Anda di halaman 1dari 32

DIKLAT TEKNIS

MODUL 7 : INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE


JALAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN, DAN
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Jl. Abdul Hamid - Cicaheum, Bandung 40193, Telp. (022\7208024 Email : pusat3bpsdm@yahoo.co
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

MODUL
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
DRAINASE JALAN

Oleh:

Ir. Erwin Kusnandar, MT

i
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

PRAKATA

Profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) pada lingkup penyelenggara jalan


dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan juga
komitmen dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuannya. Ini dikaitkan
dengan target program Renstra 2015-2019 bidang Bina Marga agar bisa dicapai
sehingga tujuan Nasional yang sudah ditetapkan bisa tercapai, untuk itu dipandang
perlu adanya peningkatan profesi sumber daya yang lebih baik. Diklat inspeksi dan
pemeliharaan drainase jalan, merupakan salah satu sarana untuk peningkatan
profesionalisme ASN pada lingkup penyelenggara jalan.
Diklat drainase jalan yang salah satu judul mata diklatnya adalah “Inspeksi dan
Pemeliharaan Drainase Jalan”. Dimana substansi modul mata diklat ini, meliputi
aspek:
 Inspeksi drainase jalan;
 Program pemeliharaan drainase jalan;
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta diklat mampu memahami dan
bisa melaksanakan inspeksi dan program pemeliharaan drainase jalan, melalui
pemikiran-pemikiran yang logis dan kritis, rasa ingin tahu, dan dapat memecahkan
masalah di lapangan.
Dalam penyusunan modul ini, tentunya masih ada kekurangan, untuk itu maka
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan.

Terima Kasih.

1
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

DAFTAR ISI

PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Diskripsi Diklat
1.3.Standar Kompertensi
1.4.Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
1.5.Estimasi Waktu
BAB II INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE JALAN
2.1.Program Penanganan Drainase Jalan
2.2.Program Inspeksi Drainase
2.3.Program Pemeliharaan
BAB III RANGKUMAN

2
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Banyak dijumpai kondisi kinerja struktur perkerasan jalan yang rusak sebelum
mencapai waktu umur rencananya, salah satu penyebab dikarenakan adanya air
yang masuk ke dalam struktur perkerasan. Air yang masuk ke struktur perkerasan
dan fasilitas pendukung laiinya, karena sistem drainase jalan sudah rusak (fatigue)
dan ketidak berfungsian, yang diduga karena tidak dipelihara atau kesalahan
desain awal. Kita tahu bahwa semua bangunan untuk bisa mempertahankan
kinerja sesuai umur rencanya, maka bangunan tersebut harus dipelihara.

Permasalahan yang diuraikan tersebut di atas, maka ASN pada lingkup


penyelenggara jalan bertanggung jawab untuk menyiapkan prasarana transportasi
jalan yang harus selalu memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). Kebijakan
ketentuan pembangunan dan pemeliharaan terkait dengan drainase jalan, pada
dasarnya sudah tersedia, namun pemahaman dan penerapan oleh unsur ASN
masih perlu bekerja secara profesional.

Diklat drainase jalan, yang salah satu judul mata diklatnya adalah “ Modul inspeksi
dan pemeliharaan drainase. Substansi modul tersebut, meliputi aspek sebagi
berikut:

 Inspeksi drainase jalan;


 Program pemeliharaan jalan;

Dari dua substansi besar tersebut, akan dijelaskan dalam beberapa komponen
dasar yang terkait langsung. Maka setelah mempelajari modul ini diharapkan
peserta diklat mampu memahami dan bisa melaksanakan inspeksi dan
pemeliharaan drainase jalan, melalui pemikiran-pemikirannya yang logis dan kritis,
rasa ingin tahu, dan dapat memecahkan masalah di lapangan.

3
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

1.2. DISKRIPSI DIKLAT

Pembelajaran drainase jalan dengan mata diklat inspeksi dan pemeliharaan


drainase ini, akan membekali pengetahuan kepada peserta diklat tentang
pengetahuan dalam mempertahankan kinerja dan keberfungsian bangunan-
bangunan drainase jalan.

1.3. STANDAR KOMPERTENSI

Pembelajaran drainase jalan dengan mata diklat inspeksi dan pemeliharaan


drainase ini, akan membekali pengetahuan kepada peserta diklat agar mampu
memahami dan bias menerapkan program inspeksi dan pemeliharaan drainase
jalan sebagai bagian dari kegiatan preservasi, yaitu melakukan tindakan untuk
mempertahankan kinerja drainase jalan sesuai umur rencananya.

1.4. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK


Materi pokok yang diajarkan meliputi kemampuan untuk memahami dan
melaksanakan hal-hal seperti berikut ini:
a) Mampu memahami dan menerapkan kegiatan inspeksi drainase jalan
b) Mampu memahami dan menerapkan strategi pemeliharaan drainase jalan.
Sedangkan sub materi pokok meliputi aspek seperti berikut ini:
1) Infentarisasi dan kondisi drainase jalan (permukaan dan subdrain):
(1) Topografi dan lingkungan.
(2) Komponen dasar dan bangunan drainase jalan.
(3) Sisti jaringan saluran di badan jalan dan saluran pembawa.
(4) Jaringan saluran permukaan dan subdrain.
2) Penetapan kriteria kelompok inspeksi:
(1) Kriteria dan waktu inspeksi rutin.
(2) Kriteria dan waktu inspeksi berkala.
(3) Kriteri dan waktu inspeksi rehabilitasi.
3) Analisis fotret kondisi dan penanganan drainase, dalam katagori:
(1) Pemeliharaan rutin.
(2) Pemeliharaan berkala.
(3) Pemeliharaan rehabilitasi.

4
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

1.5. ESTIMASI WAKTU

Estimasi waktu pembelajaran yang disediakan untuk bisa mewujudkan standar


kompetensi yang sudah ditentukan dibutuhkan waktu sekitar 6 (enam) jam
pembelajaran.

BAB II INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE JALAN

2.1. PROGRAM PENANGANAN DRAINASE JALAN

Sistem drainase merupakan serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk


mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan ke fasilitas
bangunan air lainnya (sungai dan danau) atau tempat peresapan buatan lainnya.
Tujuan utama drainase jalan adalah untuk mengelola:
 Laju aliran air, berkaitan dengan kecepatan dan dampaknya seperti erosi;
 Volume limpasan air permukaan jalan, berkaitan dengan daya tampung;
 Mengurangi risiko banjir;
 Mencegah kerusakan konstruksi jalan, berkaitan dengan bahwa struktur badan
jalan harus terbebas dari air, baik air hujan maupun air tanah;
 Mencegah polusi air, berkaitan dengan air limpasan harus dimanfaatkan dulu
sebelum dibuang.
Bagian drainase yang ada di badan jalan terbagi atas dua, yaitu drainase
permukaan (surfacu drainage) yang berfungsi untuk mengendalikan limpasan air
permukaan jalan dan dari daerah sekitarnya agar tidak merusak konstruksi jalan.
Kedua adalah drainase bawah permukaan (sub surface drainage) yang berfungsi
untuk mencegah masuknya air ke dalam struktur jalan dan/atau menangkap dan
mengeluarkan air dari struktur jalan.
Untuk menjaga kondisi nilai struktur dan keberfusian sistem drainase, maka
bangunan drainase tersebut harus dipelihara sebaik-baiknya jika menginginkan
umur dan manfaat yang dibangun tersebut sesuai dengan yang direncana semula.

5
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

Semua infrastruktur termasuk drainase jalan setelah beroperasi tentunya akan


renta terhadap faktor luar yang bisa berdampak terhadap kerusakan dan ketidak
berfungsian, faktor luar yang bisa mempengaruhi tersebut, seperti;
a. Faktor lingkungan, yang diantaranya, curah hujan, cuaca, topografi, sistem tata
guna lahan, dan permukaan air tanah.
b. Faktor permintaan lalu lintas, yang diantaranya, fungsi jalan, status jalan,
kapasitas jalan, struktur dan jenis badan jalan.
Akibat pengaruh faktor luar tersebut, apabila tidak dilakukan pemeliharaan akan
mempercepat kerusakan dan ketidak berfungsian, awalnya berupa aliran air
terhambat karena sampah dan endapan lumpur yang mengakibatkan, seperti:
a. semakin kecilnya luas penampang basah saluran;
b. saluran tidak mampu menampung volume air rencana;
c. air melimpas ke badan jalan;
Untuk mempertahankan kinerja dan keberfungsian drainase jalan, perlu adanya
rencana program penanganan secara berjenjang dan berkelanjutan. Program
tersebut apa yang disebut program inspeksi dan pemeliharaan. Kegiatan inspeksi
dan pemeliharaan, ini penting untuk dilakukan dalam menjustifikasi rencana
program bagaimana dan kapan untuk melaksanakan program inspeksi dan jenis-
jenis pemeliharaan dengan tepat.
Pengertian dari impeksi, merupakan kegiatan pengamatan secara langsung untuk
mengetahui secara visual kondisi saluran dan kondisi bangunan beserta sarana
pelengkapnya, secara sederhana inspeksi adalah identifikasi masalah yang ada di
lapangan. Sedangkan pengertian pemeliharaan, ialah kegiatan yang dilakukan
untuk memperbaiki kinerja saluran sesuai dengan desain rencana dimana besar
kecilnya pekerjaan didasarkan pada laporan hasil inspeksi, secara sederhana
sebagai tindak lanjut dari hasil inspeksi untuk ditangani.

2.2. PROGRAM INSPEKSI DRAINASE


Kegiatan inspeksi merupakan tahapan kegiatan pertama untuk mendapatkan
fotrer kondisi eksisting drainase yang selanjutnya data tersebut dianalisis guna
mendapatkan rumusan masalah dan tindakan apa yang harus dilakukan pada
program selanjutnya, seperti pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan
pemeliharaan rehabilitasi atau peningkatan.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

Rencana program kegiatan inspeksi drainase yang pada awalnya didasarkan dari
informasi rincian permasalahan yang ada pada buku harian petugas lapangan,
dalam Permemen PU no. 13, tahun 2011, tentang tatacara pemeliharaan dan
penilikan jalan, petugas tersebut dinamakan “Penilik Jalan”, yaitu tenaga pelaksana
yang melakukan penilikan kondisi jalan. Penilikan jalan adalah kegiatan
pelaksanaan, pengamatan, pemanfaatan jalan dan kondisi jalan setiap hari dan
laporan pengamatan serta usulan tindakan terhadap hasil pengamatan
disampaikan kepada penyelenggara jalan atau instansi yang ditunjuk.
Kegiatan inspeksi merupakan kegiatan lapangan yang dilakukan oleh tenaga yang
sudah mengerti tugas dan fungsinya masing-masing, mereka sudah dibekali
seperangkat peralatan dan formulir sebagi cek, apa-apa yang harus diidentifikasi
dan dicatat dalam formulir.
Formulir inspeksi yang biasa digunakan untuk setian tingkatan inspeksi (kejadian
alam dan rutin tahunan) menggunakan “Pedoman Inspeksi dan Pemeliharaan
Drainase Jalan”, dimana formulir isian (checklist) seperti ditunjukkan pada
Lampiran 1.
Jenis inspeksi menurut pedoman yang ada (PD T-14-2005-B), terdiri dari;
a. Inspeksi rutin, yang dilaksanakan minimum dua kali dalam satu minggu.
b. Inspeksi berkala, yang dilaksankan minimum dua kali dalam setiap tahun.
c. Inspeksi khusus, dilakukan akibat adanya peristiwa/kejadian tertentu (luar
biasa) seperti bencana alam, kecelakaan lalu lintas dan atau informasi dari
masyarakat sekitarnya;
Kriteria personil, mempunyai kemampuan yang luas dalam menilai kinerja dan
kondisi bangunan drainase jalan, sanggup bekerja keras, bertanggungjawab
terhadap hasil inspeksi.
INSPEKSI RUTIN
Inspeksi rutin, dilakukan sehubungan dengan program pemeliharaan untuk
menjaga sistem drainase jalan dalam kondisi baik dan terurus, sehingga kinerja dan
keberfungsian system drainase sejalan dengan tahapan umur rencana bangunan
dan fasilitas drainase. Inspeksi rutin tahunan, Ini adalah cara termurah dan terbaik
untuk menghindari banjir dan kerusakan terhadap infrastruktur jalan. Program
inspeksi rutin bisa saja dilakukan dalam beberapa kali setahun, terutama
menjelang musim hujan yang serius.
Inspeksi tambahan dalam program inspeksi tahunan, yaitu melaklukan inspeksi
menjelang musim hujan serius/lebat yang diperkirakan untuk menghindari
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

masalah dampak lebih serius, sepert banjir. Hal yang perlu dilakukan dalam tahap
ini, yaitu; membersihkan puing-puing dan sampah yang menghalangi arus air
dalam saluran atau gorong-gorong yang berpotensi penyumbatan yang berakibat
banjir dan kerusakan infrastruktur jalan lainnya. Oleh karena itu ide yang baik
untuk membersihkan sistem drainase sebelum cuaca yang ekstrim tiba.
INSPEKSI BERKALA
Inspeksi berkala, dilakukan sehubungan dengan program pemeliharaan untuk
menjaga sistem drainase jalan dalam kondisi keberfungsian dan nilai struktur bisa
dipertahankan, sehingga kinerja dan keberfungsian system drainase sejalan
dengan tahapan umur rencana bangunan dan fasilitas drainase. Luaran dari
kegiatan inspeksi berkala tersebut, setelah data-data inspeksi dianalisis yang bisa
dikelompokkan pada katagori penanganan, seperti; rehabilitasi dan/atau
peningkatan, diuraikan pada sub-bab 2.2.4..
INSPEKSI KHUSUS
Inspeksi khusus ini, penting untuk dicatat walaupun bukan keharusan, tetapi
mungkin ada kaitan dengan penanganan dan pemeliharaan akibat dampak-
dampak yang ditimbulkan. Kejadian alam tersebut yang sering terjadi di Indonesia,
seperti; hujan, longsor, dan kecelakaan lalu lintas yang bisa berdampak banjir dan
kehilangan keberfungsian dari berbagai fasilitas jalan dan bangunan pelengkap
jalan lainnya.
Inspeksi kejadian alam yang serius, bias dilakukan dalan dua tahap, yaitu:
1) Pada saat kejadian.
Pekerjaan yang dapat dilakukan pada saat kejadian, hanya melakukan kegiatan
yang sifatnya tindakan darurat, seperti; pemasangan karung pasir, hambatan
banjir, dan evakuasi orang.
2) Pada setelah kejadiaan.
Pekerjaan yang biasa dilakukan dua hari setelah kejadian. Hal-hal yang
dilakukan yaitu mengamati/mengidentifikasi permasalah dan dampak-
dampaknya, tidak melakukan perbaikan dan pemeliharaan bagian yang rusak
atau ketidak berfungsian, karena alasan keamanan.
Setiap kejadian alam/cuaca yang serius, segala bentuk dokumentasi saat kejadian
perlu diambil, seperti pendataan dengan media video dan/atau foto sangat
penting karena dapat digunakan dikekemudian hari untuk membantu memahami
dan menganalisia situasi saat terjadi bencana. Setelah kejadian alam berakhir,
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

disarankan untuk melakukan inspeksi baru untuk mencari kemungkinan kerusakan


dan ketidak berfungsian sistem drainase jalan lebih luas.

RUMUSAN MASALAH DAN TINDAKAN


Survei inspeksi kondisi drainase yang dilakukan di lapangan dengan mengisi daftar
isian yang sudah disiapkan (Pedoman Inspeksi dan Pemeliharaan Drainase Jalan).
Data tersebut direkap dan ditabulasi untuk dianalisis drngsn lusrsn berupa
rumusan masalah yang bisa menghasilkan program tindakan yang harus dilakukan
dalam tahapan program penanganan, seperti pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala, dan pemeliharaan rehabilitasi mempertahankan kinerja dan
keberfungsian drainase jalan sesuai umur rencananya.
Sebuah metode penilaian umumnya bisa mengeluarkan skala/level kondisi dan
tindakan yang harus dilakukan dari setiap level tersebut. Secara umum ada tiga
bagian level yang sering digunakan, yaitu:
a. Level 1, Pada level ini, mengindikasikan dalam keadaan baik (Green),
artinya tidak ada tindakan korektif yang diperlukan, seperti
pemeliharaan rutin.
b. Level 2, Pada level ini, mengindikasikan dalam keadaan sedang (Yellow)
namun tetap fungsional, atau membutuhkan tindakan
pemeliharaan yang dianjurkan.
c. Level 3, Pada level ini, mengindikasikan keadaan buruk (Red), artinya perlu
tindakan pemeliharaan sampai dengan
perbaikan/peningkatan/penggantian, setiap tindakan untuk setiap
elemen/atribut bangunan berdasarkan catatan inspeksi.
Untuk level 2 dan 3 sesuai Permen PU No. 13 Tahun 2011, tentang Tata Cara
Pemeliharaan dan Penilikan, Pemeliharaan secara umum untuk semua fasilitas
jalan, dibagi lagi atas: Pemeliharaan rutin, Pemeliharaan berkala, Pemeliharaan
rehabilitasi, Pemeliharaan peningkatan, lebih jelas seperti ditunjukkan pada
Gambar 2-1.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan
Berkala
INSPEKSI ANALISIS
DRAINASE
Pemeliharaan
Rehabilitasi

Pemeliharaan
Peningkatan
Gambar 0-1 Tahapan proses pemeliharaan drainase jalan

2.3. PROGRAM PEMELIHARAAN


Tujuan inspeksi untuk mencatat dan mengidentifikasi kondisi eksisting kinerja dan
keberfungsian drainase jalan, data tersebut dianalisisi yang bisa menghasilkan
pemograman system drainase jalan. Pemrograman adalah kegiatan untuk
menentukan jenis-jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan batasan
biaya yang disetujui, pembuatan jadwal pelaksanaan, jadwal pengadaan, serta
monitoring dan evaluasi maupun revisi program jika diperlukan.
PEMELIHARAAN RUTIN
Pemeliharaan rutin drainase jalan adalah kegiatan merawat serta memperbaiki
kerusakan-kerusakan ringan yang terjadi pada saluran berpenampang kecil yang
ada ruas-ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap.
1) Contoh kasus pemeliharaan rutin
 Banyak tumpukan sampah pada saluran drainase jalan.
 Banyak tumpukan sedimen atai krikil batuan.
2) Jenis pemeliharaan:
• Mengangkut sampah yang hanyut dan mengendap disaluran.
• Membuang tumbuh-tumbuhan, vegetasi, (gulma) di saluran dapat
dilakukan setiap hari.
• Mengeruk sedimen/endapan lumpur atau batuan krikil.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

3) Cara pelaksanaan pemeliharaan rutin


• Membersihkan saluran dari sampah dan tumbuh-tumbuhan.
• Bisa menggunakan peralatan manual, seperti skop, cangkul, gergaji, alat
potong arat, gerobak dorong.
• Cukup dilakukan oleh dua orang tenaga.
• Pelaksanaan :
 Melakukan penjelasan terhadap para pekerja tata cara maupun
segala sesuatu pekerjaan yang akan dikerjakan.
 Angkat sampah / tumbuh-tumbuhan / batuan krikil / sedimen
dengan menggunakan perangkat manual.
 Angkat sampah dari saluran dan masukkan kedalam karung
plastik.
 Karung plastic ditampung dalam gerbak dorong atau truck.
 Bawa sampah tersebut dengan kereta dorong atau truc ke
tempat pembuangan akhir yang telah ditentukan.
Ilustrasi kondisi gangguan terhadap aliran pada saluran drainase yang
dikatagorikan kerusakan ringan dalam katagori pemeliharaan rutin. Pada Tabel 2-1
ilustrasi foto kondisi saluran drainase yang dikatagorikan pemeliharaan rutin.

Tabel 0-1 Keadaan Komponen Drainase Jalan Katagori Pemeliharaan Rutin

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Saluran drainase ditumbuhi


1
vegetasi/rumput liar.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Saluran inlet gorong gorong


2
yang dipenuhi sampah.

Saluran drainase dipenuhi


3
sampah.

Saluran drainase dipenuhi


4
sampah.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Saluran inlet yang tersumbat


5
sampah atau sedimen.

Saluran inlet yang tersumbat


6
sampah atau sedimen.

Saluran inlet yang tersumbat


7 batuan/beton kerb yamng
pecah..
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Drainase dengan system


tekanan / polder, mesin
8
pompa tidak selalu siap saat
dibutuhkan.

Inlet gorong gorong terjadi


9
penumpukan sedimen lumpur.

Lubang akibat penutup


drainase pecah, penutup
10 drainase digunakan sebagai
fasilat jalur pejalan kaki /
trotoar.

PEMELIHARAAN BERKALA
Pemeliharaan berkala drainase jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan
terjadinya kerusakan yang lebih luas dan setiap kerusakan yang diperhitungkan
dalam desain agar penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan pada kondisi
kemantapan sesuai dengan rencana.
1) Jenis Pemeliharaan:
Mengangkat sedimen yang ada di saluran, umumnya dilakukan satu musim
sekali.
2) Cara melaksanakan Pemeliharaan Berkala:
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

Membersihkan sedimen dalam saluran primer dan sekunder berpenampang


lebar dan saat kering.
3) Persiapan:
Peralatan yang digunakan adalah: cangkul; skop; linggis; kotak kayu bergagang;
gerobak dorong roda satu; karung plastik; tali raffia; golok; palu; kendaraan
sebagai alat angkut; gergaji mesin; gergaji tangan dan tali tambang sedangkan
sumber daya manusia dibutuhkan setiap regu terdiri dari 1 (satu) mandor
dengan 10 – 12 orang pekerja.
4) Cara Pelaksanaan:
Jumlah regu bergantung dengan kebutuhan yang diperlukan dan cara
pelaksanaan sebagai berikut :
• Lakukan penjelasan dan pengarahan sebelum pekerjaan dimulai.
• Cangkul sedimen kepinggir saluran oleh sebagian pekerja dan bila
dalamnya saluran lebih dari 2 (dua) meter gunakan katrol untuk
mengangkat sedimen keatas.
• Masukkan sedimen kedalam karung plastik oleh dua orang pekerja dimana
pekerjaan dimulai dari hilir kearah hulu sekalipun pekerjaan dilaksanakan
oleh beberapa regu.
• Pikul sedimen kedekat dump truck jika dekat saluran atau menggunakan
gerobak dorong beroda tunggal jika jauh.
• Naikkan ke atas dump truck dan buang ketempat pembuangan akhir.
Ilustrasi kondisi atau kerusakan drainase yang dikatagorikan kerusakan sedang
untuk pemeliharaan berkala, seperti ditunjukkan pada Tabel 2-2.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

Tabel 0-2 Keadaan Komponen Drainase Jalan Katagori Pemeliharaan Berkala

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Saluran gorong gorong


1
tersumbat

Saluran gorong gorong


2
tersumbat

3
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Saluran pembawa yang


4
tersumbat.

Outlet tersumbat kotoran dan


5
sedimen

PEMELIHARAAN REHABILITASI
Rehabilitasi drainase jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan terjadinya
kerusakan yang luas dan setiap kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain,
yang berakibat menurunnya kondisi kemantapan pada bagian/tempat tertentu
dari suatu ruas jalan dengan kondisi rusak ringan sampai sedang, agar penurunan
kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai
dengan rencana.

1) Contoh kasus pemeliharaan berkala


 Adanya kerusakan kecil pada komponen bangunan drainase jalan.
 Kesalahan desain, seperti adanya penyempitan saluran sisi jalan, inlet, dan
lainnya.
 Penyumbatan pada saluran gorong gorong.
 Dan lainnya.
2) Jenis pemeliharaan
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

 Melakukan penambalan pada komponen bangunan drainase yang


bermasalah.
 Melakukan perkuatan pada komponen bangunan drainase yang
bermasalah.

3) Cara penanganan pemeliharaan berkala


 Penambalan retak, cukup dengan penambalan atau penetrasi dengan
adukan semen.
 Penambalan kara longsor, sempal, dan sebagainya, bisa dilakukan
penembokan atau pengecoran.
 Pembokan dan pengecoran, harus memperhatikan kesatuan atara
konstruksi lama dan baru, harus dibersihkan dari kotoran yang melekat
dan perlu dibuatkan gigitan atau Angkor.
Ilustrasi kondisi atau kerusakan drainase yang dikatagorikan kerusakan berat untuk
pemeliharaan rehabilitasi, seperti ditunjukkan pada Tabel 2-3.

Tabel 0-3 Keadaan Komponen Drainase Jalan Katagori Pemeliharaan Rehabilitasi

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Kerusakan dan tersumbat pada


1
gorong gorong.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Kerusakan pada pangkal inlet


2
saluran gorong gorong.

PEMELIHARAAN PENINGKATAN
Peningkatan drainase jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan terjadinya
kerusakan yang luas dan permanen, kerusakan tersebut bisa saja tidak
diperhitungkan dalam desain awal. Pemeliharan dalam katagori peningkatan
umumnya akan berdampak pada:
 Penurunan nilai kinerja layanan fasilitas drainase dan konstruksi jalan, ketidak
berfunsian komponen bangunan drainase, dan penurunan nilai struktur
drainase dan konstruksi jalan.
 Berdampak pada pada kawasan lebih luas, seperti banjir atau polusi air.
 Tidak terintegrasinya dengan saluran kawasan yang ada di sekitarnya, seperti
saluran pembawa, saluran permukiman, saluran pembawa atau sungai/kali.
 Adanya jaringan utilitas lain, seperti kabel PLN. Telkom, Gas, PDAM dan
lainnya.

1) Contoh kasus pemeliharaan peningkatan


Saluran drainase yang digunakan oleh utilitas lain seperti kabel tegangan tinggi,
ini mengakibatkan penampang basah saluran berkurang dan membahayakan
pengguna jalan. Oleh karena itu perlu tindakan redesign system jaringan utilitas
yang ada.
1) Persiapan
Melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait (PLN, Telkom, PDAM, dan
lainnya), untuk melakukan penataan ulangan kembali menyangkut;
ketentuan teknis, permasalahan, siapa melakukan apa, dan pemograman.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

2) Jenis penanganan
 Mengidentifikasi permasalahan;
 Menginfentarisasi jaringan drainase dan jaringan utilitas yang ada;
 Merumuskan ketentuan-ketentuan teknis yang ada;
 Malkuka forum gruf discas (FGD) dengan stakeholder yang ada;
Ilustrasi kondisi atau kerusakan drainase yang dikatagorikan kerusakan berat farah
untuk pemeliharaan rehabilitasi, seperti ditunjukkan pada Tabel 2-4.

Tabel 0-4 Keadaan Komponen Drainase Jalan Katagori Pemeliharaan Peningkatan

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Muka air tanah mencapai


permukaan perkerasan jalan,
1 karena muka air saluran irigasi
dan sawah yang ada di Ruwasja
dalam satu level yang sama.

Perlintasan dengan KA dimana


elevasi jalan berada di area
cekungan, jika terjadi hujan
tergenang. Rumaja ke bagian atas
2
terkunci oleh lintasan KA, system
subdrain ke luar area bisa
dilakukan dan beresiko ada air
balik.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Trase jalan berada di pesisir


3 pantai, muka air tana yang
mencapai base.

Sistem draenase jalan yang tiodak


4 terintegrasi dengan system
drainase kawasan.

Drainase jalan digunakan multi


5 fungsi yang tidak semestinya
(utilitas kabel).
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Gorong gorong digunakan utilitas


6
kabel

Dalam satu area/segmen ruas


jalan adanya dua saluran yang
berbeda fungsi dan elevasi, yaitu
saluran irigasi dan saluran
7
drainase jalan yang berbeda
kepentingan, terutama saat
musim hujan atau kemarau, air
tanah selalu ada di base.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

No. Foto Kondisi atau Keadaan Keterangan

Saluran drainase perlu


8
peningkatan kapasitas.
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

BAB III RANGKUMAN

Dari uraian modul mata diklan inspeksi dan pemeliharaan drainase jalan ini, dapat
dirangkum hal-hal pokok adalah sebagai berikut:

1. Semua infrastruktur termasuk drainase jalan setelah beroperasi tentunya akan


renta terhadap faktor luar yang bisa berdampak terhadap kerusakan dan
ketidak berfungsian, faktor luar yang bisa mempengaruhi tersebut, seperti;

a. Faktor lingkungan, yang diantaranya, curah hujan, cuaca, topografi, sistem


tata guna lahan, dan permukaan air tanah.

b. Faktor permintaan lalu lintas, yang diantaranya, fungsi jalan, status jalan,
kapasitas jalan, struktur dan jenis badan jalan.

2. Kegiatan inspeksi merupakan tahapan kegiatan pertama untuk mendapatkan


fotrer kondisi eksisting drainase yang selanjutnya data tersebut dianalisis guna
mendapatkan rumusan masalah dan tindakan apa yang harus dilakukan pada
program selanjutnya, seperti pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan
pemeliharaan rehabilitasi atau peningkatan.

3. Sesuai Permen PU No. 13 Tahun 2011, tentang Tata Cara Pemeliharaan dan
Penilikan, Pemeliharaan secara umum untuk semua fasilitas jalan termasuk
drainase jalan, pemeliharaan dibagi lagi atas; pemeliharaan rutin,
pemeliharaan berkala, pemeliharaan rehabilitasi, dan pemeliharaan
peningkatan,
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

LAMPIRAN

FORMULIR INSPEKSI DRAINASE JALAN


MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN

Anda mungkin juga menyukai