Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BLOK 14

“CARDIOVASCULAR”

Kelompok 5B

1. Pracy Deboraina Marjayanti Ndoen (1961050016)


2. Dearma Limbong (1961050053)
3. Windra Lin (1961050075)
4. Fitria Handayani (1961050077)
5. Grace Shafadita Rahmani Herucakra (1961050097)
6. Angela Rosmary Walter Buttiker (1961050109)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2021
ACTIVITY 1 : CARDIOVASCULAR DYNAMICS

I. Pendahuluan
Sistem kardiovaskuler tersusun dari pompa-jantung-dan pembuluh darah yang
mengedarkan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke setiap sel tubuh. Prinsip aliran
darah sama seperti hukum fisika mengenai aliran cairan melalui sistem pipa. Contohnya, satu
hukum paling dasar di mekanisme cairan yaitu kecepatan aliran dari cairan melalui pipa
proporsional/sebanding dengan perbedaan tekanan antara ujung kedua pipa (gradien tekanan)
dan berbanding terbalik dengan tahanan pipa.
Aliran= gradien tekanan/resistensi=∆p/R
Hukum dasar ini juga diterapkan ke aliran darah. Cairan itu adalah darah dan pipa
adalah pembuluh darah. Gradien tekanan adalah perbedaan antara tekanan di arteri dan
tekanan di vena yang dihasilkan ketika darah dipompa ke arteri. Laju aliran darah sebanding
dengan gradien tekanan dan berbanding terbalik dengan tahanan. Aliran darah adalah jumlah
darah yang bergerak ke seluruh tubuh atau keseluruhan sistem kardiovaskuler selama waktu
yang diberikan. Total aliran darah sebanding dengan cardiac output (jumlah dari darah yang
mampu dipompa jantung per menit).
Aliran darah ke area tubuh tertentu dapat berbeda disetiap periode waktu. Tiap
organ berbeda kebutuhannya dari waktu ke waktu, dan pembuluh darah memiliki ukuran
diameter yang berbeda di lumen (membuka) untuk mengatur aliran darah setempat ke daerah
berbeda-beda sebagai respon terhadap kebutuhan jaringan. Akibatnya, aliran darah dapat
meningkat ke beberapa area dan menurun ke area lain di waktu yang bersamaan. Tahanan
adalah ukuran dari halangan/tahanan pembuluh darah, aliran darah. Faktor utama yang
mempengaruhi antara lain:
1. Radius pembuluh darah
2. Panjang pembuluh darah
3. Viskositas pembuluh darah
Radius
Semakin kecil radius ukuran pembuluh darah, makin besar tahanan, karena gesekan
antara darah dan dinding pembuluh. Kontraksi otot polos pembuluh darah, atau
vasokonstriksi, menghasilkan penurunan radius pembuluh darah. Deposit lemak juga dapat
menyebabkan radius arteri menurun, mencegah darah mencapai arteri koroner, yang mana
sering menyebabkan serangan jantung. Relaksasi dari otot polos dari pembuluh darah atau
vasodilatasi, menyebabkan peningkatan radius pembuluh darah. Radius pembuluh darah
adalah faktor tunggal yang paling penting yang mempengaruhi tahanan aliran darah.
Panjang
Semakin panjang pembuluh darah, semakin besar tahanan, karena gesekan antara darah dan
pembuluh darah. Panjang dari pembuluh darah seseorang hanya berubah seiring
pertumbuhan. Selain itu, panjangnya secara umum konstan.
Viskositas
Viskositas adalah kekentalan darah, ditentukan oleh hematokrit-pembagian distribusi sel
darah merah dari total volume darah. Semakin tinggi hematokrit, makin besar viskositasnya.
Pada kebanyakan kondisi fisiologis, hematokrit tidak berbeda-beda dan cenderung konstan.
II. Pertanyaan Activity 1
Pre-Lab Quiz
1. The heart is resting during
a. Ventricular systole
b. Atrial systole
c. Ventricle diastole
d. The ejection period
2. The right side of the heart pumps blood
a. Through the bicuspid valve
b. To the systems of the body
c. Only to arteries
d. To the lungs
3. The layer of the blood vessel that is stimulated by the autonomic nervous
system is
a. The valve
b. Smooth muscle
c. Cardiac muscle
d. endothelium
4. In the experiment, the pump simulates
a. The right ventricle of the heart
b. The left ventricle of the heart
c. The right atrium of the heart
d. The left atrium of the heart
5. If the beaker simulates the flow of blood to the systemic circuit of the body,
what do the right valves and flow tube represent?
a. Bicuspid valve and pulmonary veins
b. Aortic valve and pulmonary veins
c. Bicuspid valve and aorta
d. Aortic valve and aorta

Experiment
1. If you increase the flow tube radius, what will happen to the pump rate ro
maintain contasnt pressure?
a. The pump rate will increase
b. The pump rate will decrease
c. The pump rate will not change
2. When the piston of the pump reaches its lowest point, the volume remaining in
the pump is the
a. Stroke volume
b. End systolic volume
c. End diastolic volume
d. End stroke volume
3. If you increase the right flow ube radius, what will happen to resistance and
flow rate?
a. Flow rate will increase and resistance will increase
b. Flow rate will increase and resistance will decrease
c. Flow rate will decrease and resistance will increase
d. Flow rate will decrease and resistance will decrease
4. If the left flow tube represents the pulmonary veins, what does the left source
beaker represent?
a. The left atrium
b. The right atrium
c. The pulmonary artery
d. Blood coming from the lungs

Post-Lab Quiz
1. The pump piston in the simulation is up during
a. Systole
b. Diastole
c. Contraction
d. Dialysis
2. The pump in the simulation represent the
a. Right ventricle
b. Right atrium
c. Left ventricle
d. Left atrium
3. The amount of blood flowing into the destination beaker (right beaker) with a
single pump is called the
a. End diastolic volume
b. Pump volume
c. End systolic volume
d. Stroke volume
4. In this experiment, the increase in right flow tube radius resulted in
a. An increase in flow rate, which decreased the pump rate
b. An increase in flow rate, which increased the pump rate
c. A decrease in flow rate, which decreased the pump rate
d. A decrease in flow rate, which decreased the pump rat
5. Which chamber should be present in the flow pattern of the experiment, given
that the vessels and valves surrounding it are present (the chamber was
omitted from the experiment for simplicity)?
a. Left ventricle
b. Right ventricle
c. Right atrium
d. Left atrium
Review Sheet
1. Explain the effect of increasing the right flow tube radius on the flow rate,
resistance and pump rate
Recall that, during the experiment, you were asked:
If you increase the flow tube radius, what will happen to the pump rate to
maintain constant pressure?
Jawaban:
Both the resistance and pump rate increase when the blood vessel radius
increases
2. Describe what the left and right beakers in the experiment correspond to in the
human heart
Jawaban:
The left beaker is the left ventricule while the right beaker corresponds to the
aortic valve and aorta

3. Briefly describe how the human heart could compensate for flow rate changes
to maintain blood pressure
Jawaban:
The human heart either reduces or increases the pump rate in orders to
maintain blood pressure

III. DISKUSI
Cardiovascular Dynamics
Tekanan Darah merupakan gaya yang dihasilkan oleh darah terhadap dinding
pembuluh darah. Nilai normal tekanan darah menurut kriteria The Seventh Report of Joint
National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure (JNC VII) yaitu tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg.
Tekanan Sistolik adalah tekanan yang dihasilkan otot jantung saat mendorong darah dari
ventrikel kiri ke aorta (tekanan pada saat otot jantung berkontraksi). Sedangkan Tekanan
Diastolik adalah tekanan pada dinding arteri dan pembuluh darah akibat mengendurnya otot
ventrikel jantung (tekanan pada saat otot atrium jantung kontraksi dan darah menuju
ventrikel). Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung (Cardiac Output) dan resistensi
pembuluh darah. Curah Jantung atau CO adalah volume darah yang dipompa melalui jantung
per menit, yaitu isi sekuncup (Stroke Volume) x Laju Denyut Jantung (Heart Rate).
Pembuluh darah adalah saluran tertutup yang berfungsi mengarahkan dan menyebarkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh yang kemudian dikembalikan ke jantung. Mekanisme
aliran darah melalui pembuluh darah menurut hukum Poiseullie, dimana gradien tekanan
sebanding dengan laju aliran darah dan berbanding terbalik dengan resistensi vaskuler.
Pada percobaan ini didapatkan data praktikum yaitu tabel hasil pengamatan yang menyatakan
bahwa radius kanan yang dianalogikan sebagai diameter aorta mengalami peningkatan
sebesar 0,5 mm dengan tekanan yang sama akan meningkatkan flow rate, hal ini sesuai
dengan hukum Poiseulle.
Gradien tekanan adalah perbedaan antara tekanan awal dan tekanan akhir suatu pembuluh.
Darah mengalir dari tekanan lebih tinggi ke ke tekanan rendah mengikuti penurunan gradien
tekanan. Semakin besar gradien tekanan yang mendorong darah melalui pembuluh darah
tersebut, maka akan semakin besar laju aliran darah. Resistensi diartikan sebagai suatu
ukuran tahanan yang disebabkan akibat gesekan antara isi pembuluh darah yang bergerak
terhadap dinding pembuluh yang statis. Seiring meningkatnya resistensi, darah akan semakin
sulit melewati pembuluh sehingga laju aliran akan berkurang. Resistensi terhadap aliran
darah sendiri bergantung pada tiga faktor yaitu kekentalan darah atau viskositas darah,
panjang pembuluh, dan jari - jari pembuluh. Kekentalan darah ditentukan terutama oleh
jumlah sel darah merah, jika jumlah sel darah meningkat maka aliran darah akan menjadi
kental dan menjadi lebih lambat daripada normal. Semakin panjang pembuluh darah,
sedangkan diameter pembuluh sama, maka zat cair yang mengalir lewat pembuluh darah
akan memperoleh tahanan semakin besar dan konsekuensi terhadap besar tahanan tersebut,
debit zat cair akan lebih besar pada pembuluh darah yang pendek. Sedangkan efek pada
diameter/radius pembuluh darah yang semakin besar akan berpengaruh terhadap kecepatan
aliran darah yang semakin cepat.

IV. KESIMPULAN
"Dinamika" adalah cabang fisika yang berhubungan dengan aksi gaya pada benda
atau partikel yang bergerak atau diam. "Jantung" berhubungan dengan bidang klinis
kardiologi. Dinamika jantung terbatas pada fenomena dinamis yang terjadi di dalam dan di
sekitar jantung. Perlakuan matematis untuk fenomena semacam itu jauh lebih kompleks
karena sifat rumit dari mekanisme yang terlibat dalam aksi jantung. Dinamik kardiovaskular
berkaitan dengan komponen elastis aktif yang mewakili mekanisme kontraktil otot jantung,
geometri kompleks dan struktur serat di dinding miokard, mekanisme autoregulasi, dan pola
aliran rumit yang terkait dengan gerakan katup.
Aktivitas 2 : Examining the Effect of Vagus Nerve Stimulation

I. Pendahuluan

Cardiac muscle and some types of smooth muscle contract spontaneously, without
any external stimuli. Skeletal muscle is unique in that it requires depolarizing signals
from the nervous system to contract. The heart’s ability to trigger its own contractions
is called autorhythmicity. If you isolate cardiac pacemaker muscle cells has reduced
permeability to potassium ions but still allows sodium and calcium ions to slowly
depolarize until the action potential threshold is reached and L-type calcium channels
open, allowing Ca21 entry from the extracellular fluid. Shortly thereafter, contraction
of the remaining cardiac muscle occurs prior to potassium-dependent repolarization.
The spontaneous depolarization-repolarization events occur in a regular and
continuous manner in cardiac pacemaker muscle cells, leading to cardiac action
potentials in the majority of cardiac muscle. There are five main phases of membrane
polarization in a cardiac action potential.

1. Phase 0 is similar to depolarization in the neuronal action potential.


Depolarization causes voltage-gated sodium channels in the cells membrane to
open, increasing the flow of sodium ions into the cell and increasing the
membrane potential.
2. In phase 1, the open sodium channels begin to inactivate, decreasing the flow
of sodium ions into the cell and causing the membrane potential to fall
slightly. At the same time, voltage-gated potassium channels close and
voltage-gated calcium channels open. The subsequent decrease in the flow of
potassium out the cell act to depolarize the membrane and curb the fall in
membrane potential caused by the inactivation of sodium channels.
3. In phase 2, known as the plateau phase, the membrane remains in a
depolarized state. Potassium channels stay closed, and long-lasting (L-type)
calcium channels stay open. This plateau lasts about 0,2 seconds, or 200
milliseconds.
4. In phase 3, the membrane potential gradually falls to more negative values
when a second set of potassium channels that began opening in phases 1 and 2
allows significant amounts of potassium to flow out of the cells. The falling
membrane potential causes calcium channels to close, reducing the flow of
calcium into the cell and repolarizing the membrane until the resting potential
is reached.
5. In phase 4, the resting membrane potential is again established in cardiac
muscle cells and is maintained until the next depolarization arrives from
neighboring cardiac pacemaker cells

The total cardiac action potential lasts 250-300 milliseconds.

II. Tujuan
1. Untuk memahami peran nervus simpatik dan parasimpatik di dalam aktivitas
jantung
2. Untuk menjelaskan konsekuensi stimulasi vagal dan vagal escape
3. Untuk menjelaskan fungsional dari sinoatrial node
III. Alat dan Bahan
● Software PhysioEx
● Oscilloscope
● Stimulus Elektrik : Untuk mengejutkan jantung kodok
● Holder Elektroda
● Elektroda stimulasi Nervus Vagus
● Apparatus : Untuk menjaga jantung kodok
● Cairan Ringer
● Jantung Kodok
IV. Cara Kerja

Pergi ke halaman utama dalam perangkat lunak PhysioEx dan klik Latihan 6:
Dinamika Kardiovaskular. Klik Kegiatan 2: Pengaruh Stimulasi Saraf Vagus dan
mengikuti Kuis Pra-lab Online untuk Aktivitas 2. Setelah Anda mengambil Kuis
Prelab online, klik tab Percobaan dan mulai percobaan. Instruksi eksperimen dicetak
ulang di sini untuk referensimu. Layar pembuka untuk percobaan ditunjukkan di
bawah ini.

● Perhatikan aktivitas kontraktil dari jantung katak pada osiloskop. Masukkan


jumlah kontraksi ventrikel per menit (dari tampilan detak jantung) di bidang di
bawah ini, lalu pilih Kirim Data untuk mencatat jawaban Anda di laporan
lab____detak/menit
● Pindahkan elektroda stimulasi saraf vagus ke dudukan elektroda di sebelah
kanan jantung. Perhatikan bahwa, ketika elektroda terkunci pada tempatnya,
saraf vagus menutupi elektroda. Rangsangan akan langsung menuju ke saraf
vagus dan secara tidak langsung ke jantung.
● Masukkan jumlah kontraksi ventrikel per menit (dari tampilan detak jantung)
di bidang di bawah ini, lalu pilih Kirim Data untuk mencatat jawaban Anda di
laporan lab.
● Pilih Multiple Stimuli untuk mengirimkan kejutan listrik ke saraf vagus
dengan kecepatan 50 rangsangan/detik. Tombol Multiple Stimuli berubah
menjadi tombol Stop beats/min Stimuli segera setelah dipilih. Amati efek
stimulasi pada aktivitas kontraktil dan, setelah menunggu setidaknya 20 detik
(pelacakan akan membuat dua sapuan penuh di osiloskop), pilih Hentikan
Stimuli untuk menghentikan rangsangan lalu pilih Kirim Data untuk mencatat
jawaban Anda di laporan lab .

Pre-lab Quiz :
1. The effect of the parasympathetic nervous system on the heart is to
correctly answered: decrease the heart rate.
2. The branch of the autonomic nervous system that dominates during exercise is
correctly answered: the sympathetic branch.
3. Parasympathetic stimulation reaches the heart through
correctly answered: vagus nerves, which are cranial nerves.
4. The usual pacemaker of the heart
correctly answered: is the sinoatrial node.

Stop & Think Questions


1. Watch the contractile activity from the frog heart on the oscilloscope.Enter the
number of ventricular contractions per minute (from the heart rate display).
Correctly answered: 62 beats/min.
2. The vagus nerve carries
correctly answered: signals that decrease the heart rate.
3. Enter the number of ventricular contractions per minute (from the heart rate display).
answered: 62 beats/min.
4. The response that resumed the heartbeat after the vagus nerve stimulation is called
correctly answered: vagal escape

Experiment :

Post-lab Quiz :
1. Extreme vagus nerve stimulation affects the heart by
correctly answered: stopping the heart completely.
2. Vagal escape probably involves
correctly answered: sympathetic reflexes.
3. Research shows that, in the absence of neural and hormonal influences, the SA node
generates action potentials at a frequency of approximately 100 times per minute.
However, the resting heart rate is approximately 70 beats per minute, which suggests
that
correctly answered: the parasympathetic nervous system has more control over
heart rate.
4. The SA (sinoatrial) node in the human heart is located
correctly answered: in the right atrium

Review Sheet Results


1. Explain the effect that extreme vagus nerve stimulation had on the heart. How well
did theresults compare with your prediction?
Your answer: The HR decreases and stopped the heart temporarily.
2. Explain two ways that the heart can overcome excessive vagal stimulation.
Your answer: 1: Sympathetic reflexes 2: initiation of a rhythm by the Purkinje
Fibers.
3. Describe how the sympathetic and parasympathetic nervous systems work together to
regulate heart rate.
Your answer: Sympathetic increases HR Parasympathetic decreases HR.
4. What do you think would happen to the heart rate if the vagus nerve was cut?
Your answer: It would
V. DISKUSI
Jantung mengalami kontraksi, periode refraktori absolut dan relatif. Saat
berkontraksi jantung mengalami 5 fase ( fase 0,1,2,3 dan 4 ). Fase 0 adalah fase
dimana terjadi depolarisasi dimana ion Na masuk ke dalam sel yang meningkatkan
potensi membran. Fase 1 dimana fase repolarisasi singkat dimana mengurangi aliran
ion Na masuk kedalam sel menyebabkan potensi membran turun sedikit. Fase 2
adalah fase yang menunjukkan bahwa membran tetap dalam keadaan terdepolarisasi,
dimana saluran potassium tetap tertutup dan lebih lama. Saluran kalsium membentuk
seperti dataran tinggi.
Fase 3 adalah fase repolarisasi dimana potensi membran akan turun ke nilai
lebih negatif yang membuat Potassium dan Kalium mengalir keluar sel. Membran
akan menuju tahap istirahat. Fase 4 adalah fase istirahat jantung sebelum melakukan
kontraksi kembali. Karena mengalami fase-fase menyebabkan kontraksi jantung
memiliki dua periode yaitu Periode refraktori absolut dan relatif. Periode refraktori
absolut adalah periode waktu antara kontraksi awal sampai menujsecara berlebihan
maka jantung akan berhenti berdetak. Vagal Escape adalah dimana jantung berdetak
kembali setelah berhentisementara. SA Node merupakan sekelompok sel jantung
authorhytnmic. Namun Pada katak impuls yang mula-mula ditimbulkan oleh sinus
venosus kemudian dirambatkan ke atrium dan akhirnya dirambatkan ke ventrikel.
Impuls tersebut merambat melalui serabut otot atrium dan serabut otot ventrikel dan
tidak merambat melalui sistem konduksi jaringan purkinje seperti yang terjadi pada
mamalia. Perambatan impuls tanpa melalui sistem konduksi jaringan purkinje
memengaruhi kecepatan perambatan impul yaitu perambatan impuls relatif lambat
sehingga frekuensi denyut jantung lebih rendah dari mamalia.u fase 3. Periode
refraktori relatif adalah periode waktu kontraksi jantung setelah melewati fase 3
menuju fase 4 (fase istirahat).
Saraf simpatis adalah saraf yang meningkatkan denyut jantung, efek dari Saraf
Simpatis ini langsung mempengaruhi jantung yang juga berikatan dengan Beta 1.
Saraf Parasimpatis adalah saraf yang menurunkan denyut jantung tanpa secara
langsung mengubah kekuatan kontraksi dan berikatan dengan Saraf Vagus. Saraf
Vagus adalah saraf yang berfungsi membawa sinyal ke jantung, tetapi jika saraf ini
menstimuli
VI. KESIMPULAN
Nervus vagus (nervus kranialis X) memiliki komponen otonom yang luas.
Diperkirakan bahwa output vagus mencapai 75% dari keseluruhan aktivitas
parasimpatis. Nervus vagus kanan mensuplai akson ke SA node di jantung, dan
nervus vagus kiri mensuplai AV node. Aktivasi saraf vagus akan memperlambat
denyut jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi. Maka bila stimulasi nervus
vagus diberikan pada jantung, maka aktivitas denyut jantung yang distimulasi maka
akan melambat dan jantung akan berhenti. Setelah beberapa saat, ventrikel akan mulai
berdetak kembali.
Sistem saraf simpatis dan parasimpatis mempunyai fungsi yang berbeda. Saraf
simpatis bekerja untuk meningkatkan kerja jantung dengan cara meningkatkan
kontraksi jantung. Sistem saraf ini bekerja saat “fight or flight”, sedangkan sistem
parasimpatis bekerja sebaliknya. Sistem parasimpatis akan bekerja saat tubuh sedang
“rest and digest”. Kedua sistem saraf ini akan bekerja sama untuk mewujudkan suatu
keadaan yang tubuh butuhkan yaitu homeostasis. Ketika dilakukan perangsangan
berlebih pada nervus vagus maka jantung akan berhenti berdenyut namun ketika
pemberian rangsangan tersebut diberhentikan maka jantung akan kembali berdenyut
dan peristiwa tersebut dinamakan vagal escape. Saat tubuh membutuhkan supply
oksigen yang banyak maka denyut jantung akan bertambah dan sebaliknya jika
oksigen tidak terlalu dibutuhkan maka denyut jantung akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai