Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL USAHA MAKANAN PENUTUP MOCHI

TUGAS 1 TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEWIRAUSAHAAN

NAMA : ADE PUAN CHAIRINA


NIM : 220160041
KELAS : III B

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
SEMESTER GANJIL 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

Usaha merupakan salah satu bentuk menghasilkan uang yang bisa meningkatkan taraf
hidup seseorang menjadi lebih baik. Suatu badan usaha yang dijalankan bisa menghasilkan
laba atau pendapatan secara maksimal jika kita menyelenggarakan usaha yang bermanfaat
dan menguntungkan untuk kesejahteraan hidup. Agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,
pemerintah tidak hanya bekerja sendiri tetapi juga membuka partisipasi luas bagi pihak
swasta untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan pokok masyarakat.
Dari latar belakang tersebut, saya bermaksud untuk membuka usaha yang bergerak
dalam bidang makanan penutup. Makanan ini berbahan dasar tepung beras ketan dan
strawberry yang banyak ditemukan di daerah subur dan dataran rendah seperti kota
Lhokseumawe dan sekitar daerah provinsi Aceh.

BAB II
ISI RENCANA USAHA

A. Nama Usaha
Usaha produksi Mochi yang terbuat dari bahan baku tepung beras ketan ini kami beri nama
“Bitsy Bites”.
B. Rencana Lokasi
Usaha Lokasi usaha untuk pembuatan mochi BITSY BITES terletak di rumah kami sendiri,
di desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe sedangkan untuk lokasi
penjualan berada di jalan Teuku Hamzah Bendahara, Kecamatan Banda Sakti Kota
Lhokseumawe, pada Ahad Festival setiap Minggunya.
C. Target Pelanggan
Target pelanggan dari penjualan mochi BITSY BITES ialah semua masyarakat yang terletak
di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya.
D. Jenis Usaha
Usaha yang akan dikelola ialah usaha rumah tangga yang memproduksi makanan penutup
mochi berbahan baku tepung beras ketan.
E. Faktor Penghambat dan Pendukung
Setiap usaha yang dijalankan tentunya ada yang sukses dan ada yang belum. Maka dari itu,
ada beberapa faktor penghambat yang perlu dipertimbangkan, berikut di antaranya:
1. Ada banyak usaha yang sama
2. Harga bahan baku tidak stabil
Akan tetapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat yaitu
dengan berhati-hati dalam mengelola anggaran dana yang dikeluarkan. Sementara itu, untuk
mengatasi faktor kedua yaitu dengan membeli bahan baku, langsung ke petani setempat agar
mendapat harga lebih murah.
Adapun beberapa faktor pendukungnya yaitu sebagai berikut:
1. Peralatan dan kondisi tempat
2. Harga terjangkau dan produk higienis
3. Merupakan bagian produk yang banyak dicari oleh konsumen

F. Analisis Swot
 Strength (Keunggulan)
1. Memiliki SDM dan etos kerja yang baik
2. Produk higienis dan harga ekonomis
3. Inovasi rasa berbeda dengan sejumlah produk lainnya
 Weakness (Kelemahan)
1. Kurang modal untuk menjalankan bisnis
2. Harga bahan baku tidak stabil
 Opportunity (Peluang/Kesempatan)
1. Tempat strategis
2. Budaya masyarakat konsumtif
 Threat (Hambatan)
1. Banyak kompetitor yang bergerak di bidang sama.

BAB III
ASPEK PRODUKSI
A. Fasilitas dan Peralatan Produksi
Fasilitas dan peralatan produksi yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Kompor gas: 1 buah
Panci kukus: 1 buah
Penyaringan: 1 buah
Baskom: 1 buah
Plastik: 1 pax

B. Bahan Baku
Berikut bahan baku yang kami gunakan:
No. Bahan Baku Ukuran Harga
1 tepung ketan 6 bks (3kg) ± Rp 11.000/500gr x 6
2 gula 1 kg ± Rp 15.000/kg x 1
3 susu cair 4ltr (2 box) ± Rp 18.000/2 Ltr x 2
4 minyak goreng 1 kg ± Rp16.000/kg x 1
5 bubuk coklat 1 kg ± Rp 30.000/kg x 1
6 maizena 1 kg ± Rp 12.000/kg x 1
7 oreo 2 bks ± Rp 15.000/bks x 1
8 Pewarna makanan 4 cup ± Rp 7.000/cup x 4
9 whipcream 1 bks ± Rp 36.000/200gr x 1
Total Rp 254.000

C. Proses Produksi
Langkah 1
Campur tepung ketan, gula dan garam. Aduk rata. Tuang susu cair sedikit demi sedikit sambil
diaduk hingga tidak ada yang bergerindil. Tuang minyak goreng. Aduk rata, pindahkan sambil
disaring ke mangkok tahan panas.

Langkah 2
Kukus adonan selama kurleb 25 menit. Tuang ke meja yang sudah ditaburi tepung ketan.
Tuang dan balur adonan dengan tepung ketan agar tidak lengket. Potong-potong sesuai selera

Langkah 3
Bulat-bulatkan adonan mochi, balur dengan bubuk cocoa. Lakukan hingga adonan habis

Langkah 4
Tata mochi di piring saji. Sisihkan. Siapkan oreo crumb: Tumbuk atau blender oreo, boleh agak
kasar atau halus sesuai selera. Tuang dalam mangkok saji

Langkah 5
Untuk saus kejunya: tuang semua bahan ke dalam panci. Aduk rata sambil dipanaskan di atas
kompor. Masak hingga mendidih dan saus mengental. Pindahkan ke mangkuk saji

Langkah 6
Penyajian: sajikan mochi bersama saus keju dan oreo crumb. Cara menikmati: tusuk mochi
dengan garpu, celup ke saus keju lalu cocolkan ke oreo crumb. Mochi bites siap dinikmati

BAB IV
ASPEK KEUANGAN

1. Rencana Produksi
Jenis Produk: Mochi Bites
Jumlah produksi: 300 biji
2. Aspek Modal
Bahan Baku :
No. Bahan Baku Ukuran Harga
1 tepung ketan 6 bks (3kg) ± Rp 11.000/500gr x 6
2 gula 1 kg ± Rp 15.000/kg x 1
3 susu cair 4ltr (2 box) ± Rp 18.000/2 Ltr x 2
4 minyak goreng 1 kg ± Rp16.000/kg x 1
5 bubuk coklat 1 kg ± Rp 30.000/kg x 1
6 maizena 1 kg ± Rp 12.000/kg x 1
7 oreo 2 bks ± Rp 15.000/bks x 1
8 Pewarna makanan 4 cup ± Rp 7.000/cup x 4
9 whipcream 1 bks ± Rp 36.000/200gr x 1
Total Rp 254.000

3. Perhitungan Keuntungan
Harga jual Rp 15.000/box (10 biji)
Total pendapatan jika laku semua Rp 15.000 x 30 bungkus = Rp 450.000
Total Keuntungan: Rp 450.000 – Rp 254.000 = Rp 196.000

BAB V
PENUTUP

A. Antisipasi Masa Depan Sebagai wirausahawan yang baik, kami akan terus
memperbaiki kualitas pekerjaan agar para peminat dan konsumen puas dengan
makanan yang diproduksi. Sebab jika kualitas gorengan tidak ditingkatkan,
kemungkinan usaha tidak maju dan terancam bangkrut.

B. Kesimpulan Berdasarkan pertimbangan kami, usaha ini bisa berkembang dan berhasil.
Kami yakin usaha mochi BITSY BITES bisa terus maju dan berkembang karena
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kualitas dalam menjalankan pekerjaan.
Demikian contoh proposal makanan yang mu

Anda mungkin juga menyukai