0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
298 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas kode etik dalam pelayanan konseling pastoral yang mencakup prinsip-prinsip dasar seperti melayani dengan kasih dan kebenaran, memprioritaskan kepentingan konseli, menjaga kerahasiaan, serta bekerja sama dengan tenaga profesional lainnya. Kode etik tersebut juga menekankan pentingnya menghargai martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan serta merujuk konseli jika diper
Dokumen tersebut membahas kode etik dalam pelayanan konseling pastoral yang mencakup prinsip-prinsip dasar seperti melayani dengan kasih dan kebenaran, memprioritaskan kepentingan konseli, menjaga kerahasiaan, serta bekerja sama dengan tenaga profesional lainnya. Kode etik tersebut juga menekankan pentingnya menghargai martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan serta merujuk konseli jika diper
Dokumen tersebut membahas kode etik dalam pelayanan konseling pastoral yang mencakup prinsip-prinsip dasar seperti melayani dengan kasih dan kebenaran, memprioritaskan kepentingan konseli, menjaga kerahasiaan, serta bekerja sama dengan tenaga profesional lainnya. Kode etik tersebut juga menekankan pentingnya menghargai martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan serta merujuk konseli jika diper
Pelayanan konseling pastoral adalah merupakan salah satu wujud pelaksanaan misi dan pelayanan yang utuh, yang merupakan pula usaha menopang, menyembuhkan, memperbaiki hubungan, memelihara dan membimbing seseorang dalam menolong orang tersebut dari masalah atau penderitaannya (Mat. 25:40,45).
1. Kode etik pelayanan konseling pastoral
1. Pasal 1 Kewajiban Umum Hal-hal yang wajib dilakukan oleh seorang konselor kristiani, yaitu;
melayani berdasarkan kasih dan kebenaran dari Tuhan Yesus Kristus
mengutamakan kepentingan dan kebutuhan konseli diatas kepentingan dirinya sendiri. memperhatikan fungsi dan prinsip konseling pastoral, yang meliputi membimbing, memelihara, menopang, memperbaiki hubungan dan menyembuhkan. 1. Pasal 2 Kewajiban Khusus Hal-hal yang wajib dilakukan oleh seorang konselor kristiani secara khusus yaitu;
1. Menjungjung tinggi martabat konseli sebagai “Gambar Allah” (Kej. 1:26)
2. Melayani konseli berdasarkan kemampuan secara maksimal 3. Memegang rahasia konseli berdasarkan kepercayaan yang diberikan, sehingga konseli merasa aman. 4. Mendahulukan kebutuhan pertolongan yang mendesak berdasarkan prioritas. 5. Menghargai konseli sebagai seorang yang mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalahnyasendiri. 6. Tidak menghukum konseli. 7. Merujuk dengan dasar persetujuan konseli; Bila konseli terlalu akrab dengan konseli untuk menjamin obyektivitas Bila konseli memiliki masalah yang spesifik: sosial, psikis, rohani atau jasmani. Bila konseli tidak mempercayai konselor. Bila konselor kehilangan kepercayaan dari konseli. Bila ada alasan-alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan. 1. Menghargai teman sejawat dalam pelaksanaan tugas pelayanan. 2. Bekerja sama dengan tenaga-tenaga professional atau lembaga-lembaga sebagai mitra kerja dalam proses menolong konseli. 3. Bersedia untuk secara konsekwen mengevaluasi mutu dari pelayanan konselingnya sendiri.