Anda di halaman 1dari 10

SISTEM UTILITAS DAN BANGUNAN

ANALISA UTILITAS PADA BANGUNAN BADAN USAHA


MILIK NEGARA PT. KERETA API INDONESIA
KRUENG MANE-KRUENG GEUKUH

Anggota Kelompok :
1. Ade Puan Chairina 220160041
2. Nadira Safira 220160080
3. Salsa Syafiqa 220160127
4. Musfira Rayyan 220160128
5. Amelia Nabila Putry 220160136

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Pendahuluan

Utilitas bangunan merupakan konsep yang tak terpisahkan dari kehidupan kita dalam
masyarakat modern. Dalam konteks arsitektur dan konstruksi, istilah ini merujuk pada segala elemen
dan sistem yang membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam suatu bangunan. Dari pasokan
air bersih hingga sistem listrik yang handal, pengertian utilitas bangunan melampaui sekadar
infrastruktur fisik – ia mencakup kenyamanan, efisiensi, dan keselamatan penghuninya.

Analisis utilitas pada bangunan PT KAI (Kereta Api Indonesia) melibatkan evaluasi
dan penilaian terhadap berbagai aspek penggunaan dan pemanfaatan bangunan tersebut. PT
KAI sebagai perusahaan yang bergerak di sektor transportasi kereta api, memiliki bangunan-
bangunan yang berperan penting dalam operasional dan layanannya. Berikut adalah beberapa
latar belakang analisis utilitas pada bangunan PT KAI:

1. **Fungsi Operasional:**
- Bangunan PT KAI memiliki fungsi utama sebagai stasiun kereta api, depo, dan fasilitas
lainnya yang mendukung operasional perusahaan.
- Analisis utilitas bertujuan untuk memastikan bahwa bangunan-bangunan tersebut sesuai
dengan fungsi operasionalnya, meminimalkan hambatan operasional, dan meningkatkan
efisiensi.

2. **Keamanan dan Keselamatan:**


- Bangunan stasiun dan fasilitas lainnya harus memenuhi standar keamanan dan
keselamatan yang ditetapkan, termasuk evakuasi cepat dalam situasi darurat.
- Analisis utilitas mencakup evaluasi terhadap sistem keamanan, pencegahan kebakaran,
dan fasilitas penanganan darurat.

3. **Pengalaman Pengguna:**
- Stasiun kereta api juga berfungsi sebagai tempat pelayanan kepada penumpang. Analisis
utilitas harus memperhatikan pengalaman pengguna, termasuk kenyamanan, kebersihan, dan
aksesibilitas bagi semua pengguna, termasuk penyandang disabilitas.

4. **Pemeliharaan dan Infrastruktur:**


- Penilaian utilitas juga mencakup pemeliharaan dan kelayakan infrastruktur bangunan. Hal
ini mencakup pengecekan kondisi bangunan, sistem pendingin, listrik, dan peralatan lainnya
untuk memastikan berfungsinya dengan baik.

5. **Kemudahan Akses dan Transportasi:**


- Stasiun-stasiun PT KAI harus mudah diakses oleh penumpang dan memiliki konektivitas
transportasi yang baik. Analisis utilitas dapat melibatkan evaluasi terhadap fasilitas parkir,
akses pejalan kaki, dan keterhubungan dengan moda transportasi lainnya.

6. **Pemanfaatan Ruang:**
- Optimalisasi penggunaan ruang di dalam dan sekitar bangunan, termasuk area komersial
dan fasilitas umum, dapat menjadi fokus analisis utilitas untuk meningkatkan pendapatan
tambahan dan memberikan nilai tambah kepada pengguna.

7. **Keberlanjutan dan Efisiensi Energi:**


- Dalam konteks keberlanjutan, analisis utilitas mungkin mencakup evaluasi terhadap
efisiensi energi bangunan dan implementasi teknologi hijau untuk mengurangi dampak
lingkungan.

Dengan melakukan analisis utilitas yang komprehensif, PT KAI dapat memastikan bahwa
bangunan-bangunan mereka dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap operasional,
keamanan, kenyamanan pengguna, dan keberlanjutan perusahaan.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dari analisis utilitas pada bangunan PT KAI dapat dirumuskan
dengan mempertimbangkan berbagai aspek penting yang terkait dengan penggunaan dan
pemanfaatan bangunan. Berikut beberapa rumusan masalah yang mungkin relevan:
1. Evaluasi Fungsi Operasional:
- Bagaimana evaluasi fungsi operasional bangunan PT KAI, termasuk stasiun kereta api dan
fasilitas pendukungnya, dalam mendukung efisiensi operasional perusahaan?

2. Keamanan dan Keselamatan:


- Apakah sistem keamanan dan keselamatan yang diterapkan di bangunan PT KAI telah
memenuhi standar dan apakah ada area yang memerlukan perbaikan atau peningkatan?

3. Pengalaman Pengguna:
- Bagaimana tingkat kepuasan dan pengalaman pengguna di stasiun kereta api PT KAI, dan
apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan dan aksesibilitas?

4. Pemeliharaan dan Infrastruktur:


- Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pemeliharaan bangunan dan infrastruktur PT
KAI, serta apa langkah-langkah perbaikan yang dapat diimplementasikan?

5. Kemudahan Akses dan Transportasi:


- Bagaimana tingkat aksesibilitas stasiun-stasiun PT KAI, dan apakah ada perubahan yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan konektivitas dengan moda transportasi lainnya?

6. Pemanfaatan Ruang:
- Bagaimana optimalisasi pemanfaatan ruang di dalam dan sekitar bangunan PT KAI dapat
dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan memberikan nilai tambah kepada pengguna?

7. Keberlanjutan dan Efisiensi Energi:


- Sejauh mana bangunan PT KAI mengadopsi praktik keberlanjutan dan efisiensi energi,
dan apa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dampak positif terhadap
lingkungan?

8. Ketersediaan Fasilitas Pendukung:


- Apakah ada kekurangan atau kelebihan fasilitas pendukung seperti toilet, tempat parkir,
dan layanan pendukung lainnya di stasiun-stasiun PT KAI?
9. Aspek Sosial dan Kultural:
- Bagaimana dampak bangunan PT KAI terhadap aspek sosial dan kultural di masyarakat
sekitar, dan apa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan dengan
komunitas?

10. Tantangan Implementasi Teknologi Terkini:


- Bagaimana PT KAI dapat menghadapi tantangan dan peluang dalam mengadopsi
teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan kepada pengguna?

Rumusan masalah-masalah tersebut dapat menjadi dasar untuk melakukan analisis utilitas
yang komprehensif dan merumuskan rekomendasi perbaikan atau peningkatan yang
diperlukan dalam pengelolaan dan pengembangan bangunan PT KAI.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembahasan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau biasa disingkat menjadi KAI, adalah sebuah badan
usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang perkeretaapian. Untuk mendukung kegiatan
bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 9 unit kantor daerah operasi, 4 unit
kantor divisi regional, dan 8 unit balai yasa yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.

Lokasi Survey : berada di Kereta Api Indonesia, kereta Cut Meutia Aceh dengan Rute Stasiun
Krueng Geukueh-Krueng Mane
Tanggal Survey :

B. Hasil Survey

A. SISTEM PLUMBING DAN SANITASI


1. Pemipaan
Salah satu bagian dari utilitas bangunan adalah Plumbing. Termasuk dalam ruang lingkup
plumbing diantaranya adalah :sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan air
kotor, dan sistem pembuangan air hujan didalam bangunan Gedung. Pada stasiun PT. KAI
ini menggunakan sistem tangki air yang berasal dari PDAM,dan memiliki sumur bor
sebagai sumber air cadangan. untuk pemipaan pada PT. KAI ini menggunakan pipa PVC
yang di instalasi pada bagian luar dinding bangunan.
2. Persediaan air bersih
Penyediaan air bersih pada stasiun kereta api PT. KAI ini menggunakan air yang dialirkan
dari PDAM TIRTA MON PASEE ACEH UTARA, melalui meteran air.
3. Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor pada stasiun kereta api PT. KAI yang berasal dari aktivitas
pengguna stasiun biasanya seperti buang air kecil dan besar.
Pemeliharaan pada pembuangan air bersih ini sudah cukup bagus tapi harus
ditingkatkan lagi dalam penggantian besi penutup yang sudah berkarat karena
suatu saat bisa membahayakan pengguna stasiun.
4. Pembuangan air bekas
Pembuangan air bekas pada stasiun kereta api PT. KAI yang berasal dari aktivitas
pengguna stasiun biasanya seperti air bekas cuci tangan dan wudhu
5. Pembuangan air hujan
Pembuangan air hujan pada stasiun kereta api PT. KAI menngunakan keluaran
pipa PVC tetapi perlu diperhatikan lagi penutup pembuangan karena banyak kayu
yang sudah rapuh
B. Pemeliharaan Sistem Plumbing dan Sanitasi
1. Pembuangan air bekas
Pemeliharaan sistem plumbing dan sanitasi air kotor sangat penting untuk
memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik, mencegah kerusakan,
dan menjaga kesehatan lingkungan.
berikut hal yang harus dilakukan:
-Pemeriksaan Rutin
-Pemeliharaan Septic Tank
-Pemantauan Tingkat Air Tanah
-Edukasi Penghuni
-Pemeliharaan Profesional
-Upaya Konservasi Air
Dengan melakukan pemeliharaan sistem plumbing dan sanitasi air kotor secara
teratur, Anda dapat menghindari masalah yang lebih serius, memperpanjang umur
sistem, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
2. Pembuangan air kotor

Pemeliharaan sistem plumbing dan sanitasi air bekas, atau sistem pengelolaan air
limbah, sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan dan memastikan bahwa
limbah dibuang dengan aman. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil
untuk pemeliharaan sistem tersebut:

-Pemeriksaan Reguler
-Pembersihan Sistem Pembuangan
-Pengelolaan Septic Tank
-Pengelolaan Limbah Berbahaya
-Perbaikan Cepat
-Pembersihan Saluran Limbah
-Pemantauan Kualitas Air
-Konservasi Air
Penting untuk selalu mematuhi peraturan dan panduan setempat terkait pengelolaan
limbah. Dengan melakukan pemeliharaan secara teratur, Anda dapat mencegah
masalah serius dan menjaga keberlanjutan sistem pengelolaan air limbah.

C. Sistem Pengkondisian Udara

Sistem Pengkondisian Udara pada stasiun kereta Api PT. KAI ini sangat baik karena
selain gedung bangunan yang terbuka jadi untuk pengkondisian udara cukup memadai
ditambah dengan bukaan-bukaan yang ada pada setiap dinding ruang pada bangunan.
untuk ruangan ruangan yang tertutup seperti ruangan staff menggunakan
pengkondisian udara melalui AC (Air Conditioner)

D. Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


Sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada stasiun kereta Api PT. KAI
ini sangat baik sudah tersedia alarm kebakaran dan menggunakan APAR, dan hanya
diletakkan pada beberapa titik bangunan.
Pengunaan jalur darurat juga sudah memadai ditandai dengan adanya papan
pemberitahuan jalur evakuasi pada dinding dibeberapa titik bangunan.
Dan disediakan nomor telpon darurat sebagai bentuk rasa aman dan keamanan dan
juga sebagai penanggulangan keadaan darurat, serta mempermudah koordinasi antar
instasi terkait.
E. Transportasi Vertikal
Transportasi vertikal manual pada gedung merujuk pada proses atau sarana
perpindahan manusia atau barang dari satu tingkat ke tingkat lain dalam sebuah
bangunan menggunakan tenaga manusia, bukan menggunakan peralatan mekanis
seperti lift atau eskalator. Metode ini biasanya diterapkan pada gedung-gedung
dengan jumlah tingkat yang tidak terlalu tinggi dan untuk keperluan transportasi yang
tidak terlalu intensif. Stasiun kereta api PT. KAI ini terdapat transportasi vertikal
manual yang berupa tangga yang dipadukan dengan ramp di sisi kirinya. Transpotasi
vertikal ini terletak pada pintu masuk Gedung
F. Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi pada stasiun kereta api mencakup berbagai teknologi dan infrastruktur
untuk mendukung komunikasi antara stasiun, kereta api, dan pihak terkait. sistem
telekomunikasi pada stasiun kereta api PT. KAI ini sudah meliputi berikut.

 Sistem Pemberitahuan dan Pengumuman


 Sistem Pemantauan Peron
 Sistem Informasi Penumpang
 Sistem Radio Komunikasi
 Sistem Pengaturan Lalu Lintas
 Sistem Penanganan Darurat
 Sistem Tiket Elektronik dan Komunikasi Pembayaran
 Sistem Sensor dan Monitoring Kereta

G. Vegetasi Lingkungan Sekitar


Stasiun kereta api PT. KAI ini terdapat vegetasi yang sudah sangat baik karena
terletak di samping perumahan warga dan tidak berada di tengah tengah perkotaan
yang minim vegetasi. dikelilingi oleh banyak tumbuh tumbuhan membuat stasiun ini
sangat sejuk dan rindang. beberapa tanaman juga terdapat pada parkiran stasiun.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Konsep utilitas bangunan artinya kelengkapan fasilitas pada sebuah bangunan untuk
mencapai kenyamanan, kesehatan, serta kemudahan mobilitas di dalamnya. Sistem utilitas untuk
setiap bangunan berbeda-beda, sehingga memerlukan pengkajian khusus tergantung jenis dan fungsi
masing-masing bangunan. Begitu juga dengan Stasiun Kereta Api Indonesia Rute Krueng Geukuh -
Krueng Mane ini. Stasiun ini memiliki beberapa utilitas yang sesuai dengan kebutuhannya. Stasiun
yang baik merupakan stasiun yang memiliki sistem utilitas yang nyaman digunakan oleh
penggunanya terutama para penumpang kereta api. Tak hanya itu, vegetasi yang cukup juga
mendukung kenyamanan pengguna stasiun. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan memelihara
stasiun dengan baik demi kenyamanan bersama.

Anda mungkin juga menyukai