Anda di halaman 1dari 17

IKLHAS

Ikhlas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan, tetapi sulit untuk dilakukan.
Padahal, ikhlas adalah kunci menuju hati yang lebih tenang, penuh rasa
syukur, dan hidup yang lebih baik.
Secara sederhana ikhlas artinya memurnikan niat hanya semata-mata mencari rida
Allah Swt., atau semata-mata menaati perintah-Nya.

“Seseorang akan mendapatkan pahala karena niatnya, sekalipun tidak


mengerjakan niat tersebut karena uzur.” Niat yang ikhlas merupakan syarat
amalan baik yang diterima Allah Swt.

“Sehingga seseorang melaksanakan tugasnya senantiasa dalam hatinya berkata


“apa yang sudah saya berikan” bukan “apa yang sudah saya dapatkan”
CIRI-CIRI IKHLAS

1. Tidak suka dipuji.

2. Tidak berambisi menjadi pemimpin.

3. Mendengarkan nasihat.

4. Menganggap sama pujian dan hinaan.

5. Melupakan amal baik.

6. Melupakan hak amal baiknya.


RAPAT DINAS
SMP NEGERI 1 NGIMBANG

MENYAMAKAN PERSEPSI

25 SEPTEMBER 2023
LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2021 tentang Upaya Administratif dan Badan Pertimbangan Aparatur Sipil Negara.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

6. Peraturan BKN Nomor 6 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU 5/2014)
Dengan ditetapkannya UU 5/2014 maka ketentuan mengenai Disiplin PNS perlu disesuaikan. Dalam Pasal
86 ayat (4) UU 5/2014 ditentukan bahwa untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran
pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi ketentuan mengenai Disiplin PNS.
RUANG LINGKUP, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
kewajiban dan larangan yang ditentukan dalam peraturan Disiplin :
1. Wajib mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang berlaku, baik di
dalam maupun di luar jam kerja.
2. Kewajiban setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan Pemerintah; Yang dimaksud dengan “setia dan taat


sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Pemerintah” adalah setiap PNS di samping taat juga berkewajiban
melaksanakan ketentuan UndangUndang Dasar Negara Republik
LARANGAN
1. Menyalahgunakan wewenang
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan
3. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali
ditugaskan oleh PPK;
5. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh PPK
6. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak atau
tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah; Yang dimaksud dengan
"memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak atau
tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik negara secara tidak sah" adalah perbuatan yang dilakukan
tidak atas dasar ketentuan termasuk tata cara maupun kualifikasi barang, dokumen, atau benda lain yang
dapat dipindahtangankan.
7. Melakukan pungutan di luar ketentuan; Yang dimaksud dengan "pungutan di luar ketentuan" adalah
pengenaan biaya yang tidak seharusnya dikenakan atau penyalahgunaan wewenang untuk mendapatkan
uang, barang, atau bentuk lain untuk kepentingan pribadi atau pihak lain baik dilakukan secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama.
7. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan; Yang dimaksud dengan "bertindak sewenang-wenang" adalah setiap
tindakan atasan kepada bawahan yang tidak sesuai dengan peraturan kedinasan seperti tidak memberikan tugas atau
pekerjaan kepada bawahan, atau memberikan nilai hasil pekerjaan tidak berdasarkan norma, standar, dan prosedur yang
ditetapkan.
8. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
9. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; dan
10. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon kepala daerah/wakil kepala daerah, calon
anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
11. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;

12. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan; Yang dimaksud dengan "menerima
hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan" termasuk menerima hadiah, padahal diketahui dan
patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya
13. melakukan kegiatan yang merugikan negara; Yang dimaksud dengan "melakukan kegiatan yang merugikan negara"
termasuk kegiatan yang dilakukan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun
di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang mengakibatkan kerugian keuangan negara.
HUKUMAN DISIPLIN
a. Hukuman Disiplin Ringan
1. Teguran Lisan Teguran lisan merupakan jenis hukuman ringan yang dituangkan dalam surat keputusan Pejabat
yang Berwenang Menghukum serta dinyatakan secara lisan oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum dan
disampaikan kepada PNS yang melakukan Pelanggaran Disiplin

2. Teguran Tertulis Teguran tertulis merupakan jenis hukuman ringan yang dinyatakan dan disampaikan secara
tertulis oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin.

3. Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis. Pernyataan tidak puas secara tertulis merupakan jenis hukuman ringan
yang dinyatakan dan disampaikan secara tertulis oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum kepada PNS yang
melakukan pelanggaran disiplin.

b. Hukuman Disiplin Sedang

1. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh lima persen) selama 6 (enam) bulan.

2. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh lima persen) selama 9 (sembilan) bulan
3. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh lima persen) selama 12 (dua belas) bulan.
c. Hukuman Disiplin Berat

1. Penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan Yang dimaksud dengan
"penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan" adalah penurunan jabatan pimpinan tinggi,
jabatan administrator, jabatan pengawas, atau jabatan fungsional menjadi jabatan setingkat lebih rendah dari jabatan
semula selama 12 (dua belas) bulan.

2. Pembebasan dari jabatannya menjadi Jabatan Pelaksana selama 12 (dua belas) bulan Yang dimaksud dengan
"pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 (dua belas) bulan" adalah pemberhentian
dari jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas, atau jabatan fungsional dengan
menugaskan ke dalam jabatan pelaksana.

3. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS. Jenis hukuman pemberhentian
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.
Hak guru dalam tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 hingga Pasal 44.

Hak Guru PNS


Hak guru PNS adalah hak yang diberikan oleh negara kepada guru yang berstatus sebagai pegawai negeri
sipil. Hak guru PNS mencakup:
– Hak atas penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial. Guru PNS berhak mendapatkan gaji pokok,
tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan
penghasilan lain yang layak dan memadai . Guru PNS juga berhak mendapatkan jaminan kesehatan,
jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kematian.
– Hak atas promosi dan penghargaan. Guru PNS berhak mendapatkan promosi jabatan dan pangkat
sesuai dengan kriteria dan syarat yang ditetapkan . Guru PNS juga berhak mendapatkan penghargaan atas
tugas dan prestasi kerja yang ditunjukkan .
– Hak atas sarana dan prasarana pembelajaran. Guru PNS berhak mendapatkan dan memanfaatkan sarana dan prasarana
pembelajaran yang memadai untuk menunjang kelancaran tugas profesionalnya . Sarana dan prasarana pembelajaran meliputi
buku, alat peraga, media pembelajaran, laboratorium, perpustakaan, ruang kelas, fasilitas internet, dan lain-lain.

– Hak atas kebebasan akademik.


Guru PNS berhak memiliki kebebasan akademik dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan,
atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
Guru PNS juga berhak memiliki kebebasan berserikat dalam organisasi profesi dan berperan dalam menentukan kebijakan
pendidikan .

– Hak atas perlindungan hukum dan kekayaan intelektual. Guru PNS berhak mendapatkan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas profesionalnya . Guru PNS juga berhak atas hasil kekayaan intelektual yang
dihasilkan dari karya ilmiah, penelitian, pengembangan, atau inovasi .

– Hak atas kesempatan meningkatkan kompetensi dan kualifikasi. Guru PNS berhak mendapatkan kesempatan
untuk mengikuti pendidikan formal maupun nonformal untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi
akademik . Guru PNS juga berhak mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah atau pihak lain yang
sah.
Kewajiban Guru
Kewajiban guru adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh guru yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
Kewajiban guru PNS mencakup:

1. Kewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.
Guru
PNS harus mampu membuat proses pembelajaran yang menarik, interaktif, inovatif, dan komunikatif . Guru PNS

harus mampu menyesuaikan metode, strategi, dan media pembelajaran dengan karakteristik dan kebutuhan
2. peserta
Kewajiban memiliki komitmen profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. Guru PNS harus
didik.
memiliki
dedikasi, tanggung jawab, dan integritas dalam melaksanakan tugasnya . Guru PNS harus berupaya
meningkatkan kualitas diri, layanan, dan hasil pendidikan secara berkelanjutan.
3. Kewajiban memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan. Guru PNS harus
menjadi contoh yang baik bagi peserta didik, masyarakat, dan rekan sejawat . Guru PNS harus menjaga
martabat, etika, dan norma yang berlaku dalam profesi guru. Guru PNS harus menjaga kepercayaan yang
diberikan kepadanya sesuai dengan kedudukan sebagai pegawai negeri sipil .
4. Kewajiban mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Guru PNS harus mampu
mengidentifikasi, menggali, dan mengembangkan bakat, minat, kemampuan, dan kecerdasan peserta didik
secara holistik. Guru PNS harus mampu memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan dukungan kepada
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.

5. Kewajiban melaksanakan penilaian dan evaluasi secara objektif dan akuntabel. Guru PNS harus mampu
melakukan penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran secara komprehensif, valid,
reliabel, dan transparan. Guru PNS harus mampu memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta
didik untuk meningkatkan prestasi belajar.

6. Kewajiban mengembangkan karya ilmiah, penelitian, pengembangan, atau inovasi. Guru PNS harus
mampu menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, atau budaya. Guru PNS harus mampu melakukan penelitian, pengembangan, atau inovasi yang
relevan dengan bidang keahlian atau tugasnya.
Permendikbud 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru,
• Pelaksanaan beban kerja selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja efektif bagi Guru mencakup kegiatan
pokok:
1. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
2. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
3. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
4. membimbing dan melatih peserta didik; dan
5. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru.
6. Pemenuhan beban kerja melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan dilaksanakan dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler

7. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan meliputi pengkajian kurikulum dan silabus


pembelajaran/pembimbingan/program kebutuhan khusus pada satuan pendidikan; pengkajian program tahunan dan semester; dan
pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran/pembimbingan sesuai standar proses atau rencana pelaksanaan pembimbingan.

8. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan merupakan pelaksanaan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/Rencana
Pelaksanaan Layanan (RPL)/Rencana Pelaksanaan Bimbingan (RPB).
Hukuman disiplin berat diberlakukan bagi pelanggaran terhadap:

1. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri bagi PNS yang tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 28 hari kerja atau lebih dalam
1 (satu) tahun
2. Pemberhentian sebagai PNS jika tidak masuk kerja secara terus-menerus selama 10 hari
kerja. Pemberhentian dilakukan dengan hormat
3. Penurunan jabatan satu tingkat selama 12 bulan jika bolos selama 21-24 hari setahun
Tidak masuk selama 25-27 hari setahun, ASN dibebaskan dari jabatan pelaksana selama
12 bulan
UNTUK SANKSI SEDANG, BERUPA PEMOTONGAN TUNJANGAN KINERJA (TUKIN):

1. PNS yang tidak masuk kerja 11-13 hari dalam satu tahun, akan dikenakan
pemotongan tukin 25 persen selama 6 bulan
2. Sanksi pemotongan tukin 25 persen selama 9 bulan untuk PNS yang bolos
14-16 hari setahun
3. Bagi abdi negara yang bolos 17-20 hari, pemerintah akan memberi sanksi
pemotongan tukin 25 persen selama 12 bulan
SEMENTARA SANKSI RINGAN BERUPA TEGURAN BAIK LISAN MAUPUN TERTULI

1. PNS yang tidak masuk selama 3 hari dalam setahun diberi teguran lisan
2. Teguran tertulis dilayangkan kepada PNS yang bolos 4-7 hari setahun
3. PNS yang tidak masuk 7-10 hari diberi surat pernyataan tidak puas

Seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak masuk tanpa alasan sah dan melanggar
aturan jam kerja selama 10 hari kerja diberi sanksi tambahan. Pemerintah akan
menyetop pemberian gaji sejak bulan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai