarakter sebagai pelayan masyarakat. Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III diharapkan mampu mengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS serta mampu
menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan.
Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi PNS diharapkan mampu menciptakan pegawai
yang memiliki sifat dan jiwa yang berpedoman pada nilai-nilai dasar “ANEKA” dalam
2
menjalankan tugasnya di tempat kerja dan menerapkannya dalam kehidupan
dilingkungan bermasyarakat.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
4
Adapun visi dan misi dari Kantor Camat Ketungau Hilir sebagai berikut:
1. Visi
“Mengoptimalkan Peran Pemerintah Kecamatan Ketungau Hilir dalam
Meningkatkan Kinerja dan Pelayanan Publik yang Prima melalui Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana menuju Terwujudnya
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik”.
2. Misi
Berkaitan dengan hal tersebut, maka Kantor Camat Ketungau Hilir
menetapkan Misi sebagai berikut:
5
2.4 Struktur Organisasi Kantor Camat Ketungau Hilir
Berdasarkan Peraturan Bupati Sintang Nomor 135 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Tipe A Kabupaten Sintang
sebagai berikut :
1. Camat
2. Sekretaris Kecamatan
- Sub Bagian Keuangan dan Program dan Perlengkapan
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Seksi Pemerintahan.
4. Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat.
5. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
6. Seksi Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat
7. Seksi Pelayanan Umum
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Dengan demikian Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Camat
Ketungau Hilir adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Camat Kelam Permai
6
2.5 Tugas dan Fungsi Seksi Pemerintahan
Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Ketungau Hilir di seksi pemerintahan
terutama meliputi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Administrasi
Kependudukan.
A. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a. Memfasilitasi pelaksanaan pemilihan dan pelantikan kepala Desa.
b. Mendata dan merekap aparatur pemerintahan desa baik pemerintah desa
maupun BPD
c. Melakukan pembinaan penyusunan Perdes tentang APBDes, pembinaan dan
monitoring pelaksanaan ADD, dan memverifikasi penyusunan Perdes tentang
LPJ ADD, baik dalam bentuk memfasilitasi kegiatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah kabupaten Sintang, dalam hal ini Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (BPKAD) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa (DPMPD), maupun pembinaan langsung ke desa-desa yang telah
ditentukan untuk dierikan pembinaan.
d. Menyelenggarakan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong di Desa.
e. Menyelenggarakan Bimbingan Teknis terhadap seluruh kepala urusan desa se-
kecamatan Ketungau Hilir, guna meningkatkan pengetahuan dan sumber daya
aparatur perangkat desa.
B. Administrasi Kependudukan
a. Merekap dan menyampaikan Laporan Kependudukan Bulanan dan Triwulan
kepada Bupati Sintang Cq. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Sintang
b. Memfasilitasi perpindahan penduduk, baik yang datang maupun yang pindah di
wilayah kecamatan Ketungau Hilir.
Jumlah penduduk Kecamatan Ketungau Hilir, berdasarkan data laporan
bulanan kependudukan desa pada bulan maret 2021, seperti tampak pada tabel 2.1
sebagai berikut :
7
Tabel 2.1
Data Luas Wilayah, KK dan Jiwa di Kecamatan Ketungau Hilir Tahun 2021
8
BAB III
KONSEP DASAR ASN
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda. Akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggungjawab.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu menyediakan kontrol
demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas. Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti
9
dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan
yang akuntabel dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan
keyakinan terhadap masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan. Dalam praktiknya,
penempatan kepentingan umum berarti bahwa memastikan tindakan dan keputusan
yang berimbang dan tidak bias; bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due
process; Akuntabel dan transparan; melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan
efisien; berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode sektor publik etika sesuai
dengan organisasinya; serta mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya
potensi konflik kepentingan.
Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka diperlukan
beberapa aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar akuntabilitas, antara lain
kepemimpinan, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan, dan konsistensi. Sementara itu, indikator adanya akuntabilitas pada
pelaksanaan pemerintahan antara lain:
a. Terciptanya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
b. Terwujudnya masyarakat madani yang berintegrasi dengan pemerintah.
c. Terciptanya Good Governance dan tercapainya tujuan nasional yakni Indonesia
Jaya.
d. Adanya dukungan serta legitimasi masyarakat terhadap Pemerintah.
e. Adanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
f. Masyarakat mendukung dan melaksanakan kebijakan Pemerintah.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme
memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah
satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan
dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia
(nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme merupakan
salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara
diatas segalanya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus berpegang pada prinsip adil
dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku diskriminatif serta harus obyektif,
10
jujur, transparan. Sementara bersikap netral adalah tidak memihak kepada salah satu
kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap netral dan adil dalam
melaksanakan tugasnya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman, damai,
dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa; menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
11
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
Kode etik dan kode perilaku sesuai dengan pasal 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN, bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
mengatur perilaku agar pegawai ASN:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif,
dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.
Setiap jenjang Pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-masing yang
dipegang oleh pejabatnya. Semakin tinggi dan luas kekuasaan seorang pejabat,
semakin besar juga implikasi dari penggunaan kekuasaan bagi warga masyarakat. Oleh
sebab itu, azas etika publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat
dibatasi dengan norma etika maupun norma hukum.
12
3.1.4 Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum
sesuai dengan harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan
prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan
kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik
dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap melayani
dan senantiasa mengedepankan kebutuhan dan keinginan masyarakat
sebagai stakeholder pemerintah. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab PNS,
semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang
komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan
inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi,
inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana
sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien
merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan
untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun
mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi
diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan.
Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu
merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Nilai-
nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada
mutu.
13
3.1.5 Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang
tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi
berarti tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak
sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan
oleh peraturan perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan melawan
hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi
antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4)
perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam
pengadaan, dan (7) gratifikasi. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan)
nilai yang terdiri dari nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan
maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
i. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan
segala sesuatu pada tempatnya.
14
3.2 Kedudukan dan Peran ASN
3.2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN
tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN.
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan
PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan
birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan,
kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran
dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat
berwenang yaitu pejabat karir tertinggi.
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting,
mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu
putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan
birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman
bagi kesatuan bangsa.
15
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan public.
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD1945,
negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN
serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan diri
sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam
penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas
persatuan dan kesatuan.
16
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi: 1) Joint working, atau
kolaborasi sementara; 2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis
kerjasama; 3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi: 1)
Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama; 2) Union, berupa Unifikasi
resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke
dalam struktur baru, 3) Merger, berupa penggabungan ke dalam struktur baru.
17
f. Efektif dan Efisien, penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan- tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya
yang murah.
g. Aksesibel, pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel, semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di
sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik.
Berkeadilan, penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
18
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
19
Bulanan di Kecamatan Ketungau Hilir.
4. Belum optimalnya pengelolaan arsip 4 4 4 5 17 1
pada Seksi Pemerintahan Kantor
Camat Ketungau Hilir.
Dari Data Arsip diatas menunjukkan bahwa pengelolaan arsip pada Seksi
Pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir belum optimal. Hal ini terlihat dari jumlah
total arsip yang ada masih terdapat arsip yang belum dicatat. Ini juga menunjukkan
bahwa pengelolaan arsip menggunakan pencatatan secara manual tidak efektif.
Adapun penyebab timbulnya isu tersebut yaitu:
1. Keterbatasan tempat penyimpanan arsip pada seksi pemerintahan Kantor Camat
Ketungau Hilir.
2. Tidak tersedianya PNS yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan sebagai
arsiparis pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir.
3. Kurang tertatanya susunan arsip di tempat penyimpanan arsip pada seksi
pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir.
4. Belum optimalnya pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi
pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir.
Selanjutnya isu-isu tersebut akan ditentukan prioritasnya dengan menggunakan
kriteria Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan) and Growth (perkembangan) atau
biasa disingkat USG dengan skala nilai 1 sampai dengan 5 yang menyatakan bahwa isu
tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup Penting”, “(4) Penting”
dan “(5) Sangat Penting”. Adapun penilaian kualitas isu menggunakan teknik USG,
dapat dirinci sebagai berikut :
20
Tabel 4.3 Analisis Penyebab Isu Menggunakan Teknik USG
NO. PENYEBAB MASALAH U S G JUMLAH PRIORITAS
1. Keterbatasan tempat penyimpanan arsip 4 3 4 11 3
pada seksi pemerintahan Kantor Camat
Ketungau Hilir.
2. Tidak tersedianya PNS yang memiliki 4 4 4 12 2
kompetensi di bidang kearsipan sebagai
arsiparis pada seksi pemerintahan Kantor
Camat Ketungau Hilir.
3. Kurang tertatanya susunan arsip di tempat 3 4 3 10 4
penyimpanan arsip pada seksi
pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir.
4. Belum optimalnya pengelolaan arsip 4 5 4 13 1
surat masuk dan surat keluar pada seksi
pemerintahan Kantor Camat Ketungau
Hilir.
21
4.2 Gagasan Pemecah Isu
Tabel 4.4 Gagasan Pemecah Isu
Penguatan
Kegiatan dan Terhadap Nilai-
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Konstribusi Terhadap
No Sumber Tahapan Kegiatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi-Misi Organisasi
Kegiatan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
22
rancangan Pemerintahan di Catatan saran, Tepat waktu ketika datang menuju Terwujudnya keseimbangan
aktualisasi ini. Kantor Camat hasil berkonsultasi(Anti Korupsi: Tata Kelola Tanggung
Ketungau Hilir. kensultasi, Disiplin) Pemerintahan yang jawab dan
Mendengarkan diskusi dan Ketika ingin berkonsultasi Baik. rasa memiliki
dan mencatat arahan dari meminta izin dahulu (Etika pada bidang
semua hasil mentor Publik: Sopan) Misi: tugas
konsultasi, diskusi Terlaksananya Mendengarkan, mencatat dan Mengkoordinasikan dan
dan arahan. pelaksanaan mendapat arahan mentor memfasilitasi
Mengerjakan awal kegiatan (Komitmen Mutu : penyelenggaraan
sesuai arahan. Mendapatkanp Berorientasi Mutu) kebijakan dan program
engarahan Melaksanakan pelaksanaan pemerintah Kabupaten
untuk langkah- kegiatan sesuai dengan Sintang.
langkah arahan yang diberikan
kegiatan yang (Akuntabilitas :
akan dilakukan Tanggungjawab)
selanjutnya
23
bulan dan tahun (Nasionalisme: Bertanggung peningkatan kapasitas
pembuatannya jawab) sumber daya aparatur,
Menyusun arsip Mengumpulkan arsip surat sarana dan prasarana
surat masuk dan masuk dan surat keluar secara kecamatan menuju
surat keluar maksimal sesuai dengan waktu terwujudnya tata kelola
dengan rapi agar dan data yang berhasil pemerintahan yang
siap untuk diinput. dikumpulkan (Komitmen Mutu baik.
: Efisien)
24
Arsip Surat Masuk
dan Surat Keluar
Membuat format
dalam bentuk
Microsoft Excel
25
dalam aplikasi
Microsoft excel
Selain itu file
tersebut juga
dinput
berdasarkan
tanggal, bulan dan
tahun
pembuatannya.
26
4.3 Jadwal Implementasi Aktualisasi
27
Ketungau Hilir melalui keluar pada seksi 3. Dokumen
Database pemerintahan
Kantor Camat
Ketungau Hilir.
28
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
29
Dokumentasi
berupa foto dan
Mengumpulkan Terkumpulnya (Akuntabilitas :
video terkait
arsip surat arsip surat Kerja Keras)
pengumpulan
masuk dan surat masuk dan (Etika Publik :
arsip surat
keluar pada surat keluar Cermat) 3 - 4 Mei
2 masuk dan
seksi pada seksi (Nasionalisme : 2021
surat keluar
pemerintahan pemerintahan Bertanggungjawab)
pada seksi
Kantor Camat Kantor Camat (Komitmen Mutu :
pemerintahan
Ketungau Hilir. Ketungau Hilir. Efisien)
Kantor Camat
Ketungau Hilir.
Dokumentasi
Membuat
berupa foto dan
Database untuk Tersedianya
video terkait (Akuntabilitas :
penyimpanan Database arsip
Database arsip tanggung jawab)
data arsip surat surat masuk
surat masuk (Nasionalisme :
masuk dan surat dan surat keluar 5 Mei
3 dan surat Menghormati
keluar pada pada seksi 2021
keluar pada Keputusan)
seksi pemerintahan
seksi (Komitmen Mutu :
pemerintahan Kantor Camat
pemerintahan Berorientasi Mutu)
Kantor Camat Ketungau Hilir.
Kantor Camat
Ketungau Hilir.
Ketungau Hilir.
Dokumentasi
Terlaksananya berupa foto dan
penginputan video terkait
Melakukan
arsip surat penginputan
penginputan
masuk dan arsip surat
data arsip surat (Etika publik :
surat keluar masuk dan
masuk dan surat Cermat)
pada seksi surat keluar
keluar pada (Nasionalisme : 6 - 7 Mei
4 pemerintahan pada seksi
seksi Bertanggungjawab) 2021
Kantor Camat pemerintahan
pemerintahan (Akuntabilitas :
Ketungau Hilir Kantor Camat
Kantor Camat Integritas)
ke dalam Ketungau Hilir
Ketungau Hilir ke
Database ke dalam
dalam Database.
menggunakan Database
Microsoft Excel. menggunakan
Microsoft Excel.
30
Dokumentasi
Melakukan berupa foto dan
sosialisasi terkait video serta
Tersedianya
pengelolaan dokumen
Laporan Akhir
arsip surat berupa
Database arsip (Etika publik :
masuk dan surat Laporan Akhir
surat masuk Sopan)
keluar pada Database arsip 20 Mei
5 dan surat keluar (Nasionalisme :
seksi surat masuk 2021
pada seksi Hormat
pemerintahan dan surat
pemerintahan Menghormati)
Kantor Camat keluar pada
Kantor Camat
Ketungau Hilir seksi
Ketungau Hilir.
melalui pemerintahan
Database. Kantor Camat
Ketungau Hilir.
31
d. Saya mendengarkan dengan cermat dan mencatat semua hasil konsultasi, diskusi dan
arahan Camat Ketungau Hilir terkait pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar
pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir. (Etika Publik : Cermat),
(Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu)
e. Saya melaksanakan kegiatan sesuai dengan arahan yang diberikan Camat Ketungau
Hilir dan dengan penuh tanggungjawab. (Akuntabilitas : Tanggungjawab)
2. Manfaat
a. Manfaat bagi peserta latsar:
Melatih dan membiasakan diri untuk hadir tepat waktu dan disiplin dalam bekerja sebagai
professional.
b. Manfaat bagi instansi:
Instansi dapat bekerja sesuai Tupoksi dan sesuai dengan target yang direncanakan.
3. Kontrib
4. usi Terhadap Visi dan Misi
32
5. Analisis Dampak
Jika saya tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA pada tahap konsultasi dengan Camat
Ketungau Hilir terkait pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi
pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir maka tidak akan tercipta komunikasi dan
koordinasi yang baik antara pimpinan dan staf serta kegiatan ini tidak dapat berjalan
dengan baik dan lancar karena saya tidak mendapatkan arahan yang jelas.
33
6. Dokumentasi Kegiatan 1
Gambar 5.1 Berkonsultasi dengan Camat Ketungau Hilir terkait pengelolaan arsip surat masuk
dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir
34
7. Dokumen Kegiatan 1
Gambar 5.2 Hasil Konsultasi dengan Camat Ketungau Hilir terkait pengelolaan arsip surat
masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir
35
Tabel 5.3 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 2
Mengumpulkan arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi
Kegiatan 2
pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir.
Tanggal Pelaksanaan
3 - 4 Mei 2021
Kegiatan
Terkumpulnya arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi
Output Hasil Kegiatan
pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir.
2. Manfaat
a. Manfaat bagi peserta latsar:
Mengasah kemampuan bidang untuk mengatasi isu Kegiatan di instansi.
b. Manfaat bagi instansi:
Instansi dapat bekerja sesuai Tupoksi dan sesuai dengan target yang direncanakan.
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam mengumpulkan arsip surat masuk
dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir, maka saya sudah
memberikan kontribusi terhadap Visi Kantor Camat Ketungau Hilir Kabupaten Sintang yaitu
Mengoptimalkan Peran Pemerintah Kecamatan Ketungau Hilir dalam Meningkatkan Kinerja
dan Pelayanan Publik yang Prima melalui Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur,
36
Sarana dan Prasarana menuju Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Misi
Kantor Camat Ketungau Hilir Kabupaten Sintang yaitu Meningkatkan kinerja aparatur
melalui peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, sarana dan prasarana kecamatan
menuju terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik.
5. Analisis Dampak
Jika saya tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA pada tahap mengumpulkan arsip surat
masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir maka saya
tidak mempunyai informasi dan data yang akurat dalam melakukan pendataan yang
berakibat kurang maksimal dalam pendataan.
37
6. Dokumentasi Kegiatan 2
Gambar 5.3 Mengumpulkan arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan
Kantor Camat Ketungau Hilir
38
Tabel 5.4 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 3
2. Manfaat
a. Manfaat bagi peserta latsar:
Mengasah kemampuan bidang untuk mengatasi isu kegiatan di instansi.
b. Manfaat bagi instansi:
Instansi dapat bekerja sesuai tupoksi dan sesuai dengan target yang direncanakan.
39
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Misi Kantor Camat Ketungau Hilir
Kabupaten Sintang yaitu Meningkatkan kinerja aparatur melalui peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur, sarana dan prasarana kecamatan menuju terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik.
4. Penguatan Terhadap Nilai – Nilai Organisasi
Dengan melakukan pembuatan Database untuk penyimpanan data arsip surat masuk
dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir, maka saya sudah
memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu :
a. Tanggung jawab dan rasa memiliki pada bidang tugas.
b. Keselarasan, keserasian dan keseimbangan
5. Analisis Dampak
Jika saya tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA pada tahap melakukan pembuatan Database
untuk penyimpanan data arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan
Kantor Camat Ketungau Hilir maka Format Tabel Database tidak dapat dibuat padahal itu
adalah wadah untuk menghimpun data arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi
pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir.
40
6. Dokumentasi Kegiatan 3
Gambar 5.4 Membuat Database untuk penyimpanan data arsip surat masuk dan surat keluar
pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir
41
Tabel 5.5 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 4
2. Manfaat
a. Manfaat bagi peserta latsar:
Mengasah kemampuan bidang untuk mengatasi isu kegiatan di instansi.
b. Manfaat bagi instansi:
Instansi dapat bekerja sesuai tupoksi dan sesuai dengan target yang direncanakan.
42
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana menuju
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan maju dan Misi Kantor Camat
Ketungau Hilir Kabupaten Sintang yaitu Meningkatkan kinerja aparatur melalui peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur, sarana dan prasarana kecamatan menuju terwujudnya
tata kelola pemerintahan yang baik.
5. Analisis Dampak
Apabila melaksanakan penginputan data arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi
pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir ke dalam Database dengan menerapkan nilai –
nilai ANEKA maka file data yang sudah disusun akan tertata dengan baik.
43
6. Dokumentasi Kegiatan 4
Gambar 5.5 Melakukan penginputan data arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi
pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir ke dalam Database
44
Tabel 5.6 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 5
2. Manfaat
a. Manfaat bagi peserta latsar:
Mengasah kemampuan bidang untuk mengatasi isu kegiatan di instansi.
b. Manfaat bagi instansi:
Instansi dapat bekerja sesuai tupoksi dan sesuai dengan target yang direncanakan.
45
Mengoptimalkan Peran Pemerintah Kecamatan Ketungau Hilir dalam Meningkatkan Kinerja
dan Pelayanan Publik yang Prima melalui Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur,
Sarana dan Prasarana menuju Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Misi
Kantor Camat Ketungau Hilir Kabupaten Sintang yaitu Meningkatkan pembinaan dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembinaan
pemberdayaan masyarakat.
5. Analisis Dampak
Dengan melakukan sosialisasi terkait pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar
pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir melalui Database, dengan
menerapkan nilai ANEKA maka seluruh kegiatan akan berjalan sesuai arahan dari pimpinan
dan terhindar dari kesalahan.
46
6. Gambar Kegiatan 5
Gambar 5.6 Melakukan sosialisasi terkait pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar
pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir melalui Database
47
7. Dokumen Kegiatan 5
Gambar 5.7 Database arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor
Camat Ketungau Hilir
48
49
50
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar pofesi PNS ini merupakan langkah yang
harus ditempuh setelah melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing. Di dalam
penulisan Laporan Aktualisasi isu yang diangkat adalah belum optimalnya
pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor
Camat Ketungau Hilir. Dalam pelaksanaan aktualisasi diterapkan nilai dasar bagi
PNS dalam tiap-tiap tahapan kegiatan yang dilakukan dalam aktualisasi. Adapun
nilai-nilai dasar tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI yang terdiri dari Manajemen PNS, WoG dan Pelayanan Publik. Adapun
kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut:
51
6.2 Rekomendasi dan Saran
Setelah mengikuti pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Kabupaten Sintang Tahun 2021, saran yang bisa diberikan penulis yaitu penerapan
nilai-nilai dasar ANEKA sebaiknya tidak hanya diaktualisasikan pada saat pelatihan
dasar ini saja, namun dapat dilanjutkan pada kegiatan-kegiatan bidang tugas penulis
khususnya di Kantor Camat Ketungau Hilir Kabupaten Sintang. Karena tiap kegiatan
yang ada di Kantor Camat Ketungau Hilir haruslah menghasilkan kerja nyata yang
berkualitas dan akuntabel. Dengan kata lain apa yang sudah saya lakukan didalam
membuat laporan akhir ini, tidak semata hanya untuk keperluan Pelatihan Dasar
CPNS tetapi dapat dilakukan pada kegiatan-kegiatan pekerjaan di Kantor Camat
Ketungau Hilir.
52
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, E , & Irawati, E. (2015). MANAJEMEN ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Jakarta: LAN Jakarta.
Kumorotomo, W, Wirapradja, N. R. D, & Imbaruddin, A. (2017). Etika Publik: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN.
Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Layuk Allo, (2017). Akuntabilitas:
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN.
Latif, Yudi, Suryanto, Adi, & Muslim, Abdul. (2017). Nasionalisme: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III
Purwanto, E. A, Tyastianti, D. , Taufiq, A, & Novianto, W. (2017). PELAYANAN PUBLIK:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: LAN.
Republik Indonesia . 2018. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Suwarno, Y, & Sejati, T. A. . (2017). WHOLE OF GOVERNMENT: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia - Jakarta.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, (2017). Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I II, dan III. Jakarta: LAN.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Yuniarsih, T, & Taufiq, M (2017). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan GolonganII. Jakarta: LAN.
53
L
A
M
P
I
R
A
N
HASIL KONSULTASI
Bentuk Konsultasi :
Melakukan konsultasi dengan Camat Ketungau Hilir terkait pengelolaan arsip surat masuk
dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir.
Tujuan Kegiatan :
Membuat Database menggunakan Microsoft Excel sebagai penyimpan data arsip surat
masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir.
Hasil Konsultasi :
Adapun saran berdasarkan hasil konsultasi dengan Camat Ketungau Hilir Hilir terkait
pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan Kantor Camat
Ketungau Hilir sebagai berikut:
1. Lakukan pengumpulan arsip surat masuk dan surat keluar pada seksi pemerintahan
Kantor Camat Ketungau Hilir.
2. Kemudian buatlah Database untuk penyimpanan data arsip surat masuk dan surat
keluar pada seksi pemerintahan Kantor Camat Ketungau Hilir menggunakan
Microsoft Excel.
3. Setelah itu, lakukan digitalisasi arsip surat masuk dan surat keluar dengan cara
melakukan foto dan scan arsip.
4. Formatlah arsip surat masuk dan surat keluar yang telah discan dalam bentuk file
PDF yang selanjutnya diinput ke dalam Database.
Lakukan sosialisasi terkait pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar serta sampaikan
Laporan Akhir baik itu dalam bentuk file dalam flashdisk maupun dokumen.
BIODATA PENYUSUN