Anda di halaman 1dari 5

PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

Selasa, 26-10-2021
Pengertian dan Faktor Penyebab
Pluralitas Masyarakat –

Pluralitas adalah keberagaman atau kemajemukan yang terdapat dalam suatu bangsa yang
mendorong tumbuhnya persatuan dan kesatuan. Jenis-jenis pluralitas diantaranya seperti
pluralitas dalam agama, pluralitas dalam budaya, pluralitas dalam suku bangsa, pluralitas
dalam pekerjaan dan lain sebagainya.

Apa yang dimaksud pluralitas masyarakat Indonesia? Apa saja faktor yang menyebabkan
pluralitas masyarakat Indonesia?

Pengertian Pluralitas Masyarakat Indonesia


Kekayaan dan kemajemukan suku, ras, agama, pekerjaan dan lainnya yang dimiliki bangsa
Indonesia membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki sifat plural. Dalam bahasa Inggris
kata “plural” berarti jamak, lalu “pluralitas” diartikan sebagai kemajemukan. Sehingga,
pengertian pluralitas bangsa Indonesia adalah kemajemukan atau keberagaman masyarakat
Indonesia.

Selain itu, ada istilah multikultutal yang juga berkaitan dengan keragaman. Multikultural
berasal dari kata multi yang berarti banyak serta culture yang berarti kebudayaan.

Pengertian masyarakat multikultural ialah masyarakat dengan kebudayaan lebih dari dua.
Masyarakat multikultural terdiri dari beragam budaya sebagai sumber nilai terjaganya
kestabilan kehidupan. Fungsi keragaman budaya tersebut adalah untuk melindungi identitas
dan integrasi sosial masyarakat.

Faktor Penyebab Pluralitas Masyarakat Indonesia


Berikut ini faktor penyebab terjadinya pluralitas dalam masyarakat Indonesia, diantaranya
yaitu:

1. Faktor Sejarah
Sejarah menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan kaum pendatang dari Yunan
Selatan. Saat itu bangsa Yunan Selatan mulai berkembang dan mengembangkan kebudayaan
mereka di Indonesia. Bangsa  Yunan Selatan datang secara bergelombang ke Indonesia.
Gelombang pertama disebut Proto Melayu yang tinggal di sejumlah wilayah  di Indonesia
lalu mereka melahirkan suku Batak dan Toraja. Sedangkan gelombang kedua disebut Deutro
Melayu atau Neo Melayu, bangsa asing yang datang ke Indonesia seperti India, Arab,
Belanda, dan Cina kemudian berbaur dengan suku asli di Indonesia.

2. Faktor Geografi
Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dengan dikelilingi  lautan. Selain itu, Indonesia
adalah negara vulkanis yang memiliki banyak pegunungan. Kedua faktor tersebut
menyebabkan terjadinya isolasi geografi atau batas daerah dengan daerah lain di Indonesia.
Akibat adanya isolasi geografi laut, hubungan antar pulau terhambat. Sehingga setiap pulau
berkembang sesuai kondisi alam yang tersedia dan menyebabkan suku dan kebudayaan yang
dimiliki setiap pulau berbeda.

Akibat adanya isolasi geografi gunung, hubungan antar satu daerah terhambat. Meski budaya 
di daerah tersebut tetap sama, namun dalam satu pulau bisa terjadi perbedaan suku bangsa.

3. Faktor Iklim
Secara umum, Indonesia memiliki iklim tropis yang panas. Jika setiap daerah memiliki iklim
berbeda maka itu disebut dengan iklim setempat. Perbedaan iklim akibat iklim setempat
menimbulkan tata cara hidup dan juga pola perilaku masyarakat berbeda.

4. Faktor Letak
Letak Indonesia sangat strategis karena berada pada posisi silang sehingga mengakibatkan
Indonesia menjadi jalur pelayaran dunia/internasional. Secara geografis, Indonesia diapit oleh
dua benua, yakni Asia dan Australia serta diapit dua samudra, yakni Pasifik dan Hindia.
Dengan posisinya, Indonesia menjadi negara terbuka yang sangat mudah berbaur dengan
budaya bangsa asing.

5. Faktor Agama
Perbedaan kebudayaan suku bangsa juga dipengaruhi oleh faktor agama. Dahulu sebelum
agama masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal kepercayaan seperti animisme
dan dinamisme. Dalam perkembangannnya, sebagian masyarakat ada membaurkan
kepercayaan lokal dengan agama.

6. Perbedaan Agama
Setiap agama memiliki arahan berbeda dalam menjalankan ibadah atau upacara keagamaan.
Dengan memahami kegiatan agama lain selain yang kita anut maka dalam diri kita akan
menumbuhkan sikap toleransi. Contohnya, ketika umat Islam menjalankan shalat Idul fitri 
maka umat agama lain perlu paham karena itu adalah suatu ibadah dari agama islam.

Toleransi beragama bukan mencampurkan ajaran agama, namun saling menghormati serta
membantu menumbuhkan keamanan dan kenyamanan bagi umat beragama.

7. Agama Islam

Agama Islam merupakan agama yang paling banyak dianut masyarakat Indonesia.
Berdasarkan sensus yang dilakukan pada 2010, 87,2% penduduk Indonesia menganut
agama Islam. Agama Islam diprediksi masuk ke Indonesia pada abad VII lalu
kerajaan bercorak Islam berkembang  di Indonesia.
Terdapat beberapa hari besar umat Islam  diantaranya  hari raya Idul fitri dan hari raya
Idul Adha. Selain itu, hari Jumat adalah hari penting dimana semua laki-laki wajib
pergi ke masjid untuk menjalankan shalat Jumat berjamaah .

Selain itu ada pula perayaan hari penting dalam islam, seperti tahun baru hijrah,  maulid Nabi
Muhammad SAW, Nuzulul Quran dsb.
8. Agama Kristen Protestan
Perkembangan Kristen Protestan di Indonesia terjadi sekitar abad ke-16 yakni pada
masa penjajahan Belanda. Pada abad ke-20, agama ini berkembang dengan pesat
ditandai datangnya para misionaris dari Eropa ke sejumlah wilayah di Indonesia.
9. Agama Kristen Katolik
Meski belum ada bukti kuat, diperkirakan bahwa agama kristen katolik masuk ke
Indonesia pada sekitar abad ke-8 di Sumatra Utara. Agama ini masuk ke Indonesia
bersama dengan kedatangan Portugis dan juga bangsa Spanyol.
Penyebaran agama katolik roma di Indonesia merupakan salah satu tujuan Portugis ke
Indonesi. Penyebaran tersebut diawali di Maluku pada tahun 1534.  Kemudian
pelopor misionaris Kristen bernama Fransiskus Xaverius datang ke Maluku sekitar
tahun 1546-1547 untuk membaptis ribuan pribumi disana. Kemudian, para misionaris
tersebut terus menyebarkan agama ini ke berbagai wilayah Indonesia.
Setiap tanggal 25 Desember, umat kristen katolik merayakan hari raya Natal. Selain
itu, ada juga hari penting yang diperingati seperti Paskah dan  Kenaikan Isa Almasih.
10. Agama Hindu
Agama Hindu diprediksi masuk ke Indonesia pada awal abad Masehi. Terdapat
beberapa upacara keagamaaan agama Hindu diantaranya hari raya Galungan, Nyepi
dan Saraswati.
11. Agama Buddha
Agama Buddha diprediksi berkembang bersamaan agama Hindu. Salah satu kerajaan
di Indonesia menjadi pusat pengajaran agama Buddha di Asia Tenggara yaitu
Kerajaan Sriwijaya yang berada di wilayah Sumatera.
Ada beberapa upacara keagamaan agama buddha diantaranya Hari Raya Waisak dan
Ulambana.
12. Agama Konghucu
Perkembangan agama Konghucu di Indonesia telah terjadi selama berabad-abad,
banyak ditemukan klenteng di Indonesia yang biasanya dipakai sebagai tempat ibadah
umat Konghucu.  Agama ini memiliki banyak hari penting, namun hari raya Imlek
menjadi hari raya yang dikenal secara umum karena ditetapkan sebagai hari libur
nasional di Indonesia.

Perbedaan Budaya
Menurut Koentjaraningrat (1996), kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yakni
buddhayah yang  merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau kekal.

Ada 3 bentuk budaya menurut J.J. Hoenigman, antara lain:

1. Gagasan (Wujud Ideal)


Wujud ideal dari suatu kebudayaan yakni dalam bentuk gagasan, ide, norma, nilai,
peraturan dan lainnya  yang bersifat abstrak dan tak bisa disentuh. Letak ide dan
gagasan berasal dari dalam pikiran manusia.
Kebudayaan hasil pemikiran manusia bisa dilihat dalam bentuk karya tulis seperti
karangan, buku dan lain sebagainya
2. Aktivitas (Tindakan)
Sistem sosial dalam masyarakat merupakan wujud kebudayaan dalam bentuk aktivitas
atau tindakan. Sistem sosial merupakan aktivitas berinteraksi, kontak juga bergaul
antar manusia berdasarkan norma yang berlaku. Karena bersifat konkret, maka semua
yang terjadi bisa diamati dan diarsipkan.
3. Artefak (Karya)
Artefak merupakan wujud kebudayaan fisik yang dapat diraba, dilihat, dan di
dokumentasikan sebagai hasil dari kegiatan, perbuatan dan karya manusia dalam
masyarakat.

Menurut Koentjaraningrat, ada 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai budaya yang
menyeluruh antara lain:

 Peralatan dan perlengkapan hidup manusia seperti tempat tinggal, pakaian, alat rumah
tangga, senjata, alat produksi, transportasi, dan lainnya.
 Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi seperti pertanian, produksi, distribusi 
dan lainnya.
 Sistem kemasyarakatan, mulai dari kekerabatan, organisasi politik, hukum dan juga
perkawinan.
 Bahasa baik lisan maupun tulisan.
 Kesenian mulai dari seni rupa, seni suara dan lainnya.
 Sistem Religi  atau sistem kepercayaan.
 Perbedaan lokasi.

Perbedaan Agama/Keyakinan
Setiap agama mewariskan hasil kebudayaan di Indonesia. Peninggalan agama Hindu dan
Buddha banyak  berupa patung dan relief pada dinding candi yang berisi ajaran untuk
umatnya. Peninggalan agama Islam berupa  seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid. Faktor
penyebab perbedaan budaya tersebut dipengaruhi oleh  adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi
yang ada.

Perbedaan Suku Bangsa


Terdapat sekitar 300 suku bangsa di Indonesia dengan populasi suku Jawa paling banyak
yakni sekitar 41% dari keseluruhan.  Secara berurutan, suku Sunda, suku Melayu, dan suku
Madura menempati suku terbesar di Indonesia.

Berikut ini contoh nama suku bangsa dan lokasi paling banyak ditempati.

[table hal. 110 buku paket]


Walaupun ada berbagai suku bangsa di Indonesia, semua bebas tinggal di berbagai tempat di
Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki derajat yang sama. Faktor penyebab terjadinya
perbedaan suku bangsa di Indonesia tak lepas dari sejarah nenek moyang Indonesia.

Beragam suku di Indonesia hidup berdampingan dan harmonis sejak ribuan tahun lalu. Hal
ini terbukti dengan keterbukaan suku bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan suku
bangsa lain untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara bahkan melakukan
perkawinan.

Perbedaan Pekerjaan
Untuk memenuhi kebutuhan, maka setiap orang melakukan pekerjaan. Ada beragam
pekerjaan yang tersedia baik itu di bidang  formal ataupun nonformal.

Pekerjaan formal merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan pelaku usaha resmi baik
pemerintah maupun swasta, contohnya pegawai bank, pegawai pemerintah, guru dan lain
sebagainya. Pekerjaan formal menyebabkan individu terikat secara langsung dengan sistem
dan aturan yang berlaku.

Berbeda dengan pekerjaan nonformal yang dilakukan petani, pemilik bengkel dan pelaku
usaha mandiri lainnya. Dimana mereka bekerja dengan mandiri, tanpa bergantung dengan
orang lain.

Pekerjaan yang ada semuanya mulia dan memiliki derajat yang sama selama pekerjaan
tersebut bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta  semua profesi saling membutuhkan
dimana jika tidak ada guru, maka tak ada polisi dan dokter. Jika tak ada petani, maka guru,
dokter dan polisi bisa kelaparan dan seterusnya

Peran dan Fungsi Keragaman Budaya


Peran dan fungsi keragaman budaya yang dimiliki Indonesia dalam pembangunan nasional,
diantaranya yaitu:

 Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing


 Mengembangkan Kebudayaan Nasional
 Tertanamnya Sikap Toleransi
 Saling Melengkapi Hasil Budaya
 Mendorong Inovasi Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai