KECANTIKAN
Disusun Oleh :
KANZAMITA CAHYA THURSRAYA
NIM :5402418059
Dosen Pembimbing :
Wulansari Prasetyaningtyas, S. Pd., M. Pd.
Taofan Ali Achmadi, S.Pd., M.Pd.
Puji syukur kehadirat Allah SWT saya panjatkan, karena atas rahmat, rizki
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini yang berjudul “ANALISIS
MUTU PRODUK KECANTIKAN” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu,
sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas Manajemen Acara.
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bimbingan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua, karena sudah mampu memenuhi kebutuhan saya dalam
mengerjakan tugas Analisi Mutu Produk
2. Wulansari Prasetyaningtyas, S. Pd., M. Pd. yang telah memberikan materi
mengenai Manajemen Acara
3. Taofan Ali Achmadi, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan materi mengenai
Manajemen Acara
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
BAB II ISI
1.1
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
● Apa yang dimaksud dengan kosmetik?
● Bagaimana penggolongan kosmetik?
● Apa masalah yang sering terjadi pada kosmetik?
● Bagaimana pengendalian mutu terhadap kosmetik?
C. Tujuan
● Mengetahui definisi kosmetik
● Mengetahui penggolongan kosmetik
● Mengetahui masalah yang sering terjadi pada kosmetik
● Mengetahui cara pengendalia mutu kosmetik
BAB II
PEMBAHASAN
CD/CL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:
CD/CL : Kosmetik produksi dalam negeri/Kosmetik produksi luar
negeri atau lisensi
1, 2 : Jenis kategori kosmetik
3, 4 : Jenis sub kategori
5,6 : Tahun berakhir ijin (dibalik)
7,8,9,10 : Tahun pendaftaran
● Izin melalui notifikasi, izin edar diterbitkan oleh Badan POM RI dengan kode
C diikuti 12 digit angka
C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
Keterangan:
C : Huruf C singkatan dari cosmetic
1 : Kode benua, disusun secara alphabetis
2,3 : Kode Negara yang disusun secara alphabetis
4,5 : Tahun notifikasi
6,7 : Kategori kosmetik ASEAN
8-12 : Nomor urut notifikasi pada tahun yang bersangkutan
2.4.4 Pengawasan Peredaran Kosmetik
Adanya pengawasan langsung yang dilakukan oleh pemerintah
melaluipengawasan Badan POM dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu
1. Pre Market Control dan Post Market Control
2. Pre Market Control
Dengan danya kebijakan mutu dan pengendalian mutu ada beberapa aspek
yang diharapkan yaitu
● Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi
● Pertumbuhan lapangan kerja besar
● Struktur industry yang kuat
● Kemampuan nasional yang terus berkembang
Oleh karena itu bukan hanya peran pemerintah yang diharapkan tetapi kita
sebagai masyarat juga ikut serta dalam melaksanakan pengawasan mutu dan
pengendalian mutu, diingat bahwa masyarakat juga sebagai konsumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
● Pengendalian dan pengawasan mutu memerlukan pengembangan aspek
teknis pengujian dengan cara pengelolaan, aturan-aturan jelas, tegas dan
disiplin, tindakan korektif dan refresentatif yang tepat dan propesioalisme
sesuai aturan-aturan yang telah berlaku.
● Pengawasan mutu harus diaplikasikan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan dilakukan secara terus menerus dan berelanjutan, krena dapat
dilihat pengawsan mutu banyak yang tidak diawasi secara berkelanjutan
sehingga masih ada permasalahan-permasalahan yang masih saja terjadi
akibat pengendalin mutu yang tidak diawasi.
● Pengendalian mutu terhadap kosmetik mutlak dibutuhkan agar terjamin
keamanannya, dan member manfaat yang besar, dan memberi resiko efek
samping yang kecil yang masih dapat ditolerir dan tidak fatal.
● Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam pengendalian mutu kosmetik
serta memberikan perlindungan atas keselamatan dan keamanan hidup
rakyat.
3.2 Saran
● Diharapkan kepada konsumen kosmetik agar memperhatikan kandungan
yang terdapat dalamnya apakah berbahaya atau tidak, karena lebih baik kita
mengeluarkan biaya yang sedikit lebih mahal namun terjamin keamanannya.
● Diharapkan kepada pemerintah untuk menindak lanjuti dan mengawasi
pembuatan serta penjualan kosmetik, karena saat sekarang ini masih banyak
konsumen yang kurang pengetahuannya yang mengakibatkan kerusakan
dan gangguan-gangguan tertentu terhadap pemakaiannya. Serta
diberlakukannya sanksi yang tegas terhadap pelanggarannya. Karena
pengawasan obat dan makan tercantum didalam Undang-Undang Negara
Republik Indonesia.
● Untuk para pemakai kosmetik, gunakanlah kosmetik yang halal dan sudah
pasti baik, namun yang baik belum tentu berarti halal.
DAFTAR PUSTAKA