BAB III Senyawa Organologam
BAB III Senyawa Organologam
SENYAWA ORGANOLOGAM
3.1 DESKRIPSI
3.2 RELEVANSI
Salah satu kelompok reagen yang paling bermanfaat dalam sintesis organik adalah
organomagnesium halida (RMgX). Senyawa-senyawa ini disebut reagen Grignard. Pada pokok
bahasan ini disampaikan satu kali pertemuan. Setelah perkuliahan ini disampaikan mahasiswa
memiliki dasar pengetahuan tentang senyawa organologam yang bermanfaat dalam sintesis
senyawa organik lainya.
3.3 INDIKATOR
1) Menggambarkan struktur senyawa organologam
2) Menjelaskan cara pemberian nama senyawa organologam
3) Menjelaskan peranan reagen Grignard dalam mensintesis senyawa organik.
3.4 PENDAHULUAN
Suatu senyawa organologam merupakan senyawa karbon yang terikat langsung ke suatu
atom logam seperti (raksa, seng, timbal, magnesium, atau litium). Salah satu senyawa yang tidak
dianggap sebagai organologam, seperti CH3ONa (karena tidak ada ikatan karbon-logam. Berbeda
dengan CH3CH2CH2CH2Li (n-butil litium) ini sebagai organologam, kemudian (CH 3)4Si (tetra
metil silan) ini juga merupakan organologam karena logam terikat langsung oleh atom karbon.
A. Struktur dan Tata Nama
Senyawaan organologam diberi nama sebagai alkil logam (satu kata)
Contoh:
CH 3CH 2CH 2Li (CH 3CH 2) 4Pb
n-propillitium tetraetiltimbal
Jika logam terikat pada suatu anion anorganik maupun pada suatu atom karbon, maka
senyawaan itu diberi nama sebagai turunan garam anorganik.
Contoh:
CH 3MgBr CH 3CH 2HgCl
metilmagnesium bromida etilraksa klorida
Senyawaan silikon dan beberapa metaloid lain diberi nama sebagai turunan hidrida.
Contoh:
SiH4 (CH3)2SiH 2 (C6H5)2Si(CH 3)2
silan dimetilsilan dimetildifenilsilan
B. Reagen Grignard
Salah satu kelompok reagensia yang paling bermanfaat dalam sintesis organik adalah
organomagnesium halida (RMgX) yang dikenal dengan nama reagen Grignard.
Reagen Grignard adalah produk reaksi radikal bebas antara logam magnesium dengan suatu
senyawaan organohalogen dalam suatu pelarut eter.
. .
R : X + Mg [R + MgX] R - MgX
Reaksi bersifat umum dan tidak terlalu bergantung pada sifat gugus R. alkil halida primer,
sekunder dan tersier, demikian pula halida alilik dan bezilik semuanya membentuk reagen
Grignard. Pelarut yang lazim untuk reagen Grignard ialah dietil eter yang tak reaktif terhadap
reagensia Grignard.
(CH3)3CBr ++ Mg (CH3)3CMgBr
t-butil bromida t-butilmagnesium bromida
CH2 Cl + Mg CH2 Mg Cl
Halida aril dan vinilik (X pada karbon berikatan-rangkap) biasanya sangat lambat terhadap
subtitusi dan eliminasi nukleofilik. Senyawa-senyawa ini tidak sereaktif alkil halida terhadap
magnesium, namun reagensia Grignard mereka masih dapat dibuat.
Br + Mg Mg Br
H2C CH I + Mg H2C CH Mg I
iodoetena etenilmagnesium iodida
(vinil iodida) (vinilmagnesium iodida)
suatu reagensia Grignard vinilik
Organomagnesium halida tidak stabil kecuali bila senyawa ini disolvasi. Pelarut yang lazim
untuk reagensia Grignard ialah dietil eter (CH3CH2OCH2CH3), yang tak-reaktif terhadap reagensia
Grignard, tetapi yang dapat menyumbangkan pasangan elektron menyendiriya pada orbital kosong
(dari) Mg. Gugus-gugus etilnya memberikan suatu lingkungan hidrokarbon, yang berperan sebagai
pelarut bagi bagian alkil (dari) reagensia Grignard itu.
H3C CH2 CH2 CH3
:
O
:
H3C Mg I
:
O
:
s+ s- s- s-
dietileter
H3C CH2 Br + Mg H3C CH2 Mg Br
Suatu ion dengan atom karbon bermuatan negatif disebut karbanion. Karbon yang terikat
pada sebuah atom logam mempunyai karakter karbanion. Karbanion termasuk dalam salah satu
kelompok basa yang paling kuat yang dijumpai dalam laboratorium. Karena reagensia Grignard
mempunyai karbon yang negatif sebagian, maka bagian alkil atau aril bersifat basa sangat kuat,
dan dapat bertindak sebagai suatu nukleofil.
Reaksi terpenting reagensia Grignard ialah reaksi dengan senyawa karbonil. Gugus karbonil
(C=O) ikatan karbon-oksigen adalah ikatan σ dan π. Elektron dalam ikatan C=O ditarik kearah
atom oksigen yang elektronegatif, sehingga karbon pada gugus karbonil, yang mempunyai muatan
parsial positif, diserang oleh karbon dari reagen Grignard yang bersifat nukleofilik. Persamaan di
bawah ini menunjukkan bagaimana reagen Grignard bereaksi dengan keton.
Reaksi RMgX dengan keton :
: O: - Mg X
: +
:
Umum : O: s-
R C R
s+
+ R ' Mg X R C R
R'
O - Mg Br
+
CH2
H3C C CH3 + H3C CH2 CH2 CH2 Mg Br H3C C CH3
H2C CH2 CH2 CH3
Produk reaksi RMgX dengan keton ialah garam magnesium dari suatu alkohol. Bila diolah
dengan air atau asam dalam air, garam magnesium akan menghasilkan alkohol tersier. Biasanya
kedua tahap reaksi Grignard digabung menjadi satu persamaan:
O MgBr OH
Tak hanya keton, tetapi semua senyawaan yang mengandung gugus karbonil (aldehid,
ester, karbon dioksida) bereaksi dengan reagen Grignard.
Meskipun mereka merupakan reaksi berderetan dan terpisah, biasanya kedua tahap reaksi
Grignard digabung menjadi satu persamaan :
O OH
(1) CH3CH2CH2CH2MgBr
H3C C CH3 H3C C CH3
(2) H2O, H+
asetoon H2C CH2 CH2 CH3
2-metil-2-heksanol (92%)
OH
(1) CH3CH2MgBr
O
(2) H2O, H+ CH2 CH3
sikloheksanon 1-etilsikloheksanol (89%)
Beberapa Contoh reaksi antara reagensia Grignard dan aldehida, yang menghasilkan
alkohol sekunder adalah :
Reaksi RMgX dengan aldehida :
Umum : O OH
(1) R'MgX
R C H R CH R'
(2) H2O, H+
suatu aldehida suatu alkohol sekunder
O OH
(1) CH3(CH2)6CH2MgBr
H3C C H H3C CH CH2 (CH2)6CH3
(2) H2O, H+
etanal 2-dekanol (85%)
(asetaldehida)
Suatu kekecualaian terhadap aturan umum bahwa reaksi Grignard menghasilkan
alkohol sekunder, ialah reaksi formaldehida. Aldehida ini menghasilkan alkohol primer
dalam reaksi Grignard itu.
Umum : O
(1) RMgX
H C H RCH2OH
(2) H2O, H+
metanal suatu alkohol primer
(formaldehida)
Rekasi antara reagensia Grignard dengan karbon dioksida (sering sebagai es kering)
tidak menghasilkan alkohol, melainkan suatu garam megnesium karboksilat. Garam
magnesium ini tidak larut dalam eter yang digunakan sebagai pelarut dalam reaksi
Grignard ; oleh karena itu hanya salah satu dari kedua ikatan pi (dari) CO2, yang beraksi.
Bila garam magnesium yang tak larut itu diolah dengan larutan asam, akan diperoleh asam
karboksilat.
: : - +
: :
+
:
Tahap 1: O C O : R MgX O C O: Mg X
:
:
R
suatu karboksilat
(tak larut dalam eter)
Tahap 2: O O
+ 2+
R C O- Mg X + H+ R C OH + Mg + X
suatu asam karboksilat
O
(1) CO2
Mg Br C
(2) H2O, H+
OH
asam benzoat (82%)
Tabel : Beberapa produk sintesis grignard
D. Senyawaan Organologam Lain
Reagen litium dibuat dengan mereaksikan logam litium dengan suatu alkil halida dalam eter
sebagai pelarut.
RX + 2Li R-Li + LiX
Reagensia ini terutama berguna dalam mensintesis alkana tak simetris dari tipe R- R׳, dengan
R dari kuprat dan R’ dari suatu alkil halida. Hasil terbaik diperoleh bila R’X suatu alkil halida
primer. Pembuatan reagen Grignard seperti pada Gambar 3.1.
Li
CH3CH2CH2CH2Br CH3CH2CH2CH2Li (CH3CH2CH2CH2)2CuLi
CH3(CH2)5CH2Cl
CH3CH2CH2CH2 CH2(CH2)5CH3
1. Allinger, N.L., et. al. 1976. Organic Chemistry, 2nd Edition, New York: Worth Publisher.
2. Atkins, R.C., and Carey, F.A.. 2002. Organic Chemistry, 3rd Ed., Boston: McGraw Hill.
3. Bettelheim, F.A., and March, J., 1991, Introduction to General, Organic and Biochemistry,
3rd Ed., Forth Worth: Saunders College Publishing.
4. Brown, W.H. 1992. Introduction to Organic Chemistry, 13rd, Williard Grant Press,
Boston.
5. Bruice, P.Y. 2011. Organic Chemistry, 6th Ed., Boston: Prentice Hall.
6. Fessenden and Fessenden, J.S, 1992, Kimia Organik, (terjemahan oleh Pudjaatmaka,
A..H.) jilid 2nded, Erlangga, Jakarta.
7. Hart, H., Craine, L. E., & Hart, D. J. 2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
8. Hart, H., Craine, L.E., Hart, D.J., and Hadad, C.M. 2007. Organic Chemistry, 12th Ed.,
Boston: Houghton Mifflin Company.
9. Morrison, R.T, Boyd, R. N. 1992. Organic Chemistry, 6th ed, Prantice Hall International
Inc, London
10. Solomons, W.G., and Fryhle, C. B. 2011. Organic Chemisry, 10 th ed., New Jersey: John
Wiley and Sons.