Pemanfaatan Teknologi” Pengertian Bahasa: Pembelajaran Bahasa Arab: Bahasa adalah alat untuk menumpahkan isi hati, pikiran Suatu proses memfungsikan bahasa Arab kepada peserta seseorang terhadap lawan bicaranya. Berbahasa merupakan didik atau pembelajar bahasa Arab baik dalam lingkup kebahasaan, kependidikan, sosial, keagamaan, dan media terpenting bagi manusia untuk melakukan interaksi kenegaraan. dengan orang lain. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab:
Jika dilihat pada sisi pendidik adalah agar dapat
Permasalahan Belajar Bahasa Arab: menjadikan bahasa Arab mudah dikuasai oleh para pelajar. Sementara bagi pelajar adalah agar dapat menguasai 1) Mengapa belajar bahasa Arab membutuhkan waktu yang relatif lebih bahasa Arab. Pada kesempatan lain mereka mengatakan lama. bahwa pada umumnya motivasi dan dorongan mempelajari 2) Mengapa motivasi siswa sangat rendah dalam belajar bahasa Arab? bahasa Arab di Indonesia adalah untuk tujuan agama, yaitu Mengapa? Apakah bahasa Arab adalah bahasa yang rumit dan sulit untuk mengkaji dan memperdalam ajaran Islam dan dicerna? atau metodenya monoton, atau kurang inovasi dari guru dalam sumber-sumber yang berbahasa Arab mengemas pelajaran bahasa Arab menjadi menarik dan menyenangkan 3) Media bahasa Arab sangat terbatas. karena itu, dibutuhkan guru yang Penerapan Teknologi dalam Pembelajaran: kreatif untuk menemukan dan membuat media pembelajaran bahasa Arab yang menarik. Sebab, peranan media sangat penting dalam mentransfer pengetahuan bahasa kepada siswa. 1) Internet 4) Kurangnya faktor pendukung bagi perolehan bahasa Arab bagi siswa. 2) CD Interaktif Siswa jarang mendengarkan ungkapanungkapan arab, berbicara arab, membaca teks arab, dan menulis kalimat-kalimat arabiyah. 3) Satelit atau Parabola 4) Arabic E-learning Tiga Kategori Dasar: Filosofi E-learning: 1) E-learning bersifat jaringan, 2) E-learning dikirimkan kepada pengguna melalui 1) E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, komputer dengan menggunakan standar teknologi pendidikan, pelatihan secara on-line. internet 2) E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya 3) E-learning terfokus pada pandangan pembelajaran nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, yang paling luas, solusi pembelajaran yang kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis menggungguli paradikma tradisional dalam komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan pelatihan. globalisasi. 3) E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui
“Mengenal E-Learning” pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.
4) Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar conten dan alat Kelebihan: penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas 1). Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik. dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Kekurangan: 2). Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari 1). Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa perguruan tinggi atau sekolah konvensional. itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar. 3). Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di 2). Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan komputer. sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial. 4). Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan 3). Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah. 4). Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.