Anda di halaman 1dari 24

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION,

COMMUNICATION AND TECHNOLOGY) DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII

MTS DARUL HUDA SUKABUMI

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Pendidikan Bahasa Arab

Oleh:

KARVIANA

1911020169

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2023 M/1444 H


BAB I
PENDAHULUAN
A. Penengasan Judul

Tujuan dari judul skripsi ini dijelaskan secara rinci pada bagian ini untuk menghindari
kesalahpahaman. Dalam judul, “Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK (Informasi,
Komunikasi, dan Teknologi) Dalam Menambah Hasil Belajar Bahasa Arab Pada Siswa Kelas
VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung”, perlu ditegaskan kata-kata berikut ini:
Eksekusi adalah suatu rangkaian pelaksanaan pemikiran, gagasan, strategi, atau
pengembangan dalam suatu kegiatan yang bermanfaat untuk menimbulkan akibat, baik sebagai
perubahan informasi, kemampuan atau nilai dan mentalitas.
Pembelajaran berbasis TIK merupakan aset pembelajaran media campuran yang
dilengkapi untuk menampilkan perpaduan yang berbeda antara ilustrasi, teks, suara, video dan
keaktifan. Campuran ini adalah satu kesatuan yang bersama-sama menampilkan data, pesan, atau
konten ilustrasi.
Hasil belajar adalah hasil dari interaksi belajar-mengajar dan biasanya diwakili oleh nilai
tes guru.1
Bahasa Arab adalah “upaya bimbingan dan bantuan yang diberikan dengan tujuan
mengungkapkan pikiran dan perasaan yang sering digunakan oleh orang Arab sebagai
peningkatan kemampuan anak dalam berbahasa Arab,” menurut kamus tersebut. Selain itu, umat
Islam harus belajar bahasa Arab karena merupakan bahasa Al-Qur'an dan Hadits, menjadikannya
bahasa asing yang sangat mulia. Alasan ini merupakan motivasi integral di balik mengapa umat
Islam harus belajar bahasa Arab.
Pembelajaran Bahasa Arab di MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung diketahui
jika Guru hanya menggunakan papan tulis dan spidol untuk mengajar, memberi catatan,
menjelaskan materi, dan kemudian memberikan pekerjaan rumah. untuk menghafal kosa kata
yang ada di buku LKS. Dengan demikian pada saat guru melakukan evaluasi atau penilaian
tentang penguasaan Bahasa Arab yag mencangkup indikator maka hasilnya masih banyak murid
yang memperoleh nilai dibawah KKM. Dengan demikian untuk mengatasi masalah yang ada
pada sekolah tersebut peneliti mencoba memberikan solusi yaitu dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT.
MTs Darul Huda Sukabumi adalah tujuan penulis atau lokasi penelitian penulis ketika
membahas masalah proposal. Dalam audit kali ini, yang menjadi spesialis dalam survei ini adalah
MTs Darul Huda.
Berdasarkan hasil uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang
“Implementasi Pembelajaran Berbasis ICT (Information, Comunication and tecnology) Ketika
menambah Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar
Lampung”.

B. Latar Belakang

Tindakan atau implementasi dari rencana yang disiapkan dengan cermat disebut
implementasi. Eksekusi selesai setelah penataan dianggap bagus. Kurikulum yang telah dirancang
atau dirancang untuk sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
memandu segala sesuatu yang dilakukan dan diwujudkan..2 Dalam lingkungan belajar di mana
guru dan siswa berbagi informasi, penerapan menempatkan proses interaksi siswa dengan
pendidik dan sumber belajar ke dalam praktik.

1
Suhendi, Belajar Dan Pembelajaran (Yayasan Kita Menulis, 2022), hlm 138.
2
Rusyidi Ananda, Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik Untuk Pengembangan Kopetensi Guru (CV.Pusdikra Mitra
Jaya, 2020), hlm 81. 1
Pembelajaran adalah perwujudan gerak instruktif yang tersusun dari komponen-
komponen manusia (siswa dan pendidik), bahan (buku, papan tulis, kapur tulis dan alat-alat
pembelajaran), perkantoran (ruangan, kelas), dan siklus yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan pembelajaran.3

Pembelajaran bahasa Arab sendiri merupakan pekerjaan guru terhadap siswa dalam
pembelajaran bahasa Arab kerjasama dengan tujuan agar siswa dapat mempelajari sesuatu secara
nyata dan produktif. Bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada, jadi pelajarilah sebagai
salah satu bahasa Alquran. Ini sebagai ungkapan Allah Ta'ala,

َ‫ِإنَّا اَ ْنزَ ْلنَاهُ قُرْ آنًا َع َربِيًّا لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِلُون‬


Artinya:“ Sesungguhnya kami telah jadikan al-Qur’an dalam bahasa arab supaya kalian
memikirkannya ’’. (QS.Yusuf 12:2).4

Di dunia barat telah ada banyak sekali karya informasi yang inovatif. Mempelajari cara
mengembangkan iptek adalah salah satu bentuk keimanan, dan mempelajari cara
mengembangkan teknologi, informasi, dan komunikasi adalah pendorong untuk mempelajari
hal-hal baru.

Jika kita perhatikan baik-baik, kita dapat menyimpulkan dari ayat ini bahwa ada banyak
sekali tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di seluruh alam semesta. Tanda-tanda tersebut dapat
menjadi pelajaran dalam memperluas dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi
informasi dan komunikasi.

Salah satu langkah strategis untuk menyongsong masa depan pendidikan Indonesia yang
berkualitas adalah implementasi berbasis TIK. karena penyediaan instruksi berbasis TIK, di mana
siswa berinteraksi dengan guru dan peserta lain dan mengakses materi pelajaran melalui
penggunaan multimedia dan komputer. Diharapkan siswa dapat lebih menyerap informasi dan
pelajaran dengan bantuan media komputer.

Menurut Nasrul Syarif, ICT (Information, Comuntication and Technology) yaitu


peralatan karena teknologi informasi dan komunikasi merupakan kebutuhan mendasar di era
modern saat ini, teknologi digunakan dalam pengolahan, penyusunan, dan penyimpanan data
dengan berbagai cara untuk mengolah dan menyampaikan informasi yang bermutu.5

Penggunaan jemput bola memanfaatkan TIK lebih unggul dari pembelajaran biasa dan
reguler. Penggunaan pembelajaran berbasis TIK untuk tahap pertunjukan umumnya sangat baik
dan disarankan, mengingat pentingnya pengajaran. Indikator prestasi belajar siswa dan kapasitas
pembelajaran yang berkualitas dapat digunakan untuk mengidentifikasi siswa yang berhasil.

Menurut Dr. Nurhamim, MA media pembelajaran bahasa arab berbasis ICT yaitu alat
yang bisa digunakan untuk menaikan mutu pengajaran dan hasil belajar bahasa Arab serta proses
mencapai target pembelajaran. Alat-alat ini harus dikuasai. Tanpa penguasaan yang baik, maka
alat hanya akan memperlambat. Apalagi, SDM yang ada tidak memumumpuni atau gaptek
(gagap teknologi), maka pembelajaran akan semakin sulit beradaptasi dengan kemajuan zaman.
ICT adalah fasilitas yang jauh lebih mudah dibandingkan fasilitas pembelajaran yang konvensial

3
Fakhrurrazi, Hakikat Pembelajaran Yang Efektif (Jl.Randusari Pos III/330A Kota Semarang, 2021), hlm 2.
4
Al-Qur’an Surah Yusuf, n.d., 12.
5
Nasrul Syarif, Bisnis Islam Di Era Diital (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA, n.d.), hlm 3.
dan tradisional.6 Begitu juga menurt Wang ICT punya peluang agar menambah hasil belajar
murid dan efektif jika dipakai degan benar.7

Menurut Ina Magdalena keperluan akan bahan pembelajaran berbasis TIK atau TIK
sebagai perangkat untuk membantu siswa menguasai materi pembelajaran umum dan
pembelajaran lainnya dengan lebih cepat, menyenangkan dan lebih mengembangkan hasil
belajar, merupakan kebutuhan yang mendesak untuk mewujudkan hakikat pembelajaran yang
ideal. Selain sebagai cara untuk lebih mengembangkan hasil pembelajaran berbasis TIK, juga
dapat mempermudah pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran, mengenalkan pendidik
dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang berkembang pesat saat ini. 8

Melihat akibat dari persepsi yang mendasari para peneliti menemukan permasalahan di
MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung terkait dengan hasil belajar siswa yang terdapat
pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. 1

Daftar Observasi Awal Siswa Kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung

No Indikator yang Diamati Ya Tidak


1. Tujuan dari pembelajaran Bahasa Arab tercapai secara 
cepat, tepat dan efesien.
2. Penggunaan media pembelajaran yang kreatif, variatif 
dan inovatif.
3. Sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran 
seperti media elektronik dll
4. Menggunakan media, metode dan strategi pembelajaran 
yang sangat sederhana
5. Antusias dalam proses belajar Bahasa Arab 
Sumber: Daftar Observasi Awal Siswa kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung

Berdasarkan tabel 1 diatas menggambarkan jika penggunaan media pembelajaran belum


kreatif, variatif dan inovatif. Dalam indikator hasil belajar belum tercapai secara maksimal.

Menurut Informasi dari guru Bahasa Arab MTs Darul Huda yaitu bapak Riyansyah jika
sebagian besar muridnya mempunyai minat belajar dan tingkat perhatian yang kurang terhadap
mata pelajaran khususnya pelajaran Bahasa Arab karena Bahasa Arab ini yakni bagian mata
pelajaran yang sangat susah untuk dipelajari dan dipahami oleh siswa. Dikarenakan guru masih
menggunakan media lama yaitu hanya menggunakan media papan tulis dan LKS, sehingga murid
merasa bosan dan jenuh saat mempelajari pelajaran Bahasa Arab. 9

Adapun faktor lain yang membuat peneliti ingin melakukan penelitian di MTs Darul
Huda yaitu, (1) faktor peserta didik yang bermalas-malasan saat guru menerangkan pelajaran,
pada saat pembelajaran ada beberapa murid yang mengobrol dan menggosip dengan kawan
sebangkunya, serta kurangnya minat murid dalam pelajaran Bahasa Arab. (2) faktor pendidik,
dalam penyampaian pelajaran hanya memakai papan tulis dan LKS, sehingga materi yang
disampaikan menjadi sulit untuk dimengerti peserta didik. Dan kebanyakan yang mendengarkan
pun menjadi jenuh dan bosan akhirnya kelas menjadi tidak kondusif. (3) kurangnya pengetahuan
Bahasa Arab. (4) Hasil prestasi murid ketika belajar Bahasa Arab rata-rata mendapati skor
rendah.
6
MA Dr. Nurhamim, Ragam Media Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis ICT, n.d., Hlm 90.
7
Wang 2001, Integrasi ICT Dalam Pendidikan Dan Pengajaran ICT, n.d., Hlm 6.
8
Ina Magdalena, Desain Pembelajaran, n.d., Hlm 34-35.
9
Riyansyah, Penguasaan Bahasa Arab Di Kelas VIII B MTs Darul Huda (Wawancara, 2022).
Dari pemaparan diatas maka hal ini berakibat di hasil belajar Bahasa Arab murid kelas
VIII B sebagaimana tabel berikut:

Tabel 1.

Data Nilai Pre Test Bahasa Arab Siswa kelas VIII MTs Darul Huda

Sukabumi Bandar Lampung

N Rentang Nilai Banyaknya Siswa Kelulusan


o
1 20-30 5 Tidak Lulus
2 30-40 11 Tidak Lulus
3 40-50 4 Tidak Lulus
4 50-60 Tidak Lulus
5 60-69 - Tidak Lulus
6 70-80 5 Lulus
7 80-90 - Lulus
8 90-100 - Lulus
Jumlah Siswa 28
Sumber: Hasil Observasi Pada Saat Pra penelitian

Keterangan:

Total skor = 1.086

Skor Tertinggi = 70

Skor Terendah = 24

Rerata skor = 38,78

5
Persentase Tuntas= 100 %
28

Lulus = 17,85%

23
Persentase Tidak Tuntas= 100 %
28

Tidak Lulus = 82,14%

Berdasarkan tabel 2 diatas menggambarkan jika penggunaan media pembelajaran belum


kreatif, variatif dan inovatif. Dalam indikator hasil belajar belum tercapai secara maksimal .

Dari hasil pre test dengan kelas VIII B MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung
peneliti mendapati informasi jika nialai lulus pada mata pelajaran Bahasa Arab yaitu 70. Namun
dalam kelas tersebut belum ada nilai murid yang mencapai lulus, dan pada kegiatan Pre Test
siswa di kelas VIII B menunjukan nilai sebagai berikut :

Skor murid ≥ 70 totalnya 5.

Skor murid ≤ 70 totalnya 23


Berdasarkan Pre Test menunjukan penguasaan pembelajaran Bahasa Arab siswa masih
sangat kurang.

Media yang digunakan dalam survei ini adalah media pembelajaran berbasis TIK,
perangkat yang digunakan dalam pengalaman berkembang dengan menggunakan inovasi data
dan korespondensi. Media ini sangat cocok untuk siswa karena dengan kemajuan TIK, sistem
sekolah juga berkembang, baik dari tingkat dasar hingga tingkat pendidikan lanjutan. . Media
yang saya gunakan di lapangan, yang akan saya rinci dalam tesis saya.

Siswa akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk terlibat aktif dalam pendidikan dan
pembelajaran mereka ketika pembelajaran berbasis TIK digunakan Bahasa Arab peneliti tidak
hanya menekankan pada satu kemampuan akan tetapi pada kemampuan menghafal, membaca
intonasi dengan makhraj yang benar dan mampu memahami makna dengan benar agar siswa
mudah dalam mempelajari Bahasa Arab.

Menurut Gagne, hasil pembelajaran adalah kerangka kerja di mana terdapat berbagai
komponen yang saling terkait yang menghasilkan perubahan. 10 Guru yang berusaha untuk
memberikan pengetahuan, terutama yang banyak, dan siswa yang secara aktif mengumpulkan dan
menerimanya menerima pembelajaran sebagai konsep praktis.

Titik akhir dari tahap pertunjukan adalah hasil pembelajaran di mana mereka yang
terlibat dalam siklus pasti mengantisipasi hasil yang paling ekstrim. Dengan diperolehnya hasil
belajar, maka kemajuan suatu tahap pertunjukan dapat diketahui dengan melihat kemampuan
yang dimilikinya atas informasi yang telah dipelajarinya. Secara keseluruhan, hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh siswa melalui belajar. Ada tiga ruang yang melingkupi hasil belajar,
yaitu mental, sukses dan psikomotorik. Hasil pembelajaran adalah hasil dari kerangka
penanganan informasi yang berasal dari kontribusi yang berbeda dengan jenis data dan
merupakan komponen input individu tanpa henti dari iklim. Hasil belajar adalah prestasi nyata
yang ditunjukkan oleh anak-anak muda. Menurut Nana Sudjana dalam bukunya Penilaian Hasil
Mendidik dan Menumbuhkan Pengalaman, hasil belajar dimaknai, yakni hasil belajar adalah
kemampuan yang digerakkan oleh siswa setelah mereka menerima kesempatannya untuk
berkembang. R. Gagne berpendapat bahwa sistem tanggapan dan hasil belajar bersyarat harus
digunakan untuk mendasarkan hasil belajar pada pengalaman perilaku.

Perubahan tingkah laku merupakan indikasi bahwa seseorang telah berhasil


menyelesaikan proses belajar. Misalnya, pergeseran perilaku dapat terjadi dalam bentuk
pemahaman menjadi kebodohan, ketidak mampuan menjadi tunduk pada kepatuhan, berbohong
menjadi jujur, tidak taqwa menjadi taqwa, dan sebagainya. Akibatnya, adalah mungkin untuk
menentukan apakah perilaku siswa berubah sebagai hasil dari belajar mandiri dan pengaruh
kognitif, efektif, dan psikomotorik dari lingkungan mereka.

Judul penelitian, “Penerapan Pembelajaran Berbasis TIK (Informasi, Komunikasi, dan


Teknologi) Saat Menambah Hasil Belajar Bahasa Arab Kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi
Bandar Lampung,” mengacu pada pemanfaatan berbagai teknologi untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, dan juga peneliti menangkap adanya permasalahan yang terjadi di MTs Darul Huda
khususnya di kelas VIII B adanya siswa siswi yang kurang dalam pemahaman Bahasa Arab dan
bahkan belum bisa membaca teks-teks Bahasa Arab yang ada di buku cetak. Ananntta Sannai
dalam teorinya menyatakan ICT (Information, Comunication and tecnology) adalah sarana
dimana informasi dapat dibagi dengan orang lain. Selain itu, menurut Kementerian Riset dan

10
Nara Yuniar Setyapuri, Bimbingan Dan Konseling Belajar Teori Dan Aplikasinya : Edisi 1 (CV.MEDIA SAINS INDONESIA,
2021), hlm 1.
Teknologi, Teknologi Informasi dan Komunikasi (IPTEK) adalah komponen ilmu pengetahuan
dan teknologi, yang meliputi semua teknologi yang berkaitan dengan pengumpulan, pengelolaan,
penyimpanan, pengiriman, dan penyajian data melalui berbagai media. termasuk audio, video,
grafik, dan gambar, serta teks.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada judul karena
konteks permasalahan yang dikemukakan di atas. “Implementasi Pembelajaran Berbasis ICT
(Information, Comunication and tecnology) Ketika menambah Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa
Kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung”.

C. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Dilihat dari dasar permasalahan yang dipaparkan di atas, beberapa permasalahan dapat
dibedakan dalam survei ini, khususnya sebagai berikut:
1. Pembelajaran di sekolah belum menonjolkan hakikat bahasa Arab yang sebenarnya,
pembelajaran justru menggunakan model pembelajaran yang terfokus pada pelatihan
sehingga siswa kurang dinamis.
2. Model pembelajaran yang digunakan di sekolah sebenarnya kurang sesuai dengan
bagaimana siswa menginterpretasikan ide, hal ini dibuktikan dengan hasil tes apresiasi
ide pra penelitian di kelas VIII yang masih rendah.
3. Strategi pembelajaran belum memanfaatkan pemanfaatan TIK sekaligus menambah hasil
belajar.
4. Dalam pengalaman mendidik dan mendidik, guru belum menerapkan bahasa Arab
mencari tahu bagaimana iklim yang sejalan dengan materi pembelajaran bahasa Arab.

D. Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang ditetapkan oleh peneliti dalam tinjauan ini sebagai berikut:

1. Tinjauan ini menggunakan penerapan berbasis ICT ketika menambah hasil belajar.
2. Media yang digunakan Laptop dan sound sistem yang ada disekolah.
3. Penerapan ICT menghubungkatn sudut pandang ilmiah yaitu lingkungan, masyarakat yang
digunkan agar memudahkan dalam membuat, menyimpan, menyampaikan, hingga
menyebarkan informasi dan juga memudahkan pemahaman konsep materi Bahasa Arab.
4. Materi yang dipakai di tinjauan ini ialah materi .
5. Dengan menggunakan indikator seperti menafsirkan, mengilustrasikan, meringkas,
menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan, pemahaman konsep dapat diukur.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi tersebut maka perumusan masalah tinjauan
ini ialah:
1. Bagaimana Implementasi pembelajaran berbasis ICT ketika menambah hasil belajar Bahasa
Arab siswa kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung?
2. Apakah dengan Implementasi pembelajaran berbasis ICT dapat meningkatkan hasil belajar
Bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung?

F. Tujuan Penelitian

Melihat rumusan masalah diatas tujuan dari tinjauan ini adalah :


1. Untuk menganalisis Implementasi Pembelajaran Berbasis ICT ketika menambah Hasil
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung.
2. Untuk mengidentifikasi apakah peneliti berhasil dalam menerapkan pembelajaran berbasis
ICT ketika menambah Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTs Darul Huda
Sukabumi Bandar Lampung.

G. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat tinjauan ini yaitu :


1. Manfaat Teoritis
Tinjauan ini diinginkan bisa memberikan kontribusi teoritis untuk meningkatkan hasil
belajar bahasa Arab secara khusus dan memperluas khasanah pendidikan dan pengembangan
bahasa Arab.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
1) Tinjauan ini dapat dijadikan pengetahuan baru guna menambah hasil belajar
Bahasa Arab melalui Implementasi Berbasis ICT.
2) Tinjauan ini dapat dijadikann inovasi untuk meingkatkan hasil belajar Bahasa Arab
peserta didik.
b. Bagi Siswa
1) Hasil tinjauan ini diinginkan menambah hasil dan prestasi siswa ketika belajar
Bahasa Arab .
2) Hasil tinjauan ini diinginkan menambah rasa percaya diri siwa ketika belajar
Bahasa Arab.

H. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa kajian penelitian terdahulu yang relevan sebagai acuan untuk
penelitian :
1. Berdasarkan kajian yang diadakan oleh Firmansyah & Saidah (2016) dengan judul
“Rencana Pembelajaran Elektronik Sebagai Media Pembelajaran Berbasis TIK”. Desain
TIK berbasis web sebagai alat pembelajaran menjadi fokus utama dari tinjauan ini.
Penyelenggaraan TIK yang digunakan sebagai media pembelajaran dan kerjasama
pendidik dilengkapi dengan materi pembelajaran sepuasnya yang akan disampaikan.
Ulasan ini dan yang ini mirip karena sama-sama memanfaatkan media teknologi untuk
pembelajaran. Sedangkan yang penting adalah dalam ujian yang dipimpin oleh para
ilmuwan tentang cara yang paling umum menggunakan media lebih berpusat pada
pengembangan lebih lanjut hasil belajar siswa.
2. Kajian yang diadakan oleh Budiman (2017) dengan judul “Peran Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam pendidikan”. Mengungkapkan jika dalam era digital saat ini
sangat diperlukan keberadaan penggunaan TIK ketika belajar. Beliau mengungkapkan
jika Al-Qur’an dan Al-Hadist telah memberikan penjelasan mengenai keterkaitan antara
ajaran agama dan ilmu pengetahuan teknologi informasi. 11 Terdapat kesamaan dalam
tinjauan ini yaitu sama-sama memerlukan peran Teknologi Informasi dan Komunikasi
ketika belajar saat ini. Sedangkan perbedaanya yaitu dalam kajian yang diadakan oleh
peneliti tidak hanya memerlukan keberadaan TIK saja, namun penerapanlah yang
diutamakan agar terciptanya suasana belajar yang tidak monoton dan terkesan tidak
membosankan.
3. Berdasarkan kajian yang diadakan oleh Hafizatul Khaira menggunakan aplikasi Kine
Master untuk membuat materi pembelajaran yang menggunakan TIK. Tujuan penelitian
11
Marhamah Ririn Setyorini, Faat Nasyiruddin, Nurmila, Teknologi Pendidikan (CV. Jakad Media Publishing, 2014), 66.
berpusat pada media pembelajaran yang dibuat dengan Kine Master untuk memudahkan
siswa memahami apa yang diajarkan oleh guru. 12 Terdapat kesamaan yang dapat
ditemukan dalam tinjauan ini yaitu sama-sama menggunakan ICT ketika belajar Bahasa
Arab. Sedangkan perbedaanya yaitu pada media yang digunakan peneliti menggunakan
media berbasis ICT berupa Laptop dan LCD ketika belajar Bahasa Arab.
Penelitian-penelitian diatas memiliki titik tekan yang berbeda dengan apa yang akan
diteliti pengkaji. Perbedaan peneliti ini terletak pada media yang akan digunakan, objek kajian
penelitian, serta adanya perencanaan pembelajaran dalam tinjauan ini. Tinjauan ini difokuskan
pada penerapan berbasis ICT ketika menambah hasil belajar dan perencanaan pembelajaran ICT
tersebut.

Berdasarkan Teori Anannta Sannai ICT (Information, Comunication and tecnology)


merupakan media atau alat bantu untuk memperoleh pengetahuan antara sesorang dengan orang
lain. Hal yang membedakan teori tersebut dengan tinjauan ini yaitu ICT (Information,
Comunication and tecnology) merupakan sebuah media untuk pengadaan pengajaran
Pembelajaran akan berjalan lancar, menarik, menyenangkan, dan tidak menjemukan jika
menggunakan TIK..

Tinjauan ini memiliki keunggulan seperti mempermudah komunikasi antara guru dengan
siswa, lebih menunjang pembelajaran serta memudahkan dalam mengakses informasi tahap
pengajaran secara luas yang tidak terbatasi oleh tempat dan waktu sehingga tinjauan ini lebih
efesien dan efektif untuk dilakukan.

12
Andi Kurnia Muin, Efektivitas Aplikasi Powerdirector Dan Kinemaster Terhadap Kemampuan Guru Mendesain Media
Pembelajaran Pada Yayasan Haji Paisal Sahara, 2022, 12.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada siklus III dengan dua pertemuan per siklus, Penelitian Tindakan
Kelas menggunakan model pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan hasil
belajar bahasa Arab siswa kelas VIII. Oleh karena itu, ada enam pertemuan untuk
tinjauan ini, masing-masing berlangsung selama satu setengah jam. Sebuah post-
test diberikan pada akhir setiap siklus, khususnya pada pertemuan kedua, untuk
mengetahui keberhasilan atau kegagalan materi penelitian. Gambaran
implementasi pembelajaran berbasis TIK ketika menambah hasil belajar bahasa
Arab siswa kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampug berdasarkan
hasil data yang penulis peroleh di lapangan dengan mengamati dan
mendokumentasikan:

1. Siklus I
Siklus I diadakan dengan 2x pertemuan. Pertemuan pertama yaitu
dengan tema ‫صلِّي‬
َ ُ‫ َك ْيفَ ن‬diadakan dihari sabtu 01 April 2023, Pukul 13.00-
13.40 WIB. Pada pertemuan kedua yaitu dengan tema ‫صلِّي‬ َ ُ‫ َك ْيفَ ن‬diadakan
dihari sabtu 01 April 2023, Pukul 13.40-14.20 WIB. Disiklus I ini tahap
pengajaran diikuti oleh 28 siswa. Disini peneliti bertugas sebagai pendidik
dan guru mata pelajaran bahasa Arab sebagai observer. Adapun tahapan tahap
pengajaran siklus I Pertemuan I dan II yaitu:

a. Perencanaan
Hal ini dirancang pengkaji dengan guru mata pelajaran bahasa
Arab sebagai kolabulator karena tinjauan ini bersifat kolaaboratif. Dalam
penyusunan kajian yang diadakan ilmuwan sebagai guru, latihan-latihan
yang diselesaikan pada tahap penyusunan meliputi:

1) Rencana contoh asuh (RPP). Peneliti menggunakan kolaborator


berdasarkan karakteristik pembelajaran menggunakan pembelajaran
berbasis TIK untuk membuat RPP. Tindakan yang diambil digunakan
sebagai alat pembelajaran untuk RPP.

2) Memesan dan menyiapkan instrumen lembar persepsi. Sepanjang


proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati.

3) Cantumkan hasil belajar dalam soal tes.

b. Pelaksanaan
Tinjauan ini diadakan di kelas VIII B MTs Bandar Lampung.
Adapun aktivitas belajar yang diadakan memuat aktivitas awal, kegiatan
inti dan kegiatan penutup. Berikut tahapan pembelajaran berbasis ICT
pada pertemuan siklus I:
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan utama belajar pendidik membuka pelajaran
dengan mengucapkan salam dan berdoa. Selanjutnya guru
35
menginformasikan mengenai tema yang akan dipelajari yaitu َ‫ف‬qq‫َك ْي‬
َ ُ‫ ن‬. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
‫ص ِّل‬
peserta didik harus mampu mengetahui mengenai ‫لِّي‬qqq‫ص‬ َ ُ‫فَ ن‬qqq‫ َك ْي‬.
Menyebutkan tahapan ‫صلِّي‬ َ ُ‫ َك ْيفَ ن‬. memahami mengenai ‫صلِّي‬
َ ُ‫ َك ْيفَ ن‬.
2) Kegiatan Inti
Pendidik memberikan pemaparan materi mengenai materi
pelajaran yang akan dibahas, guru memberikan penjelasan awal
tentang materi yang harus dipahami dan membuat hubungan antara
materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa
dikondisikan oleh guru agar tertiba mengikuti dan memahami materi
pembelajaran. Pendidik memberikan materi pembelajaran berbasis
ICT. Pendidik melakukan interaksi pada murid terkit materi yang
sedang dipelajari.

3) Kegiatan Penutup
Siswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menarik
kesimpulan dari materi yang dipelajari pada kegiatan akhir. Pelajaran
yang dipelajari oleh guru dianggap. Instruktur memberikan kritik
terhadap interaksi dan hasil belajar, guru memberikan tugas sekolah
sebagai pengembangan. Siswa dan pendidik menutup pelajaran
dengan saling mengucapkan salam dan mengucapkan hamdallah.

c. Observasi
Sementara latihan mendidik dan pembelajaran berlangsung, para
analis memimpin penelitian tentang latihan pendidik dan latihan siswa
dalam menyelesaikan pembelajaran dengan pembelajaran berbasis TIK.
Dengan menggunakan lembar observasi, reviewer melakukan observasi.

Persepsi dilakukan terhadap latihan pembelajaran siswa selama


pembelajaran. Pada temuan observasi siklus I, khususnya berdasarkan
observasi yang dilakukan oleh peneliti, siswa masih gelisah dan
bermusuhan selama persiapan. Siswa yang kurang terlibat saat instruktur
mengajukan pertanyaan adalah buktinya.

Sebuah post-test diberikan pada pertemuan kedua, pertemuan


terakhir dari siklus pertama, untuk menilai kemampuan bahasa Arab
siswa yang telah berpartisipasi dalam penelitian pada pertemuan I dan II.
Hasil postes siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 1
Nilai Post-Test Siklus I Siswa Kelas VIII B MTs Darul Huda Bandar Lampung

No Nama Siswa Kelulusan Nilai Keterangan


1 Afgil Fahri Rahmana 70 60 Tidak Lulus
2 Aldev Pamungkas 70 50 Tidak Lulus
3 Amira 70 60 Tidak Lulus
No Nama Siswa Kelulusan Nilai Keterangan
4 Anita Nurmala 70 70 Lulus
5 Cahya Cinta Rahmadhani 70 60 Tidak Lulus
6 Deka Adriansyah 70 80 Lulus
7 Dion Maulana 70 60 Tidak Lulus
8 Eka Putri Anggraini 70 60 Tidak Lulus
9 Elisa 70 50 Tidak Lulus
10 Fadilah 70 70 Lulus
11 Fahmida Shaista Nafisa 70 60 Tidak Lulus
12 Farhan Dwi Prawira 70 70 Lulus
13 Herlangga Afriyansah 70 70 Lulus
14 Imas 70 80 Lulus
15 Lifia Ira Dwi Saputri 70 70 Lulus
16 Mila Repiyanah 70 70 Lulus
17 Muhammad Alfani 70 60 Tidak Lulus
18 Muhammad Baaqi 70 70 Lulus
19 Muhammad Ridwan 70 70 Lulus
20 Putri Ananda Rachman 70 70 Lulus
21 Radja Jaya Pertama 70 70 Lulus
22 Reyhan Alifat 70 70 Lulus
23 Riki Diansyah 70 70 Lulus
24 Rio Guna Wijaya 70 70 Lulus
25 Risma Aulia 70 80 Lulus
26 Sela Anjani 70 80 Lulus
27 Sultan Sakchi 70 60 Tidak Lulus
28 Ukis Setiawan 70 50 Tidak Lulus
Total murid Lulus 17
Total murid Tidak Lulus 11
Total Nilai 1.860
Total murid 28
Rerata skor 66,42
Presentase Peserta Didik Lulus 60,71%
Presentase Peserta Didik Tidak Lulus 39,28%
Sumber: Hasil Observasi Pada Saat akhir penelitian

Berdasarkan nilai post-test di atas menunjukan murid yang


menggapai kelulusan hasil belajar bahasa Arab disiklus I yakni 17 siswa
atau 60,71%. Sedang jumlah murid yang tidak lulus yakni 11 siswa atau
39,28%. Berdasarkan Kelulusan yang ditetapkan di MTs Darul Huda
Sukabumi Bandar Lampung bahawa kelulusan hasil belajar bahasa Arab
siswa jika punya skor kelulusan individu 70 dan secara klasikal 80%
siswa dikelas tersebut lulus belajarnya. Hasil belajar bahasa Arab siswa
kelas VIII B disiklus I belum menggapai kelulusan belajar secara klasikal

d. Refleksi
Persentase hasil belajar yang dicapai siswa kelas VIII B cukup
besar yaitu 60,71 persen, menurut data yang terkumpul. Karena tingkat
kelulusan yang mencapai 80% melalui pembelajaran berbasis TIK, hal
ini tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan peneliti. Refleksi siklus I ini
sebenarnya memiliki banyak kekurangan yang harus disesuaikan dalam
menyelesaikan pembelajaran berbasis TIK. Pengamatan berikut
memberikan dasar untuk kelemahan dalam Siklus I:

1) Guru kurang ketika mengkondisikan siswa, hingganya kurang


kondusif.
2) Guru kurang ketika menyemangati siswa
3) Guru kurang dalam menangani waktu aktivitas belajar berbasis ICT
4) Siswa kurang mendegarkan dan tidak memperhatikan video
pembelajaran yag ditampilkan
5) Siswa kurang dalam menyimpulkan materi pembelajaran
6) Terdapat murid yang tidak mecapai KKM dan belum mencapai
nilai ketutasan klasikal
Setelah melaksaakan penelitian tindakan kelas disiklus I dengan
pembelajaran berbasis ICT . Presentase hasil belajar belum mencapai
standar kelulusan maka pengkaji mengadakan siklus II untuk memperbaiki
kekurangan disiklus I. Sehingga dapat mencapai standar kelulusan belajar
yang telah ditentukan.

2. Siklus II
Siklus II diadakan dengan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
yaitu materi ‫ نَتَ َعلَ ُم ْال ِح َساب‬diadakan dihari sabtu 08 April 2023, Pukul 13.00-
13.40 WIB, pada pertemuan kedua diadakan dengan materi ‫اب‬qq‫نَتَ َعلَ ُم ْال ِح َس‬
diadakan dihari sabtu 08 April 2023, Pukul 13.40-14.20 WIB. Adapu tahapan
tahap pengajaran siklus II pertemuan I dan II yaitu:

a. Perencanaan
Hasil tindakan siklus I dievaluasi peneliti dengan guru kelas.
Maka untuk siklus II perlu diadakan perbaikan ketika belajar,
diantaranya:

1) Guru harus memperhatikan peserta didik yang dianggap dapat memicu


kegaduhan ketika belajar sehingga pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar
2) Guru harus meyeluruh tidak hanya berfokus pada suatu kelompok
siswa tertentu namun
3) Guru harus lebih mengarahkan pada peserta didik agar lebih aktif
bertanya
4) Membuat soal tes yang sudah dipelajari agar memperingan siswa.
Berdasarkan hasil refleksi disiklus I, maka perencanaan disiklus II
ini dikembangkan supaya indikator keberhasilan siswa tercapai.
Perencanaan dimulai dengan menyiapkan perangkat pembelajaran seperti
materi, silabus, RPP, membuat lembar post-test, mempersiapkan lembar
observasi aktivitas guru dan aktivitas peserta didik.

b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas ini diadakan di kelas VIII B MTs
Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung. Adapun aktivitas belajar yang
diadakan memuat aktivitas awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Berikut penjelasan tahapan pengadaan pengajaran berbasis ICT disiklus
II.

1) Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
dilanjutkan berdoa. Selanjutnya guru memberikan motivasi belajar
siswa melalui tanya jawab yang berkaitan dengan materi sebelum dan
yang akan dipelajari. Guru memberitahu mengenai materi bab yang
akan dipelajari ‫ نَتَ َعلُّ ُم ْال ِح َساب‬.

2) Kegiatan Inti
Pendidik memberikan penjabaran mengenai materi yang akan
di pelajari, pendidik memberikan penjelasan awal mengenai materi
yang akan difahami dan menghubungkan bahan itu pada keseharian
murid. Pendidik mengkondisikan peserta didik agar tertiba mengikuti
dan memahami materi pembelajaran. Pendidik memberikan materi
pembelajaran berbasis ICT. Pendidik melakukan interaksi pada murid
terkait materi yang sedang difahami.

3) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan akhir instruktur memberikan pintu terbuka
yang berharga bagi siswa untuk mengakhiri pembelajaran yang telah
dilakukan. Pelajaran yang dipelajari oleh guru dianggap. Instruktur
memberikan kritik terhadap interaksi dan hasil belajar, guru
memberikan tugas sekolah sebagai pengembangan. Siswa dan
pendidik menutup pelajaran dengan saling mengucapkan salam dan
mengucapkan hamdallah.

c. Observasi
Partisipasi siswa dan guru dalam aktivitas belajar berbasis TIK
menjadi fokus kajian yang diadakan selama kegiatan belajar mengajar.
Para ilmuwan menyebutkan persepsi menggunakan lembar fakta objektif.
Sepanjang tahap pengajaran, aktivitas belajar siswa diamati. Mengenai
akibat dari persepsi pada siklus II, khususnya didasarkan pada akibat dari
persepsi yang dilakukan oleh para ilmuwan, siswa melakukan
pembelajaran bersama sebagai satu kesatuan dengan pengaturan. Selama
fase persiapan, keadaan kelas dan siswa yang sudah terlibat ketika
instruktur mengajukan pertanyaan tentang pembelajaran.

Pengkaji mengadakan post test pada siklus II, khususnya pada


pertemuan kedua, untuk mengetahui hasil belajar bahasa Arab setelah
mengikuti pertemuan I dan II. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil
post-test di siklus II:
Tabel 4. 2
Nilai Post-Test Siklus II Siswa Kelas VIII B MTs Darul Huda Bandar Lampung

N Nama Siswa Kelulusan Nilai Keterangan


o
1 Afgil Fahri Rahmana 70 60 Tidak Lulus
2 Aldev Pamungkas 70 60 Tidak Lulus
3 Amira 70 70 Lulus
4 Anita Nurmala 70 - -
5 Cahya Cinta Rahmadhani 70 80 Lulus
6 Deka Adriansyah 70 70 Lulus
7 Dion Maulana 70 70 Lulus
8 Eka Putri Anggraini 70 80 Lulus
9 Elisa 70 70 Lulus
10 Fadilah 70 80 Lulus
11 Fahmida Shaista Nafisa 70 70 Lulus
12 Farhan Dwi Prawira 70 60 Tidak Lulus
13 Herlangga Afriyansah 70 70 Lulus
14 Imas 70 80 Lulus
15 Lifia Ira Dwi Saputri 70 70 Lulus
16 Mila Repiyanah 70 80 Lulus
17 Muhammad Alfani 70 60 Tidak Lulus
18 Muhammad Baaqi 70 70 Lulus
19 Muhammad Ridwan 70 70 Lulus
20 Putri Ananda Rachman 70 80 Lulus
21 Radja Jaya Pertama 70 60 Tidak Lulus
22 Reyhan Alifat 70 70 Lulus
23 Riki Diansyah 70 - -
24 Rio Guna Wijaya 70 60 Tidak Lulus
25 Risma Aulia 70 80 Lulus
26 Sela Anjani 70 80 Lulus
27 Sultan Sakchi 70 70 Lulus
28 Ukis Setiawan 70 - -
Total murid Lulus 19
Total murid Tidak Lulus 6
Total murid yang Tidak Hadir 3
Total Nilai 1.1910
Total murid Hadir 25
Total murid Yang Tidak Hadir 3
Rerata skor 76,4
Presentase Peserta Didik Lulus 76%
Presentase Peserta Didik Tidak Lulus 24%
Sumber: Hasil Observasi Pada Saat akhir penelitian

Berdasarkan nilai post-test di atas menunjukan murid yang


menggapai kelulusan hasil belajar bahasa Arab disiklus II yakni 19 siswa
atau 76%. Sedang jumlah murid yang tidak lulus yakni 6 siswa atau 24%.
Dan murid yang tidak hadir yakni 3 siswa. Berdasarkan Kelulusan yang
ditetapkan di MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung bahawa
kelulusan hasil belajar bahasa Arab siswa jika punya skor kelulusan
individu 70 dan secara klasikal 80% siswa dikelas tersebut lulus
belajarnya. Hasil belajar bahasa Arab siswa kelas VIII B disiklus II
belum menggapai kelulusan belajar secara klasikal. Bisa diungkapkan
jika kelulusan hasil belajar siswa terjadi kenaikan dari siklus I dan
menggapai kelulusan belajar klasikal.
d. Refleksi
Berikut beberapa contoh keberhasilan yang dicapai selama siklus
II pertemuan I dan II berdasarkan tahap pengajaran:

1) Adanya peningkatan aktivitas pendidik, dan pendidik terbiasa


melaksanakan pembelajaran berbasis TIK.

2) Ada lebih banyak kegiatan untuk siswa, dan guru dan siswa bergaul
dengan baik.

3) Hasil belajar siswa sesuai dengan indikator yang diinginkan.

Peneliti menemukan jika penerapan pembelajaran berbasis TIK


meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan refleksi siklus II. Namun
hasil belajar siswa tidak sesuai dengan tanda capaian yang harus dicapai,
sehingga para ahli mengarahkan siklus III untuk memperbaiki
kekurangan pada siklus II agar dapat memenuhi pedoman kelulusan
yang harus dicapai.

3. Siklus III
Siklus III diadakan dengan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
yakni materi ُ‫ ْال ِم ْهنَة‬diadakan dihari selasa 13 Juni 2023, Pukul 14.00-14.40
WIB, pada pertemuan kedua diadakan dengan materi ُ‫ ْال ِم ْهنَة‬diadakan dihari
selasa 13 Juni 2023, Pukul 14.40-15.20 WIB. Adapun tahapan tahap
pengajaran siklus II pertemuan I dan II yaitu:

a. Perencanaan
Peneliti dan guru kelas mengevaluasi hasil tindakan siklus kedua.
Oleh karena itu, pembelajaran yang harus diperbaiki untuk siklus III
antara lain:

1) Pendidik hendaknya memusatkan perhatian pada peserta didik yang


dipandang siap memicu keributan dalam mewujudkan agar pembelajaran
dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

2) Guru harus berhati-hati, tidak hanya memusatkan perhatian pada


sekelompok siswa tertentu

3) Instruktur harus mengoordinasikan siswa dengan lebih efektif untuk


mengklarifikasi beberapa masalah mendesak

4) Membuat soal-soal ulangan yang telah diperhatikan agar lebih


memudahkan siswa.

Mengingat konsekuensi penampilan di siklus II, antisipasi siklus


III ditumbuhkan agar tanda-tanda prestasi siswa tercapai. Menyiapkan
perangkat pembelajaran seperti materi, silabus, RPP, lembar postes, dan
lembar observasi kegiatan guru dan siswa merupakan langkah awal dalam
perencanaan.
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas ini diadakan di kelas VIII B MTs
Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung. Adapun aktivitas belajar yang
diadakan memuat aktivitas awal, aktivitas inti dan aktivitas penutup.
Berikut penjelasan tahapan pengadaan pengajaran berbasis ICT disiklus
III.

4) Kegiatan Awal
Instruktur membuka ilustrasi dengan halo dan memohon.
Selain itu, guru memotivasi belajar siswa dengan bertanya dan
menjawab pertanyaan tentang materi sebelumnya dan yang akan
ْ
datang. Materi bab yang akan dipelajari dibahas oleh instruktur. ُ‫ال ِم ْهنَة‬.

5) Kegiatan Inti
Pendidik memberikan penjabaran mengenai materi yang akan
di pelajari, Instruktur memberikan penjelasan yang mendasari materi
yang akan diperhatikan dan mengaitkan materi tersebut dengan
kehidupan sehari-hari. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti
dan memahami materi pembelajaran secara tiba-tiba. Guru
memberikan materi pembelajaran berbasis TIK. Mengenai materi
pelajaran yang dipelajari, pendidik berinteraksi pada murid.

6) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan akhir pendidik memberikan kesempata siswa
untuk mengakhiri penemuan yang telah dilakukan. Pelajaran yang
dipelajari oleh guru dianggap. Instruktur memberikan kritik terhadap
interaksi dan hasil belajar, guru memberikan tugas sekolah sebagai
pengembangan. Siswa dan pendidik menutup pelajaran dengan saling
mengucapkan salam dan mengucapkan hamdallah.

c. Observasi
Partisipasi siswa dan guru dalam aktivitas belajar berbasis TIK
menjadi fokus kajian yang diadakan selama kegiatan belajar mengajar.
Para ilmuwan menyebutkan persepsi menggunakan lembar fakta objektif.
Sepanjang tahap pengajaran, aktivitas belajar siswa diamati. Mengenai
akibat-akibat persepsi pada siklus III, khususnya didasarkan pada akibat-
akibat persepsi yang dilakukan oleh para ilmuwan, siswa melakukan
pembelajaran bersama sebagai satu kesatuan dengan pengaturan. Selama
fase persiapan, keadaan kelas dan siswa yang sudah terlibat ketika
instruktur mengajukan pertanyaan tentang pembelajaran.

Pengkaji mengadakan post test pada siklus III, khususnya pada


pertemuan kedua, untuk mengetahui hasil belajar bahasa Arab setelah
mengikuti pertemuan I dan II. Hasil akhir tes akhir pada siklus III dapat
dilihat pada tabel terlampir:

Tabel 4. 3
Nilai Post-Test Siklus III Siswa Kelas VIII B MTs Darul Huda Bandar Lampung
N Nama Siswa Kelulusan Nilai Keterangan
o
1 Afgil Fahri Rahmana 70 - -
2 Aldev Pamungkas 70 80 Lulus
3 Amira 70 80 Lulus
4 Anita Nurmala 70 90 Lulus
5 Cahya Cinta Rahmadhani 70 90 Lulus
6 Deka Adriansyah 70 90 Lulus
7 Dion Maulana 70 - -
8 Eka Putri Anggraini 70 80 Lulus
9 Elisa 70 70 Lulus
10 Fadilah 70 80 Lulus
11 Fahmida Shaista Nafisa 70 80 Lulus
12 Farhan Dwi Prawira 70 70 Lulus
13 Herlangga Afriyansah 70 60 Tidak Lulus
14 Imas 70 80 Lulus
15 Lifia Ira Dwi Saputri 70 80 Lulus
16 Mila Repiyanah 70 80 Lulus
17 Muhammad Alfani 70 60 Tidak Lulus
18 Muhammad Baaqi 70 80 Lulus
19 Muhammad Ridwan 70 80 Lulus
20 Putri Ananda Rachman 70 80 Lulus
21 Radja Jaya Pertama 70 90 Lulus
22 Reyhan Alifat 70 70 Lulus
23 Riki Diansyah 70 60 Tidak Lulus
24 Rio Guna Wijaya 70 - -
25 Risma Aulia 70 90 Lulus
26 Sela Anjani 70 80 Lulus
27 Sultan Sakchi 70 80 Lulus
28 Ukis Setiawan 70 60 Tidak Lulus
Total murid Lulus 21
Total murid Tidak Lulus 4
Total Nilai 1. 950
Total murid Hadir 25
Total murid Tidak Hadir 3
Rerata skor 78
Presentase Peserta Didik Lulus 84%
Presentase Peserta Didik Tidak Lulus 16%
Sumber: Hasil Observasi Pada Saat akhir penelitian

Berdasarkan nilai post-test di atas menunjukan murid yang


menggapai kelulusan hasil belajar bahasa Arab disiklus III yakni 21
siswa atau 84%. Sedang jumlah murid yang tidak lulus yakni 4 siswa
atau 16%. Berdasarkan Kelulusan yang ditetapkan di MTs Darul Huda
Sukabumi Bandar Lampung bahawa kelulusan hasil belajar bahasa Arab
murid jika punya skor kelulusan individu 70 dan secara klasikal 80%
murid dikelas tersebut lulus belajarnya. Hasil belajar bahasa Arab siswa
kelas VIII B disiklus III sudah menggapai kelulusan belajar secara
klasikal. Bisa diungkapkan jika kelulusan hasil belajar siswa terjadi
kenaikan dari siklus III dan menggapai kelulusan belajar klasikal.

d. Refleksi
Ditinjau dari pengalaman pendidikannya, cenderung beralasan
jika kemenangan yang diraih disiklus III pertemuan I dan II adalah:
1) Latihan guru semakin meluas, instruktur terbiasa melaksanakan
pembelajaran berbasis TIK.

2) Latihan siswa berkembang, antara instruktur dan siswa terhubung


dengan baik dan menyenangkan.

3) Hasil belajar siswa sesuai dengan indikator yang diinginkan.

Berdasarkan refleksi yang dilakukan disiklus III, para ahli


melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan melaksanakan
pembelajaran berbasis TIK. Akibatnya siklus pada konsentrasi ini baru
sampai disiklus III karena sudah menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

B. Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis ICT


Pemanfaatan pembelajaran bahasa Arab berbasis TIK diinginkan bisa
lebih mengembangkan keterampilan belajar dan lebih mengembangkan perolehan
hasil ketika belajar bahasa Arab. Dengan terselenggaranya pembelajaran bahasa
arab berbasis TIK maka mempengaruhi pembelajaran khususnya pembelajaran
berbasis ICT memberikan dampak terhadap perubahan pola belajar. Seperti
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi sehingga siswa tidak hanya belajar di
waktu sekolah saja namun dapat membuka materi pelajaran dimana saja dan
kapan saja. Dengan adanya penerapan pembelajaran berbasis ICT di MTs Darul
Huda Sukabumi Bandar Lampung memberikan kemudahan baik untuk guru
maupun siswa. Guru berperan bukan hanya sebagai pengajar saja namun guru
juga merupakan partner bagi siswa agar supaya siswa tidak merasa takut untuk
memberikan opini dan juga bertukar isi pikiran.

Mengingat dari persepsi yang dibuat oleh para ahli pada pertemuan
pertama di kelas VIII B, diperoleh informasi jika selama para ilmuwan melihat
dan memperhatikan pengalaman pendidikan bahasa Arab di MTs Darul Huda
Sukabumi Bandar Lampung khususnya di kelas VIII B dengan guru bidang studi
bapak Riyansyah menjelaskan jika pembelajaran dikelas hanya menggunakan
buku LKS saja sebagai bahan materi dan juga belum menggunkan media
pembelajaran berbasis ICT. Sehingga kegiatan belajar mengajar terkesan monoton
dan juga membosankan pada akhirnya memicu hasil belajar menjadi rendah.

Sehingga peneliti menerapkan pembelajaran berbasis TIK. Setelah para


ilmuwan melakukan pembelajaran berbasis TIK, para siswa lebih dinamis dan
membantu. Berdasarkan hasil posttest siklus I rerata skor posttest adalah 66,42,
dan hasil belajar dari 28 murid yang memenuhi kriteria kelulusan masing-masing
adalah 17 (atau 60,71 persen) dan 11 (atau 39,28 persen). Informasi tersebut
menunjukkan jika hasil belajar disiklus I masih belum ideal sehingga diperlukan
kegiatan lanjutan bagi siswa khususnya disiklus II.

Dalam pelaksanaan siklus berikutnya lakukan sesuai persepsi yang telah


dilakukan disiklus yang lalu. Disiklus ini diketahui jika nilai normal post test
adalah 76,4. Hasil belajar dari 25 murid yang menggapai kelulusan meningkat,
dengan 19 siswa mewakili 76% kelas dan 6 siswa mewakili 24%. Dari siklus I ke
siklus II data menunjukkan jika hasil belajar meningkat. Bagaimanapun juga,
hasil belajar siklus II masih belum ideal sehingga diperlukan kegiatan lanjutan
yaitu khusus siklus III.

Selaras pada temuan observasi siklus sebelumnya maka diadakan siklus


III. Hasil belajar disiklus ini diketahui, dan nilai rata-rata postes adalah 78. Hasil
belajar dari 25 murid yang mencapai puncak terjadi kenaikan yaitu 21 atau 84%
dari siswa sedangkan murid yang tidak menyelesaikan adalah 4 siswa atau 16%.
Dari siklus II ke siklus III data menunjukkan jika hasil belajar meningkat.

Mengenai peningkatan jumlah observasi aktivitas belajar murid yang


dilakukan selama PTK, tergambar pada tabel dan grafik berikut ini:

Tabel 4. 4
Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII B
Pretest – Siklus I – Siklus II – Siklus III

Kelulusan Nilai
No Nama peserta didik Siklus Siklus Siklus
. I II III
1. Afgil Fahri Rahmana 70 60 60 -
2. Aldev Pamungkas 70 50 60 80
3. Amira 70 60 70 80
4. Anita Nurmala 70 70 - 90
5. Cahya Cinta Rahmadhani 70 60 80 90
6. Deka Adriansyah 70 80 70 90
7. Dion Maulana 70 60 70 -
8. Eka Putri Anggraini 70 60 80 80
9. Elisa 70 50 70 70
10. Fadilah 70 70 80 80
11. Fahmida Shaista Nafisa 70 60 70 80
12. Farhan Dwi Prawira 70 70 60 70
13. Herlangga Afriyansah 70 70 70 60
14. Imas 70 80 80 80
15. Lifia Ira Dwi Saputri 70 70 70 80
16. Mila Repiyanah 70 70 80 80
17. Muhammad Alfani 70 60 60 60
18. Muhammad Baaqi 70 70 70 80
19. Muhammad Ridwan 70 70 70 80
20. Putri Ananda Rachman 70 70 80 90
21. Radja Jaya Pertama 70 70 60 70
22. Reyhan Alifat 70 70 70 80
23. Riki Diansyah 70 70 - 60
24. Rio Guna Wijaya 70 70 60 -
25. Risma Aulia 70 80 80 90
26. Sela Anjani 70 80 80 80
27. Sultan Sakchi 70 60 70 80
28. Ukis Setiawan 70 50 - 60
Jumlah Nilai 1.860 1.910 1.950
Rerata skor 66,42 76,4 78%
Total murid Lulus 17 19 21
Total murid Tidak Lulus 11 6 4
Total murid yang tidak hadir - 3 3
Jumlah peserta didk Hadir 28 25 25
Presentase Kelulusan 60,71% 76% 84%

Gambar 4. 1
Grafik peningkatan hasil belajar kelas VIII B siklus - I siklus II – siklus III

90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00% Series1

30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II Siklus III

Dilihat dari tabel dan diagram di atas, terlihat adanya peningkatan hasil
belajar siswa kelas VIII B MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampung yang
telah mencapai pemenuhan, sebelum melaksanakan pembelajaran berbasis TIK
kelas VII. siswa B masih rendah. Hal tersebut diketahui dari hasil pretest yang
meliputi total 28 siswa, 5 diantaranya lulus dengan persentase 17,85 persen, 23
diantaranya tidak lulus dengan persentase 82,14 persen, dan 4 diantaranya tidak
mengikuti tes. pretest atau tidak hadir. Disiklus I, 17 siswa menyelesaikan kursus,
mewakili persentase 60,71 persen, sedangkan 11 siswa atau 39,28 persen tidak
menyelesaikannya. Disiklus II dengan 25 siswa, 19 siswa atau 76% siswa selesai
dan 6 siswa tidak selesai dengan taraf 24%. Selain itu, ada tiga murid yang tidak
hadir. Disiklus III dengan jumlah siswa 25 orang, 21 siswa atau 84% siswa selesai
yang tidak lulus, sedangkan 4 siswa atau 16% tidak selesai. Selain itu, ada tiga
murid yang tidak mengikuti posttest.

Dilihat dari konsekuensi persepsi tersebut, setelah bergerak dengan


melaksanakan pembelajaran berbasis TIK, kegiatan belajar siswa sudah mulai
terlihat dan hasil belajar siswa meningkat pesat. Siswa juga tidak merasa lelah
atau lelah selama pengalaman pendidikan. Dapat dilihat jika penggunaan
pembelajaran berbasis TIK yakni bagian pilihan ketika belajar yang dapat lebih
mengembangkan hasil belajar siswa karena dapat membuka pintu bagi siswa
untuk berperan aktif dalam pengalaman yang berkembang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang dapat ditarik dari temuan penelitian yang telah
dilakukan:

Hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model pembelajaran


berbasis TIK untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Arab siswa kelas VIII, diadakan
selama tiga siklus dengan dua kali pertemuan per siklus. Sebuah post-test diberikan pada
pertemuan kedua dari setiap siklus untuk menentukan apakah isi penelitian itu efektif
atau tidak. Gambaran implementasi pembelajaran berbasis TIK ketika menambah hasil
belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar Lampug
berdasarkan hasil data yang penulis peroleh di lapangan dengan observasi dan
dokumentasi: Pada pertemuan siklus I, Tahapan pembelajaran berbasis TIK meliputi: 1).
Kegiatan Pendahuluan Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa di awal kegiatan. 2). Kegiatan Inti Pendidik memperkenalkan materi yang akan
dipelajari, memberikan penjelasan awal tentang materi yang akan dipelajari, dan
menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Persepsi Sementara latihan
mendidik dan pembelajaran terjadi, para ilmuwan mengarahkan penelitian tentang latihan
pendidik dan latihan pengganti dalam menyelesaikan pembelajaran dengan pembelajaran
berbasis TIK. Mengenai temuan observasi disiklus I, khususnya berdasarkan observasi
yang dilakukan oleh peneliti, siswa masih gelisah dan bermusuhan selama persiapan.
Pengkaji mengadakan post test pada pertemuan kedua, pertemuan terakhir siklus
pertama, untuk mengetahui hasil belajar bahasa Arab setelah mengikuti pertemuan I dan
II.

Sebelum pelaksanaan model pembelajaran berbasis TIK, murid yang lulus


memperoleh hasil Hal ini didapat dari hasil pretest dengan jumlah 28 murid yang
menyelesaikan 5 siswa dengan kadar 17,85%, sedangkan yang tidak menyelesaikan
adalah 23 individu dengan taraf 82,14% dan individu yang tidak mengikuti pretest atau
hilang dijumlahkan menjadi 4 individu. Disiklus I, 17 siswa menyelesaikan kursus,
mewakili persentase 60,71 persen, sedangkan 11 siswa atau 39,28 persen tidak
menyelesaikannya. Disiklus II dengan 25 siswa, 19 siswa atau 76% siswa selesai dan 6
siswa tidak selesai dengan taraf 24%. Selain itu, siklus III yang lulus yakni 21 siswa atau
84%, dan yang tidak lulus yakni 4 siswa atau 16%, dengan 3 murid yang tidak hadir.
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan jika pembelajaran berbasis TIK dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Karena spesialis telah melihat perluasan yang baik
dalam siklus III dalam pengalaman pendidikan memanfaatkan pembelajaran berbasis TIK
dihentikan.

B. Saran
48
Berkaitan dengan pembahasan temuan peneliti, implementasi pembelajaran berbasis TIK
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Darul Huda Sukabumi Bandar
Lampung. Akibatnya, rekomendasi berikut tersedia:

1. Untuk Instruktur

Pendidik dapat melanjutkan pemanfaatan pembelajaran berbasis TIK untuk lebih


mengembangkan hasil belajar siswa ketika belajar.

2. Untuk Mahasiswa

Untuk menggerakkan siswa, penting untuk melibatkan siswa secara efektif dalam
pengalaman mendidik dan berkembang sehingga siswa tidak merasa lelah dan merasa
ceria.

3. Untuk Sekolah
Kualitas layanan serta kompetensi pendidik perlu ditingkatkan agar hasil peningkatan
pembelajaran bermanfaat bagi sekolah.

4. Bagi Peneliti Lain

Temuan tinjauan ini dapat menjadi referensi untuk penelitian lain yang melihat
bagaimana pembelajaran berbasis TIK dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Arab
bagi siswa. Karena tinjauan ini belum sempurna, maka disarankan agar peneliti lain lebih
baik dalam penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai