Oleh :
Kelas A keperawatan
PRODI S1 KEPERAWATAN
2020
PENGARUH DISREGULASI EMOSI TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU
A. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak anak menuju masa dewasa.
Dimana pada awal masa remaja, ada berbagai perubahan yang terjadi pada diri baik
secara fisik maupun psikis [ CITATION Mus19 \l 1033 ] . Stanley Hall (dalam Gunarsa,
Singgih.D & Yuliah Singgih. 2008) mengemukakan bahwa mengemukakan bahwa masa
remaja merupakan masa penuh gejolak emosi dan ketidakseimbangan, yang tercakup
dalam “storm and stress”. Perubahan emosi yang terjadi pada remaja mempunyai
pengaruh yang besar terhadap kehidupan remaja. Emosi remaja yang cenderung meledak
ledak sehingga dapat menyulitkan remaja sendiri dan lingkungan sekitar remaja termasuk
Setiap remaja dalam memasuki tahap perkembangan akan dihadapkan pada berbagai
permasalahan baik dengan dirinya sendiri maupun permasalahan yang berkaitan dengan
orang lain. Dalam kondisi seperti ini, tentu mereka juga akan merasakan berbagai macam
emosi yang bergejolak satu sama lain (Santrock, 2017). Ketidakstabilan emosi pada
remaja dapat menyebabkan perasaan tidak bahagia yang dimana dapat berakibat pada
tingkah laku remaja, seperti perilaku tidak terorganisir, emosional, suka menentang secara
verbal, anti social, merasa kesepian, penurunan prestasi belajar, melarikan diri, dan
Pada dasarnya setiap individu akan melakukan usaha untuk mengekspresikan dan
atau mengatasi berbagai macam emosi yang dirasakannya, namun pengekspresian dan
penanganan yang dimaksud ini sebaiknya dengan usaha yang tepat dan efisien. Dalam hal
ini indiviu sebaiknya merespon dengan baik emosi emosi tersebut. Respon baik yang
dimaksud adaalh perilaku yang adaptif sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun
orang lain. Sehingga dibutuhkan kemampuan mengontrol dan mengendalikan emosi atau
yang diebut regulasi emosi (Estefan, Gredyana & Yeni Duriana Wijaya, 2014).
pada tujuan yang berfungsi untuk memengaruhi intensitas, durasi, dan jenis emosi yang
maladaptive yang dilakukan individu dalam menanggapi emosi yang dirasakan. Dimana
Apabila individu kesulitan untuk meregulasi emosi mereka maka terjadi disfungsi pada
berbagai bidang kehidupan seperti sosial, kesejahteraan psikologis dan fisik, serta kinerja
akademik. Bahkan disregulasi emosi dikaitkan erat dengan psikopatologi (Cisler et al,
2010; Jazaieri et al, 2014; Gratz & Roemer, 2004). Ketika remaja mengalami emosi
negatif dapat menyebabkan perilaku negatif yang dapat merugikan diri remaja. Perilaku
Self-Injury (Klonsky & Jenifer, 2007) adalah prilaku dimana seseorang sengaja
melukai tubuhnya sendiri bukan bertujuan untuk bunuh diri melainkan hanya untuk
melampiaskan emosiemosi yang menyakitkan. Self injury dilakukan dengan cara melukai
diri sendiri dengan sengaja meliputi menyayat bagian kulit tubuh dengan pisau atau silet,
memukul diri sendiri, membakar bagian tubuh tertentu, menarik rambut dengan keras,
bahkan sampai memotong bagian tubuh tertentu, dan lain sebagainya (Whitlock, 2009).
Menurut Klonsky, penyaluran emosi dengan self injury secara berulang-ulang dianggap
dapat mengurangi beban emosional yang dirasakan dan menjadi alasan utama bagi
Whitlock (2009), mengatakan usia rata-rata onset pada pelaku self injury adalah 14-
16 tahun. Menurut Klonsky dan Jennifer ( 2007), usia onset biasanya adalah sekitar usia
kelainan psikologis ini. Alasan tidak mengakui secara terang-terangan tindakan melukai
diri sendiri. Ikatan Dokter Anak Indonesia (2013) menjelaskan bahwa ketika remaja tidak
dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik maka akan memberikan dampak negatif
penyebab para remaja melakukan tindakan melukai diri sendiri (self injury), salah satu
diantaranya yakni disregulasi emosi. Individu yang mengalami disregulai emosi tidak
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara disregulasi emosi terhadap
B. RUMUSAN MASALAH
pada remaja?
C. BATASAN MASALAH
Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada perilakuu self injury dan variable –
1. Self-Injury adalah prilaku dimana seseorang sengaja melukai tubuhnya sendiri bukan
bertujuan untuk bunuh diri melainkan hanya untuk melampiaskan emosi - emosi
dilakukan individu dalam menanggapi emosi yang dirasakan (Gratz & Roemer,
2004)
D. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengukur pengaruh disregulasi emosi terhadap kecenderungan perilaku self Injury
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
Diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi kepada orang tua/wali guru
serta pihak terkait lainnya terkait dinamika self Injury dan dampaknya terhadap
remaja sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran baik itu dalam menangani