Anda di halaman 1dari 2

DISCHARGE PLANNING

A. Perawatan kolostomi
Kantong kolostomi sebaiknya dikosongkan atau diganti ketika kantong sudah
terisi 1/3 bagian agar pasien tetap nyaman dengan kantong kolostominya. Kantong
kolostomi biasanya diganti 3 kali sehari sampai 3 kali seminggu, dengan rata-rata
penggantian kolostomi secara rutin selama 1 hari sekali. Penggantian kantong
kolostomi dimulai dengan melepaskan perlekatan kantong kolostomi dengan kulit
abdomen yang menempel dengan kantong, kemudian bersihkan stoma. Stoma
dibersihkan dengan air, jika ingin menggunakan sabun, gunakan sabun yang tidak
mengandung minyak ataupun parfum karen dapat mengiritasi. Kulit stoma juga
harus dijaga agar tetap kering.
Pasien dengan kolostomi tidak dapat mengontrol BAB sheingga akan beresiko
mengalami gangguan eliminasi BAB. TIndakan keperawatan yang dapat dilakukan
adalah irigasi kolostomi. Irigasi kolostomi adalah suatu cara untuk mengeluarkan
isi kolon yang dilakukan secara terjadwal dengan memasukkan sejumlah air
dengan suhu yang sama dengan tubuh. Irigasi memungkinkan pasien untuk
menjadwalkan pengeluaran feses dari stomanya.

B. Diet Nutrisi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait nutrisi pada pasien dengan kolostomi
adalah :
1. Mengurangi makanan yang menimbulkan bau, yaitu kubis, kol, keju, telur,
ikan, kacang polong, bawang, jengkol, pete.
2. Mengurangi makanan yang mengandung gas seperti brokoli, kubis, bawang,
timun, jagung dan lobak, serta makan secara perlahan dengan mulut tertutup
untuk meminimalkan udara yang masuk ke dalam system pencernaan.
3. Menambah makanan yang mengandung potassium seperti pisang, daging (non
lemak), jeruk, tomat, kentang jika mengalami diare. Kurangi konsumsi keju,
selai kacang, dan susu.
4. Mengatasi konstipasi (jika terjadi) dengan menambah makanan tinggi serat.
5. Makan 2 kali sehari penting untuk meningkatkan aktivitas usus dan mencegah
produksi gas.
6. Gangguan pencernaan dapat juga berasal dari tekanan emosional, stress, atau
kurangnya aktivitas fisik.

C. Toleransi Aktivitas
Hindari olahraga yang membutuhkan kontak fisik yang keras yang mungkin dapat
mengakibatkan cedera pada abdomen (khususnya stoma). Ostomate juga dapat
melakukan travelling, tentunya dengan persiapan penggantian kantong kolostomi
yang cukup, tetap harus berhati-hati dalam penggunaan air untuk irigasi.

D. Support Sosial
Ostomate yang ragu dalam berinteraksi dengan orang lain karena keadaan dirinya
dapat diantisipasi dengan kehadiran perawat spesialis ataupun support group.
Berbagi pada orang yang dipercaya, dan harus punya pandangan yang positif
terhadap hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai