Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 3

 Anita (13)
 Ayu Ratna S (19)
 Catur Akhir R.S (21)
 Cindy M F (25)
 Diana S (31)
 Dina H (32)

1. PENGHARGAAN PEGAWAI
Pengertian Penghargaan
Penghargaan ialah sesuatu yang diberikan pada perorangan atau kelompok jika mereka
melakukan suatu keunggulan di bidang tertentu. Penghargaan biasanya diberikan dalam
bentuk medali, piala, gelar, sertifikat, plaket atau pita. Suatu penghargaan kadang-kadang disertai
dengan pemberian hadiah berupa uang seperti Hadiah Nobel untuk kontribusi terhadap
masyarakat, dan Hadiah Pulitzer untuk penghargaan bidang literatur. Penghargaan bisa juga
diberikan oleh masyarakat karena pencapaian seseorang tanpa hadiah apa-apa.
Pengertian Penghargaan menurut para ahli :
1. Mahmudi (2005:89)
Penghargaan didefinisikan sebagai reward dalam bentuk uang diberikan kepada mereka
yang bekerja melampui standar yang ditentukan.
2. Kasibuan (2003)
Penghargaan adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang berlangsung atau
tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada
perusahaan
3. Nitisemito (1982)
Penghargaan merupakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderuangan diberikan secara tetap.

Jenis Penghargaan pegawai


1. Penghargaan Masa Kerja 15 tahun, 20 tahun dan 30 tahun Ialah penghargaan pegawai yang
diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta kepada PNS Pemda DKI Jakarta yang memiliki masa kerja
selama 15 tahun, 20 tahun dan 30 tahun
2. Penghargaan Satyalancana Karya Satya.Ialah penghargaan yang diberikan oleh Presiden
Republik Indonesia kepada seluruh PNS yang memiliki masa kerja selama 10 tahun, 20 tahun
dan 30 tahun.
3. Penghargaan kepada Pensiunan PNS dan Janda/Duda Pensiunan PNS Ialah Penghargaan yang
diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah memasuki
masa pensiun, dan sebagai ucapan terima kasih atas pengabdian dan kesetiaan kepada
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
4. Penghargaan kepada Pegawai Berprestasi
Ialah penghargaan yang diberikan kepada pegawai melalui tahapan uji kompetensi untuk dapat
dinobatkan dengan predikat berprestasi. Adapun tahapan uji kompetensi yang harus dilalui oleh
calon pegawai berprestasi antara lain, tes psikologi, tes kemampuan, wawancara/presentasi, serta
survey yang dilakukan oleh Tim Penilai Pegawai Berprestasi. Bentuk penghargaan yang akan
diberikan kepada pegawai berprestasi adalah Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).
5. Penghargaan Jabatan Ialah penghargaan yang diberikan kepada para pejabat yang telah
mengakhiri masa bhaktinya di Pemprov DKI Jakarta.
6. Penghargaan PNS, CPNS, dan PTT yang mengalami kecelakaan dalam menjalankan
tugas.Ialah penghargaan yang diberikan kepada PNS, CPNS, dan PTT yang cacat atau tewas
dalam menjalankan tugas bertujuan untuk memberikan apresiasi kerja dan dedikasi bagi PNS,
CPNS, dan PTT. Selain penghargaan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga dan
membantu proses pemulihan PNS, CPNS, dan PTT baik yang mengalami kecelakaan atau tewas

Penghargaan Satyalancana karya satya Penghargaan jabatan

Tujuan Penghargaan Pegawai


Menurut Gibson dkk (1997), tujuan pemberian Reward adalah sebagai berikut:
1. Menarik (attract). Reward harus mampu menarik orang yang berkualitas untuk menjadi
anggota organisasi di perusahaan
2. Mempertahankan (retain). Reward juga bertujuan untuk mempertahankan pegawai dari
incaran organisasi lain
“Kriteria Penghargaan Pegawai”
Menurut Mulyadi dan Setyawan kriteria penghargaan adalah sebagai berikut :
1.      Penghargaan harus dihargai oleh penerima. 
2.      Penghargaan harus cukup besar untuk dapat memiliki dampak yang positif
3.      Penghargaan harus dapat dimengerti oleh penerima.
4.      Penghargaan harus diberikan pada waktu yang tepat
5.      Dampak penghargaan harus dirasakan dalam jangka panjang
Faktor yang mempengaruhi penghargaan pegawai
● Penawaran dan permintaan tenaga kerja , Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak
dari pada lowongan pekerjaan (permintaan) maka penghargaan relatif sedikit. Sebaliknya
jika pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka penghargaan relatif
semakin banyak.
● Kemampuan dan kesediaan organisasi Apabila kemampuan dan kesediaan organisasi
untuk membayar semakin baik, maka tingkat penghargaan akan semakin meningkat.
Tetapi sebaliknya, jika kemampuan dan kesedian organisasi untuk membayar kurang
maka tingkat penghargaan relatif kecil.
● Organisasi karyawan, Apabila organisasi karyawan kuat dan berpengaruh maka tingkat
penghargaan semakin besar. Sebaliknya jika organisasi karyawan tidak kuat dan kurang
berpengaruh maka tingkat penghargaan relatif kecil.
● Produktivitas kerja karyawan,
● Pemerintah dengan Undang-Undang dan Keppres Pemerintah dengan undang-undang dan
keppres menetapkan besarnya penghargaan minimum. Peraturan pemerintah ini sangat
penting supaya organisasi tidak sewenang- wenang menetapkan besarnya penghargaan
bagi karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat dari tindakan
sewenang-wenang.
● Biaya hidup, Apabila biaya hidup didaerah itu tinggi maka tingkat penghargaan semakin
besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah maka tingkat
penghargaan relatif kecil.
● Posisi jabatan karyawan, Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima
gaji/penghargaan lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan lebih rendah
akan memperoleh gaji/penghargaan yang kecil.
● Pendidikan dan pengalaman kerja, Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja
lebih lama maka penghargaan akan semakin besar, karena kecakapan serta
keterampilannya lebih baik.
● Kondisi perekonomian nasional Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju
maka tingkat penghargaan akan semakin meningkat, karena akan mendekati kondisi full
employment.
Dimensi Penghargaan Pegawai
Dorongan dalam wujud penghargaan diklasifikasikan sebagai dimensi- dimensi
penghargaan seperti isi pekerjaan, gaji, kesempatan dipromosikan, pengakuan, kondisi kerja,
manfaat, kenyamanan personal, sikap pimpinan dan kesempatannya dalam berkarir

2. DISIPLIN PEGAWAI
 Pengertian Disiplin Pegawai
1. Menurut Bahasa
Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan
kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Jadi sifat disiplin berkaitan dengan
pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan.

2. Menurut Menurut buku wawasan kerja dan aparatur Negara


sikap mental yang tercermin dalam perbuatan,tingkah laku perorangan, masyarakat
berupa ke patuhan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan Pemerintah atau etik,
dan norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
 Kesimpulannya :
Disiplin pegawai adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku
pegawai berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan
Pemerintah atau etik, norma serta kaidah yang berlaku dan berkaitan dengan
pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan.

 Peraturan Pemerintah
Pada tanggal 6 Juni 2010 Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
Tujuan diberlakukannya diantaranya :
Sebagai bagian dari reformasi birokrasi (bureaucrasi reform); Untuk lebih terjaminnya
ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi PNS;
Mendorong peningkatan kinerja dan perubahan sikap, dan perilaku PNS;
Meningkatkan kedisiplinan PNS; Mempercepat pengambilan keputusan atas
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS.

 Kewajiban Pegawai Negeri Sipil


Kewajiban Pegawai Negeri Sipil menurut Pasal 3 Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, ditentukan
bahwa setiap PNS wajib:
1. Mengucapkan sumpah/ janji PNS
2. Mengucapkan sumpah jabatan
3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesi Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah.
4. Mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggungjawab
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS.
7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seorang, atau
golongan
8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan.
9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara.
10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil.
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja.
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan.
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaikbaiknya

 Larangan Pegawai Negeri Sipil


1. Menyalahgunakan wewenang
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan /atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain.
3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga
atau organisasi internasional.
4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat
asing.
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-
barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara
secara tidak sah.
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat bawahan, atau orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara.
7. Memberi atau menyanggupi akan memberikan sesuatu kepada siapapun baik secara
langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan.
8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan
dengan jabatan dan atau pekerjaan.
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya.
10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dpaat menghalangi
atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi
yang dilayani.
11. Menghalangi tugas kedinasan.
12. Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil presiden, Dewan perwakilan rakyat,
Dewan perwakilan daerah atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara :
a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye.
b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS.
c. Sebagai peserta kampanye dengan mengarahkan PNS lain.
d. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.
13. Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil presiden dengan cara :
a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye.
b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon
yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam unit
lingkungan kerjanya, anggota keluarga dan masyarakat.
14. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon
Kepala daerah/wakil kepala daerah dengan cara memberikan dukungan disertai dengan fotokopi
kartu tanda penduduk atau surat Keterangan Tanda Penduduk, sesuai peraturan perundang-
undangan
15. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara :
a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah;
b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;
c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon
yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi
meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
16. Menjadi anggota dan/atau pengurus Partai Politik.

Hukuman Disiplin Pegawai


Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati
kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam
maupun di luar jam kerja.
a. Umum
1. PNS dan CPNS yang tidak menaati kewajiban atau melanggar larangan dijatuhi
Hukuman Disiplin
2. Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar kewajiban dan larangan
dijatuhi hukuman disiplin
3. Dengan tidak megesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana,
PNS yang melakukan pelanggaraan disiplin dijatuhi hukuman disiplin
b. Jenis Hukuman Disiplin
1) Hukuman Disiplin Ringan
 Teguran lisan;
 Teguran tertulis; dan
 Pernyataan tidak puas secara tertulis.

2) Hukuman Disiplin Sedang


 Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;
 Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (tahun) tahun; dan
 Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

3) Hukuman Disiplin Berat


 Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
 Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
 Pembebasan dari jabatan;
 Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, dan
 Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Anda mungkin juga menyukai