Anda di halaman 1dari 2

Bab I Kanon: Bingkai Tafsir, pada bab ini penulis memberikan beberapa penjelasan

mengenai kanonisasi dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Pada abad ke 20 terdapat
penelitian modern tentang Yesus Sejarah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan
pribadi Yesus secara ril. Mereka berpendapat bahwa Yesus yang dikisahkan di dalam kitab-
kitab Injil, adalah Yesus yang berdasarkan penggambaran ataupun penjelasan iman dari
jemaat mula-mula. Hasil penelitian yang dilakukan, menghasilkan kesimpulan bahwa hanya
terdapat 18% perkataan yang benar-benar berasal dari Yesus di dalam kitab Injil, sisanya
adalah penambahan yang dibuat seakan-akan perkataan itu berasal dari Yesus sendiri.
Kelompok peneliti yang melakukan penelitian ini bernama Jesus Seminar yang
beranggotakan 50 orang sejarah Alkitab.
Evaluasi Kritis terhadap penelitian yang dilakukan oleh Jesus Seminar, membuat kesimpulan
bahkan penelitian mereka ditolak oleh para teolog yang telah lebih dahulu melakukan
penelitian Yesus sejarah di Jerman pada abad sebelumnya. Bantahan yang diajukan terhadap
penelitian kelompok Jesus Seminar adalah bahwa koreksi yang dilakukan terhadap teks-teks
religius yang sudah dipercayai selama dua ribu tahun tidaklah dapat dilakukan dengan teks-
teks yang ada pada masa kini. Kenyataan bahwa sifat historis yang melekat pada kitab injil,
adalah bantahan lanjutan. Penggunaan injil Tomas yang kontroversial untuk menjadi dasar
acuan mereka pun tidak dapat diterima. Kehidupan Kristus yang dikenal lewat injil pun tidak
hanya berdasarkan iman saja dan terlepas dari sejarahnya. Observasi oleh Paul Barnett, yang
mengatakan bahwa keempat injil bersifat biografis, juga menjadi bantahan bagi penelitian
Jesus Seminar.
Tinjauan kritis terhadap teks-teks berotoritas kemudian membuat adanya keraguan terhadap
proses kanon dan kanonisasi. Kanon adalah merupakan kumpulan kitab-kitab yang
otoritasnya diakui, dan proses pengumpulan dan pengakuan kitab-kitab tersebut sebagai teks
berotoritas itu disebut kanonisasi.
Kanon perjanjian baru, Kanon perjanjian lama, kanon tertutup, tafsir kanonik, Moralitas
Tafsir.
Bab II Penciptaan: Horizon Sejarah Keselamatan, Penciptaan dalam sejarah teologi,
Prioritas penciptaan, Makna Teologis, Creatio ex nihilo, Kelangsungan dunia ciptaan.
Bab III Perempuan: Sesama Penyandang Gambar Allah, Deskriptif dan perspektif,
Setara namun berbeda, Penolong yang sepadan, Kejadian 3:16, Tafsir modern, Dominasi
suami, Pemulihan, Problem kesetaraan jender.
Bab IV Tanah: Dulu dan Kini, Tanah Perjanjian, Umat yang berpusat pada tanah, batas-
batas tanah, Makna teologis tanah, pemberian dan pendudukan tanah, kepemilikan tanah,
berkat sekaligus godaan, Taurat, Tanah dalam perjanjian baru, Tanah Palestina.
Bab V Umat Israel dan Gereja: Kesinambungan dan Ketaksinambungan, Israel baru,
Teks ambigu, Israel tetap umat, Satu umat, Umat yang berbeda, Sekilas sejarah anti Semit,
Teologi pasca Holocaust.
Bab VI Anugerah dan Iman: Kesinambungan dan Ketaksinambungan, Iman Abraham,
Perbedaan Iman.
Bab VII Perang: Problem Teologis dan Reinterpretasi, problem, nama Tuhan, solusi.
Bab VIII Penderitaan: Perspektif Mazmur Ratapan, Genre, Situasi Hidup, Fungsi,
Komposisi, Ratapan dan gereja.
Bab IX Doa dan Rumah Doa, Hakikat doa, Tuhan di dalam doa, Doa Abraham, Sikap
jasmani, Rumah Doa.

Anda mungkin juga menyukai