Modul Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
Modul Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase Jalan
MODUL
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
DRAINASE JALAN
Oleh:
i
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
PRAKATA
Terima Kasih.
1
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Diskripsi Diklat
1.3.Standar Kompertensi
1.4.Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
1.5.Estimasi Waktu
BAB II INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN DRAINASE JALAN
2.1.Program Penanganan Drainase Jalan
2.2.Program Inspeksi Drainase
2.3.Program Pemeliharaan
BAB III RANGKUMAN
2
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
BAB I PENDAHULUAN
Banyak dijumpai kondisi kinerja struktur perkerasan jalan yang rusak sebelum
mencapai waktu umur rencananya, salah satu penyebab dikarenakan adanya air
yang masuk ke dalam struktur perkerasan. Air yang masuk ke struktur perkerasan
dan fasilitas pendukung laiinya, karena sistem drainase jalan sudah rusak (fatigue)
dan ketidak berfungsian, yang diduga karena tidak dipelihara atau kesalahan
desain awal. Kita tahu bahwa semua bangunan untuk bisa mempertahankan
kinerja sesuai umur rencanya, maka bangunan tersebut harus dipelihara.
Diklat drainase jalan, yang salah satu judul mata diklatnya adalah “ Modul inspeksi
dan pemeliharaan drainase. Substansi modul tersebut, meliputi aspek sebagi
berikut:
Dari dua substansi besar tersebut, akan dijelaskan dalam beberapa komponen
dasar yang terkait langsung. Maka setelah mempelajari modul ini diharapkan
peserta diklat mampu memahami dan bisa melaksanakan inspeksi dan
pemeliharaan drainase jalan, melalui pemikiran-pemikirannya yang logis dan kritis,
rasa ingin tahu, dan dapat memecahkan masalah di lapangan.
3
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
4
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
5
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
Rencana program kegiatan inspeksi drainase yang pada awalnya didasarkan dari
informasi rincian permasalahan yang ada pada buku harian petugas lapangan,
dalam Permemen PU no. 13, tahun 2011, tentang tatacara pemeliharaan dan
penilikan jalan, petugas tersebut dinamakan “Penilik Jalan”, yaitu tenaga pelaksana
yang melakukan penilikan kondisi jalan. Penilikan jalan adalah kegiatan
pelaksanaan, pengamatan, pemanfaatan jalan dan kondisi jalan setiap hari dan
laporan pengamatan serta usulan tindakan terhadap hasil pengamatan
disampaikan kepada penyelenggara jalan atau instansi yang ditunjuk.
Kegiatan inspeksi merupakan kegiatan lapangan yang dilakukan oleh tenaga yang
sudah mengerti tugas dan fungsinya masing-masing, mereka sudah dibekali
seperangkat peralatan dan formulir sebagi cek, apa-apa yang harus diidentifikasi
dan dicatat dalam formulir.
Formulir inspeksi yang biasa digunakan untuk setian tingkatan inspeksi (kejadian
alam dan rutin tahunan) menggunakan “Pedoman Inspeksi dan Pemeliharaan
Drainase Jalan”, dimana formulir isian (checklist) seperti ditunjukkan pada
Lampiran 1.
Jenis inspeksi menurut pedoman yang ada (PD T-14-2005-B), terdiri dari;
a. Inspeksi rutin, yang dilaksanakan minimum dua kali dalam satu minggu.
b. Inspeksi berkala, yang dilaksankan minimum dua kali dalam setiap tahun.
c. Inspeksi khusus, dilakukan akibat adanya peristiwa/kejadian tertentu (luar
biasa) seperti bencana alam, kecelakaan lalu lintas dan atau informasi dari
masyarakat sekitarnya;
Kriteria personil, mempunyai kemampuan yang luas dalam menilai kinerja dan
kondisi bangunan drainase jalan, sanggup bekerja keras, bertanggungjawab
terhadap hasil inspeksi.
INSPEKSI RUTIN
Inspeksi rutin, dilakukan sehubungan dengan program pemeliharaan untuk
menjaga sistem drainase jalan dalam kondisi baik dan terurus, sehingga kinerja dan
keberfungsian system drainase sejalan dengan tahapan umur rencana bangunan
dan fasilitas drainase. Inspeksi rutin tahunan, Ini adalah cara termurah dan terbaik
untuk menghindari banjir dan kerusakan terhadap infrastruktur jalan. Program
inspeksi rutin bisa saja dilakukan dalam beberapa kali setahun, terutama
menjelang musim hujan yang serius.
Inspeksi tambahan dalam program inspeksi tahunan, yaitu melaklukan inspeksi
menjelang musim hujan serius/lebat yang diperkirakan untuk menghindari
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
masalah dampak lebih serius, sepert banjir. Hal yang perlu dilakukan dalam tahap
ini, yaitu; membersihkan puing-puing dan sampah yang menghalangi arus air
dalam saluran atau gorong-gorong yang berpotensi penyumbatan yang berakibat
banjir dan kerusakan infrastruktur jalan lainnya. Oleh karena itu ide yang baik
untuk membersihkan sistem drainase sebelum cuaca yang ekstrim tiba.
INSPEKSI BERKALA
Inspeksi berkala, dilakukan sehubungan dengan program pemeliharaan untuk
menjaga sistem drainase jalan dalam kondisi keberfungsian dan nilai struktur bisa
dipertahankan, sehingga kinerja dan keberfungsian system drainase sejalan
dengan tahapan umur rencana bangunan dan fasilitas drainase. Luaran dari
kegiatan inspeksi berkala tersebut, setelah data-data inspeksi dianalisis yang bisa
dikelompokkan pada katagori penanganan, seperti; rehabilitasi dan/atau
peningkatan, diuraikan pada sub-bab 2.2.4..
INSPEKSI KHUSUS
Inspeksi khusus ini, penting untuk dicatat walaupun bukan keharusan, tetapi
mungkin ada kaitan dengan penanganan dan pemeliharaan akibat dampak-
dampak yang ditimbulkan. Kejadian alam tersebut yang sering terjadi di Indonesia,
seperti; hujan, longsor, dan kecelakaan lalu lintas yang bisa berdampak banjir dan
kehilangan keberfungsian dari berbagai fasilitas jalan dan bangunan pelengkap
jalan lainnya.
Inspeksi kejadian alam yang serius, bias dilakukan dalan dua tahap, yaitu:
1) Pada saat kejadian.
Pekerjaan yang dapat dilakukan pada saat kejadian, hanya melakukan kegiatan
yang sifatnya tindakan darurat, seperti; pemasangan karung pasir, hambatan
banjir, dan evakuasi orang.
2) Pada setelah kejadiaan.
Pekerjaan yang biasa dilakukan dua hari setelah kejadian. Hal-hal yang
dilakukan yaitu mengamati/mengidentifikasi permasalah dan dampak-
dampaknya, tidak melakukan perbaikan dan pemeliharaan bagian yang rusak
atau ketidak berfungsian, karena alasan keamanan.
Setiap kejadian alam/cuaca yang serius, segala bentuk dokumentasi saat kejadian
perlu diambil, seperti pendataan dengan media video dan/atau foto sangat
penting karena dapat digunakan dikekemudian hari untuk membantu memahami
dan menganalisia situasi saat terjadi bencana. Setelah kejadian alam berakhir,
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan
Berkala
INSPEKSI ANALISIS
DRAINASE
Pemeliharaan
Rehabilitasi
Pemeliharaan
Peningkatan
Gambar 0-1 Tahapan proses pemeliharaan drainase jalan
PEMELIHARAAN BERKALA
Pemeliharaan berkala drainase jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan
terjadinya kerusakan yang lebih luas dan setiap kerusakan yang diperhitungkan
dalam desain agar penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan pada kondisi
kemantapan sesuai dengan rencana.
1) Jenis Pemeliharaan:
Mengangkat sedimen yang ada di saluran, umumnya dilakukan satu musim
sekali.
2) Cara melaksanakan Pemeliharaan Berkala:
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
3
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
PEMELIHARAAN REHABILITASI
Rehabilitasi drainase jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan terjadinya
kerusakan yang luas dan setiap kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain,
yang berakibat menurunnya kondisi kemantapan pada bagian/tempat tertentu
dari suatu ruas jalan dengan kondisi rusak ringan sampai sedang, agar penurunan
kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai
dengan rencana.
PEMELIHARAAN PENINGKATAN
Peningkatan drainase jalan adalah kegiatan penanganan pencegahan terjadinya
kerusakan yang luas dan permanen, kerusakan tersebut bisa saja tidak
diperhitungkan dalam desain awal. Pemeliharan dalam katagori peningkatan
umumnya akan berdampak pada:
Penurunan nilai kinerja layanan fasilitas drainase dan konstruksi jalan, ketidak
berfunsian komponen bangunan drainase, dan penurunan nilai struktur
drainase dan konstruksi jalan.
Berdampak pada pada kawasan lebih luas, seperti banjir atau polusi air.
Tidak terintegrasinya dengan saluran kawasan yang ada di sekitarnya, seperti
saluran pembawa, saluran permukiman, saluran pembawa atau sungai/kali.
Adanya jaringan utilitas lain, seperti kabel PLN. Telkom, Gas, PDAM dan
lainnya.
2) Jenis penanganan
Mengidentifikasi permasalahan;
Menginfentarisasi jaringan drainase dan jaringan utilitas yang ada;
Merumuskan ketentuan-ketentuan teknis yang ada;
Malkuka forum gruf discas (FGD) dengan stakeholder yang ada;
Ilustrasi kondisi atau kerusakan drainase yang dikatagorikan kerusakan berat farah
untuk pemeliharaan rehabilitasi, seperti ditunjukkan pada Tabel 2-4.
Dari uraian modul mata diklan inspeksi dan pemeliharaan drainase jalan ini, dapat
dirangkum hal-hal pokok adalah sebagai berikut:
b. Faktor permintaan lalu lintas, yang diantaranya, fungsi jalan, status jalan,
kapasitas jalan, struktur dan jenis badan jalan.
3. Sesuai Permen PU No. 13 Tahun 2011, tentang Tata Cara Pemeliharaan dan
Penilikan, Pemeliharaan secara umum untuk semua fasilitas jalan termasuk
drainase jalan, pemeliharaan dibagi lagi atas; pemeliharaan rutin,
pemeliharaan berkala, pemeliharaan rehabilitasi, dan pemeliharaan
peningkatan,
MODUL – 7 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 2016
DRAINASE JALAN
LAMPIRAN