Anda di halaman 1dari 2

Prinsip-prinsip Fundamental Etika terdiri atas:

a. Integritas (integrity)
b. Objektivitas (objectivity)
c. Kompetensi profesional kehati-hatian.
d. Kerahasiaan (confidentiality)
e. Perilaku profesional (professional behavior)

Independensi

Independensi dalam pikiran adalah suatu keadaan pikiran yang memungkinkan pengungkapan
suatu kesimpulan tanpa terkena pengaruh yang dapat mengompromikan penilaian profesional,
memungkinkan seorang individu bertindak berdasarkan integritas, serta menerapkan
objektivitas dan skeptisme profesional. Independensi dalam penampilan adalah penghindaran
fakta dan kondisi yang sedemikian signifikan sehingga pihak ketiga yang paham dan berfikir
rasional dengan memiliki pengetahuan akan semua informasi yang relevan, termasuk
pencegahan yang diterapkan akan tetap dapat menarik kesimpulan bahwa skeptisme
profesional, objektivitas, dan integritas anggota firma, atau tim penjaminan (assurance team)
telah dikompromikan.

Ancaman terhadap Independensi

Seperti telah diungkapkan sebelumnya, ancaman terhadap independensi dapat berbentuk:

a. Kepentingan diri (self-interest)


b. Review diri (self-review)
c. Advokasi (advocacy)
d. Kekerabatan (familiarity)
e. Intimidasi (intimidation)

Ancaman Independensi Akuntan Publik

Contoh langsung ancaman kepentingan diri untuk akuntan publik, antara lain, namun tidak
terbatas pada:

 Kepentingan keuangan dalam perusahaan klien, atau kepentingan keuangan bersama


pada suatu perusahaan klien.
 Ketergantungan yang tidak wajar pada total fee dari suatu klien.
 Memiliki hubungan bisnis yang sangat erat dengan klien.
 Kekhawatiran berlebihan bila kehilangan suatu klien.
 Potensi akan dipekerjakan oleh suatu klien.
 Fee kontinjensi sehubungan dengan perikatan penjaminan (assurance engagement).
 Ada penjamin dari/atau kepada klien penjaminan, atau kepada/dari direktur atau pejabat
dari klien (IFAC, 200.4).

Pengamanan terhadap Ancaman

Ada dua kategori pokok pengamanan terhadap Ancaman Independensi, yaitu:

a. Pengamanan melalui profesi, legislasi, atau regulasi.


b. Pengamanan lingkungan kerja (IFAC, 100.11).

PROFESI AKUNTAN INDONESIA DAN IFAC

Kode etik yang disusun oleh SPAP adalah kode etik International Federations of
Accountants(IFAC) yang diterjemahkan, jadi kode etik ini bukan merupakan hal yang baru
kemudian disesuaikan dengan IFAC, tetapi mengadopsi dari sumber IFAC. Jadi tidak ada
perbedaaan yang signifikan antara kode etik SAP dan IFAC. Adopsi etika oleh Dewan SPAP
tentu sejalan dengan misi para akuntan Indonesia untuk tidak jago kandang. Apalagi misi
Federasi Akuntan Internasional seperti yang disebut konstitusi adalah melakukan
pengembangan perbaikan secara global profesi akuntan dengan standard harmonis sehingga
memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi secara konsisten untuk kepentingan publik.
Seorang anggota IFAC dan KAP tidak boleh menetapkan standar yang kurang tepat
dibandingkan dengan aturan dalam kode etik ini. Akuntan profesional harus memahami
perbedaaan aturan dan pedoman beberapa daerah juridiksi, kecuali dilarang oleh hukum atau
perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai