Peraturan Rektor 18 TH 2009 Tentang Dewan Etika
Peraturan Rektor 18 TH 2009 Tentang Dewan Etika
Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841
Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id
SALINAN
PERATURAN
REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR 18/H3/PR/2009
TENTANG
DEWAN ETIKA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Menimbang : a. bahwa norma dan etika akademik yang telah ditetapkan oleh
Senat Akademik Universitas Airlangga perlu dijalankan dan
ditegakkan dalam rangka menjaga kebebasan akademik yang
dilandasi moral;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KEDUDUKAN, WEWENANG DAN TUGAS
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
(1) Dewan Etika berwenang menerima, memproses dan/ atau memutus dugaan
pelanggaran Etika dan Norma Akademik.
(2) Dewan Etika dalam memutus dugaan pelanggaran Etika dan Norma akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada :
a. Ketentuan yang termaktub dalam peraturan dan/ atau keputusan yang mengatur
atau menetapkan etika dan norma akademik yang berlaku di Universitas
Airlangga; dan/atau
b. Asas-asas Kepatutan yang menjadi kebiasaan dalam tata perilaku di lingkungan
Universitas Airlangga.
Pasal 5
a. menerima laporan tentang dugaan adanya pelanggaran norma dan etika akademik
yang dilakukan oleh insan akademik Universitas;
b. memproses laporan tentang dugaan adanya pelanggaran norma dan etika akademik
yang dilakukan oleh insan akademik Universitas;
c. melakukan verifikasi dan mengumpulkan alat-alat bukti yang diperlukan untuk
proses pemeriksaan laporan/ pengaduan;
d. memanggil dan meminta keterangan para pihak terkait dalam proses pemeriksaan
laporan atau pengaduan;
e. memberikan keputusan terhadap dugaan pelanggaran Etika dan Norma Akademik;
f. mengusulkan kepada Rektor atas keputusan terhadap pelanggaran etika dan
norma akademik.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Pasal 8
(1) Masa Jabatan Anggota Dewan Etika adalah selama 3 (tiga) tahun.
(2) Keanggotaan Dewan Etika dapat dilakukan pergantian antar waktu.
Pasal 9
BAB IV
ORGANISASI
Pasal 10
BAB V
TATA BERACARA
Bagian Pertama
Laporan
Pasal 11
(1) Laporan kepada Dewan Etika dapat dilakukan oleh civitas akademi di Lingkungan
Universitas Airlangga maupun pihak lain.
(2) Laporan yang diajukan kepada Dewan Etika dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia yang memuat:
a. Identitas Pelapor dilengkapi identitas diri yang sah, meliputi:
1. nama lengkap;
2. tempat tanggal lahir/umur;
3. jenis kelamin;
4. pekerjaan; dan
6. alamat lengkap/domisili.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditandatangani oleh Pelapor.
(4) Dewan Etika dengan pertimbangan tertentu dapat pula menyelidiki dan/ atau
menindaklanjuti laporan yang dikirimkan oleh Pelapor dengan tanpa menyebutkan
identitas pelapor asalkan disertai bukti awal.
(5) Dewan Etika Fakultas dengan pertimbangan tertentu dapat menyelidiki, memeriksa
dan memutus dugaan pelanggaran etika dan norma akademik yang dilakukan oleh
insan akademik meskipun tanpa adanya laporan.
(6) Dalam hal tertentu Dewan Etika Universitas dapat menyelidiki, memeriksa dan
memutus dugaan pelanggaran etika dan norma akdemik yang dilakukan oleh insan
akademik meskipun tanpa adanya laporan dan/ atau apabila Dewan Etika Fakultas
tidak melakukan penyelidikan dan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(5).
(7) Penyelidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan berdasarkan
Keputusan Rektor.
Pasal 12
Bagian Kedua
Persidangan
Pasal 13
(1) Dewan Etika wajib melakukan sidang pertama dalam waktu selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari sejak diterimanya Laporan.
(2) Laporan dinyatakan gugur apabila Dewan Etika tidak melakukan persidangan
pertama dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 14
Dewan Etika wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh mulai dari tahapan
penerimaan pengaduan, persidangan sampai dengan putusan.
Pasal 16
(1) Terlapor wajib hadir sendiri dan tidak boleh menguasakan kepada pihak lain serta
tidak boleh didampingi oleh pihak lain dalam setiap tahap Sidang verifikasi pada
Dewan Etika.
(2) Dalam hal Terlapor tidak menghadiri panggilan Sidang Verifikasi dengan alasan
sakit atau tugas Negara/ dinas, maka Sidang Verifikasi ditunda.
(3) Jangka waktu penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 60
(enam puluh ) hari terhitung sejak dilakukan sidang verifikasi pertama.
(4) Apabila jangka waktu penundaaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
terlampaui, Dewan Etika dapat melakukan verifikasi tanpa kehadiran Terlapor.
Pasal 17
Bagian Ketiga
Pembuktian
Pasal 18
(1) Pelapor dapat mengajukan alat bukti untuk membuktikan kebenaran Laporannya.
(2) Terlapor berhak mengajukan kontra alat bukti terhadap Laporan/Pengaduan yang
diajukan Pelapor.
(3) Dewan Etika dapat meminta alat bukti lain kepada pihak ketiga.
Pasal 19
Alat bukti yang dipakai dalam Sidang verifikasi Dewan Etika meliputi:
a. keterangan Saksi;
b. keterangan Ahli;
c. surat;
d. data atau informasi yang dapat dilihat, dibaca dan/atau didengar yang dapat
dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, baik yang tertuang di atas
kertas, benda fisik apapun selain kertas, maupun yang terekam secara elektronik
atau optik yang berupa tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, huruf, tanda,
angka, atau perforasi yang memiliki makna; dan/atau
e. keterangan Pelapor/Pengadu dan Terlapor.
Pasal 20
(1) Dewan Etika menilai alat-alat bukti yang diajukan dalam verifikasi dengan
memperhatikan persesuaian antara alat bukti yang satu dengan alat bukti yang lain.
(2) Dewan Etika menentukan sah atau tidaknya alat bukti sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19.
Pasal 21
Pembuktian menjadi dasar pengambilan keputusan pada Sidang verifikasi Dewan Etika.
Bagian Keempat
Keputusan
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
(1) Keputusan atas laporan yang diverifikasi diambil dalam Rapat Dewan Etika.
(2) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dihadiri oleh sekurang-
kurangnya lebih dari separuh jumlah Anggota Dewan Etika.
(3) Dalam hal jumlah Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak terpenuhi,
Rapat ditunda paling banyak 2 (dua) kali dengan tenggang waktu masing-masing
tidak lebih dari 7 (tujuh) hari.
(4) Setelah 2 (dua) kali penundaan, kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
belum juga tercapai, cara penyelesaiannya diserahkan kepada Ketua dan
Sekretaris Dewan Etika.
Pasal 25
(1) Pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Etika diambil dengan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
(2) Dalam hal pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
terpenuhi, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 26
Bagian Kelima
Banding
Pasal 27
(1) Keputusan Sidang Dewan Etika di tingkat Fakultas dapat dilakukan upaya banding
ke Dewan Etika di tingkat Universitas.
(2) Banding dapat diajukan oleh pelapor atau terlapor.
(3) Pengajuan upaya banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
tertulis dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak ditetapkanya
keputusan Dewan Etika di tingkat Fakultas.
Pasal 28
Keputusan Sidang Dewan Etika di tingkat Universitas bersifat final dan mengikat
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
(1) Dalam hal anggota dewan etika sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) dan
Pasal 7 ayat (1) menjadi terlapor, Rektor menetapkan keputusan pemberhentian
sementara sebagai anggota sampai dengan adanya keputusan Dewan Etika.
(2) Dalam hal keputusan Dewan Etika sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyatakan terbukti melakukan pelanggaran, Rektor menetapkan pemberhentian
definitif sebagai anggota Dewan Etika.
(3) Dalam hal keputusan Dewan Etika sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyatakan tidak terbukti melakukan pelanggaran, Rektor mencabut penetapan
pemberhentian sementara sebagai anggota Dewan Etika.
Bagian Keenam
Ketentuan Tata Beracara
Pasal 32
Dewan Etika berwenang menetapkan tata beracara sepanjang tidak diatur dalam
Peraturan ini.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 33
(1) Dewan Etika harus terbentuk selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak ditetapkan
Peraturan Rektor ini.
(2) Dewan Etika berwenang menerima, memeriksa dan memutus laporan tentang
dugaan pelanggaran Norma dan Etika Akademik yang dilakukan sebelum
terbentuknya Dewan ini berdasarkan ketentuan Norma dan Etika Akademik yang
berlaku di Universitas Airlangga.
.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 16 Desember 2009
Rektor,
ttd,
FASICH
NIP.130517155
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretaris Universitas,
ttd,