Referat PJK
Referat PJK
Oleh :
Preceptor :
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................
1
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
2
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
2
1
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
yang mengalir dalam arteri koroner. Akibat dari terbatasnya suplai darah
yaitu ‘angere’ yang berarti tercekik atau tertekan dan ‘pectoris’ yang
berarti dada. Deskripsi klasik ini masih berlaku hingga saat ini.3
jantung hanya 5,9%, tahun 1981 meningkat sampai dengan 9,1%, tahun
1986 melonjak menjadi 16% dan tahun 1995 meningkat menjadi 19%.
4
penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung koroner adalah sebesar
26,4 %, dan sampai dengan saat ini PJK juga merupakan penyebab utama
kematian dini pada sekitar 40% dari sebab kematian laki-laki usia
tahun 1986 urutan kedua (9,7%) dan tahun 1992 telah menduduki urutan
tahun yaitu sebanyak 16,4%. Pada SKRT tahun 1995, proporsi penyakit
sistem sirkulasi ini meningkat cukup pesat dan pada tahun 2009 tetap
level 3B.6
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keluar dari aorta yaitu right coronary artery dan left main coronary artery,
Left main coronary artery bercabang menjadi dua, yaitu left anterior
circumflex memberikan perdarahan pada area lateral ventrikel kiri dan area
6
right coronary artery dominan kiri. Right coronary artery memberikan
posterior.3,7,8
Gambar 2. Sirkulasi Koroner: (a) wilayah LAD; (b) wilayah RCA dan LCX; (c)
perfusis septal. Bagian anterior diperfusi oleh cabang septal dari LAD dan bagian inferior
diperfusi oleh cabang septal posterior descending coronary artery (RCA atau sedikit
LCX). Angka menunjukkan: (1) Left Main Coronary Artery; (2) LAD; (3) LCX; (4)
RCA; (5) First septal branch; (6) First diagonal branch; (7) RV branch; (8) Posterior
descending from the RCA; (9) Posterolateral from the RCA; (10) Obtuse marginal (OM)
from the LCX; (11) Posterolateral from the LCX; (12) AV node branch (RCA). 8
7
2.2. Definisi
tersebut.1,2,4,10,11
penebalan yang disebut ateroma yang terdapat di dalam tunika intima dan
pada bagian dalam tunika media. Proses ini dapat terjadi pada seluruh
arteri, tetapi yang paling sering adalah pada left anterior descendent arteri
2.3. Epidemiologi
di dunia. Pada tahun 1999 sedikitnya 55,9 juta atau setara dengan 30,3%
8
dalamnya 7,2 juta penduduk mengalami infark miokard. Pada kelompok
usia lebih dari 30 tahun, 213 dari 100.000 individu mengalami PJK. The
dieradikasi.12
urutan ke-3 (1986) dan menjadi penyebab kematian utama pada tahun
1992, 1995 dan 2001. Tahun 1975 kematian akibat penyakit jantung hanya
5,9%, tahun 1981 meningkat sampai dengan 9,1%, tahun 1986 melonjak
menjadi 16% dan tahun 1995 meningkat menjadi 19%. Sensus nasional
tahun 1986 urutan kedua (9,7%) dan tahun 1992 telah menduduki urutan
tahun yaitu sebanyak 16,4%. Pada SKRT tahun 1995, proporsi penyakit
sistem sirkulasi ini meningkat cukup pesat dan pada tahun 2009 akan tetap
9
2.4. Faktor Resiko
atau nasib buruk yang tidak dapat dihindari. Dalam hubungan ini dikenal
terdiri atas: usia >45 tahun pada pria dan >55 tahun pada wanita, riwayat
sakit jantung dini pada keluarga dimana ayah atau saudara laki-laki
didiagnosis mengalami sakit jantung sebelum usia 55 tahun dan ibu atau
tahun dan perbedaan ras. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi terdiri atas:
10
stage renal disease (ESRD), penyakit inflamasi kronik yang
risiko mayor.14
11
Gambar di atas merupakan perbandingan biomarker faktor risiko
depan, namun tidak lebih berat jika dibandingkan faktor risiko tradisional
dan hanya ditambahkan pada pasien dengan faktor risiko moderat sampai
standar.14
Struktur arteri koroner jantung yang sehat terdiri atas 3 lapisan, yaitu
menutupi seluruh bagian dalam sistem vaskular hampir seluas 700 m2 dan
dengan berat 1,5 kg. Sel endotel memiliki berbagai fungsi, diantaranya
12
Gambar 4. Struktur normal arteri.16
berikut:11,17
(trombosit agregation).
13
b. Stage B: Fatty Streak Formation.
bebas pada permukaan endotel. Lesi ini mulai tumbuh pada masa
kekuningan, yang terdiri dari sel-sel yang disebut foam cells. Sel-
sel ini ialah sel-sel otot polos dan makrofag yang mengandung
Formasi plak fibrosis terdiri atas inti atau central cholesterol dan
plaque.
14
\
2.6. Klasifikasi
stabilatau plak vulnerable (tak stabil). Oleh karena itu penyakit jantung
15
1. Angina Pektoris Stabil
oksigen di darah.18,20
16
atau bahkan dengan tablet nitrogliserin sublingual. SKA
b. Non STEMI
c. STEMI
17
ada sebelumnya. STEMI terjadi jika trombus arteri koroner
sajikan dalam bentuk tabel yang bersumber dari beberapa literatur dengan
klasifikasi dari CAD baik ditinjau dari segi anamnesa, pemeriksaan fisik
18
Jantung: Non Jantung:
Tegang tidak enak Tajam
Tertekan Ditusuk
Berat Seperti pisau
Mengencangkan/diperas Dijahit
Nyeri/pegal Ditimbulkan tekanan
Menekan/menghancurkan Terus menerus seharian
Anamnesis 1. Nyeri 1. Angina Gambaran 1. Nyeri dada
Khusus dada Istirahat: Angina klinis mirip >20 menit
berlangsung timbul saat Angina 2. Tidak
selama sekitar istirahat, >20 hilang dengan
Tidak Stabil
1-3 menit, dan menit istirahat
dapat >10′ 2. Angina maupun nitrat
2. Gejala Onset baru: baru 3. Tidak
sistemik (-) timbul dalam 2 selalu
seperti mual, bulan, aktivitas dicetuskan oleh
muntah, sehari-hari nyata aktivitas.
keringat dingin. terbatas seperti 4. Disertai
nyeri muncul saat gejala sistemik:
naik tangga 1 mual, muntah,
lantai dengan lemah, keringat
kecepatan biasa dingin.
(CCS III)
3. Angina
Progresif: dalam
2 bulan
bertambah
sering, lama dan
CCS naik
minimal menjadi
CCS III
Pemeriksaan 1. Bervariasi dan tidak spesifik
Fisik 2. Angina: tidak tampak sakit berat
3. Infark: tampak sakit berat dan gelisah
19
4. TD naik/turun/normal
5. HR naik/turun/normal
6. Tanpa komplikasi tidak ditemukan kelainan
7. Komplikasi gagal jantung: tanda-tanda gagal jantung
Pemeriksaan Penunjang
EKG ST depresi, T ST depresi, T Normal, ST ST elevasi > 2 mm
inverted simetris, inverted simetris, depresi > minimal pada 2
Gambaran Normal atau 0,05mV, T sandapan
kembali normal prekordial yang
transient inverted
saat serangan berdampingan atau
simetris;
reda. > 1mm pada 2
ada evolusi
sandapan
EKG
ekstremitas, LBBB
baru atau diduga
baru; ada evolusi
EKG.
Fase hiperakut
(dalam waktu
menit sampai <2
jam)
Fase akut dini (0-
12 jam): Elevasi
segmen ST:
cedera
miokardium,
bersifat
reversibel. Dapat
kembali ke garis
dasar dalam
beberapa jam.
Jika persisten
aneurisma
ventrikular.
20
Fase akut
lanjutan: Gel. T
inversiàinfark
sejati: menetap
selama berbulan-
bulan sampai
bertahun-tahun.
Q patologis
muncul beberapa
jam sejak onset
infark bahkan
beberapa hari dan
cenderung
menetap
sepanjang hidup
pasien
Laboratoriu Normal Normal Meningkat Meningkat
m enzim
jantung
(CKMB,
Troponin T,
I, LDH,
SGOT)
2.8. Penatalaksanaan
21
1. Angina Pektoris Stabil
memungkinkan
22
b. Jika EKG dan petanda biokimia curiga adanya SKA: Kirim
dapat diberikan
jalan
sebagai berikut:11
sadapan,
5%,
Pemberian obat:
23
- Nitrat sublingual / transdermal / nitrogliserin
klopidogrel, dan
dengan :
24
- Kontraindikasi: Riwayat stroke hemoragik,
25
2.9. Komplikasi
2.10. Prognosis
yaitu:10
b. Sirkulasi kolateral
26
BAB III
3.1. Kesimpulan
meningkat cukup pesat dan pada tahun 2009 tetap menduduki urutan
jantung.
3.2. Saran
27
meminimalisir kejadian CAD di masyarakat dengan meningkatkan
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Katz MJ. 2010. Coronary artery disease. Atrain Education [serial online]
2010 [cited 2017 Mar 17]; Available from: URL:
http://www.atrainceu.com/pdf/41_Coronary_Artery_Disease_CAD.pdf
2. Bryg RJ. 2009. Coronary artery disease. WebMD [serial online] 2009
[cited 2017 Mar 17]; Available from: URL: http://www.webmd.com/heart-
disease/guide/heart-disease-coronary-artery-disease?page=3
3. Deckelbaum L. Heart attacks and Coronary artery disease. Chapter 11.
[cited 2017 Mar 17]; Available from: URL:
http://www.med.yale.edu/library/heartbk/11.pdf. p.133.
4. Supriyono M. 2008. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap
kejadian penyakit jantung koroner pada kelompok usia < 45 tahun (studi
kasus di RSUP dr. Kariadi dan RS Telogorejo Semarang). Semarang:
Undip.
5. Makmun LH, Alwi I & Ranitya R. 2009. Panduan tatalaksana sindrom
koroner akut dengan elevasi segmen ST. Jakarta: Interna Publishing.
6. Cabin HS. The heart and circulation. Chapter 1. [cited 2017 Mar 17];
Available from: URL: http://www.med.yale.edu/library/heartbk/1.pdf. p.5.
7. DeLuna B. 2006. The heart walls and coronary circulation. Chapter 1.
[cited 2017 Mar 17]; Available from: URL:
http://www.blackwellpublishing.com/content/BPL_Images/Content_store/
Sample_chapter/9781405157865/Bayes9781405157865_4_001.pdf
8. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/18/Coronary_art
eries.svg/512px-Coronary_arteries.svg.png
9. Homoud MK. 2008. Coronary artery disease. New England Medical
Center.
10. Darmawan A. 2010. Penyakit jantung koroner. Yogyakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah.
29
11. Kim MC, Kini AS & Fuster V. 2011. Definitions of acute coronary
syndromes. In Hurst’s The Heart. Vol. 2. 13th ed. New York: McGraw-
Hill. p.1287.
12. Asri WS, Vivi S & Primasari. 2006. Profil penyakit jantung koroner (pjk)
dan faktor risiko pjk pada penduduk miskin perkotaan di jakarta.
Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbang Kesehatan.
13. Boudi FB. Risk factors for coronary artery disease. Medscape [serial
online] 2011 [cited 2017 Mar 17]; Available from: URL:
http://emedicine.medscape.com/article/164163-overview
14. McPherson JA. Coronary Artery Atherosclerosis. Medscape [serial online]
2011 [cited 2017 Mar 17]; Available from: URL:
http://www.acbd.monash.org/atherosclerosis-presentation.pdf
15. Pratanu S. Regresi aterosklerosis.CDK 102 1995 (15):p.14.
16. Rahman Muin. 2006. Angina pektoris stabil. In Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 4th ed. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam:
Jakarta. p:1611.
17. Depre C, Vatner SF, Gross GJ. 2011. Coronary blood flow and miocardial
ischemia in Hurst’s The Heart. Vol. 2. 13th ed. New York: McGraw Hill.
p.1242.
18. Alaeddini J. Angina pectoris. Medscape [serial online] Oct 2011 [cited
2017 Mar 17]; Available from: URL:
http://emedicine.medscape.com/article/150215-overview#showall
19. Tan WA. Unstabe angina. Medscape [serial online] May 2011 [cited 2017
Mar 17]; Available from: URL:
http://emedicine.medscape.com/article/159383-overview#showall
20. Harun S, Alwi I. 2006. Infak miokard akut tanpa elevasi ST. In Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam. p:1626.
21. Thaler MS. 2009. Satu-satunya buku EKG yang anda perlukan. Editor
edisi bahasa indonesia Teuku Istia Muda Perdan, Aryandhito Widhi
Nugroho. Ed 5. Jakarta: EGC
30